Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PERAWATAN GERINDA TANGAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Pemeliharaan Mekanika Industri
Yang diampu oleh Ibu Widiyanti

Disusun Oleh :

Mohamad Firnanda Herlia Akbar 190511630871


Mohamad Naufal Irmansyah 190511630856
Muhammad Irkham Abdillah 190511630822

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK MESIN
S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
MEI 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................2
A. Deskripsi Mesin Gerinda Tangan.................................................................3
1. Pengertian..................................................................................................3
2. Fungsi........................................................................................................3
3. Prinsip Kerja..............................................................................................4
4. Jenis-Jenis Mata Gerinda...........................................................................4
B. Perawatan Gerinda Tangan...........................................................................4
1. Tujuan Perawatan......................................................................................4
2. Keuntungan Program Perawatan...............................................................5
3. Proses Perawatan.......................................................................................5
C. Indikasi Bahaya.............................................................................................5
D. Simpulan.......................................................................................................7
Daftar Rujukan.....................................................................................................9

2
A. Deskripsi Mesin Gerinda Tangan

1. Pengertian
Mesin gerinda (grinding machines) merupakan sebuah alat
yang digunakan untuk proses pemotongan logam secara abrasive
melalui gesekan antara material abrasivedengan benda kerja/ logam.
Selain untuk memotong logam/ benda kerja sesuai ukuran, proses
gerinda ini juga untuk finishing (memperhalus dan membuat ukuran
yang akurat pada permukaan benda kerja). Menggerinda dapat juga
digunakan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, serta
dapat juga digunakan untuk menyiapkan permukaan benda kerja yang
akan dilas. Mesin gerinda terutama dirancang untuk menyelesaikan
suku cadang yang permukaannya silindris, datar atau penyelesaian
permukaan dalam (Amstead, 1992).
Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan
menggilas, dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari
standart tabel atau grafik. Kepastian presisi dalam menggerinda
menjadi proses dalam penyelesaian dengan bentukan chip pada
dimensi submicron yang terjadi oleh proses ekstruksi, ini cenderung
akan memberikan proses variabilitas pada permukaan benda kerja yang
tidak seimbang. Hal ini dipengaruhi oleh sistem yang tidak stabil,
pendinginan yang tidak konsisten, dll. Meskipun demikian, dengan 2
peralatan penggerindaan yang lebih kompeten maka performanya
dapat dikontrol dan diperhitungkan didalam suatu daerah yang
diijinkan (Marinescu, 2004).

2. Fungsi
Fungsi utama mesin gerinda tangan adalah, sebagai berikut :
a. Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
b. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
c. Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
d. Mengasah alat potong agar tajam.
e. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.

3
f. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku,
dan lain-lain)

3. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari mesin gerinda ini adalah batu gerinda
berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan dimana sebuah batu gerinda
digerakkan dengan menggunakan sebuah motor AC.

4. Jenis-Jenis Mata Gerinda


Ada beberapa jensi mata gerinda sesuai dengan fungsinya
masing-masing, sebagai berikut :

a. Cutting Wheel
Untuk Memotong media logam dan non logam,
b. Flap Disc
Untuk Mengamplas, kita bisa menggunakan mata gerinda
ini untuk menghilangkan cat pada kayu atau besi karena tidak
terlalu merusak permukaan benda.
c. Grinding Wheel
Ini adalah mata Gerinda yang sering kita lihat, biasa
digunakan untuk mengikis besi.
d. Sanding Disc
Seperti kertas gosok/amplas biasa dengan tingkat
kehalusan/kekasaran yang berbeda-beda.
e. Backing Pad/Sanding Pad
Mata gerinda ini kurang lebih penggunaanya seperti
sanding disc, hanya saja permukaannya rata dan dilengkapi karet
sebagai backing pad, mata gerinda ini dapat diganti-ganti dengan
kertas amplas Velcro, yang dapat dengan mudah kita lepas atau
pasang.
f. Brush Wheel
Ini adalah mata gerinda berupa sikat besi yang iasa kita
gunakan untuk membersihkan permukaan besi dari karat

B. Perawatan Gerinda Tangan

1. Tujuan Perawatan
Agar mesin dapat berjalan secara maksimal dan produks
berjalan lancar. Secara garis besar perawatan gerinda tangan meluputi
perawatan pada bagian-bagian utama pada mesin dan juga perawatan
pada system kelistrikan atau bagian mesin dari mesin tersebut.

