Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOGRAFI

STRUKTUR KERUANGAN DESA DAN KOTA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :

• Audy Naiska

• Mhd yazid arrizki

• Mikel Bryan

XII IPS 2
MAN PEMATANG SIANTAR
TA. 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr wb

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan


hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tak
lupa juga kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, karena belinulah yang telah
menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
penuh berkah. Adapun judul makalah kami "Tahap-Tahap
Perkembangan Kota "

Kami sangat berharap semoga dengan adanya makalah ini,


kami dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas
wawasan ilmu yang kami miliki dan dapat bermanfaat bagi
pembaca Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak guru kami:
Farhan Pratama Tanjung selaku Guru Pengampu mata
pelajaran Geografi, yang telah memberikan tugas makalah ini
kepada kami sehingga memicu motivasi kami untuk belajar
lebih giat lagi serta menambah pengetahuan yang
sebelumnya belum kami ketahui. Semoga isi makalah ini bisa
memberikan manfaat
bagi kami dan kepada para pembacanya.

Tentunya masih banyak kesalahan pada tugas makalah ini


yang mungkin tidak kami sadari, oleh karena itu kritik dan
saran bagi pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan
tugas makalah- makalah selanjutnya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pematang siantar , 22 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..

DAFTAR ISI..

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...................................................................................4

2. Perumusan masalah..........................................................................4

3. Tujuan.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kota dan desa.................................................................5

B. Struktur keruangan desa dan kota....................................................5

C. Teori Struktur Kota........................................................................5 - 6

D. Contoh dan ciri - ciri desa dan kota............................................7 - 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Struktur keruangan desa adalah susunan dan penataan ruang desa yang mencerminkan fungsi,
aktivitas, dan interaksi masyarakat desa. Struktur keruangan desa dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik alamiah maupun sosial.Struktur keruangan kota adalah pola susunan ruang kota yang terbentuk
dari interaksi antara berbagai faktor, seperti kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan
lingkungan. Struktur keruangan kota dapat dilihat dari aspek morfologi, fungsi, dan Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan di bahas lebih dalam mengenai struktur keruangan desa dan kota.

2. PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yg terdapat dalam makalah ini adalah bagaimana perbedaan struktur
desa dan kota.

3. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk dapat mengetahui bagaimana perbedaan
struktur keruangan desa dan kota.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DESA DAN KOTA

• Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas wilayah administrasi
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan
watak dan ciri kehidupan perkotaan.

• Desa adalah wilayah yang bercirikan agraris dan masyarakatnya memiliki hubungan kekerabatan
yang kental (gemeinschaft).

2. STRUKTUR KERUANGAN DESA DAN KOTA

- Struktur keruangan kota adalah pola susunan ruang kota yang terbentuk dari interaksi antara
berbagai faktor, seperti kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lingkungan. Struktur keruangan
kota dapat dilihat dari aspek morfologi, fungsi, dan jaringan.

2. TEORI

1. Konsentris (oleh Emest W. Burgess)

1) Daerah Pusat Kegiatan (DPK)

Wilayah ini dianggap sebagai jantung kota yang merupakan pusat kegiatan bisnis, tempat pusat- pusat
pertokoan, gedung-gedung, kantorpos, bloskop, bank, dan pasar.

2) Zona peralihan atau transisi

Wilayah ini merupakan zona industri manufaktur dan industri ringan. Wilayah ini mengalami
penurunan kualitas lingkungan permukiman yang semakin parah, ditandai dengan adanya daerah
kumuh (slumarea).

5
3) Zona pemukimian masyarakat kelaspekerja

Wilayah ini merupakan tempat tinggal kaum buruh yang menempati rumah-rumah susun. Zona ini
banyak ditempati oleh pekerja-pekerja pabrik, industri, dan lainnya yang berpenghasilan kecil.

4) Zona pemukiman masyarakat kelas menengah

Wilayah ini ditempati oleh masyarakat yang mempunyai penghasilan menengah.

5) Zona penglaju

Wilayah ini ditandai oleh adanya penglaju, yaitu penduduk yang bekerja di kota, akan tetapitinggal di
pinggiran kota.

2. Inti Berganda

(oleh Harris - dan Ullman)

Teori ini mengatakan bahwa dalam suatu kota terdapat tempat-tempat tertentu yang berfungsi
sebagai Inti kota dan pusat pertumbuhan baru. Teori ini juga menyebutkan bahwa perkembangan
kota berasal dari berbagai macam kegiatan. Keadaan tersebut menyebabkan adanya beberapa inti
dalam suatu wilayah perkotaan, misalnya kompleks perindustrian dan kompleks perguruan tinggi.

- Struktur keruangan desa adalah susunan dan penataan ruang desa yang mencerminkan fungsi,
aktivitas, dan interaksi masyarakat desa. Struktur keruangan desa dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik alamiah maupun sosial.

Pemanfaatan lahan desa dapat dibagi dua, yaitu sebagai fungsi sosial (contoh: perkampungan) dan
fungsi ekonomi (contoh: pertanian). Pola keruangan desa dapat diidentifikasi menjadi pola tata ruang,
yaitu permukiman dan tata ruang pertanian.

Pola keruangan desa berbasis ekoregion, artinya pemanfaatan wilayah disesuaikan dengan kondisi
yang ada pada wilayah tersebut. Oleh karena itu, pola keruangan desa diharapkan tidak mengalami
perubahan yang merusak lingkungan.

6
Pola persebaran desa disebabkan oleh faktor lokasi, iklim, kondisi tanah, ketersediaan air, keadaan
ekonomi, dan kultur penduduk. Bentuk dan pola persebaran desa dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain, sungai, jalan, garis pantai, dan mata air.

3. CONTOH DAN CIRI - CIRI

DESA

1. Desa swadaya adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya memenuhi kebutuhan dengan
bergantung pada alam. Ciri-ciri desa swadaya di antaranya penduduknya masih jarang, penduduknya
terikat adat istiadat, lembaga sosial di desa sederhana, tingkat pendidikan masyarakat desa rendah,
hingga belum mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri.

Desa Swadaya di Indonesia sebagai berikut:

• Desa Kanekes di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa Kanekes didiami
Suku Baduy.

• Desa Sugihwaras di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

• Kampung Bena di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

• Desa Jangkang Lama di Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan
Tengah.

• Desa Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

• Desa Teluk Malewai di Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Desa swakarya merupakan desa yang lebih maju dibanding desa swadaya. Ciri-ciri Desa Swakarya di
antaranya adat istiadat telah mengalami perubahan, gotong royong lebih efektif, administrasi desa
sudah berjalan, serta mampu menyelenggarakan urusan pemerintah sendiri.

Desa Swakarya di Indonesia sebagai berikut:

• Desa Gunung Rajak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara
Barat.

• Desa Sukarara di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

• Desa Rensing di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat

• Desa Bungtiang di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
• Desa Sukamaju di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.

3. Desa Swasembada merupakan desa yang telah mampu mengembangkan seluruh potensinya secara
optimal, dengan lokasi dekat dengan perkotaan. Ciri-ciri Desa Swasembada di antaranya semua
keperluan hidup pokok dapat disediakan desa sendiri, pendidikan dan keterampilan penduduk sudah
tinggi, serta sarana dan prasarana desa lengkap.

• Desa Swasembada di Indonesia sebagai berikut:

• Desa Wotsogo di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

• Desa Hanura di Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran, Provinsi Bandar Lampung.

• Desa Tamansari di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

• Desa Pujon Kidul di Kecamatan Pujon, Kota Malang, Jawa Barat.

• Desa Seigentung di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

KOTA METROPOLITAN

1.Jakarta

2. Bandung

3. Surabaya

4. Bandung

5. Makassar

6. Batam

KOTA MEGAPOLIS
Megapolis stage (Tahap megapolis)

Tingkah laku masyarakat megapolis hanya berorientasi pada materi, sehingga sistem birokrasinya
lebih rumit.

Contoh kota megapolis:

1. Boston

2. Washington

3. San Francisco

4. San Diego

4. TAHAP PERKEMBANGAN DESA

Sebuah desa dikatakan mencapai tingkatan maju jika dinilai mampu untuk mengatasi permasalahan
yang ada dihadapi desa itu sendiri. Tingkat perkembangan desa dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu Desa
Swasembada, Desa Swakarya, dan Desa Swadaya.

5. TAHAP PERKEMBANGAN KOTA

Faktor utama yang memengaruhi perkembangan kota yaitu

• Manusia

• Kegiatan Manusia

• Pola Pergerakan

• Lokasi

Dampak positif perkembangan kota terhadap masyarakat kota sebagai berikut :

• Kota dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.

• Banyak tejadinya urbanisasi di wilayah perkotaan sehingga sangat mencukupi kebutuhan tenaga
kerja yang melimpah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan ini, dapatlah dikatakan bahwa perbedaan desa dan kota akan senantiasa menggambarkan struktur suatu kota dan desa
adapaun yang membedakan keduanya yaitu, ciri - cirinya dan juga penjelasan dari beberapa tokoh geografi . Struktur kota yang nota
benennya adalah susunan pembentuk kota memiliki banyak pengertian bergantung kepada indikator yang digunakan.Perbedaan kota dan
desa yang paling menonjol adalah kepadatan penduduknya.

10

Anda mungkin juga menyukai