SISTEM TRANSPORTASI
Disusun Oleh:
Nama : Erwin Cahyo Santoso
NIM : 202122201049
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................14
4.1 Kesimpulan...................................................................................................14
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Sorong, sebagai salah satu pusat pertumbuhan di wilayah Indonesia,
mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ini
tidak hanya tercermin dalam aspek ekonomi dan industri, tetapi juga dalam hal
jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat. Seiring dengan pertumbuhan tersebut,
sistem transportasi di Kota Sorong perlu disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan
mobilitas yang semakin kompleks.
5
4. Apa faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan angkutan oleh masyarakat
Kota Sorong dalam melaksanakan perjalanan?
6
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Pertumbuhan Penduduk dan Mobilitas
Pertumbuhan penduduk menjadi faktor utama yang memengaruhi mobilitas
dalam suatu kota. Menurut teori demografi, pertumbuhan penduduk dapat
memberikan gambaran tentang peningkatan kepadatan penduduk dan potensi
lonjakan permintaan transportasi. Teori ini memberikan landasan untuk menganalisis
tren pertumbuhan penduduk Kota Sorong dan dampaknya terhadap kebutuhan
mobilitas.
7
investasi, aspek-aspek ini digunakan untuk membandingkan biaya pembangunan dan
operasional dengan manfaat yang dihasilkan. Teori ini membantu dalam membuat
keputusan investasi yang tepat guna.
8
BAB 3
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Bangkitan Perjalanan: Konsep dan Analisis
Bangkitan perjalanan merujuk pada jumlah orang yang memulai perjalanan
dari satu lokasi ke lokasi lain dalam suatu wilayah atau daerah tertentu dalam jangka
waktu tertentu. Konsep ini merupakan bagian integral dari perencanaan transportasi,
di mana pemahaman tentang tingkat dan karakteristik bangkitan perjalanan sangat
penting untuk merancang sistem transportasi yang efektif dan efisien.
9
2. Pemetaan Pusat Kegiatan: Identifikasi pusat-pusat kegiatan ekonomi, pendidikan,
dan hiburan di Kota Sorong membantu memetakan area dengan tingkat bangkitan
perjalanan yang tinggi. Pusat-pusat kegiatan ini menjadi fokus utama
perencanaan transportasi.
10
3. Struktur Jaringan Transportasi: Keberadaan jalan utama, rel kereta api, dan jalur
transportasi umum lainnya berkontribusi pada sebaran perjalanan. Fasilitas
transportasi yang baik mendukung mobilitas masyarakat antar zona dengan lebih
lancar.
11
3.3 Pemilihan Angkutan: Konsep dan Analisis
Pemilihan angkutan merujuk pada keputusan yang diambil oleh individu atau
masyarakat dalam memilih moda transportasi yang akan digunakan untuk melakukan
perjalanan. Pemahaman faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan angkutan sangat
penting dalam perencanaan transportasi untuk meningkatkan keefektifan dan
kenyamanan layanan transportasi.
1. Jarak Perjalanan: Jarak antara titik asal dan tujuan perjalanan memainkan peran
penting dalam pemilihan angkutan. Pada jarak pendek, pejalan kaki atau sepeda
mungkin menjadi pilihan utama, sedangkan pada jarak jauh, transportasi umum
atau kendaraan pribadi mungkin lebih dipilih.
3. Biaya: Faktor biaya, termasuk tarif angkutan dan biaya operasional pribadi, dapat
memengaruhi pemilihan angkutan. Layanan yang ekonomis sering kali lebih
diminati, tetapi juga harus memperhitungkan biaya waktu dan kenyamanan.
2. Waktu Perjalanan dan Kepadatan Lalu Lintas: Evaluasi waktu perjalanan dan
tingkat kepadatan lalu lintas membantu mengidentifikasi kendaraan yang lebih
12
efisien pada jam-jam sibuk. Pengaturan waktu keberangkatan dan kedatangan
angkutan umum dapat dioptimalkan untuk mengatasi kemacetan.
3. Analisis Biaya dan Tarif Angkutan: Menilai biaya penggunaan kendaraan pribadi
dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum atau sepeda dapat
memberikan wawasan tentang faktor ekonomis yang memengaruhi pemilihan
angkutan di Kota Sorong.
13
3. Manfaat yang Dihasilkan: Manfaat yang dihasilkan mencakup kenyamanan
perjalanan, waktu tempuh yang lebih singkat, dan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan. Pemilihan rute harus memaksimalkan
manfaat positif yang dihasilkan.
1. Evaluasi Rute Alternatif: Identifikasi dan evaluasi beberapa opsi rute yang
mungkin, termasuk pembandingan jarak, topografi, dan fasilitas pendukung. Ini
mencakup analisis rute darat, air, atau udara yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4. Analisis Dampak Lingkungan: Menilai dampak lingkungan dari setiap opsi rute,
termasuk potensi kerusakan habitat, emisi gas rumah kaca, dan dampak lainnya.
Identifikasi rute yang memiliki dampak lingkungan yang paling rendah atau
dapat dikendalikan.
14
Penentuan rute dengan pertimbangan investasi di Kota Sorong
memerlukan pendekatan yang holistik, mempertimbangkan biaya, manfaat,
dampak lingkungan, dan preferensi pengguna. Dengan merinci setiap faktor
dengan cermat, perencana transportasi dapat memilih rute yang paling optimal
dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Makalah ini telah membahas secara rinci tentang analisis kebutuhan sistem
transportasi di Kota Sorong, mencakup aspek bangkitan perjalanan, sebaran
perjalanan, pemilihan angkutan, dan penentuan rute dengan pertimbangan investasi.
Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tersebut:
1. Bangkitan Perjalanan:
2. Sebaran Perjalanan:
15
3. Pemilihan Angkutan:
16
4. Pemantauan dan Evaluasi Periodik:
Dengan merinci dan menganalisis setiap aspek kebutuhan sistem transportasi, Kota
Sorong dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk membangun sistem transportasi
yang berkelanjutan, efisien, dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas yang terus
berkembang.
17
BAB 5
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan analisis kebutuhan sistem transportasi di Kota Sorong, berikut adalah
beberapa keputusan strategis yang dapat diambil untuk meningkatkan efisiensi dan
responsivitas sistem transportasi:
1. Pengembangan Infrastruktur:
18
Keputusan: Menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi rutin untuk
memahami perubahan dalam pola perjalanan, kebutuhan masyarakat, dan
kinerja sistem transportasi.
5. Dampak Lingkungan:
19