Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEBUDAYAAN PRIMITIF, AGRARIS DAN INDUSTRIAL


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah IAD, ISD, IBD
Dosen Pengampu :
SISTUPANI, M.Pd.I

Disusun oleh :
Kelompok 8
1. Isna Khusnul Masruroh (2021080260010)
2. Winda Dzurriyatul Mahmudah (2021080260023)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO
TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta kelancaran dalam penyusunan makalah yang
berjudul “Kebudayaan Primitif, Agraris dan Industrial”. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD, ISD, IBD
yang dibimbing oleh Bapak Sistupani, M.Pd.I Kami ucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. H. Sukarji, M.Pd.I selaku Ketua STAI Diponegoro Tulungagung yang
telah memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di STAI
Diponegoro Tulungagung.
2. Adhis Ubaidilah, M.Pd.I selaku Kepala Program Studi PGMI
3. Sistupani, M.Pd.I selaku Dosen yang telah memberikan tugas dan pengarahan
kepada kami.
4. Teman-teman yang sudah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan kami, untuk itu kritik dan saran dari
teman-teman sangat kami harapkan demi kesempurnaan dalam menyelesaikan
tugas-tugas di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselesainya
tugas makalah ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca maupun penulis, Aamiin.

Tulungagung, 12 September 2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan Penulisan .................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
A. Kebudayaan Primitif Agraris ...............................................................4
1. Pengertian desa menurut para ahli ................................................4
2. Unsur-unsur desa ..........................................................................6
3. Fungsi Desa....................................................................................7
4. Ciri-ciri masyarakat pedesaan........................................................7
5. Tipe-tipe desa ................................................................................8
6. Aktivitas masyarakat desa ............................................................10
7. Pola pemukiman ...........................................................................10
B. Masyarakat Perkotaan ..........................................................................11
1. Pengertian kota...............................................................................12
2. Ciri-ciri masyarakat kota ..............................................................12
3. Kegiatan ekonomi masyarakat kota ...............................................14
4. Kualaifikasi kawasan perkotaan ....................................................14
C. Hubungan antara Desa-Kota.................................................................15
BAB III PENUTUP.........................................................................................16
A. Kesimpulan ..........................................................................................16
B. Saran ....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan Primitif
Kebudayaan primitif adalah kebudayaan yang masyarakatnya masih
menggunakan suatu hukum atau kebiasaan yang berasal dari nenek moyang
maupun dari alam . Kata primitif sering digunakan untuk kebudayaan atau
masyarakat yang masih bergantung pada alam. Masyarakat primitif umumnya
sangat bersahaja dan sederhana , hal tersebut dapat dilihat dari stuktur sosial
maupun kebudayaan .
Kebudayaan ekonomi masyarakat primitif tidak mengenal sistem jual beli
melainkan mereka menggunakan sistem ekonomi berupa barter .Pada awalnya
untuk mempertahankan kelangsungan hidup ,masyarakat primitif menggunakan
cara berburu , meramu ,serta memakan buah buahan yang ada dihutan.

Bangunan tempat tinggal masyarakat primitif masih sangat


sederhana ,yaitu terbuat dari kayu dan beratap jerami atau sejenisnya. Kehidupan
sehari hari masyarakat primitif diatur oleh aturan norma sertaadat istiadat yang
berlaku sesuai dengan budayanya.

Ciri ciri masyarakat primitif


1. bermata pencaharian berburu dan meramu
2. dalam hal kepercayaan ataupun agama masyarakat primitif cenderung
animisme , yaitu menganut kepercayaan yang sama dengan leluhurnya
terdahulu
3. menganggap keramat objek, tempat dan benda
4. penuh dengan upacara keagamaan
5. pengetahuan yang mereka miliki adalah keterampilan yang diperoleh
secara tradisi

iv
Kebudayaan Agraris
Kebudayaan Agraris adalah kebudayaan dimana masyarakatnya
menggantungkan hidup dengan bercocok tanam seperti bertani ,baik dikebun
maupun di sawah sebagai mata pencaharian pokok. Kebudayaan agraris ini
bersifat semi permanent , yaitu jika dalam suatu wilayah sudah habis sumber daya
alamnya maka masyarakatnya akan berpindah ke tempatlain dan membuka lahan
baru untuk bercocok tanam

Kebudayaan Industrial
Kebudayaan Industrial adalah kebudayaan yang masyarakat atau
penduduknya hidup beriringan dengan kegiatan industri atau disekitar lingkup
perindustrian . Masyarakat Industri mayoritas melakukan kegiatan perindustrian
karena sumber mata pencaharian mereka berasal dari industri tersebut.
Adapun ciri-ciri masyarakat industrialis adalah sebagai berikut;
1. Jumlah penduduk besar dan padat. Terutama di pusat kota (perkotaan)
2. Mempunyai penduduk yang beraneka ragam, karena asal-usul mereka
berlainan
3. Penduduknya dinamis, mudah berpindah-pindah tempat tinggal
4. Lebih cepat, lebih bebas, mudah bergerak, lebih cepat
menerima/membuang sesuatu yang baru

v
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan Kebudayaan Primitif Agraris?
2. Bagaimana kehidupan Masyarakat Perkotaan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Kebudayaan
Primitif Agraris.
2. Untuk mengetahui dan memahami mengenai kehidupan
Masyarakat Perkotaan.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebudayaan Primitif Agraris


Jika dilihat dari segi gegografis , desa adalah hasil perpaduan
antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungan yang merujuk pada
kebudayaan primitif agraris. Hasil dari perpaduan tersebut dapat kita lihat
melalui suatu perwujudan yang disebabkan karena adanya unsur-unsur
social, ekonomi, politik dan kultural yang saling berinteraksi .
Jika dilihat pada tingkat pendidikan dan tingkat teknologi
penduduknya masih tergolong belum berkembang, maka terlihat sebagai
wilayah yang tidak besar dan letak wilayah ini relatif jauh dari kota.
Wilayah ini pada umumnya terdiri dari pemukiman penduduk, pekarangan
dan persawahan. Jalanan masih belum begitu ramai dan padat,selain itu
sarana transportasi masih sangat langka.

1. Pengertian Desa Menurut Para Ahli :


1. R. Bintarto
Desa adalah perwujudan atau kesatuan geograi, social, ekonomi,
politik serta kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan
dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
2. Kamus BesarBahasa Indonesia
Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah
keluarga yang mempunyai system pemerintahan sendiri (dikepalai
oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah
diluar kota yang merupakan kesatuan.
3. Bambang Utoyo
Desa adalah tempat sebagian besar penduduk yang bermata
pencaharian dibidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan.
4. Rifhi Shiddiq

vii
Desa adalah suatu wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan
rendah yangdihuni oleh penduduk dengan interaksi social yang
bersifat homogen, bermata pencaharian dibidang agraris serta
mampu berinteraksi dengan wilayah lain disekitarnya.
5. Sutarjo Kartohadikusumo
Desa adalah kesatuan hokum tempat tinggal suatu masyarakat
yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan
pemerintahan terendah dibawah camat.
6. P.J. Bournen
Desa adalah suatu bentuk kuno dari kehidupan bersama sebanyak
beberapa ribu orang, hamper semuanya saling mengenal,
kebanyakan yang termasuk di dalamnya hidup dari pertanian,
perikanan, dan usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh hokum dan
kehendak alam lainnya, dan dalam tempat tinggal itu terdapat
banyak ikatan-ikatan keluarga yang rapat, ketaatan, dan kaidah-
kaidah social.
7. William Ogburn dan M.F. Nimkoff
Desa merupakan keseluruhan organisasi kehidupan social dialam
daerah terbatas
8. S.D. Misra
Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah
pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50-1000
are.
9. UU No.6 Tahun 2014
Desa adalah kesatuan masyarakat hokum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan
Republic Indonesia (NKRI).
10. Paul H. Landish

viii
Desa adalah suatu wilayah yang jumlahpenduduknya kurang dari
2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antar
ribuan jiwa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap
kebiasaan.
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang
sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam,
kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah
bersifat sambilan.
11. UU No. 5 Tahun 1976
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya
kesatuan masyarakat dan hokum yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
12. UUNo.22 Tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dalam system pemerintahan Nasional dan berada di daerah
Kabupaten
13. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.1
2. Unsur-Unsur Desa Adalah:

