Anda di halaman 1dari 3

1.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masalah umum permukiman perkotaan sebagian besar terdapat pada
tidak seimbangnya antara pertumbuhan angka penduduk dengan tingginya
standard hidup. Hal ini menyebabkan angka kemiskinan meningkat dan
menyebabkan pada meluasnya lingkungan kumuh. Keberadaan lingkungan
kumuh merupakan dampak yang timbul dari naiknya urbanisasi.
Pemanfaatan ruang yang tidak terencana dibeberapa daerah menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan bahkan kawasan pemukiman, terutama di
daerah perkotaan yang padat penghuni, berdekatan dengan kawasan
industri, bisnis, kawasan pesisir dan garis pantai yang dihuni oleh nelayan,
serta bantaran sungai dan rel kereta api (Mulia, 2008 dalam Arlis, 2016)

Sebagai kota terbesar di kawasan timur Indonesia, Makassar memiliki


jumlah penduduk cukup banyak sehingga permukimannya juga tersebar di dalam
dan pinggiran kota. Permukiman yang tersebar terdiri dari permukiman yang
terbentuk sendiri maupun dibentuk oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Permukiman yang terbentuk sendiri sesuai dengan perkembangan kota dan jumlah
penduduk yang cukup banyak, biasanya disebut juga sebagai kawasan permukiman
padat pesisir. Karakteristik dari permukiman padat adalah jumlah penduduk yang
cukup banyak, pola tatanan rumah dan hunian yang padat. Kondisi permukiman
yang padat menyebabkan ruang terbuka sangat kurang ditemukan.

Kelurahan Cambaya merupakan salah satu permukiman padat di kota


Makassar. Jumlah penduduk kelurahan Cambaya semakin meningkat, tatanan
kehidupan masyarakat semakin kompleks, perekonomian cenderung semakin
tinggi sehingga merubah struktur sosial masyarakat dalam kelompok-kelompok
kecil, bersatu membentuk suatu permukiman yang padat secara bertahap dan
alami. Cara membangun rumah masyarakat dengan pola yang tidak jelas,
kondisi fisik bangunan relatif kecil dan saling berdekatan, kualitas bangunan
rumah penduduk yang rendah serta fasilitas dan sarana/prasarana lingkungan
permukiman yang kurang baik.
Informasi administrasi kelurahan Cambaya berdasarkan badan pusat
statistik kota Makassar (BPS Kota Makassar, 2017), Letak kelurahan Cambaya
berada di pantai, dengan status daerahnya adalah kota dan Luas wilayahnya sekitar
0.53 km2 , ketinggian dari permukaan laut serta Kelurahan Cambaya terdiri dari
22 Rukun Warga (RW) dan 5 Rukun Tetangga (RT). Jumlah rumah tangga di
Cambaya adalah 1.255, dengan jumlah penduduk sebesar 6.368, dan kepadatan per
km2 adalah 12.015.

Penerapan tema sustainable Living di harapkan mampu untuk mengatasi


permasalahan yang ada pada masyarakat berpenghasilan rendah di kota
makassar.memenuhi kebutuhan dan hak-hak masyarakat ekonomi rendah dengan
menggunakan pola keberlanjutan dengan mengelola sumber daya alam dari
pembangunan ekonomi dan sosial.oleh karena itu diperlukan sebuah perancangan
rumah susun sederhana bagi konsumen berpenghasilan rendah, meningkatkan
funsi lahan dan meningkatkan kualitas hunian modern di lokasi – lokasi yang
berdekatan dengan pusat – pusat pertumbuhan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:

1.Bagaimana rancangan Rumah Susun di kelurahan Cambaya?

2.Bagaiman penerapan tema Sustainable Living dalam konsep


rancangan Rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah di
Cambaya?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu merancang Rumah Susun
menjadi kawasn modern yang di huni oleh masyarakat berpenghasilan
rendah di kelurahan cambaya dan menerapkan tema Sustainable Living
dalam rancangan Rumah susun di kelurahan Cambaya..

D. Manfaat Penelitian
Memberikan peluang bagi masyarakat ekonomi rendah untuk
mendapatkan rumah layak huni,serta sebagai hunian yang dapat meningkatkan
kehidupan masyarakat berpenghasilan rendah di kelurahan cambaya
E. Sistematika Penulisan
Penyusunan acuan perencanaan dilakukan dengan beberapa tahapan
sebagai berikut :

PERTAMA : Pendahuluan, menguraikan latar belakang, rumusan


masalah, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup pembahasan, serta
metode dan sistematika pembahasan.

KEDUA : Tinjauan Pustaka, merupakan pembahasan mengenai


Penerapan tema sustainable Living secara khusus serta tinjauan terhadap studi
pustaka/literatur .

KETIGA : Tinjauan Khusus kelurahan cambaya, mengemukakan


tinjauan kelurahan cambaya secara umum, melakukan analisis terhadap area
objek studi kampung kota

KEEMPAT : Kesimpulan, menyimpulkan apa yang telah diuraikan


pada bab-bab terdahulu baik secara umum maupun khusus.

2. BAB II

Anda mungkin juga menyukai