Anda di halaman 1dari 7

Urutan Proses (Material – Stamping)

Steel Maker

1. JFE : Japan Future Enterprise Steel Corporation (Japan)


2. NSSMC : Nippon Steel Sumitomo Corporation (Japan)
3. POSCO : Posco Corporation (Korea)
4. KS : Krakatau Steel (INA)

Cutting Center

1. PT. Steel Center Indonesia


2. PT. Super Steel Karawang
3. PT. Toyota Tsusho metal ind. (TTMI)

Material Produksi

Spesifikasi Meterial Press

1. SPC = Steel Plate Cold Rolled


Kualitas Press Baik
Kualitas setelah dilapisi cat baik
Anti korosinya medium
Tingkat ketebalannya 0.4 ~ 3.2 mm
Contoh : SPC270D Penggunaan : Inner/Outer panel
270 : Tegangan Tarik minimum kg/mm2
Grade A&B : Moderat forming
Grade C : General Forming
Grade D : Drawing
Grade E : Deep Drawing
Grade F/EN : Ultra Deep Drawing
2. SPH = Steel Plate Hot Rolled
Kekuatannya baik
Penggunaan : Frame Group
Anti Korosinya low
Tingkat ketebalan > 1.20 mm
Contoh : SPH270C-OD
OD : Over Descaling (Pickling)
3. SCGA = Steel Cold Galvanized Annealed (0.4 ~ 3.2)
SHGA = Steel Hot Galvanized Annealed (1.4 ~ 6.0)
(Zn Plating)
Penggunaan : Outer Panel
Anti korosinya high
Contoh : SCGA270D-45L-AG-J
45 : berat coating : gr/m2
L : High Lubricity rust-preventive oil
AG : Slide A Galvanealed
BG : Slide B Galvanealed
J : Special divisional code
BH : Bake Hardening (for dent resisting)
4. SLCDY = Steel Long Terne Coated D Grade Yield /TEN. Terne = Coating Sn + Pb
Anti korosinya high
Penggunaan : Fuel Tank
Contoh : SLCDY 107 atau TEN 107
107 : Coating weight both side (gr/m2)

Jenis Defect Material

1. Band Mark
Cacat kumparan band ketika disentuh dengan tangan masih terasa dan visual masih
terlihat. Disebabkan oleh gesekan dari ikatan material yang juga terbuat dari material
2. Hammer Mark
Cacat kumparan band dan proses. Ketika disentuh dengan kuku masih terasa dan visual
masih terlihat. Disebabkan oleh gesekan antar material saat proses penanganan material
3. Pin hole
Cacat terkelupasnya material ketika disentuh dengan tangan masih terasa dan visual
masih terlihat. Disebabkan oleh kurangnya material.
4. Karat
Cacat terjadinya oksidasi pada material dan visual masih terlihat. Disebabkan oleh terlalu
lamanya masa penyimpanan
5. Scratch
Cacat terkelupasnya material dari gesekan jika disentuh dengan tangan masih terasa dan
visual masih terlihat. Disebabkan oleh tergeseknya material ketika proses produksi
6. Slivers (retak)
Cacat terjadi karena terkelupasnya surface pada material disentuh dengan tangan masih
terasa dan visual masih terlihat. Retak yang terjadi saat material diproses.
Urutan proses produksi
1. Proses draw
2. Proses trimming piercing
3. Proses restriking
4. Proses flanging.
Yaitu: proses pemberian gaya pada material yang berbentuk lembaran sehingga terjadi
deformasi plastis yang menyebabkan material tersebut berubah bentuk atau terpoting
sesuai bentuk presstools yang digunakan.

Proses pembentukan (forming)


Drawing adalah pembentukan lembaran logam menjadi sebuah komponen yang
berongga.
Bending adalah proses pembentukan yang mengubah lembaran lurus menjadi
melengkung.
Flanging adalah proses bending dimana daerah yang dibentuk tidak merupakan garis
lurus.
Collar drawing atay hole flanging adalah proses pembentukan flange pada lhbang.
Restriking adalah proses lanjutan yang membuat suatu bentuk menjadi lebih baik.
Hemming adalah proses pelipatan pada bagian tepi lembaran logam untuk memperkuat
bagian tersebut.
Seaming adalah proses hemming yang dilakukan untuk menyambung 2 part.
Coining atau stamping adalah proses membuat kontur pada 2 sisi permukaan dengan cara
penekanan.
Embossing adalah proses coining yang dilakukan pada 1 sisi saja, sisi yang lain
merupakan kebalikan.
Stretching adalah proses pembentukan yang meliputi perentangan material terhadap
punch.
Crimping adalah proses bending untuk menjepit kable listrik.
Curling adalah proses pengerolan untuk memperkuat sisi suatu komponen.
Wiring adalah proses curling yang melibatkan kawat sebagai penguat.
Swaging adalah proses pengecilan diameter pipa atau porors dengan suatu mesin khusus.
Expanding adalah proses pembentukan pada pipa sehingga ujungnya menjadi lebih besar
dari diameter awal.
Yang dipakai di PT TMMIN adalah proses drawing, bending, flanging, collar drawing,
restriking, hemming, seaming, dan coining.

Jenis-jenis proses cutting :


Shearing adalah cutting lembaran logam dari yang berbentuk lembaran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil.
Blanking adalah cutting untuk mendapatkan hasil potongnya yang berbentuk tidak lurus,
sisanya scrap.
Pierching adalah cutting yang berbentuk lubang.
Trimming adalah cutting dari proses drawing.
Parting adalah cutting untuk memisahkan 2 komponen dalam 1 lembar.
Notching adalah cutting sebagian.
Perforating adalah proses membuat lubang dalam jumlah banyak dan berulang-ulang.
Cropping adalah cutting untuk memisahkan komponen dari lebaran logam.
Shaving adalah cutting yang bertujuan untuk menghilangkan burr (bekas pemotongan).
Lanzing adalah cutting dan bending secara progressive (tiddak menghasilkan scrap).
Yang dipakai di PT TMMIN adalah shearing, blanking, pierching, trimming, parting,
notching, dan perforating.
Jenis defect pada proses draw adalah :
1. Nobi atau ware. Adalah defect part yang diakibatkan oleh tarikan proses yang tidak
seimbang. Sehingga ada bagian tertentu yang mengalami tarikan lebih kuat. Alasan
mengapa ware tidak dibolehkan adalah karena dapat menyebabkan kekuatan
berkurang , terjadinya kebocoran air dan suara berisik ketika kendaraan dikendarai.
Ware terjadi jika material ditarik melebihi batas elastisitasnya. Alat uji yang
digunakan adalah panametrik, gelombang ultrasonic dan cairan yang bertegangan
tinggi.
2. Ding/ butsu/pimple adalah bentuk defect cembung pada permukaan part. Ding
disebabkan oleh adanya kotoran atau benda asing yang menempel di bawah material.
Akibatnya adalah jika penampilan kendaraan buruk maka akan mempengaruhi atau
merusak citra Toyota.
3. Dent/oshikizu/ dimple adalah bentuk defect cekung pada permukaan part. Dent
muncul di produk jika kotoran atau benda asing yang ada di material atau ketika die
di press.
4. Shiwa adalah suatu defect part yang diakibatkan oleh tarikan proses pada bagian
tertentu lemah atau lepas sehingga terjadi penumbukan tarikan bagian tersebut.
5. Kaziri adalah suatu defect part yang diakibatkan oleh gesekan material terhadap
surface die’s (surface die’s kasar). Kazari bentuknya bergaris-garis yang terjadi
karena dies pada proses draw, restrik, dan flang. Gram dari kaziri menyebabkan
ding/dent/ware. Standart yang ada adalah tidak terasa kuku.
6. Atari adalah suatu defect part yang diakibatkan oleh clearance antara model die’s
upper dan lower yang sempit. Bisa menyerupai defect ding atau dent. Standart yang
ada adalah sesuai sample pokok.
7. Shockline adalah bentuk defect yang menyerupai line/garis cekung sepanjang sisi part
dekat dengan karakter line part. Standart yang ada adalah sesuai sample pokok.

Jenis defect proses trim pierce.

1. Total hole adalah jumlah total hole yang di proses. Standartnya adalah jumlah hole
sesuai sample pokok.
2. Burr atau bari adalah bagian dari part yang pada proses cutting tidak terpotong atau
terpotong tetapi meninggalkan sisa yang lancip dan tajam. Bari adalah bagian ujung
yang tajam pada beberapa permukaan pada saat panel dipotong. Burr atau bari
maximal 0,2 mm kalau lebih dari angka tersebut maka barang tersebut ‘no good’ atau
defect. Bari terjadi jika gap antara mata potong die besar clearance atau gap 7% dari
ketebalan part. Bari tidak boleh terjadi karena akan menyebabkan seseorang terluka,
dan juga menyebabkan terjadinya karat.
3. Trim line minus adalah bagian dari part yang pada proses cutting tidak terpotong atau
material minus. Standartnya adalah sesuai sample pokok dimensi trim line, yaitu
kurang lebih 1,0.
4. Makure atau mencuat adalah problem yang diakibatkan pada saat proses trim atau
pierce terjadi keabnormalan proses sehingga permukaan hasil potong tidak rata.
Standartnya adalah sesuai sample pokok dimensi tinggi makure yaitu 0,3. Bagian
lubang atau ujung luar panel mencuat tertarik saat upper die naik, ujung dari part ikut
tertarik. Penyebabnya adalah dienya gompal atau ada yang hilang. Makure dapat
menyebabkan air bocor, spot lepas dan part tidak dapat dipasang. Oleh karena itu,
makure tidak dibolehkan dan harus dihindari.

Jenis defect pada proses restrik adalah:

1. Kaziri
2. Atari
3. Shockline
4. Shiwa
5. Nobi atau ware.

Jenis defect proses flange:

1. Spring go adalah bentuk defect flange mengecil sehingga part tidak masuk section
gauge.
2. Spring back adalah bentuk defect flange melebar sehingga part tidak masuk section
gauge.
3. Shakure adalah bentuk defect mencuat pada permukaan part yang diakibatkan dari
proses flange yang kurang baik.
4. Atari
5. Kaziri

Anda mungkin juga menyukai