Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Jumlah penduduk yang terus meningkat dari waktu ke waktu pada suatu kota harus diimbangi oleh
perencaan yang baik agar jumlah penduduk dan kapasitas suatu kawasan perkotaan dapat seimbang. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan konsep kota kompak (compact city). Penelitian ini
melihat bagaimana potensi tata guna lahan dan sistem transportasi Kota Jantho dari perspektif konsep
kota kompak serta penerapannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kota Jantho jika dinilai melalui
beberapa variabel, sudah memenuhi beberapa kriteria untuk diterapkan konsep kota kompak. Namun,
terdapat beberapa aspek masih belum memenuhi kualifikasi, seperti rendahnya jumlah kepadatan
penduduk, kurang maksimalnya pemanfaatan lahan, kurangnya fasilitas publik seperti rumah sakit, hotel,
dan pusat perbelanjaan, aksesibilitas yang cukup jauh dari domisili masyarakat yang umumnya bertempat
tinggal di kota Banda Aceh dan sekitarnya serta aksesibilitas antar bangunan di kota Jantho yang cukup
jauh sehingga masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi, serta minimnya transportasi
umum.

Keyword: Kota kompak, tata guna lahan, sistem transportasi, kota Jantho

KESIMPULAN
Kota Jantho jika dinilai melalui variabel diatas, sudah memenuhi beberapa kriteria untuk
diterapkan konsep kota kompak. Namun, terdapat beberapa aspek masih belum memenuhi
kualifikasi, seperti rendahnya jumlah kepadatan penduduk yang disebabkan oleh minimnya
minat masyarakat untuk melakukan transmigrasi. Hal tersebut disebabkan oleh kurang
maksimalnya pemanfaatan lahan, kurangnya fasilitas publik seperti rumah sakit, hotel, pusat
perbelanjaan dan lain-lain yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Aspek lainnya adalah
aksesibilitas antar bangunan yang cukup jauh sehingga masyarakat cenderung menggunakan
kendaraan ketika pergi dari satu bangunan ke bangunan lainnya, sehingga konsep save money,
save live dan save energy tidak terwujud. Selain itu, minimnya transportasi umum juga menjadi
salah satu aspek yang harus diperhatikan agar akses menuju kota Jantho menjadi lebih efisien
sehingga konsep-konsep kota kompak dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA
Burgess, R., & Jenks, M. (2000). Compact Cities: Sustainable Urban Forms for Developing
Countries. London: Spon Press
Catanese, A. J. (1986). Pengantar Perencanaan Kota. Jakarta: Erlangga.
Chapin, S., & Kaiser, E. J. (1979). Urban Land Use Planning. Urbana: University of Illinois
Press.
Dantzig G.B,; Saaty T.L.,(1973) Compact City: A Plan for A Liveable Urban Environment, WH
Freeman and Company San Francisco,US.
Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perkotaan: Memahami Masyarakat Kota dan
Problematikanya. Bandung: Pustaka Setia
Jenks, M.; Burgess, R., eds. (2000) Compact Cities: Sustainable Urban Forms for Developing
Countries, E & FN Spon, London.
Lim, W. S. W. (1998). Asian new urbanism. Singapore.
Miro, F. (1997). Sistem Transportasi Kota: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Tarsito.
Mungkasa, O. (2022). Upaya Penerapan Model Kota Kompak. Konsep, Pembelajaran, dan
Agenda Pengembangan Kota Kompak Indonesia dan Ibu Kota Nusantara. Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Researchgate.
Neuman, M. (2005). The Compact City Fallacy. Journal of Planning Education and Research,
25(1), 11–26. https://doi.org/10.1177/0739456X04270466
Newman, P. and Kenworthy, J. (1999) Sustainability and Cities: Overcoming Automobile
Dependence. Island Press, Washington.
Roychansyah, M. S. (2006). Paradigma Kota Kompak. Yogyakarta: Archiplan UGM. Url:
Https://Repository. Ugm. Ac. Id/32543.
Pusparisa, Y. (2019). Tingkat Urbanisasi Indonesia dalam Kategori Menengah. Diakses dari:
Katadata Media Network website:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/08/tingkat-urbanisasi-indonesia-dalam-
kategori-menengah
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB

Anda mungkin juga menyukai