Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Ramadhani

NPM : 1906432660
Rangkuman Failure Analysis

- Abstract
Tujuan Metode 5W adalah menganalisis akar penyebab suatu kegagalan komponen
atau insiden keselamatan ditempat kerja. Metode 5W memiliki system yang sederhana namun
metodologinya memiliki kerumitan, sehingga dapat melewatkan akar penyebab yang
sebenarnya.

- Deskripsi metode RCFA 5W


Metode 5W adalah salah satu alat investigasi paling sederhana yang dapat
diselesaikan tanpa analisis statistik. Metode ini dikenal dengan Why Tree. Why Tree
menggunakan metode dengan menanyakan ”mengapa” secara berulang, sampai dapat
menghilangkan masalah dan gejala yg dapat mengarah ke akar penyebabnya Metode ini
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, mengapa hal itu terjadi. Selanjutnya mengubah
jawaban tersebut menjadi pertanyaan mengapa yang kedua, dan seterusnya. Daftar
pertanyaan dan jawaban tersebut dibuatkan dalam suatu tabel. Walaupun disebut metode 5W
namun bertanya lebih banyak akan lebih baik sampai dapat mengungkapkan kebenaran laten
yg memulai peristiwa tsb.
- Membangun Why Tree tingkat pertama dalam satu waktu
Dengan menggunakan tabel 5W akar penyebab dapat ditemukan namun suatu
peristiwa kegagalan dapat terjadi oleh banyak sebab. sehingga tabel 5W hanya dapat
mengizinka satu penyebab dari setiap efek yang tercantum di tabel. Namun jika lebih
penyebabnya, maka Why Tree akan membantu dalam menemukan semua akar penyebab
yang sebenarnya. Why Tree disusun dengan mengajukan pertanyaan 5W untuk setiap tingkat
pertama yang menyebabkan kegagalan. Selanjutnya dari tingkat pertama tersebut akan
diajukan kembali pertanyaan 5W pada setiap tingkatan selanjutya untuk menemukan jalur
kegagalan yang sebenarnya melalui tingkat penyebab tersebut.

Gambar 1. Contoh Tabel 5 Why


Metode 5-why root cause analysis (RCFA) dimulai dari Why Tree dengan top failure event
dimana dapat mengindetifikasi tingkatan pertama penyebab kegagalan dengan membawa
bukti kegagalan tersebut. Why tree digunakan untuk menganalisa kegagalan. Penyebab
kegagalan pada tingkatan pertama berdiri sendiri dari opsi yang lainnya, kemudian dirincikan
menuju tingkatan lainnya. Namun hal ini membuang-buang waktu, karena pada akhirnya
hanya satu opsi saja yang benar, sedangkan yang lainnya tidak berguna.

Pentingnya untuk memulai Why Tree dengan pertanyaan-pertanyaan yang benar, seperti
dengan memulai beberapa pertanyaan yang mudah untuk dijawab daripada harus memulai
pertanyaan yang sulit dan melewatkan sebab akibat dari kejadian yang sebenarnya. Setelah
mengetahui penyebab pertamanya, maka masuk ke tingkatan kedua penyebab kegagalan. Jika
muncul tiga kemungkinan penyebab kegagalan, maka tidak boleh langsung menuju tingkatan
ketiga sampai dibuktikan dengan bukti penyebab dari kegagalan di tingkatan kedua ini
(bukan sekedar tebakan). Bukti tersebut menjadi kunci untuk turun menuju penyebab
kegagalan yang lebih spesifik lagi. Jika pada satu tingkatan tidak ditemukan bukti yang kuat,
maka analisis dihentikan sementara dan tim investigasi dikerahkan untuk mencari fakta Pada
why tree penyebab-penyebab kejadian harus ada secara bersamaan untuk memberikan
tingkayan yang lebih tinggi dan menghasilkan situasi AND gate.

Dalam situasi AND, efek yang lebih tinggi memerlukan dua atau lebih penyebab, dimana
hanya perlu menghilangkan salah satu penyebab untuk menghentikan efek lainnya. Dengan
demikian, hal ini membenarkan penggunaan Why tree karena meskipun hanya mengikuti satu
jalur sebab-akibat, situasi AND dapat dicegah terjadi karena akar penyebab yang lebih rendah
telah dihilangkan. Beberapa permasalahan yang muncul seperti analisis yang tidak logis,
dangkal, tidak lengkap, dan solusi yang diberikan tidak efektif dalam jangka panjang jika
hanya menggunakan metode 5-Why. Why Tree dalam proses AND dalah hal yang benar
untuk diterapkan. Ini membantu membuat keputusan yang terbaik karena menemukan sub-
sebab dan akibat yang paling efektif dan biaya paling rendah.

Dengan mengembangkan seluruh pohon sub-sebab dan sub-akibat, dapat mengetahui


dua atau lebih penyebab yang terjadi secara bersamaan untuk menghasilkan efek, setiap
penyebab individu akan membutuhkan Why Tree-nya sendiri untuk mengidentifikasi dan
membuktikan semua sub-penyebab dan efek yang mengarah ke tingkatan yang lebih tinggi.
Jika hanya menggunakan Tabel Why tanpa Why tree untuk menemukan penyebab kejadian
maka situasi AND tidak dapat ditemukan. jika pertanyaan dalam tabel why tidak dapat
sepenuhnya menjelaskan terjadinya suatu peristiwa, Maka penting untuk berhenti dan
membangun Why Tree lengkap untuk melihat apakah ada situasi AND, kemudian
menggunakan Tabel 5-why untuk setiap cabang dan mengonfirmasi bukti yang sesuai dengan
logika. benar. Jika memiliki gate AND pada why tree , setiap jalur sebab-akibat harus
dipisahkan menjadi tabel why-nya sendiri.
Kesimpulan

1. Metode analisis 5-why root cause analysis (RCFA) merupakan metode yang
sederhana dalam konsep tetapi membutuhkan bukti nyata, logika dan akurat dalam
penggunaanya.
2. Menggunakan tabel 5-why dapat menemukan akar penyebab yang sebenarnya dari
peristiwa atau masalah dari kegagalan.
3. Untuk insiden dan peristiwa yang dapat menyebabkan kegagalan tingkat atas maka
selama penyelidikan harus menemukan semua cabang penyebab dan efek sampai ke
akarnya. Jika hanya memperbaiki hal yang salah dan meninggalkan akar penyebab
yang sebenarnya maka akan menimbulkan lebih banyak perselisihan dan masalah.
4. Menyimpan semua bukti ketika kegagalan terjadi, dengan tidak adanya bukti nyata
dan benar maka tidak ada gunanya analisis dilakukan karena hanya akan menjadi
spekulasi, opini dan tebakan. Dengan adanya bukti dan fakta yang lengkap dan benar,
dapat mengungkap keseluruhan cerita ke akar aslinya dan menghentikan
permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai