Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aliza Yasmin Rasyidah

NPM : 21051010013
Kelas : Perumahan & Permukiman B
Prodi : Arsitektur

TASK 3
Rangkuman Mengenai Perumahan Rakyat Serta Hambatan & Pemerataan
Perumahan Rakyat

Dari arti perumahan itu adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian. Kemudian yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana lingkungan. Namun arti dari Rumah adalah salah satu jenis ruang tempat manusia
beraktivitas, dan juga harus dipandang dari seluruh sisi faktor yang mempengaruhinya dan dari
sekian banyak faktor tersebut. Kemudian yang menjadi sentral adalah manusia. Dengan kata
lain, konsepsi tentang rumah harus mengacu pada tujuan utama manusia yang menghuninya
dengan segala nilai dan norma yang dianutnya.
Atau ada arti lain rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal
yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta
aset bagi pemiliknya. Kemudian juga ada arti lain dari perumahan/permukiman adalah bagian
dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Dalam banyak istilah definisi rumah & perumahan namun lebih spesifiknya digambarkan
sebagai sesuatu yang bersifat fisik (house, dwelling, shelter) atau bangunan untuk tempat
tinggal/ bangunan pada umumnya (seperti gedung dan sebagainya). Jika ditinjau secara lebih
dalam rumah tidak sekedar bangunan melainkan konteks sosial dari kehidupan keluarga seperti
bagaimana mereka menyayangi satu sama lain. Pemaknaan atas rumah, simbolisasi nilai-nilai
dan sebagainya seringkali sangat dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dan status sosial.
Pertumbuhan penduduk kota di Indonesia yang cukup tinggi, sekitar 4% pertahun, lebih
tinggi dari pertumbuhan nasional, dan cenderung akan terus meningkat. Hal ini menunjukkan
kecenderungan yang tinggi tumbuhnya kota-kota di Indonesia. Sayangnya, terjadi keadaan yang
tidak sesuai antara tingkat kemampuan dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
lapangan kerja yang ada di perkotaan, mengakibatkan timbulnya kelas sosial yang tingkat
ekonominya sangat rendah. Hal ini berakibat terhadap tingkat pemenuhan kebutuhan dasar
kaum papa itu yang dapat dikatakan sangat minim.
Rumah dan tempat hunian tidak lebih merupakan tempat untuk tetap survive di tengah
kehidupan kota. Kualitas permukiman rakyat dianggap rendah dan tidak memenuhi standar
hidup yang layak. Ketidakseimbangan aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas pelayanan
kota. Masyarakat berpendapatan rendah yang membangun rumahnya dalam batas
kemampuannya pada ruang-ruang kota. ini menimbulkan kesenjangan dalam memandang
rumah yang layak huni. Salah satu akibatnya adalah

 Rumah rusun
 Rumah perumahan siap huni
 Rumah kos
 Rumah kontrak
Ketidak seimbangan pasokan (supply) dan permintaan (demand). Kebutuhan paling
banyak adalah berasal dari golongan rumah menengah ke bawah, sementara ada
kecenderungan pihak pengembang terutama swasta, membangun untuk masyarakat
menengah atas yang memang menjanjikan keuntungan yang lebih besar. Keberlanjutan
(sustainability) rumah dan perumahan. Masyarakat berpendapatan rendah yang membangun
rumahnya dalam batas kemampuannya pada ruang-ruang kota, karena dianggap ilegal, jadi
tidak memiliki akses yang semestinya ke fasilitas 33 pelayanan kota, seperti prasarana dan
sanitasi lingkungan. Hal ini menunjukkan tidak terlindunginya hak-hak masyarakat sebagai
warga kota.
Perumahan merupakan salah satu bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan yang
sangat erat dengan masyarakatnya. Adapun perkembangan perumahan merupakan
pertumbuhan pembangunan perumahan sebagai salah satu kebutuhan primer/dasar bagi
kehidupan manusia. Sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, perumahan merupakan
suatu jenis pemukiman. Dan pembangunan pemukiman di perkotaan dan daerah pinggiran kota
adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal saja, dan ini dilakukan disetiap lapisan, baik
lapisan atas, menengah, atau bawah.
Maka dari itu kita harus memikirkan pemerataan dari masalah perumahan yang ada
seperti contohnya :
Merencanakan bangunan Rumah Tumbuh
Konsepnya menyiapkan perencanaan yang lengkap tetapi dapat dibangun secara
bertahap, sehingga calon penghuni dapat mengembangkan rumah sesuai dengan
keadaan ekonomi dan kebutuhan keluarga. Susunan denah diatur sedemikian
rupa sehingga memungkinkan perluasan atau penambahan ruang sesuai dengan
kebutuhan. Keuntungan sistim ini pembangunan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan keluarga dan kemampuan ekonomi penghuni.
Mass Housing / Rumah Susun
Pengelolaan rumah susun sederhana sewa adalah upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi rumah susun sederhana sewa yang meliputi kebijakan
penataan
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian
rumah
susun sederhana sewa. Dalam melaksanakan pengelolaan rusunawa diperlukan
perencanaan yang matang guna terselenggaranya pengelolaan yang baik.
Menurut Friedman (1974: 5) perencanaan adalah cara berpikir mengatasi
masalah sosial dan ekonomi, untuk menghasilkan sesuatu di masa depan.
Low Coust Housing/Rumah MBR
MBR menjadi sangat diprioritaskan karena selama ini mereka lemah dalam akses
kepada perumahan yang terjangkau, Hal ini disebabkan karena golongan ini
benar- benar membutuhkan rumah dan bukan untuk investasi. Meskipun ada
perbaikan dari sisi permintaan dan penawarannya. Prioritas utama MBR adalah
jarak rumah dengan tempat kerja (lokasi) baru, status kepemilikan lahan serta
kualitas rumah adalah prioritas berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai