PENDAHULUAN
Dasar 1945. Masyarakat yang adil dan makmur tersebut diartikan tidak hanya
cukup sandang, pangan, dan papan saja tetapi justru harus diartikan sebagai cara
bersama untuk memutuskan masa depan yang dicita-citakan dan juga turut secara
alinea ke-4 juncto Pasal 28 H ayat (1) dan Pasal 33 UUD 1945 (Arif,2009: 13).
orang berhak hidup sejahtera, lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat (UU RI 2011). Tempat tinggal mempunyai
peran strategis dalam pembentukan watak dan kepribadian bangsa serta sebagai
salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri,
dan produktif. Oleh karena itu, negara bertanggung jawab untuk menjamin
pemenuhan hak akan tempat tinggal dalam bentuk rumah yang layak dan
terjangkau.
pada Pasal 14dan ditingkat Kabupaten/Kota juga diatur terdapat pada Pasal 15
1
2
yang jelas dan merupakan bagiandari kawasan siap bangun sesuai dengan rencana
salah satu kebutuhan dasar manusia. Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang
rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
manusia dan sebagai hak bagi semua orang untuk menempati hunian yang layak
masa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh kualitas perumahan dan
pemukiman adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat menghuni rumah yang
layak dalam lingkungan yang sehat dan teratur” Perumahan dan permukiman
memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal
Indonesia, rumah merupakan cerminan dari pribadi manusianya, baik itu secara
alamnya.
yang selalu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Hal ini selalu menjadi isu
utama yang selalu menjadi primadona sejak dari jaman dahulunya hingga
permasalahan yang berlanjut dan bahkan akan terus meningkat, seirama dengan
berkembang, salah satu ciri dari negara yang sedang berkembang itu adalah
penduduk ini adalah semakin tingginya juga kebutuhan akan perumahan untuk
pemenuhan akan sarana hunian mereka dalam pembangunan nasional yang kita
kependudukan dewasa ini tidak hanya menjadi isu pada kota-kota dipulau jawa,
tetapi kota-kota dipulau lainpun sudah mulai memperlihatkan gejala yang hampir
antara kota dan desa merupakan salah satu pemicu permasalahan kependudukan
ini
dengan leluasa karena tanah masih banyak. Akan tetapi pada masa sekarang,
masalah yang cukup serius. Hal ini disebabkan karena tanah yang tersedia untuk
yang siap dibangun dan terus meningkatnya harga tanah serta kesulitan-kesulitan
guna tanah di daerah perkotaan (Urban and policy) yang masih belum didukung
lahan desa yang dijadikan sebagai perumahan karena minimnya lahan kosong
sekitarnya.
kerja. Dalam struktur kelembagaan Pemerintahan Pusat dan Daerah, tugas dan
terbentur pada kenyataan bahwa lahan di perkotaan semakin terbatas dan nilai
lahan yang semakin meningkat serta mayoritas penduduk dari tingkat ekonomi
permukiman padat di kawasan yang dianggap strategis yaitu kawasan pusat kota,
industri dan perguruan tinggi. Perumahan dan permukiman sebagai salah satu
modernisasi ini, kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat yang di ikuti
daerah subur atau desa baik yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun
menjadi permasalahan bagi masyarakat subur atau desa yang terkait dengan
terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit
deret,dan atau rumah susun, dapat dilakukan di atas tanah: bagian (a). hak milik;
deret. Dalam ayat 3 disebutkan luas lantai rumah tunggal dan rumah deret
Kubu Raya baik itu pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. Adapun
8
yang dapat di perjelas melalui lampiran sekaligus temuan yang terdapat dilapngan
Tabel 1.1
serta jumlah rumah 135, dan rata-rata tipe rumah 36. Sedangakn Perumahan Gren
Permai mempunyai lebar 36m, panjang, 300m, jumlah rumah 40, dan tipe rumah
36.
9
ada sangat terbatas tetapi penggunaan atau pemakaian lahan tanah tersbut
kelahiran. baik yang datang dari luar kalbar, maupun yang datang dari kabupaten
lain di Kalbar. Maka dari itu semakin bertambahnya manusia atau penduduk
masyarakat. Maka di perlukan rumah, dan tanah untuk bercocok tanam atau
lapangan pekerjaan.
