Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan Ke-2

Perubahan Sosial Masyarakat Pedesaan


Perubahan Sosial adalah suatu perubahan pada struktur dan fungsi dalam sistem sosial
termasuk didalamnya aspek kebudayaan seperti nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan,
kepercayaan, tradisi, sikap dan pola tingkah laku dalam masyarakat.
Sebab-sebab terjadinya perubahan :
 Faktor Biologis
Apabila jumlah penduduk besar sedangkan luas tanah terbatas akan terjadi
pengganguran. Para pengganguran kemudian mencari pekerjaan kedaerah perkotaan
sehingga menimbulkan urbanisasi.
 Faktor Teknologi
Dalam masyarakat terutama masyarakat yang telah maju biasanya perubahan sosial
berjalan dengan cepat karena proses perubahannya melalui perkembangan teknologi
yang dihasilkan dari hasil penemuan, penciptaan bentuk baru dan melalui proses
penyebaran penemuan-penemuan baru yang disebut proses difusi.
 Faktor Kebudayaan
Masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam suatu masyarakat yang telah memiliki
kebudayaan, akan menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Perubahan terbagi menjadi 2 macam yaitu,
Perubahan yang dikehendaki (intented change), biasanya dirumuskan dalam perubahan
yang direncanakan (planed change) melalui usaha-usaha pembangunan (development
change). Dari perubahan yang dikehendaki dapat saja terjadi perubahan yang tidak
dikehendaki (unintended change).
Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change), berlangsung di luar jangkauan
yang menghendaki akan adanya perubahan dalam masyarakat.
Faktor- faktor yang memudahkan terjadinya perubahan sosial
 Penyebaran kebudayaan lain
 Masuknya kebudayaan lain
 Pendidikan yang tinggi
 Sikap yang menerima pada hal-hal yang baru
 Stratifikasi atau lapisan masyarakat yang terbuka
 Adanya rasa tidak puas dalam masyarakat
Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan
 Adanya isolasi dari masyarakat lainnya
 Pendidikan yang rendah
 Sifat yang tradisional
 Adanya vested interests (kepentingan yang tertanam kuat pada suatu kelompok)
Teori-teori Perubahan Sosial
Auguste Comte melihat bahwa perubahan sosial pada hakikatnya adalah perubahan cara
berpikir yang melalui tiga tahap yaitu teologis, metapisik, dan positif.
Herbert Spencer mengembangkan teori perubahan sosial didasarkan atas adanya proses
perubahan dari masyarakat yang heterogen yang mencerminkan meningkatnya diferensiasi
dari struktur dan fungsi.
Menurut J.A Ponsioen dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial dapat pula diartikan
sebagai suatu modernisasi. Oleh karena itu, modernisasi dapat dikatakan sebagai suatu proses
dimana individu-individu mengalami perubahan dari cara hidup yang tradisisonal ke cara
hidup yang lebih kompleks dan menggunakan teknologi modern serta berubahnya gaya hidup
mereka.

Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Pedesaan


Masyarakat desa yang tradisional mulai mengalami perubahan akibat adanya benturan-
benturan sendi-sendi masyarakat desa ketika masuknya pengaruh kebudayaan barat sekitar
abad ke-19 dengan berbagi macam peraturan-peraturan untuk kepentingan para penjajah
seperti peraturan tanam paksa landrente, kultur stelsel, dan lain-lainnya.
Contoh kelembagaan/organisasi yang berperan dalam perubahan sosial masyarakat pedesaan,
a. Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP)
Merupakan suatu sistem pembangunan desa-desa dalam wilayah kecamatan dengan
pendekatan menyeluruh (komprehensive) dan terpadu dibidang perencanaan,
pelaksanan, pengendalian serta evaluasi pelaksanaannya. Tujuan UKDP yaitu untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta tata lingkungan hidup
yang baik di pedesaan dalam rangka mempercepat tercapainya Desa swasembada.
Fungsi UKDP, antara lain:
 Mengkomunikasikan aspirasi dan kebutuhan nyata masyarakat desa.
 Menginformasikan data dan permasalahan desa.
 Mengkoordinasikan berbagai kegiatan pembangunan sectoral, regional, inpres,
dan swadaya masyarakat desa.
 Mewujudkan percepatan (akselarasi) pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya bagi seluruh masyarakat desa.
b. Lembaga Ketahanan masyarakat Desa (LKMD)
Merupakan lembaga masyarakat didesa/kelurahan yang tumbuh dari, oleh, atau
kelurahan dalam meningkatkan pelayanan pemerintah.
Tujuan pokok LKMD :
 Merencanakan pembangunan yang didasarkan atas musyawarah
 Menggerakkan dan meningkatkan Prakarsa dan partisipasi masyarakat.
 Menumbuhkan koordinasi dinamis masyarakat untuk mengembangkan ketahanan di
desa atau kelurahan
Fungsi LKMD, antara lain:
 Sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan.
 Membina dan menggerakkan potensi pemuda untuk pembangunan
 Menggali, memanfaatkan potensi dan menggerakkan swadaya gotong royong
masyarakat untuk pembangunan.
c. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Merupakan suatu gerakan dan sekaligus suatu wadah bersama untuk menampung
aspirasi dan inisiatif masyarakat dalam usaha menciptakan/meningkatkan
kesejahteraan keluarga. PKK mempunyai tujuan untuk mewujudkan suatu keluarga
yang sejahtera yaitu yang menikmati ketenangan, ketentraman, dan kesejahteraan
hidup lahir maupun batin dalam tata kehidupan masyarakat yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Tabel
Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat Desa (Agraris) menjadi
Masyarakat Kota (Industri)

