Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH TENTANG KEBUDAYAAN

MASYARAKAT PRIMITIF, AGRARIS DAN INDUSTRI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 12 :


NAMA : DIDO JANUAR WIJAYA PUTRA
NIM : 21382011060

NAMA : NAJIATUL MINNAH


NIM : 21382012067

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul: Karakteristik Kebudayaan Pada Masyarakat Primitif, Agraris, dan Industrial.
Terimakasih penyusun ucapkan kepada Dosen yang telah mempercayakan dan memberikan
arahan, bimbingan, dan juga waktu dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa pula penyusun
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan
makalah ini.
Salah satu tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai guna memenuhi tugas mata
kuliah IAD/IBD. Kami menyadari bahwa dalam pembahasan makalah ini, tentunya akan ditemui
beberapa hal yang belum sempurna, maka dari itulah kami mohon kritik dan saran maupun
sumbangan pemikiran yang sifatnya membangun untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengembangan makalah berikutnya. Dengan penulisan makalah ini semoga bisa bermanfaat
bagi pembaca

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah ....................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. Pengertian Kebudayaan .............................................................................................................. 2
B. Kebudayaan Primitif................................................................................................................... 2
C. Kebudayaan Agraris ................................................................................................................... 3
D. Kebudayaan Industrial ................................................................................................................ 4
E. Perbedaan Kebudayaan .............................................................................................................. 5
BAB III : PENUTUP ......................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam masyarakat
berlangsung proses kehidupan sosial, poses antar hubungan dan proses antar aksi, didalam
masyarakat sebagai suatu lembaga kehidupan manusia berlangsung pula keseluruhan proses
perkembangan kehidupan. Dengan begitu, masyarakat juga dapat diartikan sebagai tempat
berlangsungnya interaksi antarwarganya.
Sebagai makhluk social, sudah sepatutnya kita mengenal masyarakat yang dimana kita
menjadi bagian darinya. Bahkan kita tidak akan bisa lepas dari yang warga masyarakat dengan
segala hubungan dan interaksinya. Begitu pula dengan jenis-jenis masyarakat yang berbeda-beda,
seperti masyarakat primitf, masyarakat agraris, dan masyarakat industril, mereka mempunyai ciri
dan kebudayaan yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari kebudayaan?
B. Bagaimana kebudayaan masyarakat primitif?
C. Bagaimana kebudayaan masyarakat agraris?
D. Bagaimana kebudayaan masyarakat industrial?
E. Bagaimana perbedaan budaya antara masyarakat primitive,agraris dan industrial

C. Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan.
B. Untuk mengetahui kebudayaan masyarakat primitif.
C. Untuk mengetahui kebudayaan masyarakat agraris.
D. Untuk mengetahui kebudayaan masyarakat industrial
E. Untuk mengetahui perbedaan budaya masyarakat primitif, agraris dan industrial

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata sanskerta “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari
kata “buddhi” yang berarti akal budi. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal
yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Di samping kebudayaan ada kata kultur yang berasal dari bahasa Ingrris, culture. Culture
berasal dari kata latin yaitu “colere” yang diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk
mengolah dan merubah alam. E.B. Taylor memberikan definisi mengenai kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, keilmuan, social, hukum,
adat istadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.

B. Kebudayaan Masyarakat Primitif


1. Pengertian
Primitif adalah suatu kebudayaan masyarakat atau individu yang belum mengenal dunia luar
atau jauh dari keramaian teknologi. Kata primitif sering digunakan untuk kebudayaan atau
masyarakat yang masih bergantung pada alam.
Kebudayaan ekonomi masyarakat primitif tidak mengenal sistem jual beli. Mereka masih
menggunakan sistem ekonomi yang masih sangat sederhana sekali, yaitu sistem barter. Pada
awalnya, untuk mempertahankan kelangsungan hidup, masyarakat primitive menggunakan cara
berburu, meramu dan memakan buah-buahan yang ada di dalam hutan. Mereka memanfaatkan
keadaan alam dengan sebaik-baiknya namun, dalam perkembangan pengetahuan dan akulturasi
dengan masyarakat luar menyebabkan masyarakat primitive mengenal pertanian dan perkebunan.
Berburu merupakan salah satu bentuk mata pencaharian mereka. Kegiatan berburu
dilaksanaakan secara bersama-sama dengan membawa anjing. Alat yang digunakan yaitu tombak
dan parang. Selain menggunakan itu, mereka juga menggunakan perangkap dan jerat.
Jenis mata pencaharian lain yang dilakukan adalah meramu,yaitu mengambil buah-buahan,
dedaunan, dan akar-akaran sebagai bahan makanan dan obat. Jika meramu di hutan lebat biasanya
didapatkan buah-buahan seperti: cempedak,durian,dan buah-buahan lainnya. Jika meramu di daerah
semak belukar mereka mengumpulkan pakis, rebung, gadung, enawi, dan rumbia. Bangunan tempat
tinggal masyarakat primitif masih sangat sederhana sekali biasanya terbuat dari kayu dan atap
jerami atau sejenisnya. Kehidupan sehari-hari masyarakat primitive diatur dengan aturan,norma,
dan adat istiadat yang berlaku sesuai dengan budayanya.

2
2. Ciri-ciri masyarakat primitif
a) Dalam hal kepercayaan atau agama, mereka cenderung animisme yaitu meyakini kepercayaan
yang telah dianut oleh leluhurnya terlebih dahulu.
b) Mereka menganggap alam semesta sebagai subjek. Alam dimaknai seolah memiliki jiwa,
berpribadian dan bersifat personal.
c) Menganggap keramat objek,tempat dan benda.
d) Hidup serba magic
e) Penuh dengan upacara keagamaan.

C. Kebudayaan Masyrakat Agraris


1. Pengertian
Kehidupan agraris yaitu kelompok masyarakat yang bermata pencaharian di bidang
pertanian. Desa sebagai penghasil pangan utama¸menjadi tumpuan bagi masyarakat kota. Jadi yang
dimaksud masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah tertentu
yang penghuninya mempunyai perasaan sama terhadap adat kebiasaan yang ada, serta menunjukkan
adanya kekeluargaan dalam kelompok mereka¸seperti gotong royong dan tolong-menolong.
2. Ciri-ciri masyarakat agraris
a) Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesame
anggota warga desa.
b) Setiap warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan
dengan masyarakat diluar batas-batas wilayahnya.
c) Hubungan pada masyarakat pedesaan sangat intim dan di utamakan, sehingga setiap anggota
masyarakat saling mengetahui masalah yang dihadapi oleh anggota yang lain.
d) Hubungan kekeluargaan dilakukan secara akrab, semua kegiatan dilakukan secara
musyawarah.
e) Setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat.
f) Mata pencahariannya berupa pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.

3
D. Kebudayaan Masyarakat Industrial
1. Pengertian
Masyarakat industri diartikan dengan masyarakat perkotaan. Beberapa ahli mengartikan kota
sebagai suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi,
pemerintahan, kesenian, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
2. Ciri-ciri masyarakat industri
a) Jumlah penduduk besar dan padat terutama di kota-kota yang dan pusat kota.
b) Mempunyai penduduk yang beranekaragam karena asal-usul mereka yang berlainan.
c) Penduduknya lebih dinamis bila dibandingkan dengan penduduk desa, banyak mengadakan
perubahan keadaan, mudah pindah tempat tinggal, dan sebagainya.
d) Lebih cepat, lebih bebas dan mudah bergerak, lebih cepat menerima, dan membuang seuatu
yang baru.
e) Hubungan sekunder
Dalam masyarakat kota pergaulan dengan sesama anggota (orang lain) serba terbatas pada hidup
tertentu. Misalnya teman kerja, teman seagama, atau seorganisasi yang lain. Jadi pergaulan yang
mendalam, secara kekeluargaan dan saling mengisi kebutuhan sulit untuk dilakukan.
f) Toleransi sosial
Pada masyarakat kota orang tidak memperdulikan tingkah laku selamanya secara mendasar dan
pribadi, sebab masing-masing anggota mempunyai kesibukan sendiri. Sehingga kontrol sosial pada
masyarakat kota dapat dikatakan lemah sekali. Walaupun ada kontrol social tetapi sifatnya non
pribadi. Selama tingkah laku dari orang yang bersangkutan tidak merugikan umum atau tidak
bertentangan dengan norma yang ada, masih dapat diterima dan ditolerir.
g) Kontrol sekunder
Anggota masyarakat kota secara fisik tinggal berdekatan, tetapi secara pribadi atau sosial berjauhan.
Dimana bila ada anggota masyarakat yang susah, senang, jahat dan lain sebagainya, anggota
masyarakat yang lain tidak mau mengerti. Urusan orang lain biarlah diurus sendiri, sedangkan ia
sibuk mengurus tugasnya sendiri. Maka dari itu dapat terjadi disuatu tempat di waktu yang sama
orang bersukaria (dance), sedang tetangganya sementara menangisi orang meninggal.
h) Mobilitas sosial
Dikota sangat mudah sekali terjadi perubahan maupun perpindahan status, tugas maupun tempat
tinggal. Tidak jarang orang yang semula bekerja pada suatu instansi kemudian bekerja pada instansi
yang lebih menguntungkan. Demikian pula semula seseorang menduduki suatu jabatan tertentu
kemudian naik menduduki posisi yang lebih tinggi. Di kota besar perpindahan tempat tinggal
menunjukkan frekuensi yang tinggi; seseorang yang tinggal disuatu rumah kemudian menjual dan
membeli lagi terjadi dalam proses yang gampang dan lancer.

4
i) Individual
Akibat hubungan sekunder, maupun kontol sekunder, maka kehidupan masyarakat di kota menjadi
individual. Apakah yang mereka inginkan dan rasakan, harus mereka rencana dan laksanakan
sendiri. Bantuan dan kerjasama dari anggota masyarakat yang lain sulit untuk diharapkan.
j) Ikatan sukarela
Walaupun hubungan sosial bersifat sekunder, tetapi dalam organisasi tertentu yang mereka sukai
kesenian, olahraga, politik, secara sukarela ia menggabungkan diri dan berkorban.

E. Perbedaan Budaya Masyarakat primitif, agraris dan industrial


a. Jika budaya primitif dapat diartikan sebagai kebudayaan yang dimiliki masyarakat yang bersahaja
dan sederhana,baik dilihat dari struktur sosial maupun kebudayaannya.dalam keudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat primitif penggunaan teknologi masih sangat terbatas,tidak mempunyai
alat-alat modern,belum menggunakan sistem keuangan atau dan belum tahu menulis dan
membaca.setiap masyarakat mempunyai sistem ekonomi tersendiri sebagai cara untuk mendapatkan
makanan. Ada masyarakat yang bertani dan berburu.
b. Jika budaya agraris masyarakat kebudayaan agraris yang masih kuat.mitos memegang peran
sangat besar dalam iteraksi sosial. Ia diperlukan dalam menjaga tradisi dan tindakan sosial yang
bersifat altruistik (bertindak secara bersama-sama).hutan bisa selamat, air bisa mengalir terus
apabila dikaitkan dengan hal-hal mitologi, seperti ada makhluk penunggu dan sebagainya. Akan
tetapi,dalam budaya seprti ini sangatlah berbahaya. Menjaga mitos yang sangat
berdampingan dengan hal yang sangat berbahaya (gunung berapi yang siap meletus ,apabila sedikit
saja keliru dalam menafsirkan hal ini,puluhan bahkan ratusan jiwa pasti akan terjadi.
disinilah,harus ada kearifan dalam menjaga harkat ,martabat ummat manusia.
c. Jika budaya industrial budaya ini, perlu dipahami secara mendalam yang artinya bukan berarti
industri dalam arti “pabrikasi” dan “masalisasi”. Namun budaya sebagai suatu kegiatan industri ang
didalamnya mencakup pemahaman terpadu antara lain:
1. Perencanaan (planning )dan pembangunan (devolopment )
2. Pengelolaan (management )
3. Pemasaran (markting )
4. Investasi (investment )
5. Pelestarian (conservation ).

Industri warisan budaya bangsa tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebagai bagian dari sektor
ekonomi kreatif, industri jenis ini menjadi aset tak terbatas yang sampai kapanpun tidak akan
pernah lekang oleh zaman dengan catatan bahwa proses kreasi dan inovasi terus diberdayakan .

5
Industri modern masuk ke indonesia pada masa penjajahan ketika masyarakat masih dalam
kekuasaan yang kuat. Sebelumya, industri yang berkembang adalah kerajinan tangan yang
dilakukan di rumah –rumah. Masuknya industri modern diterima oleh masyarakat, bukan hanya
kekuasaan yang berpengaruh , melainkan juga sikap bangsa yang terbuka menerima perubahan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
keilmuan, sosial, hukum, adat istadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat. Pada masyarakat primitif, dimana mata
pencaharian mereka sehari-hari adalah meramu, yaitu mengambil buah-buahan, dedaunan, dan
akar-akaran sebagai bahan makanan dan obat. Dan dalam hal kepercayaan mereka cenderung
dinamisme. Pada masyarakat agraris, mata pencahariannya berupa pertanian, perkebunan,
perikanan, dan peternakan. Hubungan antar warga masyarakatnya begitu erat dan akrab. Pada
masyarakat industri, mata pencaharian mereka begitu dinamis. Dalam hubungan antar warga
masyarakatnya, tidak seakrab masyarakat agraris, masyarakat industri lebih mengedepankan diri
mereka sendiri, terlalu sibuk dengan dunia sendiri. Dan banyak ciri kebudayaan yang lain yang
membedakan antara ketiga masyarakat tersebut.

B. Saran
Dibutuhkan pengkajian lebih detail lagi mengenai karakteristik kebudayaan masyarakat
primitif, agraris, maupun industri, supaya kita mengenal lebih dalam bagaimana cara masyarakat-
masyarakat tersebut menjalani kehidupan dan supaya kita dapat membedakan antara ketiganya.
Diharapkan juga kepada pembaca supaya makalah ini menjadi pengetahuan untuk diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1990. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Bima Aksara.


Darmansyah, M. 1986. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Usaha Nasional.
Darmansyah, M. 1996. Ilmu Sosial Dasar. Surabaya : Usaha Nasional
Mawardi, dkk. 2009. IAD-ISD-IBD. Bandung : CV Pustaka Setia.
Wikipedia. Primitif. http://id.m.wikipedia.org/wiki/primitif (diakses pada tanggal 3 September 2021,
pada pukul 14.25)
Wikipedia. Primitif. http://id.m.wikipedia.org/wiki/primitif (diakses pada 08 Desember 2021, pada
jam 09.00)

Anda mungkin juga menyukai