Anda di halaman 1dari 5

MEWUJUDKAN PERMUKIMAN YANG SEHAT, AMAN, HARMONIS

DAN BERKELANJUTAN GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN


JATIDIRI, KEMANDIRIAN, DAN PRODUKTIVITAS
MASYARAKAT KOTA AMBON

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Setiap manusia yang ada di bumi ini pada hakekatnya memiliki kebutuhan
mendasar terhadap ketersedian perumahan bagi dirinya. Dalam konteks
pembangunan nasional maupun daerah, perumahan dan permukiman
memiliki posisi yang strategis dalam kerangka perwujudan pembangunan
manusia Indonesia yang seutuhnya, karena selaian sebagai suatu kebutuhan
papan, rumah, perumahan dan permukiman juga mempunyai fungsi yang
sangat strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga,
persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang,
serta merupakan pengejawantahan jati diri.
Terwujudnya tingkat kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, antara lain
melalui pemenuhan kebutuhan papannya. Dengan demikian upaya
menempatkan bidang perumahan dan permukiman sebagai salah satu sektor
prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya menjadi
hal urgen dan strategis untuk dilaksanakan.
Persoalan perumahan dan permukiman sesungguhnya tidak terlepas dari
dinamika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maupun kebijakan
pemerintah di dalam mengelola perumahan dan permukiman, yang dalam
perkembangannya membutuhkan penyesuaian sehingga sasaran
pembangunan di bidang perumahan dan permukiman dapat di capai.
Perkembangan lingkungan permukiman di prkotaan secara umum tidak
termasuk kota Ambon, tidak terlepas pesatnya laju pertumbuhan penduduk
baik karena pertumbuhan penduduk alami, maupun karena faktor urbanisasi.
Penyebab urbanisasi ini sendiri terjadi oleh adanya ketidakseimbangan
peluang untuk mencara di daerah pedesaan dan perkotaan, sehingga
memunculkan daya tarik kota yang dianggap mampu memberikan masa
depan yang lebih baik.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk di perkotaan, berimplikasi pula
terhadap kebutuhan penyediaan sarana dan prasarana permukiman. Pada hal
kemampuan penyediaan sarana dan prasarana permukiman yang terjangkau
dan layak huni belum sepenuhnya dapat di penuhi oleh masyarakat dan
pemerintah. Hal ini turut berpengaruh dan memberi kontribusi terhadap
menurunya kualitas lingkungan permukiman serta terjadinya permukiman
kumuh. Dampak lanjutan dari suatu lingkungan permukiman kumuh bersifat
multi dimensi baik di bidang kesehatan, ekonomi, sosial budaya, daya dukung
lingkungan, bahkan di bidang politik. Hal ini kemudian harus menjadi
perhatian serius dari pemerintah dalam penanganannya.

2. Isu Pembangunan Perumahan dan Permukiman


Sebagai suatu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dalam
kaitannya dengan penyelenggaran pembangunan di bidang perumahan dan
permukiman, terdapat beberapa isu yang selalu mengemuka dan mesti
mendapat perhatian dalam penanganannya sebagai berikut ;
 Adanya Isu kesenjangan pelayanan
Isu ini berkaitan dengan adanya keterbatasan peluang pada
masyarakat untuk memperoleh pelayanan dan kesempatan berperan
di bidang perumahan dan permukiman, khususnya pada masyarakat
miskin dan berpenghasilan rendah.
 Isu lingkungan
Isu ini lebih di arahkan pada kawasan perumahan dan permukiman
umumnya muncul karena dipicu oleh tingkat urbanisasi dan
industrialisasi yang tinggi, serta dampak pemanfaatan sumber daya
lingkungan yang kurang terkendali,
 Isu manajemen pembangunan
Isu ini muncul umumnya karena dipengaruhi oleh keterbatasan
kinerja tata kelola pemerintahan sehingga berdampak pada lemahnya
implementasi kebijakan yang telah ditetapkan, bahkan terjadi adanya
inkonsistensi di dalam pemanfaatan lahan untuk perumahan dan
permukiman, serta munculnya dampak negatif terhadap lingkungan.