No. Karakteristik Kehidupan Masyarakat Proses Perubahan


Masyarakat Asli Masyarakat Pendatang Sosial yang Terjadi
1. Wilayahnya berbentuk Wilayah berbentuk Wilayah sebagian besar
rawa-rawa, sawah, bangunan-bangunan rumah, telah berubah menjadi
perkebunan, perikanan, pepohonan sedikit dari hasil areal perumahan,
pohon rindang, jalan tanam, suasana panas, jalan perkantoran, dan jasa
setapak, alat transportasi banyak, alat transportasi (perdagangan).
minim, masih berbentuk kendaraan pribadi, angkot, Wilayah asli masih ada
warung-warung kecil, dan tempat belanja di tapi sedikit.
masih berjalan kaki. supermarket, toko serta
menggunakan motor untuk
berkendaranya.
2. Masih bertahan pada Menempati Sebagian menempati
daerahnya dan masih perumahan. daerah asli, pindah
menempati wilayah daerah (lokasi) serta
asli daerah tersebut. ada yang menempati
perumahan.
3. Masyarakat Rumah dalam bentuk Banyak masyarakat
membangun model minimalis atau yang mengubah
rumah sesuai tradisi bentuk perumahan rumahnya dalam
dan adat, dan rumah sangat padat model perumahan
antara satu dengan berdempet. (minimalis) dan
yang lainnya, tidak sedikit dijumpai
berdempet-dempet. rumah masih adat
lama.
4. Pekerjaan dan Bekerja pada sektor Tidak ada pekerjaan
penghasilan pada jasa dan perdagangan sebagai petani karena
sektor pertanian seperti pegawai banyak masyarakat
sebagai tani, buruh, kantor, karyawan bekerja sebagai
dagang sebagian pabrik, PNS, dan karyawan pabrik,
kecil, ngojeg, dan pramuniaga. PNS, kantor, dan
wiraswasta lainnya. lainnya.
5. Menggunakan Menggunakan bahasa Menggunakan bahasa
bahasa daerah Indonesia murni dan Indonesia dalam
sebagai bahasa bahasa dearah sudah interaksi sehari-hari.
kampung (daerah) mulai ditinggalkan Bahasa daerah
untuk komunikasi oleh para pendatang. sedikit dipakai,
dengan orangtua, hanya dilakukan
anak-anak, tetangga, oleh orangtua dulu
dan lainnya. yang masih hidup.
Anak-anak lebih suka
bahasa Indonesia
murni.
6. Proses siklus hidup Proses pernikahan Untuk kelahiran
(lahir, pernikahan, menggunakan adat sudah jarang
kematian) masih masing-masing sesuai dilakukan adat
menggunakan adat tradisi daerahnya. setempat, atau
dan tradisi daerah Begitupun untuk lainnya, begitupun
setempat. adat kelahiran dan dengan kematian.
kematian sesuai Akan tetapi, untuk
agama masing-masing pernikahan apabila
berbeda etnis
disesuaikan dengan
kesepakatan kedua
belah pihak.
7. Budaya atau Budaya dan kesenian Jarang dijumpai
kesenian modern seperti saat hajatan
menggunakan dangdut, organ, (pernikahan, sunatan)
adat dan tradisi kesenian modern, menggunakan adat
daerah setempat degung Sunda, setempat seperti
(topeng, wayang calung, dan band. topeng, tanjidor, dan
golek, tanjidor, dan lainnya. Masyarakat
lainnya). sudah menggunakan
kesenian modern
seperti band, dangdut,
dan lainnya.
8. Makanan adat Makanan Makanan tradisional
setempat seperti Supermarket. adat setempat sudah
sayur pucung, semur jarang ditemukan,serta
jengkol, dodol, kue masyarakat lebih
bugis, apem, dan dominan menggunakan
lainnya. makanan siap saji.
9. Agama seluruhnya Campur Islam, Masyarakat asli
muslim (Islam). Kriten, Hindu, masih tetap beragama
Buddha. Islam.
Berdasarkan tabel di atas, proses perubahan sosial terjadi dalam berbagai sisi kehidupan, baik
struktur (kondisi daerah atau infrastruktur) maupun kultur (norma, perilaku, dan nilai) dari
wilayah pedesaan ke wilayah perkotaan. Hal ini memperkuat teori, sebagaimana dijelaskan
oleh S. Meno dan Mustamin Alwi serta Elly M. Setiadi, bahwa salah satu ciri wilayah
perkotaan adalah secara fisik memiliki infrastruktur seperti bangunan perumahan, sarana dan
prasarana serta fasilitas jasa lainnya, seta memiliki perubahan tata nilai dan perilaku yang
berbeda dengan masyarakat pedesaan. Artinya, ada sisi pengotaan fisik (inftrastruktur) dan
pengotaan mental (mentalitas dan perilaku masyarakat).

Anda mungkin juga menyukai