4
2. Keuntungan Program Perawatan
a. Dapat memperpanjang umur mesin
b. Biaya perawatan dan penggantian komponen-komponen mesin
dapat terkontrol
c. Dapat meminimalisir Downtime yang menghambat produksi
d. Kerugian akibat kecelakaan kerja dapat diminimalisir

3. Proses Perawatan
a. Membersihkan semua bagian gerinda tangan,
b. Melumasi bagian mesin gerinda tangan yang bergerak,
c. Mengecek kelistrikan yang terdapat pada mesin gerinda tangan,
d. Mengecek baut-baut dan komponen dari mesin gerinda tangan.
e. Mengencangkan baut yang kendor,
f. Mengganti pelumas yang kotor dengan yang pelumas baru,
g. Memeriksa kontak-kontak kelistrikan.
h. Memeriksa motor mesin
i. Mengganti kabel-kabel yang rusak
j. Memeriksa eretan pada mesin bubut

C. Indikasi Bahaya
Beberapa bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja,
masalah kesehatan maupun penyakit akibat penggunaan gerinda tangan
yaitu :
1. Terkena percikan gram gerinda. Hal tersebut terjadi pada proses
penggerindaan pada baja sehingga dihasilkan butiran baja yang
berukuran kecil yang disebut dengan gram. Gram gerinda ini bias
masuk ke bagian tubuh yang terbuka saat bekerja, misal telinga, mata,
mulut. Mata adalah salah satu bagian yang paling sering terkena
percikan gram gerinda sehingga harus segera ditangani dengan
mengambil gram gerinda tersebut. Jika gram ini dibiarkan hingga
beberapa hari maka akan menyebabkan iritasi mata, bahkan penurunan
fungsi penglihatan.
2. Terkena percikan api. Hal tersebut terjadi pada proses penggerindaan
akibat terjadi gesekan antara batu gerinda dengan baja sehingga

5
menimbulkan percikan api yang terlihat seperti bunga api. Apabila
mengenai kulit maka akan membuat kulit berwarna kemerahan dan
jika dibiarkan dalam waktu yang lama maka akan ada bintil-bintil kecil
berwarna merah kecoklatan menyerupai luka bakar.
3. Terkena pecahan batu gerinda yang dapat terpental mengenai area
wajah, leher, atau bagian tubuh lainnya sehingga bisa menyebabkan
adanya lecet, luka gores bahkan luka terbuka. Pecahnya batu gerinda
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kondisi batu gerinda yang
semula retak kemudian digunakan untuk menggerinda sehingga batu
tersebut pecah karena tidak mampu menahan putaran yang terjadi.
4. Terkena permukaan material yang panas. Saat melakukan proses
penggerindaan akan menghasilkan panas yang terjadi akibat adanya
gesekan antara batu gerinda yang terbuat dari bahan abrasif dan baja.
Apabila bagian tubuh yang terbuka terkena permukaan material yang
panas maka akan menyebabkan timbulnya luka bakar.
5. Tersengat arus listrik. Hal tersebut sangat mungkin terjadi mengingat
mesin gerinda ini membutuhkan arus listrik untuk bisa beroperasi.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan pekerja tersengat arus
listrik diantaranya kabel terkelupas, kabel terbuka, kabel putus,
tersengat arus listrik, tersangkut kabel, tersandung kabel, terminal
kabel retak, terminal kabel pecah, starter (switch on off) tidak
berfungsi, starter (switch on off) rusak bahkan tidak ada, steker retak,
steker rusak.
6. Kebisingan yang dihasilkan dari beroperasinya mesin gerinda akan
menimbulkan beberapa masalah kesehatan yaitu gangguan
pendengaran, penurunan fungsi pendengaran. Posisi tubuh tidak
ergonomis dalam menggerinda apabila dilakukan dalam waktu yang
cukup lama dan dilakukan dalam posisi awkward body position maka
akan berakibat pada munculnya keluhan low back pain, nyeri pada
otot, nyeri sendi maupun nyeri tulang.
7. Debu yang dihasilkan dari proses penggerindaan berisiko
menimbulkan adanya gangguan pada saluran dan beberapa penyakit

6
paru diantaranya pneumonia, bronkhitis, efusi pleura, edema paru.
Material yang terjatuh dan menimpa pekerja akan berisiko terjadi
kecelakaan kerja seperti lecet, luka gores, terjepit material, luka
terbuka, dislokasi bahkan patah tulang.
8. Batu gerinda yang sedang digunakan untuk mengoperasikan mesin
gerinda dapat juga terlepas. Hal ini berisiko terhadap terjadinya
kecelakaan kerja di antaranya tergores batu gerinda yang terlepas,
lecet, luka terbuka. Terlepasnya batu gerinda saat beroperasi dapat
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya mur pengencang tidak
kencang dan presisi terhadap batu gerinda akibatnya putarannya tidak
maksimal saat menggerinda sehingga batu bisa terlepas dari porosnya
dan mengenai tubuh pekerja, pemasangan batu gerinda tidak kencang
dan tidak presisi sehingga batu gerinda bisa terlepas saat proses
penggerindaan.
9. Batu gerinda dapat menyebabkan adanya luka gores pada tubuh
pekerja. Hal ini terjadi karena beberapa hal yaitu mesin gerinda dengan
batu gerinda yang masih terpasang tiba-tiba menyala dan mengenai
bagian tubuh pekerja. Hal ini dikarenakan tombol switch off yang lupa
ditekan dan kondisi steker belum dicabut dari terminal kabel atau
steker yang langsung dicabut dari terminal kabel tanpa menekan
tombol switch off sehingga apabila steker ditancapkan pada terminal
kabel, mesin gerinda akan langsung menyala. Hal ini tentunya
berbahaya jika pekerja memegang batu gerinda atau mesin gerinda
berada dekat dengan tubuh pekerja. Selain itu, adanya luka gores juga
disebabkan karena putaran batu gerinda yang mengenai tubuh pekerja,
mesin gerinda yang terlepas dari pegangan dan mengenai pekerja, serta
mesin gerinda yang diletakkan tidak pada tempatnya dan cenderung
ditinggalkan begitu saja saat jam istirahat tiba.

D. Simpulan
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin gerinda adalah suatu Mesin
perkakas yang digunakan untuk memotong, meratakan dan membelah
benda kerja.Selain itu mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi

7
untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan
untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Jadi
pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu
dengan cara sistem pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu
sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.
Secara umum dalam melakukan perawatan mesin gerinda tangan
bisa dilakukan dengan membersihkan semua bagian-bagiannya setelah
pemakaian, selain itu dalam pemakaiannya tidak terlalu berlebihan.
Apabila mesin dioperasikan melalui batas kemampuannya ( Panas yang
berlebih) maka umur mesin pun juga akan berkurang. Untuk itu perlu
adanya perawatan terhadap mesin gerinda tangan. Secara spesifik dalam
perawatan bagian-bagian mesin gerinda potong yang memerlukan
perawatan lebih diantaranya sebagai berikut: lengan ulir pencekam dan
stang pengunci, membersihkan beram-beram yang menempel pada ulir,
memberikan minyak pelumas pada ulir, motor (dinamo), dan pastikan
penggunaan listrik benar-benar tepat.

8
Daftar Rujukan
Corder,A.S. 1996. Teknik Manajeman Pemeliharaan. Jakarta : Erlangga.
Dwisaputra.P.S. 2014. Perencanaan preventive maintenance pada mesin
corrugating dan mesin flexo.journal ilmiah widia teknik,13(1)14-50.
Ngadiyono,Y. 2013. Pemeliharaan mekanik industri. Edisi kesatu. Yogyakarta :
Deepublish
Sari,D. 2016. Sejarah mesin bubut dan perkembangan nya.
Siswaidi. 2012. Hubungan pemeliharaan dengan proses produksi.
Asyari Daryus,” Manajemen Pemeliharaan Mesin”, Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Darma Persada, Jakarta. 2007.
Dania, Agustin Prima; Isti Purwaningsih; Fajar Andy Aristiono. Aplikasi Optimal
Preventive Replacement Age Model Untuk Menentukan Jadwal
Penggantian Komponen Dumping Grate Pada Mesin Ketel Uap. Jurnal
Teknologi Pertanian. Vol. 12. No. 1 (2011): 49- 57.
Tanurahardja, Octa Wendy; Dian Retno Sari Dewi; Anastasia Lidya Maukar.
Penjadwalan Preventive Maintenance Di PT. Wahana Lentera Jaya.
Jurnal Widya Teknik. Vol. 8. No. 1 (2009): 86-96

Anda mungkin juga menyukai