1
Wikipedia, “Definisi Desa Menurut Berbagai Ahli”, (Online),
(https://hedisasrawan.blogspot.com/2014/07/16-pengertian-desa-menurut-para-ahli.html?m=1 ,
diakses 20 September 2021)
ix
a. Daerah, dalam artian tempat tersebut masih memiliki lahan yang subur
beserta penggunanya, termasuk juga lokasi, luas dan batas yang masih
mencakup lingkungan geografis setempat
b. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan,
persebaran dan pencaharian penduduk desa setempat .
c. Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan
pergaulan warga desa . Jadi menyangkut seluk beluk kehidupan
masyarakat desa (rural society)
Ketiga unsur tersebut adalah satu kesatuan yang artinya tidak
bias lepas satu sama lain.Unsur daerah ,penduduk, dan tata kehidupan
merupakan suatu kesatuan hidup atau “living unit”.Unsur lain yang
termasuk dalam desa yaitu, unsur letak, Letak desa umumnya jauh kota
ataupun dari pusat-pusat keramaian .2
3. Fungsi Desa
a. Desa berfungsi sebagai daerah pemberi bahan makanan pokok seperti,
padi, jagung, ketela, tidak hanyabahan makanan pokok saja melainkan
bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, danbahan
makanan lain yangberasal dari hewan.
b. Desa dilihat dari segi potensi ekonomi berfungsi sebagai sumber
bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power).
c. Desa dilihat dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat
dikelompokkan menjadi desa agraris, desa manufaktur, desa industry,
desa nelayan dan sebagainya.

4. Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan


Ciri- Ciri Masyarakat Pedesaan di Indonesia pada umumnya adalah :
a. Humogenitas Sosial
Masyarakat desa padaumumnya terdiri dari satu atau beberapa
kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan
sama/homogen. Kebersamaan, kesederhanaan, dan kemanunggalan

2
Nasution, Sri Ilha.IBD.ISD.IAD (Bandar Lampung : Fak. Dakwah IAIN Raden Intan 2014), h. 75-76.
x
selalu menjiwai setiap warga masyarakat desa tersebut dilakukan secara
musyawarah.
b. Hubungan Primer
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan
secara akrab, semua kegiatan dilakukan secara musyawarah.
Pada masyarakat desa masalah kebersamaan dan gotong
royong sangat diutamakan.
c. Kontrol Sosial yang Ketat
Hubungan pada masyarakat pedesaan sangat intim dan
diutamakan,  sehingga setiap anggota masyarakat saling mengetahui
masalah yang dihadapi anggota yang lain. kekurangan dari salah satu
anggota masyarakat adalah merupakan kewajiban anggota yang lain
untuk menyoroti dan membenahinya.
d. Gotong royong
Nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh
dengan subur dan membudaya . semua masalah kehidupan dilakukan
secara gotong royong,  baik dalam arti gotong royong murni maupun
gotong-royong timbal balik.   gotong royong misalnya mendirikan
rumah dan sebagainya.  Gotong royong timbal balik misalnya
mengerjakan sawah menyumbang dalam hajatan    tertentu dan
sebagainya.
e. Ikatan Sosial
Setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan
kebudayaan secara ketat.  bagi anggota yang tidak memenuhi norma
atau kaidah yang sudah disepakati akan dihukum atau dikeluarkan dari
katan sosial dengan cara mengucilkan/memencilkan.
f. Magis Religius
Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa
sangat mendalam.  Bahkan dalam kegiatan sehari-hari dijiwai bahkan
diarahkan padanya.
g. Pola Kehidupan

xi
Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris baik
pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.3

5. Tipe-Tipe Masyarakat Desa :


1. Desa Nelayan
Desa nelayan adalah suatu kampung atau dusun yang sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pengusaha perikanan
laut (nelayan).
2. Desa Persawahan
Desa persawahan adalah desa yang penduduknya memiliki mata
pencaharian utama sebagai petani lahan sawah.
3. Desa Perladangan
Desa perladangan adalah desa dengan mata pencaharian utama
penduduknya sebagai petani ladang atau peladang, karena lahan
pertanianya tidak memiliki perairan yang baik atau hanya
mengandalkan air hujan
4. Desa Perkebunan
Desa perkebunan adalah sebuah desa yang sebagian besar
penduduknya bermata percaharian sebagai pekebun tanaman tahunan,
seperti kelapa sawit, kakao, karet, kopi, dan teh.
5. Desa Peternakan
Desa peternakan adalah suatu kampung atau dusun yang mayoritas
penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai peternak atau
pengusaha jual beli hewan, baik sebagai peternak besar (kambing,
kerbau, dan sapi) maupun peternak kecil (ayam dan bebek).
6. Desa Kerajinan atau Industry Kecil
Desa kerajinan atau industri kecil adalah desa dengan mata
pencaharian utama penduduknya sebagai pengrajin atau pengusaha

