Anda di halaman 1dari 16

Pemukiman Dan

Kependudukan
Disusun oleh kelompok 4
Dosen Pengampu: Santi Yunus, S.E., M.Si.
Anggota kelompok 4

Dhiza Syafitri Sitti Aisyah Iviola Indah


( C 301 23 113 ) ( C 301 23 120 ) ( C 301 23 105 )

Anisa Na Ilah Alyssa Putri


( C 301 23 112 ) ( C 301 23 116 )
Pengertian Permukiman

Permukiman adalah bagian dari


lingkungan hunian yang terdiri atas
lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas
umum, serta mempunyai penunjuang
kegiatan fungsi lain di Kawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan.
Jenis-jenis
permukiman :

Permukiman tradisional
Permukiman darurat
Permukiman kumuh ( slum area )
Permukiman transmigrasi
Permukiman baru
Permukiman Tradisional Permukiman Kumuh
Tanah Toraja Wilayah Jakarta Pusat

Permukiman darurat Permukiman Transmigrasi Permukiman Baru


(Hunian Sementara) Kota Palu Kab Mamuju,Sulbar Kab Bogor, Jawa Barat.
Pola Permukiman
Pola permukiman adalah tempat manusia
bermukim dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Bentuk penyebaran penduduk dapat dilihat
berdasarkan kondisi alam dan aktivitas penduduk .

Terdapat tiga jenis pola permukiman penduduk


yang terbentuk berdasarkan letak bangunan rumahnya.

1. Pola Permukiman Perpanjangan


2. Pola Permukiman Mengelompok.
3. Pola Permukiman Berpencar
Ciri-ciri dan karakteristik
permukiman kumuh
Permukiman kumuh masih menjadi potret tak mengenakan di
tengah-tengah gedung bertingkat kawasan perkotaan Indonesia.
Wajar saja jika pemerintah masih menjadikan permukiman
kumuh sebagai salah satu pekerjaan rumah yang harus
dituntaskan.

Di dalam Pasal 18 ayat (1) disebutkan, perumahan dan


permukiman kumuh memiliki beberapa kriteria untuk
menentukan kondisi kekumuhan suatu kawasan.
Berikut kriteria tersebut:

1. Kondisi Bangunan Gedung Ketidakteraturan bangunan


2. Kondisi Jalan Lingkungan
3. Kondisi Penyediaan Air Minum
4. Kondisi Drainase Lingkungan
5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah
6. Kondisi Pengelolaan Persampahan
7. Kondisi Pengamanan (Proteksi) Kebakaran
Hubungan Urbanisasi dan
Permukiman Kumuh.
Pemukiman kumuh adalah tidak terbendungnya arus urbanisasi dari desa
ke kota . Perpindahan penduduk yang meninggalkan desa atau kota kecil
menuju kota yang lebih besar disebabkan karena adanya sesuatu hal yang
lebih menarik dan lebih menguntungkan untuk tinggal di kota besar
dibandingkan daerah asalnya. Pada umumnya penduduk yang pindah
ingin mencapai kehidupan yang lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya.,
atau tempat asal yang sama.

Pemukiman kumuh atau slum area adalah daerah pemukiman ataupun


bukan kawasan pemukiman yang dijadikan sebagai tempat tinggal dengan
bangunan-bangunan yang berkondisi dibawah standar yang tidak layak
dihuni oleh penduduk dengan kepadatan tinggi.
Permukiman kumuh terdapat di lahan kosong seperti pinggir rel kereta api, dibawah
kolong flyover, maupun bantaran kali atau sungai. Sebagian dari mereka yang
pendapatannya tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk menyewa tempat tinggal
memilik untuk mendirikan rumah darurat secara liar pada tanah Negara atau swasta
yang seharusnya tidak boleh didirikan bangunan, untuk kelestarian kota.

Penduduk yang melakukan urbanisasi di dominasi dengan orang yang tidak memiliki
pendidikan tinggi dan juga tidak memiliki keterampilan untuk bekerja di industry, oleh
karena itu banyak dari mereka yang tidak memperoleh pekerjaan sehingga menjadi
persoalan yaitu pengangguran dan setengah pengangguran dan hidup dalam rantai
kemiskinan.
Kawasan yang terdapat
pemukiman kumuh
KAWASAN
KAWASAN CILIWUNG, JAKARTA. BOEZEM SURABAYA, JAWA TIMUR.

KAWASAN
KAWASAN TALO, MAKASSAR.
TAMAN SARI BANDUNG
Masalah yang ditimbulkan
permukiman kumuh dan cara
mengatasinya
Perilaku menyimpang yang sering dijumpai pada pemukiman kumuh
adalah perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial, tradisi
dan kelaziman yang berlaku sebagaimana kehendak sebagian besar
anggota masyarakat. Wujud perilaku menyimpang di pemukiman kumuh
ini berupa perbuatan tidak disiplin lingkungan seperti membuang sampah
dan kotoran di sembarang tempat, menghindari pajak, tidak memiliki KTP
dan menghindar dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti gotong-
royong dan kegiatan sosial lainnya.
masalah persediaan ruang yang semakin masalah perilaku menyimpang
terbatas terutama masalah pemukiman sebagai akibat dari adanya kekaburan
untuk golongan ekonomi lemah dan masalah atau ketiadaan norma pada
penyediaan lapangan pekerjaan di daerah masyarakat migran di perkotaan.
perkotaan.
Cara mengatasi pemukiman kumuh:
1.Program Perbaikan Kampung, yang
ditujukan untuk memperbaiki kondisi Selain usaha dari pemerintah
kesehatan lingkungan dan sarana diharapkan masyarakat juga ikut
lingkungan yang ada. terlibat dalam mengatasi pemukiman
kumuh di perkotaan. Sehingga
2. Program uji coba peremajaan lingkungan
diperlukan kerjasama antara
kumuh yang dilakukan dengan membongkar
pemerintah, pihak swasta dan
lingkungan kumuh dan perumahan kumuh masyarakat untuk mengatasi adanya
yang ada serta menggantinya dengan rumah pemukiman kumuh.

susun yang memenuhi syarat.


Permukiman Suku Badui
Suku Badui tinggal di daerah pegunungan di wilayah Kabupaten Sementara masyarakat
Lebak Propinsi Banten.Suku Badui sendiri terbagi menjadi dua,
Badui Luar tinggal di desa-
yakni Badui Dalam dan Badui Luar.
desa disekitarnya, sekali
Suku Badui Dalam dapat dikatakan adalah inti dari masyarakat pun masih bersaudara,
Badui, mereka masih mempertahankan adat tradisinya dengan masyarakat badui luar
teguh . Mereka menolak budaya modern,alat elektronik, sudah mulai melepaskan
kendaraan dilarang dipakai, bahkan pendidikan modern tidak diri dari adat dan mengikuti
diperbolehkan. perkembangan.
Kesimpulan
-
Thank you
kelompok 4 Kajian Lingkungan Hidup

Pemukiman dan kependudukan

Anda mungkin juga menyukai