BAB I
A. LATAR BELAKANG
Permukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup baik berupa kawasan perkotaan
maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal yang terdiri dari beberapa
tempat hunian. Rumah adalah bagian yang utuh dari permukiman, dan bukan hasil fisik sekali
jadi semata, melainkan merupakan suatu proses yang terus berkembang dan terkait dengan
mobilitas sosial ekonomi penghuninya dalam suatu kurun waktu (Turner, 1972). Menurut
Sumaatmaja (1988) pemukiman itu merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting di
dalam kehidupan manusia. Dari lima kebutuhan hidup manusia, yaitu pangan, sandang,
permukiman, pendidikan dan kesehatan, nampak bahwa permukiman menempati posisi yang
sentral, atau dapat dikatakan juga peningkatan permukiman berbanding lurus dengan
meningkatnya kualitas hidup.
Pemerintah memberikan perhatian yang cukup besar dalam permasalah permukiman. Hal
ini dapat kita lihat banyaknya program-program pro-rakyat untuk menanggulangi kemiskinan
melalui program perumahan swadaya, bantuan peningkatan kualitas infrastruktur permukiman di
kawasan permukiman kumuh, dll. Kendati belum bisa dikatakan maksimal, akan tetapi tren
penurunan menunjukan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan
pemerintah telah memberikan efek positif bagi peningkatan kemampuan masyarakat dalam
mengembangkan hak-hak dasar mereka. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks
membuat semua pihak secara bersama dan terkoordinasi membuat berbagai jenis kegiatan
pengentasan kemiskinan berbasis masyarakat. Kegiatan ini harus didukung oleh para relawan
dan semua pihak di masyarakat.
BAB II
ISI
Perilaku menyimpang yang sering dijumpai pada pemukiman kumuh adalah perilaku
yang bertentangan dengan norma-norma sosial, tradisi dan kelaziman yang berlaku sebagaimana
kehendak sebagian besar anggota masyarakat. Wujud perilaku menyimpang di pemukiman
kumuh ini berupa perbuatan tidak disiplin lingkungan seperti membuang sampah dan kotoran di
sembarang tempat, menghindari pajak, tidak memiliki KTP dan menghindar dari kegiatan-
kegiatan kemasyarakatan seperti gotong-royong dan kegiatan sosial lainnya.
Kesimpulan
Tumbuhnya pemukiman kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk di kota-kota besar
yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan kemampuan
pemerintah untuk menyediakan pemukiman-pemukiman baru sehingga para pendatang akan
mencari alternatif tinggal di pemukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota.
Daerah kumuh yang terbentuk ini sering dipandang potensial menimbulkan banyak
masalah perkotaan karena dapat menjadi sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang,
seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya.Cara mengatasi pemukiman kumuh ini
dapat dilakukan oleh pemerintah dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan
masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh tersebut. Sehingga permasalahan pemukiman
kumuh ini dapat diatasi dengan tuntas.
Saran
SebaiknyaPemerintah harus memperhatikan kendala yang terjadi pada saat yang sekarang
ini salah satu diantaranya adalah pemukiman yang kumuh dan tidak teratur. Selain memberikan
rumah susun juga harus memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka yang belum punya
pekerjaan dan masyarakat harus selalu menjaga lingkungannya agar tetap indah, bersih, dan
teratur.