Perumahan bagi masyarakat. Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang
tidak dapat kita pisahkan dan berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi,
tersebut tidak selalu mendapat dampak yang positif bagi masyarakat tetapi juga
dampak negatifnya.
10
bila kita menilai dari ke berhasilan pembangunan dari beberapa banyak atau
masyarakat petani karena beralih kesektor usaha non pertanian dengan semakin
Hal ini tidak menutup kemungkinan mempengaruhi sifat atau perilaku dari
berkurang, artinya bahwa dengan banyaknya para pendatang yang datang dengan
membawa sifat masyarakat warga asli menjadi lebih terbuka, melek ilmu
pengetahuan dan teknologi, egois, individualistik, dan lain sebagainya. Juga ikut
modernisasi dalam rangka pembinaan bangsa. Hal ini dilakukan dalam upaya
diatas, jika kita hubungkan dengan pembangunan perumahan maka disini arus
berbagai daerah membawa budaya dan latar belakangnya, melalui interaksi yang
terjadi diantara mereka, maka nilai-nilai dan sifat-sifat masyarakat ikut membaur
hingga saat ini. Banyak para peneliti yang mengatakan bahwa dengan adanya
sekitar.Namun tidak sedikit pula peneliti yang mengatakan bahwa dengan adanya
perumahan ini memberi dampak yang positif bagi pembentukan pemikiran warga
merasa terketuk hatinya dengan banyaknya fenomena seperti ini, dan merasa
beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penulisan ini. Adapun
yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah Dampak Sosial
begitu serius baik dari sektor ekonomi maupun budaya. Selain itu terjadinya
Agar penelitian ini lebih terarah dan saling berkorelasi dengan masalah
diatas maka fokus penelitian ini terletak pada Dampak Sosial Pembangunan
pembangunan perumahan bagi warga miskin di Parit Aim Desa Ambawang Kuala
Kubu Raya?
tujuan berfungsi untuk menentukan arah. Secara lebih rinci, tujuan penelitian ini
Kubu Raya
15
1.6. ManfaatPenelitian
Bagi Universitas Tanjungpura dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
perkuliahan pada jururusan sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
KAJIAN TEORI
maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu orang
adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab
akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. Dampak
memprediksi jenis dampak yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan
diambil. Dari penjabaran diatas maka kita dapat membagi dampak ke dalam dua
pengertian yaitu ;
atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau
mendukung keinginannya.Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari
16
17
jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan,
2000, 54)
usaha yang sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan
fokus mental seseorang pada yang negatif. Bagi orang yang berpikiran positif
mengetahui bahwa dirinya sudah berpikir buruk maka ia akan segera memulihkan
dirinya. Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak positif adalah keinginan untuk
dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik.
yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Jadi dapat disimpulkan
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka
tertentu.
18
Dalam pendapat par ahli menurut Bertrand (2000; 63) nilai adalah suatu
kesadaran yang disertai emosi yang relatif lama hilangnya terhadap suatu objek,
gagasan, atau orang. Sedang sosial dalam KBBI adalah hal-hal yang berkenaan
kepentingan umum. Selain itu dapat disimpulkan menurut Williams (2010: 23)
bahwa nilai sosial adalah hal yang menyangkut kesejahteraan bersama melalui
Lembaga sosial pun memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk mengatur
agar kehidupan manusia dapat terpenuhi secara memadai, untuk mengatur agar
melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama (Hans, 2006:
43).
arti menyusun. Struktur sosial merupakan tatanan atau susunan sosial yang
merupaka keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-
Struktur selalu merujuk pada unsur-unsur yang bersifat kurang lebih tetap
atau mantap. Kalau kita umpamakan dengan sebuah bangunan rumah, maka
kelompok sosial. Istilah struktur juga dapat diterapkan pada interaksi sosial. Jadi,
struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan unsur-unsur sosial yang pokok.
interaksi tertentu yang kurang lebih tetap dan mantap, yang terdiri dari jaringan
20
anggotanya. Artinya, setiap orang termasuk ke dalam satu atau lebih kelompok,
kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan ekonomi, politik, hukum, sosial, dan lain-
Status sosial atau kedudukan sosial adalah salah satu tempat atau posisi
dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Menurut Soekanto (2012, 45) Status
sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan orang
lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestise dan hak-hak serta kewajiban-
kewajibannya.
manusia dalam lingkungan masyarakat, yaitu dari status pekerjaan, status dalam
lingkungan kekerabatan, status jabatan hingga status agama. Dengan adanya status
maka orang dapat berinteraksi dengan baik terhadap sesamanya dalam pergaulan
individu, tetapi hanya mengenal statusnya saja. Status mempunyai dua aspek yaitu
pertama, aspeknya yang lebih stabil dan, lebih dinamis (Polak, 2000:13).
yang bersifat hirarki dimana ada perbandingan tinggi atau rendahnya secara relatif
terhadap status-status lain dan aspek fungsional sebagai peranan sosial (social
role) yang berkaitan dengan status tertentu. Status kedudukan seseorang bisa
ditinjau terlepas dari individunya. Jadi status ialah kedudukan obyektif yang
tersebut.
2.2.Miskin
Adalah suatu kondisi dimana fisik masyarakat yang tidak memiliki akses
perumahan dan pemukiman yang jauh di bawah standart kelayakan serta mata
asset. Kemiskinan merupakan kondisi absolut dan relatif di mana seseorang atau
dasar sesuai tata nilai atau norma tertentu yang berloaku pada masyarakat.
Dengan kata lain, seseorang di katakan miskin jika dan hanya jika tingkat
pendapatannya tidak memungkinkan orang tersebut untuk mentaati tata nilai dan
norma-norma dalam masyarakatnya. Tata nilai itu sangat dinamis, semakain lama
22
Masyarakat atau petani yang tinggal di lahan kering sulit air dan jauh dari akses
2. Kemiskinan struktural.
dalam pendapatan yang tidak seimbang dan mengakibatkan struktur sosial yang
timpang.
23
3. Kemiskinan kultural
sikap individu dalam masyarakat yang mencerminkan gaya hidup, perilaku, atau
2.3.Masyarakat
Masyarakat sendiri adalah berasal dari akar kata arab saraka yang berarti
berinteraksi secara intensif, dan dengan frekuensi yang tinggi. Suata negara
system radio dan televise, berbagai macam surat kabar ditingkat nasional, suatu
system upacara pada hari-hari raya nasioanal dan sebagainya. “Negara dengan
daripada negara dengan wilayah geografis yang sangat luas.Tambahan pula bila
24
2009,116)
hidup bersama sama di sesuatu tempat dengan aturan dan cara tertentu.Oleh
karena itu, seseorang yang menghormati orang laian atau rajin bekerja dicermin
kemampuan akal atau intelektual yang kita sebut kebudayaan. Dengan demikian
berhubungan dan bekerjasama di antara ahli dan ini akan mencetuskan interaksi.
Interaksi ini boleh berlaku secara lisan atau tidak lisan. Komunikasi berlaku
kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari
dan norma-norma yang timbul atas akibat dari adanya pergaulan hidup atau
suatu proses (nya) yang terbentuk melalui faktor psikologi dan hubungan
antar manusia, maka di dalamnya ada yang sifatnya fungsional. Dalam hal
Kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat diduga bahwa
apabila suatu masyarakat tidak memenuhi cirri-ciri tersebut, maka ia dapat disebut
Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan
orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, negara satu dengan
negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana
pada hakekatnya untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan pedesaan yang layak
layak huni, sejahtera, berbudaya, dan berkeadilan sosial. Salah satu kebutuhan
sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu
kebutuhan hidup tetapi lebih dari itu, yaitu merupakan proses bermukim manusia
perumahan atau tempat tinggal bukan semata-mata hanya masalah arti atau
penampilan fisik, tetapi berkaitan dengan kegunaannya yang bersifat non material
antara lain yang pokok adalah kemudahan baik sosial maupun ekonomi, jaminan
dengan beberapa hal yaitu : Alam (Nature), manusia (Man), kehidupan sosial
(Society), ruang (Shell), dan hubungan (Network). Rumah adalah keperluan yang
perlu ada bertujuan untuk dijadikan sebagai tempat berlindung dan merupakan
keperluan peringkat ke dua yang mesti dicapai untuk tujuan keselamatan sebelum
serta penyediaan tempat rekreasi bagi para penghuninya yang ada akhirnya akan
lain yang dapat dilihat secara langsung dalam dinamika kehidupan masyarakat
perumahan adalah penyediaan rumah dan sarana dan prasarana perumahan itu
satu kebutuhan dasar, sampai dengan saat ini sebagian besar disediakan secara
mandiri oleh masyarakat baik membangun sendiri maupun sewa kepada pihak
Perubahan sosial menurut Gillin dan Gillin, perubahan sosial sebagai suatu
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat
yang bersangkutan.
mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap tertentu
yang diakui tingkat IPTEK dan unsur budaya lainnya. Dengan demikian,
masyarakat tadi telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga
taraf kehidupannya makin kompleks. Proses tersebut tidak terlepas dari berbagai
didukungnya. Jika proses tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan
materil, kompetensi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau pun
kebudayaan memiliki satu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut
dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat
hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan adanya kebudayaan apabila
tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat yang
akibat adanya dinamika anggota masyarakat dan yang telah didukung oleh
31
sosial yang dialami masyarakat adalah hal yang wajar. Kebalikannya masyarakat
aspirasi.
sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi
bahwa perubahan tersebut meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah
meninggalkan faktor tersebut, mungkin perubahan itu bergerak pada sesuatu yang
baru sama sekali, akan tetapi mungkin pula bergerak kearah suatu bentuk yang
2.6. PenelitianRelevan
rencana akan melakukan penelitian ini. Penelitian ini di teliti dan di tulis oleh
perumahan.
Ngaglik pada tahun (2005) hingga (2009) tinggi dengan pembangunan perumahan
ekologi di kedua kawasan. Hal tersebut terjadi karena kurang efektifnya kebijakan
di Kota Denpasar.
rencana akan melakukan penelitian ini. Penelitian ini di teliti dan di tulis
Agraria. Data primer diperoleh dari responden dan nara sumber yang
permukiman.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar, Ijin Kapling, dan Ijin Mendirikan
ruang wilayah Kota Denpasar di bidang fungsi lahan, ijin kapling, maupun ijin
mendirikan bangunan.
pertumbuhan penduduk yang dapat dikatakan makin pesat berdampak pada gerak
lahan yang tidak terkendali. penelitian ini di dukung dengan teori Perubahan
sosial menurut Gillin dan Gillin dalam (Soerjono Soekanto 2012,163). Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal antara lain pemahaman akan tata ruang yang masih
kurang serta peran dari pemerintah yang kurang maksimal, sehingga mendorong
Kerangka Pikir
Masalah Penelitian
Kesimpulan
Perubahan-perubahan akan nampak setelah tatanan sosial dan kehidupan masyarakat
yang lama dapat dibandingkan dengan tatanan dan kehidupan masyarakat yang baru.
kehidupan masyarakat dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah di bangun
perumahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak sosial pembangunan
perumahan bagi masyarakat miskin yaitu adanya pencemaran limbah, komunitas
berpagar, hubungan individu dengan kelompok, interaksi soial, peluang usaha baru, dan
perubahan mata pencaharian.
BAB III
METODE PENELITIAN
fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini peneliti membuat
responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Menurut Bogdan dan
awalnya masalah yang akan diteliti masih umum dan samar-samar dan kemudian
akan bertambah jelas dan mendapat fokus setelah penulis berada di lapangan.
penelitian. Dengan perumusan fokus penelitian yang baik maka penulis akan
terhindar dari pengumpulan data yang tidak relevan dan tidak terjebak pada
berbagai metode yang ada. Di dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya
37
38
dalam penelitian.
Tahun / Bulan
Jul
mei juni Agt Sep Okt
i
1. Pengajuan Outline
4. Seminar Proposal
5. Penelitian Lapangan
7. Ujian Skripsi
8. Penyempurnaan Skripsi
39
3.3.1.Subjek
tentang aspek apa dan siapa yang dijadikan fokus pada saat situasi tertentu dan ini
kuala Kecamatan Sungai Ambawang. Dan untuk memperoleh data yang konkret,
3. Masyarakat Lokal
4. Masyarakat Pendatang
5. Masyarakat petani
40
3.3.2.Objek Penelitian
Objek penelitian ini menurut Darwis (2014, 65) ialah masalah yang
penelitian ini adalah permaasalah yang terdapat dilapangan terkait dampak soisal
pembangunan perumahan bagi warga miskin diParit Aim Desa Ambawang Kuala
untuk mengumpulkan data dengan istilah teknik juga mau menunjukan suatu cara
3.4.1.Wawancara
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstrusikan
lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua
54).
3.4.2.Observasi
peneliti sebagai saksi yang secara langsung menyaksikan suatu gejala atau
mendapatkan satu keakraban yang dekat dan mendalam dengan satu kelompok
Penelitian ini dilakukan secara sembunyi tanpa memberi tahu masyarakat yang
gejala sosial.
42
menjadi bahan konkret bagi penulis untuk menyusun materi proposal penelitian
penelitian ini.
3.4.3.Dokumentasi
teori, dalil-dalil atau hokum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah
aistrumen adalah penelitian sendiri maka dari itu sebelum melakukan penelitian
terlebih dahulu memahami metologi sehingga penelian ini dilakukan dengan baik
berikut.
salah satu daerah Sungai Ambawang Kuala tepatnya di Parit Aim, serta
Parit Aim.
Tahap menganalisa data adalah tahap yang paling penting dan menentukan
dalam suatu penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan tujuan
diinterpretasikan. Selain itu data diterjunkan dan dimanfaatkan agar dapat dipakai
Dari sisi analisis data setelah data diperoleh dari catatan lapangan
pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting (Satori & Komariah, 2012).
bentuk tabel, grafik dan sejenisnya atau dengan bagan, hubungan antar
naratif.
45
dilapangan.
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
untuk keperluan pengeckan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Oleh karena itu,
kredibilitas atau validitas interbal untuk mengecek dan memastikan data yang di
laporkan atau diberikan oleh peneliti memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
pribadi
dengan tinggal tempat 0 – 1,5 Mdl, dan curah hujan 36 mm. Jumlah bulan hujan
1 –2 bulan sekali dan suhu rata-rata harian 27 Co. Dalam Wilayah administrasi
Ambawang Kuala terdiri dari 3Dusun, dan luas daratan masing-masing dusun
adalah : Dusun Parir Meliau (1,555.06 km2), Dusun Ambawang Kuala (1,384.21
Gambar: 4.1
Luas Wilayah Di Desa Sei Ambawang KualaTahun 2018
Sumber:Balai Desa Sei Ambawang Kuala Tahun 2018 diolah 04 Agustus 2019
46
47
4.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di Desa Sungai Ambawang Kuala dilihat dari data Balai
Desa dalam kurun waktu 3 Tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada
tahun 2016 jumlah penduduk sejumlah 8245 jiwa terdiri atas laki-laki sebanyak
4140 jiwa dan perempuan 4105 jiwa, terdapat pada tabel.4.1 dibawah ini:
Tabel:4.1
Sumber : Balai Desa Sei Ambawang Kuala Tahun 2018 diolah tanggal 4 Agustus
2019
4.3. Perekonomian
tambah pada satu periode tertentu. Nilai tambah diklasifikasikan ke dalam 1sektor
yaitu 2017 memperlihatkan standar biasa biasa. Pada PDDB atas dasar harga
berlaku tahun 2017 tercatat sebesar 11,010,300 juta rupiah. Dan penghasilan karet
sebesar 8000 rupiah. Dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
48
Tabel:4.2
4.4. Pendidikan
pendidikan yang telah dilaksanakan sampai saat ini di Sungai Ambawang Kuala.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) secara garis besar tidak mengalami peningkatan.
