Anda di halaman 1dari 11

Home Work 4 Analisa Kerusakan (Failure Analysis)

Program Pascasarjana Teknik Metalurgi dan Material


Dedi Hermawan
(2012/1206311193)

1. Jelaskan jenis perpatahan!


Dalam Failure Analisis, perpatahan dibagi menjadi 4 kelompok lyang didasarkan pada
jejak perpatahannya yaitu:
1. Perpatahan Ulet
Ciri dari perpatahan ulet adalah :
-

ada deformasi plastis,

permukaan kusam/buram dan berserat,

tegangan geser dominan

bentuk patahan cup & cone 45o dengan maks,

Gambar 1. Bentuk Patahan Ulet cup & cone

nom atau slip.

Aspek struktur mikro dengan SEM tampak dimple

Gambar 2. Struktur Mikro dimple dengan SEM 5000x

2. Perpatahan Getas
Ciri dari perpatahan getas adalah :
-

tidak ada deformasi plastis,

Gambar 3. Bentuk Patahan Getas


-

permukaan terang dan kristalin,

permukaan patahan utama dan

ada chevron marks atau hearing bone marks.

Gambar 4. Chevron Mark pada Patahan Getas


-

Aspek struktur mikro utama:


a. butir kasar (susunan facet pada permukaan belah atau pola sungai),
b. kadang-kadang antara ciri-ciri cleavage ada dimple dan
c. pada polifase (perlite + Fe3C) terdapat garis dan dimple.

Gambar 5. Struktur Mikro Patahan Getas pada SEM (400x)

3. Perpatahan Fatik
Ciri dari perpatahan fatik adalah :
-

deformasi plastis sedikit sekali atau hampir tidak ada,

perpatahannya progresif (berawal dari retak halus yang merambat


akibat beban berfluktuatif)

ada beach marks (deformasi plastis di ujung retakan) atau rachet


marks (permukaan).

Gambar 6. Bentuk Patahan Fatik pada Sahft

4. Perpatahan Dekohesif
Perpatahan dekohesif adalah jenis perpatahan yang disebabkan oleh
pelemahan ikatan pada material, baik sepanjang batas butir atau memotong
batas butir. Pelemahan ini dapat terjadi akibat terdapatnya inklusi, endapan,
void atau bahkan hidrogen.

2. Jelaskan perbedaan klasifikasi inter & trans-crystalline.


Perbedaan umum antara perpatahan transkristalin dan interkristalin adalah pada
perpatahan di butir mataerial. Perpatahan transkristalin merupakan perpatahan
yang merambat memotong butir sedangkan perpatahan interkristalin merupakan
perpatahan yang merambat sepanjang batas butir yang diakibatkan oleh pelemahan
pada batas butir (misal terbentuknya endapan yang getas).

Jenis-jenis perpatahan transkristalin dan interkristalin dapat dilihat pada gambar


berikut:

Gambar 7. Jenis-jenis Perpatahan Transkristalin

Gambar 8. Jenis-jenis Perpatahan Interkristalin

Gambar 8. Gambar Jejak Perpatahan Interkristalin dan Transkristalin

3. Jelaskan perbedaan ciri-ciri patah ulet dan patah getas.


Perbedaan dan ciri daru patah ulet dan patah getas adalah sebagai berikut :
1. Perpatahan Ulet
Ciri dari perpatahan ulet adalah :
-

ada deformasi plastis,

permukaan kusam/buram dan berserat,

tegangan geser dominan

bentuk patahan cup & cone 45o dengan maks,

Gambar 9. Bentuk Patahan Ulet cup & cone

nom atau slip.

Aspek struktur mikro dengan SEM tampak dimple

Gambar 10. Struktur Mikro dimple dengan SEM 5000x

2. Perpatahan Getas
Ciri dari perpatahan getas adalah :
-

tidak ada deformasi plastis,

Gambar 11. Bentuk Patahan Getas

permukaan terang dan kristalin,

permukaan patahan utama dan

ada chevron marks atau hearing bone marks.

Gambar 12. Chevron Mark pada Patahan Getas

Aspek struktur mikro utama:


a. butir kasar (susunan facet pada permukaan belah atau pola
sungai),
b. kadang-kadang antara ciri-ciri cleavage ada dimple dan
c. pada polifase (perlite + Fe3C) terdapat garis dan
dimple.

Gambar 13. Struktur Mikro Patahan Getas pada SEM (400x)

4. Jelaskan perbedaan dari stiriasi dan beach marks.


Perbedaan dari stiriasi dan beach marks adalah sebagai berikut.
Stiriation:

Karakteristik utama fatik pada tahap propagasi, dimana retak merambat dan
meninggalkan tonjolan (ridge, striation) pada permukaan.

Berukuran kecil dan hanya tampak dengan SEM/TEM

Akibat perambatan retak akibat sekali pembebanan (siklus).

Beach marks:

Merupakan deformasi plastis di ujung retakan

Berukuran cukup besar dan dapat diamati dengan kasat mata

Aspek penyebab: lokasi posisi front retak setelah terhenti.

Beachmarks terdiri dari beberapa striasi.

Apabila digambarkan, maka striasi dan beach mark akan tampak seperti pada
gambar berikut.

Gambar 14. Gambar Striation dan Beach Marks Pada Patahan Fatik

5. Jelaskan mekanisme tahapan perpatahan akibat fatik berikut gambar.


Secara umum perpatahan akibat fatil terbagi menjadi 3 tahap sebagai berikut :
1. Tahap Inisiasi (crack initiation):
Pada tahap ini terjadi permulaan retak yang biasanya berawal dari
permukaan akibat adanya cacat / stress concentration yang memicu fatik saat
mengalami pembebanan.

2. Perambatan (crack propagation):


Pada tahap ini, crack menjalar pada permukaan akibat pembebanan fatik
pada material. Semakin besar pembebeanan yang diberikan, maka
perambatan akan semakin besar sehingga material akan cepat mengalami
patahan fatik.
3. Patahan akhir (final rupture):
Pada tahap ini adalah material mengalami patahan akibat tak mampu lagi
menahan beban penjalaran patahan akibat pembebanan fatik.

Gambar 15. Gambar Tahapan Perpatahan Fatik

6. Jelaskan beberapa pencegahan agar terhindar dari patah fatik.


Metode yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan terhadap fatik adalah
dengan meningkatkan desain :
-

Mengurangi atau menghilangkan timbulnya tegangan dengan cara


memperhalus permukaan komponen.

Menghindari adanya permukaan tajam atau tonjolan akibat pukulan,


stamping, geseran atau proses lainnya

Mnencegah terdapatnya diskontinuitas permukaan sewaktu pemrosesan

Mengurangi atau menghiulangkan sisa tegangan tarik akibat proses


manufaktur

Memberikan surface treatment untuk mengurangi adanya tegangan sisa

Menjaga kondisi lingkungan karena biasanya korosi memberikan efek yang


kompleks terhadap fatik.

7. Jelaskan mekanisme patahan akibat perapuhan (embrittleness) & beri beberapa


contoh yang saudara ketahui.
Mekanisme patahan akibat perapuhan merupakan patahan yang terjadi pada
material komponen yang disebabkan oleh dua penyebab utama kyaitu akibat faktor
suhu dan juga faktor lingkungan.
Salah satu akibat faktor suhu adalah terbentuknya fasa atau enda[pan yang bersifat
getas pada material pada suatu rentang suhu tertentu. Hal ini akan menyebabkan
material mengalami penurunan sifa uleyt dan menjadi lebih getas dan menjadi mdah
patah.
Contoh dari patahan akibat pengetasan adalah :
o Hydrogen embrittlement : penggetasan terjadi akibat adsorbsi hidrogen ke
dalam material.
o Sigma-phase embrittlement: penggetasan terjadi akibat terbentuknya fasa
sigma yang getas pada ferritic stainless steel.
o Neutron embrittelment : penggetasan pada material akibat radiasi neutron
o Stress corrosion embrittelment : penggetasan pada material yang diakibatkan
lingkungan yang korosif.

8. Apakah setiap jenis perpatahan material disebabkan oleh hanya satu jenis
perpatahan. Jelaskan menurut saudara dengan memberikan contoh.
Penyebab patahan pada material biasanya tidak disebabkan oleh satu jenis
perpatahan, hal ini dikarenakan pada saat material komponen diterapkan atau
diaplikasikan, biasanya material tersebut akan mengalami berbagai macam
pembebanan yang berbeda pada saat yang bersamaan.
Salah satu contoh adalah ketika suatu stainless steel yang memiliki sigma fasa
sebagai akibat perlakuan panas dan juga sekaligus mengalami pembebanan lain
seperti tarik, puntir atau fatik maka material tersebut akan mengalami perpatahan
yang diakibatkan berbagai macam pembebanan. Semakin banyak beban yang
diterima oleh material, maka akan semakin cepat juga material tersebutakan
mengalami perpatahan atau kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai