BAB I
PENDAHULUAN
A.
Keselamatan Kerja
1. Pemeriksaaan dan pemeliharaan minyak pendingin
Minyak pendingin berfungsi untuk :
a) Mendinginkan benda kerja
b) Mendinginkan pahat
c) Membantu dalam proses pemotongan
d) Menjaga agar benda tidak mengembang karena meningkatnya panas selama proses
pemotongan
2. Pemeriksaan pelepas tatal
Untuk mesin gerinda datar dan silinder, tatal yang terjadi berupa serbuk, dengan menggunakan
oli pendingin, dapat membantu untuk mengurangi bunga api akibat pemotongan dan membantu
meredam serta mengalirkan bram ke container.
3. Identifikasi alat keselamatan kerja
a) Pakaian
Adalah baju kerja yang dalam keadaan rapi dan baik
b) Kacamata pengaman
Sebagai pelindung mata selama bekerja,
c) Alat pelindung telinga
Melindungi telinga dari gemuruh mesin
d) Kaca pengaman
Di pasang pada mesin gerinda untuk mencegah loncatan bubuk logam yang diasah mengenai
mata
e) Masker
Untuk melindungi hidung dari debu
B.
~1
Mesin Gerinda Silindris adalah mesin yang mengerjakan benda kerja dengan bentuk
silinder. Mesin gerinda silindris dapat dibedakan yaitu :
a. Mesin gerinda silindris sederhana.
b. Mesin gerinda silindris universal
Mesin Gerinda Alat-alat Potong adalah mesin yang dirancang presisi sebagai pengasahan
alat potong, seperti : pisau frais, pahat bubut, mata bor dsb.
C.
4
5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Retainer plate
Motor
Canopy Glass
Grindstone / abrasive wheel
Grindstone cover plat
Base
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Vertical column
Grinding head / wheelhead
Controller unit
Table
Support
Engine base
6
2.
6
3.
5
7
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Controller unit
Spindle
Grinding head / wheelhead
Tailstock
Engine base
Support
Table
1.
2.
3.
4.
Motor
Grinding head / wheelhead Table
Collet
Support
6
Bagian utama Mesin Gerinda Alat-alat Potong
1
~2
D.
Roda Gerinda.
Roda Gerinda adalah komponen mesin gerinda yang digunakan untuk memotong / mengasah
benda kerja. Roda gerinda ini terdiri dari : Butiran pemotong / abrasive sebagai pemotong dan jenis
bahan perekat / bond sebagai pengikat atau penguat butiran sehingga dapat dibentuk.
1. Jenis Butiran Pemotong / Abrasive
Jenis butiran bahan asah dapat dibedakan menjadi :
a. Aluminium Oksida / Aluminium Oxida ( Al2O3 )
Bahan asah ini terbuat dari bahan bouksit. Bahan asah ini merupakan batu asah yang
digunakan untuk menggerinda bahan : baja, besi kasar , besi tempa , baja perkakas, bronze
dan bahan-bahan lainnya yang sejenis.
Tingkat kekerasan butiran batu asah aluminium oksida termasuk bahan yang paling lunak
dibandingkan dengan bahan batu asah lainnya.
Bahan aluminium Oksida dibedakan menurut kode yaitu :
Kode
Kegunaan
A
Roda gerinda untuk menggerinda / mengasah alat-alat potong
32A dan Roda gerinda untuk menggerinda baja kenyal dan menggerinda / mengasah
25A
alat-alat potong
Roda gerinda untuk menggerinda ringan dan bahan-bahan sensitive
38A
terhadap panas, untuk menggerinda/mengasah pisau frais dari bahan HSS
pada mesin gerinda silindris maupun mesin gerinda permukaan
57A
Roda gerinda khusus untuk menggerinda bahan lunak dan liat .
Roda gerinda paduan antara kode A dan 38A untuk menggerinda luar pada
19A
mesin gerinda permukaan , silindris maupun mesin gerinda alat potong.
Roda gerinda untuk menggerinda dengan hasil ukuran yang presisi sekali.
23A
Penggerindaan ini dilakukan pada mesin gerinda silindris, gerinda
permukaan dan gerinda alat potong.
b. Silikon Karbida ( Si C )
Bahan asah Silikon Karbida merupakan bahan asah yang sangat keras bila dibandingkan
dengan bahan aluminiun oksida. Bahan asah terdiri dari pasir silica dan batu arang serta
memiliki sifat yang sangat tajam tetapi sangat rapuh. Bahan ini baik digunakan untuk
menggerinda bahan-bahan : besi tuang, kuningan, perunggu, tembaga, aluminium, batu,
karet, plastik, baja putih, karbida semen.
Pada umumnya silikon karbida dapat dibedakan menurut kode :
Kegunaan / Utility
Kode
Warna abu-abu , digunakan untuk menggerinda bahan-bahan selain karbida
37C
semen.
Warna Hijau, digunakan untuk menggerinda / mengasah alat-alat potong
39C
yang terbuat dari karbida semen.
c. Boron Nitrida / Boron nitride ( BN )
Boron nitrida digunakan untuk bahan yang sangat keras seperti Baja perkakas dengan
kekerasan diatas 65 HRc dan Karbida. Boron Nitrida ini memiliki kode CBN.
d. Diamond atau Intan
Diamond merupakan bahan batu asah yang paling keras. Bahan ini dapat digunakan untuk
menggerinda bahan-bahan : Karbida semen, keramik, kaca, granit, kuarsa, marmer,dan
batu-batu permata. Bahan ini harganya sangat mahal sehingga dalam pembentukan sebagai
Menggerinda Pahat dan Alat Potong
~3
roda gerinda untuk diameter kurang dari 13 mm dapat dipasang pada seluruh roda gerinda
sedangkan untuk yang diatas diameter 13 mm dipasang hanya pada permukaan roda
gerinda saja. Ketebalan intan yang terpasang pada roda gerinda berkisar pada 1,5 mm, 3
mm dan 6 mm. Sedangkan prosentase kandungan intan pada roda gerinda menunjukkan
tinggi rendahnya konsentrasi intan. Konsentrasi rendah 25 %, Konsentrasi sedang 50 %
dan Konsentrasi tinggi 100 % atau semakin tinggi angka konsentrasi maka semakin
banyak kandungan intannya.
e. Amril dan Karborundum
Roda gerinda yang butirannya dari bahan amril dan karborundum digunakan dalam
pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah . Tingkatan kehalusan butiran dinyatakan
dengan nomor kertas / kain pengasah. Semakin tinggi angka maka tingkat kehalusan
butiran semakin tinggi.
2. Ukuran Butiran Asah / Grit Size
Serbuk abrasive dibuat dalam banyak ukuran dan dikelompokkan berdasarkan ukuran saringan
yang digunakan. Butiran asah dilewatkan dalam saringan yang mempunyai mata jala per inchi
linier atau butiran asah akan lewat pada saringan dengan jumlah lubang lebih sedikit dan akan
tertahan pada penyaring dengan jumlah mata jala setingkat lebih rapat.
Misalnya : Butiran asah 30 , berarti butiran asah akan lolos pada penyaring dengan jumlah
mata jala 24 per inchi dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata jala 30 per inchi.
No.
Ukuran Butiran
Tingkat Kekasaran
1.
6 - 12
Sangat Kasar
2.
12 - 24
Kasar
3.
30 - 60
Sedang
4.
70 - 120
Halus
5.
150 - 240
Sangat Halus
Klasifikasi ukuran butiran asah
3. Tingkat Kekerasan / Grade
Tingkat kekerasan adalah kemampuan perekat dalam mengikat butiran / abrasive pemotong
melawan pelepasan butiran akibat adanya tekanan pemotongan.
Adapun tingkat kekerasan roda gerinda adalah :
a. Roda gerinda Lunak ( Soft Emery Wheel )
Roda gerinda lunak adalah jumlah prosentase perekat pada roda gerinda sedikit sehingga
pelepasan butiran sangat mudah di bawah tekanan tertentu pada saat penggerindaan. Roda
gerinda lunak digunakan pada penggerindaan material yang keras.
b. Roda gerinda Keras ( Hard Emery Wheel )
Roda gerinda keras adalah jumlah prosentase perekat pada roda gerinda banyak, sehingga
memiliki sifat sulit dalam pelepasan butiran di bawah tekanan pemotongan tertentu. Roda
gerinda keras digunakan pada penggerindaan material yang lunak
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda adalah :
a. Kecepatan potong roda gerinda.
b. Kecepatan potong benda kerja.
c. Konstruksi mesin .
No
Tingkat Kekerasan
Kode
1.
Lunak Sekali ( Very Soft )
E-F- G - H
2.
Lunak ( Soft )
J-K
3.
Sedang ( Medium )
L-M-N
4.
Keras ( Hard )
O-P
5.
Sangat Keras ( Stringent )
Q-R-S
Menggerinda Pahat dan Alat Potong
~4
4. Struktur ( Structural )
Struktur roda gerinda ditentukan oleh pori-pori atau jarak antara butiran asah yang terdapat
pada suatu batu gerinda. Pori-pori ini berfungsi sebagai ruang yang lebih luas untuk bram dan
memperbaiki proses pendinginan. Agar tidak keliru serta memudahkan dalam pengecekan ,
maka ukuran kerenggangan ditunjukkan dengan kode nomor.
dengan 12 , untuk menunjukkan dari tingkat rapat nol ( 0 ) sampai tingkat renggang dua
belas ( 12 )
Butiran
Bram
Perekat
Pori-pori
5.
d. Karet ( Gum )
Bahan perekat ini digunakan pada roda gerinda sillinder datar tanpa senter
e. Resinoid (bakelit)
Roda gerinda ini memiliki sifat ulet dan elastis dan digunakan untuk menggerinda dengan
kecepatan putar tinggi, missal penggerindaan baja, besi tuang dll.
f. Logam / Metal
Perekat ini digunakan pada roda gerinda dengan bahan asah / abrasive boron nitride dan
intan.
6. Bentuk Roda Gerinda ( Form Of Emery wheel )
Bentuk roda gerinda disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan digerinda atau diasah.
Bentuk tersebut adalah :
a. Roda gerinda lurus. ( Straight emery wheel.)
Bentuk roda gerinda lurus
digunakan untuk
penggerindaan datar, silinder luar dan gerinda bangku.
c. Roda gerinda tirus kedua ujungnya. ( Second taper emery wheel of its(the nose ).
Roda gerinda ini digunakan untuk penggerindaan terak
hasil pekerjaan las atau pengecoran.
d. Roda gerinda dengan pengurangan satu sisi. ( Emery wheel with decrement of one sides)
Roda gerinda jenis ini digunakan untuk penggerindaan
dalam, penggerindaan datar dan penggerindaan alat
potong.
e. Roda gerinda mangkuk lurus. ( Straight bucket emery wheel )
Roda gerinda mangkuk lurus digunakan untuk
penggerindaan datar dengan spindle vertical atau
horizontal.
f.
~6
~7
E.
e.
f.
g.
h.
2. Dressing ( Pengasahan)
Pengasahan ini dilakukan bila roda gerinda sudah tidak dapat memotong dengan baik. Hal
ini diakibatkan oleh LOADING dan GLAZING.
Kotoran
Butiran tumpul
Loading dan glazing ini biasanya terjadi pada roda gerinda keras
~8
~9
BAB II
MELAKSANAKAN PENGGERINDAAN ALAT POTONG
A. Peralatan Menggerinda
1. Kepala Pembagi
Kepala pembagi digunakan untuk mengasah
alat potong yang mata potongnya lebih dari satu
dengan jarak alur yang sama. Misalnya Pisau
Frais
Pengasah roda gerinda digunakan untuk memelihara ketajaman , bentuk, dan putaran yang
konsentris
3. Cermin
Digunakan unutuk melihat hasil penggerindaan yang sulit diamati secara langsung.
4. Perlengkapan kemiringan sudut heliks
Digunakan untuk mengatur sudut kemiringan dan memutar pisau frais sesuai dengan kemiringan
heliks.
5. Collet
Collet digunakan untuk memegang alat potong yang
bertangkai silindris.
6. Sarung Pengurang
Sarung pengurang digunakan untuk memegang alat potong
yang bertangkai konis.
7. Poros Pemegang
Poros pemegang digunakan untuk memegang alat potong yang berlubang.
8. Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit alat potong yang bertangkai segi empat.
Menggerinda Pahat dan Alat Potong
~10
9. Meja Rata
Meja rata digunakan sebagai alat atau dudukkan pada pengasahan alat pada mesin gerinda pisau
10. Tangkai pengasah gigi
a.
Tangkai pengasah dengan pegas
Tangkai ini digunakan sebagai alat bantu pengasahan sisi pisau frais yang besarnya
pergeseran dilakukan oleh skala pada mesin.
b.
Tangkai pengasah gigi dengan skala
Pada dasarnga sama dengan tangkai pengasah dengan pegas tetapi besar pergeseran diatur
oleh alat itu sendiri.
11. Alat Pengukur kisar
Besarnya kisar suatu alat dapat diukur dengan tepat dan hasil pengukuran dapat dilihat dengan
jelas melalui teropong.
12. Pengatur ketinggian
Pengatur ketinggian digunakan untuk mengatur ketinggian gigi terhadap pisau frais
13. Penyangga universal
Penyangga ini digunakan sebagai tempat dudukan meja denga posisi sudut dapat diatur pada tiga
posisi.
14. Dudukan bulat
Dudukan bulat digunakan untuk menambah ketinggian posisi kepala pembagi.
15. Dudukan rata dengan alur T
Digunakan untuk memperpanjang alas dudukan kepala pembagi
16. Dudukan kepala pembagi untuk posisi horizontal
17. Alat bantu penggerindaan radius
Alat ini digunakan untuk penggerindaan pisau frais bentuk radius dan besar radius dapat diatur
pada skala eretan
18. Poros V
Poros V merupakan alat bantu untuk menempatkan
sumbu pada penggunaan alat bantu penggerindaan
radius.
~11
72
12-20
6-12
6- 12
10- 13
3
12
10-13
12
3
10-13
~12
55
60
10
12
10
12
3
10
10
~13
10
10
~14
Besar sudut puncak tergantung dari bahan yang akan dibor yaitu
No.
Bahan
Besar sudut puncak
1.
Aluminium dan logam ringan
1400
2.
Baja keras
1360
Baja, Besi, Besi tuang, Baja
3.
1180
Tuang
4.
Besi lunak
1050
5.
Kuningan dan Perunggu
500 - 800
6.
Plastik
600
b. Panjang mata potong
Panjang mata potong dari kedua sisi harus sama , bila mengalami perbedaan panjang maka
mata potong hanya akan memotong satu sisi saja sehingga mata bor akan cepat tumpul.
c. Sudut mata silang atau kemiringan inti/web
Besar sudut mata silang harus membuat sudut 550 terhadap bibir mata potong.
d. Sudut Bebas mata bor
Sudut bebas mata bor akan membentuk sudut heliks puncak bor sehingga akan terbentuk
mata potong. Besar sudut bebas berkisar 80 - 120 dengan ketentuan semakin keras bahan
yang akan dibor maka sudut bebas semakan kecil misalnya akan mengebor bahan baja maka
besar sudut puncak 118 0 dan besar sudut bebas 90.
e. Permukaan sudut bebas
Pemukaan sudut bebas harus berbentuk cembung agar sayatan dapat mengalur panjang atau
mudah keluar dari alur mata bor.
50
Langkah Pengasahan mata bor
50
136
9
105
118
10
10
Cutting
Edge
Cutting
Edge
Centre
Web
a.
b.
c.
d.
e.
Gunakan bagian batu gerinda bagian muka dengan permukaan roda harus rata.
Pasang landasan pada ketinggian yang sesuai dengan diameter mata bor
Sejajarkan posisi bibir pemotong dengan permukaan gerinda
Miringkan mata bor dari sudut puncak mata bor.
Pegang tangkai mata bor dengan tangan kanan dan telunjuk tangan kiri terletak pada
landasan.
f. Tangkai digerakkan ke bawah dengan posisi bibir pemotong horizontal terhadap muka batu
gerinda.
g. Ayunkan tangkai dan putar searah jarum jam sehingga ujung mata bor bergerak ke atas
beberapa millimeter dari kedudukan semula.
h. Gerinda kedua sisi bidang sehingga ujung mata bor sentris.
i. Periksa dengan mal bor atau protactor.
~15
Pengasahan sempurna penyayat hanya dapat dicapai dengan mesin asah bor atau perlengkapan asah .
Keuntungannya, kehilangan bahan perkakas akibat pengasahan minimal dan ketepatan sudut penyayat
semakin akurat. Mesin ini dapat disetel sesuai dengan sesuai garis tengah bor dan panjang bor. Dengan
memiringkan bor ata perlengkapan asah, maka setiap sudut ujung dan sudut bebas yang dikehendaki
atau koreksi bor tertentu, dapat diasah secara tepat.
Jika bor diasah dengan menggunakan tangan (secara cara manual), maka dibutuhkan banyak latihan,
pengetahuan, dan konsentrasi. Pada pengasahan secara manual, mata bor harus didinginkan secara
intensif dengan cara mencelupkan mata bor ke cairan pendingin. Jika dalam keadaan terpaksa/darurat
dilakukan pengasahan kering, maka bor tidak boleh dipanasi melebihi daya tahan panas tangan, karena
ini dapat mengakibatkan hangus dan bahaya retak pengasahan.
Penera/mal asahan digunakan untuk memeriksa kebenaran hasil pengasahan yang diperiksa ialah sudut
pucuk, sudut asah relief dan sudut penyayat lintang. Penera yang digunakan ialah penera tetap dan
penera yang dapat disetel untuk macam-macam sudut pucuk. Pengujian dilakukan menurut metode
celah cahaya. Penera asah harus diletakkan dengan benar pada bor.
~16
Kesalahan pengasahan;
(a) sudut pucuk tidak sama,
(b) panjang penyayat tidak sama,
(c) sudut pucuk dan panjang penyayat tidak sama,
(d) pembentukan serpih merata pada penyayat yang panjangnya sama dan sudut pucuk yang sama
tHe End
by :
~17
JO IR