3
Nasution, Sri Ilha.IBD.ISD.IAD (Bandar Lampung : Fak. Dakwah IAIN Raden Intan, 2014),
h. 76-78.
xii
kecil-kecilan. Misalnya pengrajin gerabah, pengrajin bambu, pengrajin
emping mlinjo.
7. Desa Industry
Desa industry adalah desa yang mata pencaharian utama
penduduknya mayoritas berada di bidang perindustrian baik industry
kecil maupun besar.
8. Desa Jasa dan Perdagangan
Desa jasa dan perdagangan memiliki penduduk yang mayoritas
mata pencaharianya sebagai penyedia layanan jasa dan perdagangan4

6. Aktivitas Masyarakat Desa


Berikut adalah aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat desa :
1. Pertanian
Pertanian merupakan suatu benuk aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat desa dalam memanaatkan dan menggunakan lahan di desa.
Kegiatan pertanian sangat bermanfaat untuk kehidupan perekonomian
masyarakat desa, antaralain sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan
primer masyarakat, sebagai sumber devisi Negara, sebagai alat untuk
mengurangi pengangguran dan sebagai sumber bahan baku industry
2. Perkebunan
Perkebunan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan masyarakat
dengan membudidayakan tanaman di suatu lahan yang luas untuk
mendapatkan hasil produksi yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
3. Peternakan
Peternakan merupakan usaha yang dilakukan oleh masyarakat
unuk mengembangkan usaha ternak hewan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi untuk dijual belikan dan diambil manfaatnya.
7. Pola Pemukiman Masyarakat Desa
a. Pola Pemukiman Linear

4
Murdiyanto Dr. Eko, “Sosiologi Perdesaan” (Yogyakarta: Yogyakarta Press, 2020), h. 33-
34.
xiii
Pola pemukiman linear adalah pola hidup masyarakat dengan
bentuk memanjang mengikuti alur sungai dan melakukan aktivitas
ekonomi seperti nelayan, berkebun, dan berdagang.
b. Pola Pemukiman Menggerombol
Pola pemukiman menggerombol adalah pola hidup masyarakat
yang tinggal di pegunungan dan melakukan aktifitas ekonomi sebagai
petani dan peternak kecil-kecilan.
c. Pola Pemukiman Terbuka
Pola pemukiman terbuka adalah suatu desa yang menjadi akses
keluar masuk ke kota. Aktivitas yang dilakukan masyarakatnya antara
lain berdagang.

B. Masyarakat Perkotaan
Antara kota dan desa tentunya mempunyai perbedaan yang unik. Baik
dilihat dari segi jumlah penduduknya, sosial ekonominya, kebudayaan, tata
nilai dan normanya. Kebudayaan masyarakat tergantung dari community di
mana ia berada,  Apakah berada di kota atau di desa. Suatu masyarakat
disebut Community jika memiliki syarat sebagai berikut :
1. Berisi kelompok manusia
2. Menempati suatu wilayah geografis
3. Mengenal pembagian kerja di dalam spesialisasi dengan fungsi-fungsi
yang saling tergantung
4. Memiliki kebudayaan dan sistem sosial bersama yang mengatur kegiatan
mereka
5. Para warganya sadar akan kesatuan dan Kewargaan mereka dalam
Community 
6. Mampu berbuat secara kolektif menurut cara tertentu sosiologi membagi
Community menjadi jenis  rural dan jenis urban. 
Rural community ialah suatu masyarakat yang berjumlah sedikit dan
bermata pencaharian agraris. Sedangkan urban community adalah suatu

xiv
masyarakat yang jumlah anggotanya relatif besar dan mata pencaharian
utamanya berdagang dan industri.
Community dikenal sebagai pedesaan dimana masyarakaya bersatu
dalam pemukiman mengidentifikasi dengan sesamanya, mau bekerja
sama, memilki tradisi dan nilai-nilai serta perhatian bersama. Adapun
Mass Society dikenal pada masyarkat kota, yang anggotanya saling
terpisah dan tidak saling kenal satu sama lain, lebih terikat
kontrak daripada kekelurgaan, hubungan serta lugas yang
lepas dari pribadi.

1. Pengertian Kota
Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk
yang mempunyai batas wilayah administrasi yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan serta pemukiman yang telah
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.
Kota juga merupakan pusat dari kegiatan-kegiatan kebudayaan,
sosial, ekonomi, dan komunikasi. Sehingga dengan adanya sistem
komunkasi dan transportasi yang baik, maka tidak aneh kalau
kota merupakan jaringan ekonomi yang sangat berpengaruh
terhadap
perkembangan kota itu sendiri atau bahkan pada negara.
Pertambahan penduduk dan kemajuan dan kemajuan teknologi
adalah dua hal yang mempunyai pengaruh sangat besar atas
situasi dan perkembangan masyarakat.
Disamping itu kemajuan teknik juga ikut menentukan
struktur hubungan sosial/hubungan kemanusiaan. Jumlah
penduduk di kota umumnya sangat padat. Hal ini disebabkan
karena kota menjadi tempat penampung perpindahan penduduk
dari berbagai tempat, baik pendatang yang resmi/tercatat, maupun
pendatang liar/tidak tercatat.

2. Ciri Ciri Masyarakat Kota :

xv
1. Heterogenitas social
Yaitu masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan sangat
beraneka ragam
2. Individualis
Artinya kebanyakan penduduk kota cenderung memikirkan diri
sendiri tanpa mempedulikan masyarakat lainnya. Sikap
individualis tersebut terjadi karena persaingan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat kota sangat tinggi.
3. Segresi Keruangan
Adalah pemisah yang menimbulkan kelompok atau kompleks
tertentu, seperti pada social ekonomi, ras, agama, suku bangsa
dan sebagainya. Contoh segresi keruangan adalah kampung
cina, kampung arab, kampung orang beragama Islam (kauman),
kampung elite, dan sebagainya.
4. Hubungan Sekunder
Anggota masyarkat kota secara fisik tinggal berdekatan akan
tetapi secara pribadi atau sosial mereka berjauhan. Dimana bila
ada anggota masyarakat yang susah, senang, jahat, dan lain
sebagainya, anggota masyaakat yang lain tidak mau ikut
campur. Urusan orang lain biarlah diurus sendiri, sedangkan ia
sibuk mengurus urusannya sendiri.
5. Toleransi Sosial
Pada msyarakat kota orang tidak memperdulikan tingkah laku
sesamanya secara mendasar dan pribadi, karena masing-masing
anggota mempunyai kesibukan sendiri. Sehingga kontrol sosial
pada masyarakat kota dapat dikatakan lemah sekali. Meskipun
ada kontrol sosial tetapi siafatnya non pribadi.
6. Mobilitas Sosial
Dikota sangant mudah terjadi perubahan maupun perpindahan
status tugas maupun tempat tinggal. Dikota besar perpindahan
tempat tinggal menunjukan frekuensi yang tinggi. Seseorang
yang awalnya tinggal disuatu rumah kemudian menjual dan

xvi
membeli lagi merupakan hal yang wajar dan prosesnyapun
sangat lah mudah.
7. Ikatan Sukarela
Walaupun hubungnan sosial mereka bersifat sekunder, tetapi
dalam organisas tertentu yang mereka sukai (kesenian, olah
raga, politik). Secara sukarela mereka akan mengabungkan diri
dan berkorban.5

3. Kegiatan Ekonomi Masyarakat Kota :


1. Pegawai
Profesi yang banyak ditekuni adalah sebgai pegawai, baik
pegawai kantoratau pegaai pabrik.
2. Wirausahawan
Profesi sebagai wirausahawan di daerah perkotaan cukup
banyak peminat dikarenakan dasar bisnis yang memanfaatkan
bidang teknologi meningkat.
3. Jasa
Profesi pekerja jasa meliputi sopir, montir, jasa ojek. Dan ada
juga profesi jasalain seperti dokter, polisi, guru (bagi orang
yang memiliki gelar dibidang tersebut).
4. Kualifikasi Kawasan Perkotaan
Kawasan perkotaan berdasarkan jumlah penduduknya dapat
diklasifikasikan menjadi :
1. Kawasan perkotaan kecil
yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang
dilayani sebesar 10.000 hingga 100.000 jiwa.
2. Kawasan perkotaan sedang
yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang
dilayani sebesar 100.001 hingga 500.000 jiwa.
3. Kawasan perkotaan besar

5
Nasution, Sri Ilha.IBD.ISD.IAD (Bandar Lampung : Fak. Dakwah IAIN Raden Intan, 2014),
h. 78-82.

xvii
yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang
dilayani lebih besar dari 500.000 jiwa.
4. Kawasan perkotaan metropolitan
yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang
dilayani lebih besar dari 1.000.000 jiwa.6

C. Hubungan antara Desa-Kota


Hubungan antara desa dengan kota akan menimbulkan
interaksi diantara keduanya. Interaksi tersebut dapat dilihat sebagai suatu
proses sosial, proses ekonomi, proses budaya ataupun proses politik dan
lainnya yang lambat atau cepat akan menimbulkan kenyataan dan realitas.
Tidak dapat disangkal bahwa hubungan antara desa dan kota selalu ada,
terutama dalam suplay tenaga kerja kasar.
Kota yang sedang membangun banyak menyedot tenaga dari
pedesaan yang memang kelebihan tenaga kerja untuk pekerjaan yang tidak
banyak menuntut keterampilan. Yang paling pokok didalam usaha ini ialah
keharusan untuk mengubah nilai tukar (term of trade) antara kota dan
desa, yang di dalam masyarakat bekas kolonial dan tradisional feodal telah
demikian lamanya menguntungkan kota dan merugikan desa. Kita tidak akan
dapat mengatasi masalah perkotaan, tanpa memperkembangkan daerah
pedesaan dengan lebih pesat. Sudah semangkin jelas bahwa kita harus
memperlakukan kota dan desa sebagai unit perencana regional yang tunggal
sifatnya, yang seimbang dalam fungsi dan kekuatannya, di mana daerah
pedesaan mampu meningkatkan produktivitasnya, dan kota turut merangsang
produktivitas daerah pedesaan itu.7

6
Wikipedia, “Sosiologi Perkotaan”, (Online)
http://digilib.uinsgd.ac.id/3652/1/SOSIOLOGI%20PERKOTAAN.pdf . Diakses pada 21 September
2021
7
Nasution, Sri Ilha.IBD.ISD.IAD (Bandar Lampung : Fak. Dakwah IAIN Raden Intan, 2014),
h. 82-83.

xviii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan peradaban manusia terasa begitu cepatnya, kita
tentunya mengenal masyarakat primitif, pada era itu seseorang untuk
mendapatkan suatu barang harus ditukar dengan barang lagi (barter),
kemudian meningkat ke masyarakat agraris, kemudian masyarakat
industri.

Kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat. Pada masyarakat primitif,


dimana mata pencaharian mereka sehari-hari adalah meramu, yaitu
mengambil buah-buahan, dedaunan, dan akar-akaran sebagai bahan
makanan dan obat. dan dalam hal kepercayaan mereka cenderung
dinamisme. Pada masyarakat desa, mata pencahariannya berupa pertanian,
perkebunan, perikanan, dan peternakan. Hubungan antar warga
masyarakatnya begitu erat dan akrab. Pada masyarakat kota , mata
pencaharian mereka begitu dinamis. Dalam hubungan antar warga
masyarakatnya, tidak seakrab masyarakat desa, masyarakat kota lebih
mengedepankan diri mereka sendiri, terlalu sibuk dengan dunia sendiri

B. Saran
Kami berharap ada kritik dan saran dari makalah yang kami buat
saat ini agar bias menjadi koreksi untuk pembuatan makalah dimasa yang
xix
akan datang. Dan semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Sri Ilha.IBD.ISD.IAD (Bandar Lampung : Fak. Dakwah IAIN Raden


Intan 2014)
Murdiyanto, Eko.“Sosiologi Perdesaan” (Yogyakarta: Yogyakarta Press, 2020)
http://ukmklitbang.blogspot.com/2017/02/kebudayaan-primitif-agraris-
dan.html (diakses tanggal 10 September 2021)
https://www.mujianna.my.id/2020/10/pengertian-kebudayaan-industrial.html
(diakses tanggal 12 september 2021)
http://repository.radenintan.ac.id/9325/1/buku%20isd%2C%20ibd%2C
%20iad%20lengkap%20cover.pdf (diakses tanggal 16 September 2021)
http://misbaholj31.blogspot.com/2018/12/masyarakat-primitif-agraris-
dan.html (diakses tanggal 17 September 2021)

xx

Anda mungkin juga menyukai