B. Upaya Mewujudkan Perumahan Yang Sehat, Aman, Harmonis dan


Berkelanjutan Guna Mendukung Pengembangan Jati Diri,
Kemandirian, Dan Produktivitas Masyarakat

Tempat hunian layak, serta lingkungan yang aman, nyaman, sehat,


harmonis, produktif dan berkelanjutan selalu menjadi impian banyak
orang. Dari berbagai perkembangan isu serta permasalahan perumahan
dan permukiman yang di hadapi, yang tidak terlepas dari dinamika
perkembangan lingkungan yang terus berubah, tentunya membutuhkan
kearifan dalam penanganannya, dengan mengikutsertakan baik
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah di dalamnya.
Kualitas perumahan yang layak huni dan terjangkau secara ideal perlu
di dukung dengan kualitas lingkungan permukiman yang lebih luas
sebagai satu kesatuan hunian. Keberadaan kualitas permukiman baik di
desa maupun di kota harus di upayakan sedemikian rumah sehingga
dapat membantu mengatasi urbanisasi, mendorong pertumbuhan
wilayah, serta mendukung saling keterkaitan kawasan perkotaan dan
perdesaan,
Kemampuan pemerintah untuk menyelenggarakan pemenuhan
kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak relatif sangat
terbatas. Sementara itu walaupun masalah perumahan merupakan
tanggung jawab bersama, akan tetapi kewajiban untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut pada hakekatnya merupakan tanggung jawab
individual. Oleh karenanya sumber daya dan potensi masyarakat perlu
di tumbuh kembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan perumahan
permukiman secara mandiri.
Dengan mengacu kepada hakekat bahwa keberadaan rumah akan sangat
menentukan kualitas masyarakat dan lingkungannya, serta prinsip
pemenuhan kebutuhan akan perumahan adalah merupakan tanggung
jawab masyarakat itu sendiri, maka penempatan masyarakat sebagai
pelaku utama dengan strategi pemberdayaan merupakan hal penting
untuk dilaksanakan. Upaya untuk mewujudkan perumahan yang sehat,
aman, harmonis dan berkelanjutan guna mendukung pengembangan
jati diri, kemandirian, dan produktivitas masyarakat, sesungguhnya
menjadi prioritas penanganan bagi masyarakat miskin yang menempati
kawasan kumuh. Hal ini terjadi dilatar belakangi oleh kompleksitas
masalah yang muncul dari keberadaan hunian kumuh itu sendiri.
Beberapa hal yang dapat di lakukan dalam hal ini yaitu ;
 Penataan dan rehabilitasi kawasan permukiman kumuh
 Perbaikan sarana dan prasarana dasar permukiman
 Pengembangan rumah susun atau rumah sewa (Rusunawa)
Yang pelaksanannya tetap mengacu pada penerapan konsep tridaya
yaitu ; pemberdayaan sosial masyarakat, pemberdayaan ekonomi dan
usaha, serta Optimalisasi lingkungan fisik untuk penyediaan perumahan
dan permukiman yang layak. Selain itu untuk meningkatkan mutu dan
kualitas dalam pemanfaatan ruang bagi kepentingan perumahan dan
permukiman maka pengendalian terhadap aktifitas membangun perlu
dilakukan secara baik, melalui penyediaan dokumen rencana tata ruang,
serta pengawasan yang intensif, sehingga kualitas lingkungan
perumahan dan permukiman tetap terjaga.

C. Kesimpulan
Setiap manusia pada hakekatnya memiliki kebutuhan yang mendasar terhadap
hunian. Hunian yang baik dengan lingkungan permukiman yang baik akan
sangat menentukan kualitas hidup dari masyarakat itu sendiri. Dan bahkan
secara ideal pembangunan bidang perumahan dan permukiman merupakan
bagian dari upaya membangun manusia indonesia seutuhnya. Penyelenggaraan
perumahan dan permukiman yang layak dan berkelanjutan tidak hanya menjadi
tugas dan tanggung jawab pemerintah, akan tetapi perlu melibatkan masyarakat
dan dunia usaha di dalamnya.
Ketersediaan hunian dan permukiman yang aman, nyaman, sehat, harmonis,
produktif akan mendukung pengembangan jadi diri, kemandirian, dan
produktifitas masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai