OLEH:
MUH SYAID MUGHNI S.
D051171307
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia, bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh
thermalnya.
thermal merupakan kepuasan yang dialami oleh manusia yang menerima suatu
keadaan thermal, keadaan ini alami baik secara sadar ataupun tidak sadar.
Pemikiran suhu netral atau suhu tertentu yang sesuai untuk seseorang dinilai
agak kurang tepat karena nilai kenyamanan bukan merupakan nilai yang pasti
a) Pendekatan thermophysiological
c) Pendekatan psikologis.
lingkungannya secara sadar ataupun tidak sadar yang disebut daerah nyaman
(comfort zone).
udara yang tinggi (dapat mencapai angka 80%), suhu udara relatif tinggi
(dapat mencapai hingga 35 C), serta radiasi matahari yang menyengat serta
kenyamanan termal dalam bangunan dalam kondisi iklim tropis panas lembab
pantai memiliki suhu, kelembaban udara serta kecepatan angin yang cukup
tinggi pada siang hari. Masalah klimatis tersebut membuat penghuni merasa
tersebut
dalam suatu Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Analisis Kenyamanan Termal
B. Rumusan Masalah
tropis lembab?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
lembab.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
dominasi bentuk atap yang lebar yang berfungsi sebagai penahan cucuran
kelembaban udara yang tinggi, dapat mencapai angaka di atas 90%, suhu
udara yang tidak nyaman seperti halnya terlalu dingin atau terlalu panas.
tersebut dengan bentuk rancangan yang hampir tanpa batas. Bukan sebatas
di atas.
terasa panas. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya radiasi dinding atau
tersebut akibat minimnya aliran udara. Banyak faktor lain yang dapat
perancangan.
seperti misalnya „terlalu panas‟ atau „terlalu dingin‟, atau mungkin sekadar
wujud respon dari sensor perasa yang terdapat pada kulit terhadap stimuli
guna mempertahankan suhu tubuh agar tetap berada pada sekitar 37oC, di
mana hal ini diperlukan agar organ dalam tubuh dapat menjalankan
bahwa sensasi termis yang dialami manusia merupakan fungsi dari empat
faktor iklim yakni, suhu udara, suhu radiasi, kelembaban udara, kecepatan
angin, serta dua faktor individu yakni, tingkat aktifitas yang berkaitan
tinggal geografis, faktor kepadatan, warna, dan sebagainya. Salah satu hal
(climatic factors) yakni: suhu udara (oC), suhu radiasi (oC), kelembaban
udara (%) dan kecepatan angin (m/s), serta fungsi dari 2 (dua) faktor
tubuh, met) serta jenis pakaian (yang dinyatakan dalam unit clo) yang
bawah 28,3oC, yakni batas atas untuk sensasi hangat nyaman, ketika suhu
udara luar siang hari berkisar 32oC. Secara sederhan ada dua strategi
rancangan apapun, ruang dapat dibuat nyaman dengan penempatan mesin AC.
Modifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi nyaman dengan cara mekanis
karya arsitektur mampu memodifikasi udara luar yang tidak nyaman, dengan
suhu sekitar 32oC, menjadi nyaman dengan suhu di bawah 28,3 oC.
9
a. Penanaman pohon
radiasi matahari langsung pada material keras sperti halnya atap, dinding,
halaman parkir atau halaman yang ditutup dengan material keras, seperti
beton dan aspal, akan sangat membantu untuk menurunkan suhu lingkungan.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan, di antaranya oleh Akbari dan Parker
hal mustahil dapat dicapai dengan cara penanaman pohon lindung di sekitar
bangunan.
antara siang dan malam tidak kurang dari 8oC (perbedaan suhu siang
bangunan
rongganya.
aspal dan beton perlu dilindungi dari radiasi matahari langsung dengan
diwujudkan, suhu kota tidak akan naik. Hal ini akan membantu pada
bangunan.
12
diinginkan.
1. Suhu Udara
13
faktanya pada sekitar siang hari suhu udara bisa mencapai 34o
melakukan kegiatan.
2. Kelembaban
.
14
4. Angin
5. Aktifitas Manusia
badan internal.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
2. Sampel
Rumah penduduk.
Sebagai pelengkap data penelitian dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
2. Melakukan survey
setempat.
16
E. Instrumen Penelitian
seperti :
1. Panduan obervasi
2. Pengamatan Langsung
3. Dokumentasi
2. Analisis Data
bahwa semua data dan landasan teori yang Diperlukan telah diperoleh
jawaban – jawaban penduduk setempat, dan juga landasan teori yang ada.