DENGAN TEMA
DISUSUN
O
L
E
H
WINDI AFRIZA PRISBI
NO. BP 2210003829079
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “SEJARAH PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN DI
KABUPATEN SOLOK SELATAN”. Dimana penulisan makalah ini bertujuan untuk
memberikan informasi bagi pihak yang membutuhkan dan sebagai salah satu Tugas dalam
mata kuliah sejarah pemerintahan indonesia di Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Ekasakti Padang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bapak JAMES BOND,
S.I.P,M.I.P. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat diperbaiki demi kesempurnaan isi makalah dan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan Makalah..............................................................5
BAB II
Pembahasan
A. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Solok Selatan...................................................6
B. Menjelaskan Tentang Pemerintah Dan Pemerintahan Kabupaten Solok Selatan. 8
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang sejarah
terbentuknya Solok Selatan sebagai salah satu bentuk pemukiman manusia yang telah ada
sejak zaman prasejarah. Desa merupakan suatu wilayah kecil di pedesaan yang dihuni oleh
sekelompok manusia yang memiliki kehidupan sosial dan budaya yang berbeda dengan
kehidupan di kota. Pemahaman mengenai sejarah terbentuknya desa menjadi penting karena
dapat membantu kita memahami perkembangan masyarakat dan kehidupan manusia dari
masa ke masa.
Selama ribuan tahun, manusia telah hidup dalam bentuk pemukiman kelompok di
daerah pedesaan. Desa-desa ini terbentuk sebagai hasil dari kehidupan nomaden yang
kemudian berkembang menjadi pemukiman tetap. Proses terbentuknya desa ini melibatkan
berbagai faktor yang mempengaruhi, seperti geografi lahan, iklim, keberadaan sumber daya
alam, dan interaksi sosial antar kelompok manusia.
Seiring dengan perkembangan zaman, desa-desa pun mengalami perubahan dan
evolusi. Desa-desa awal yang terbentuk secara organik dan alami, kemudian berkembang
menjadi desa-desa yang lebih terorganisir dengan adanya pemerintahan desa, lembaga sosial
dan keagamaan, serta struktur sosial yang teratur. Desa juga menjadi pusat kegiatan ekonomi
dan perdagangan di pedesaan.
Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai beberapa teori dan
pendekatan yang digunakan untuk memahami sejarah terbentuknya desa. Selain itu, akan
diuraikan pula beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses terbentuknya desa seperti
perkembangan pertanian, revolusi industri, urbanisasi, dan perubahan sosial budaya.
Pemahaman mengenai sejarah terbentuknya desa akan memberikan gambaran yang lebih
utuh tentang kehidupan manusia dalam konteks masyarakat agraris dan pedesaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Sejarah terbentuknya Kabupaten Solok Selatan
2. Menjelaskan tentang pemerintah Desa dan Pemerintahan desa
4
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN MKALAH
1. Menyajikan informasi tentang perkembangan pemerintahan desa dari masa ke masa.
Makalah ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang sejarah dan
perkembangan pemerintahan desa.
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemerintahan desa sebagai lembaga yang
memiliki peran strategis dalam pembangunan di tingkat lokal. Dengan mengetahui
sejarahnya, masyarakat akan lebih menghargai dan menyadari keberadaan pemerintahan desa
sebagai bagian dari sistem pemerintahan yang ada.
3. Memperkuat pemahaman tentang asal-usul dan tujuan pemerintahan desa. Makalah ini
akan memberikan informasi tentang bagaimana konsep pemerintahan desa berkembang
seiring waktu dan bagaimana pemerintah desa berperan dalam menjalankan fungsinya.
4. Memberikan referensi dan rujukan untuk studi lebih lanjut tentang pemerintahan desa.
Makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi mahasiswa, akademisi, dan peneliti
yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan perkembangan pemerintahan
desa.
5. Memberikan wawasan tentang masa lalu yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan
perbaikan pemerintahan desa saat ini. Dengan mengamati sejarah pemerintahan desa, dapat
ditemukan kekuatan dan kelemahan yang terjadi sebelumnya, sehingga dapat diambil
pelajaran penting untuk diterapkan pada kondisi saat ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Desa mempunyai dua unsur yakni,
1. Daerah, daerah yang dimaksud dalam arti yaitu tanah-tanah produktif dan tanah
yang tidak ada pengunaanya, juga termasuk unsur lokasai, luas, dan batas yang
merupakan lingkungan geografis setempat.
2. Penduduk, yaitu meliputi jumlah rasio jenis kelamin, komposi penduduk,
pertambahan, kepadatan, persabaran, dan kualitas penduduknya. Tata kehidupan
desa yang berkaitan erat dengan norma, adat istiadat dan aspek budaya lainya yang
berlaku.
Desa di indonesia menurut peraturan pemerintah Nomor 57 tahun 2005
tentang desa, ialah satu kesatuan masyarakat undang-undang yang memiliki
batasbatas wilayah yang berupaya untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan di hormati dalam system pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebuah desa di Indonesia diketahui oleh kepala desa.
8
Pengertian Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Adapun penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat tersebut terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat atau
desa
Sehingga antara Kepala Desa selaku pemerintah desa dan BPD memiliki
kedudukan yang sama, yakni sama-sama merupakan kelembagaan/organisasi desa
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, walaupun keduanya mempunyai tugas
dan fungsi yang berbeda, tetapi mempunyai hubungan yang erat dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pemerintah
Desa/Kepala Desa dan BPD mempunyai hubungan antara lain sebagai berikut:
*Kepala Desa dan BPD membahas dan menyepakati bersama peraturan desa
*Kepala Desa dan BPD memprakarsai perubahan status desa menjadi kelurahan
melalui musyawarah desa
*Kepala Desa dan BPD membahas bersama pengelolaan kekayaan milik Desa.
Dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Pemerintah Desa merujuk pada pelaksana atau orang yang bertugas
melaksanakan (sekelompok orang yang secara bersama-sama memikul tanggung
jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan)
Sedangkan Pemerintahan Desa adalah proses menjalankan tugas dari
perangkat desa yang terdiri atas beberapa bagian (segala urusan yang dilakukan
oleh Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan Pemerintahan Desa)
Menurut UU RI No 6 Tahun 2014 mengatakan bahwaDesa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pemerintahan Desa
9
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pemerintah Desa
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
Musyawarah Desa
Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal
yang bersifat strategis.
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.
Peraturan Desa
Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa.
Pembangunan Desa
Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Kawasan Perdesaan
Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama
pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Keuangan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
10
Aset Desa
Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa,
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau
perolehan hak lainnya yang sah.
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,
sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber
daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang
sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa sistem pemerintahan
Indonesia saat ini adalah sistem presidensial konstitusional, pemerintahan desa
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengatur, melayani serta menjaga hal-hal
yang dianggap penting oleh masyarakat seperti ekonomi pertanian, perikanan,
perdagangan, keamanan, ketertiban, sosial budaya kemasyarakatan serta
keamanan, dan desa-desa di Indonesia masih tergolong desa swadaya, swakarya,
swasembada dan desa pancasila namun demikian merupakan sumber ekonomi
penyedia bahan pokok. Beberapa saran yang dapat diberikan adalah pemerintah
perlu mempublikasikan dan mensosialisasikan setiap kegiatan yang ada di desa,
masyarakat perlu lebih aktif dan kritis dalam berpartisipasi dan mengawasi jalannya
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, dan penelitian selanjutnya dapat
dilakukan mengenai kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi desa
terkait dengan pengelolaan anggaran keuangan desa.
B. SARAN
1. Perlu adanya publikasi dan sosialisasi kegiatan di desa oleh pemerintah.
2. Masyarakat perlu lebih aktif dan kritis dalam partisipasi serta pengawasan
terhadap kegiatan pemerintah desa.
3. Penelitian lebih lanjut mengenai kesejahteraan masyarakat dan peningkatan
ekonomi desa terkait dengan pengelolaan anggaran keuangan desa.
12
DAFTAR PUSTAKA
13