Belum sekolah berjumlah 800 orang. Di usia 7-45 tidak pernah sekolah berjumlah
1000 orang. Pernah Sekolah SD tetapi tidak tamat berjumlah 1517 orang. Tamat
SD sedarajat berjumlah 2031 orang. SLTP / sederajat berjumlah 600 orang. SLTA
/ sederajat berjumlah 310 orang. Serjana D.1 berjumlah 10 orang. Serjana D.2
Tabel: 4.3
Tabel: 4.4
4.5. Agama
upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yang dijamin oleh konstitusi.
Khatolik, 2 Greja Protestan, dan 1 Vihara dan. Banyaknya rumah ibadah di Desa
No Uraian Jumlah
1 Masjid 8
2 Surau 17
3 Gereja Katholik 1
4 Gereja Protestan 1
5 Vihara 1
6 Pura -
Sumber: Balai Desa Ambawang Kuala Tahun 2018 diolah 5 Agustus 2019
BAB V
belakang kehidupan baik berstatus pekerja maupun berstatus sosial. Desa ini
berbatasna dengan desa Mega Timur (U), desa Durian (S), Kota Pontianak (B),
dan desa Jawa Tengah (T).Di desa tersebut rata-rata pekerja formal dan nonformal
meliputi: buruh lepas, buruh tani, bisnis, usaha took, pedangangkeliling, pedagang
kaki lima, karyawan swasta, guru honoren, dan PNS. Dari observasi dilapangan
didalamnya.
sehingga meningkatnya soliditas antara satu dengan yang lainnya. Di desa tersebut
kekota yang sangat dekat, banyaknya pasar-pasar tradisonal, dan banyak lagi hal
lainnyayang istan dalam bentuk apapun, hal tersebut menurut penulis termasuk
pembangunan perumahan.
51
52
yang jelas dan merupakan bagiandari kawasan siap bangun sesuai dengan rencana
deret,dan/atau rumah susun, dapat dilakukan di atas tanah: bagian (a). hak milik;
memiliki ukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meter persegi(UU RI Tahun
2011).
54
berkembangnya penduduk baik dari sektor sosial maupun ekonomi, tetapi pada
disebutkan oleh Gillin dan Gillin, bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi
dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis,
sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu (UU
2011).
yang bersifat umum menjadi lebih khusus. Keterlibatan masyarakat yang bersifat
mengikuti aturan atau norma yang berlaku karena setiap Provinsi dan
pada pasal 14, dan pasal 15 (UU 2011).Makadari itu setiap penyelenggara
terhadap regulasi yang di tetapkan oleh pemerintah agar tidak menggukan lahan
56
dan berkepanjangan, walaupun akan terjadi konflik nantinya maka lebih mudah di
Wawancara dengan Bapak Suaidi nor selaku Kepala desa setempat sebagai
berikut:
“….Pembanguan yang didirikan Pak Haji Holil dan Pak Nawawi sudah termasuk
legal karena sudah minta persetujuan saya dalam bentuk surat rekomendasi dari
pihak desa dalam pemanfaatan lahan tersebut dan jangan khawatir didirikan
rumah tersebut elegal karena sebelum melakukan pembangunan tersebut sudah
minta solusi dan saran dengan saya terkait dengan lahan yang kosong di
manfaatkan untuk dibangun perumahan, ya saya bilang boleh-boleh saja tentu
harus ada surat-surat perizinan yang harus di lengkapi untuk diajukan ke
BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Selain itu harus
diperhatikan jagan sampai masyarakat setempat mengeluh dengan pengadaan
pembangunan perumahan karena dampaknya sangat luar biasa nantinya contoh
kecilnya saja penampungan limbah, baik bentuk cairan maupun limbah kering.
Hal itu akan menjadi kontradiktif terhadap masyarakat setempat, belum juga
dengan persaingan ekonomi nantinya dan datangnya pengaruh budaya baru itu
sudah sangat mempengaruhi terhadap masyakata setempat. Akan tetapi pesan saya
jaga betul-betul keharmonisan warga jagan sampai dengan adanya pembangunan
perumahan ini menimbulkan konflik internal maupun konflik eksternal
(Wawancara pada tanggal 31 Juli 2019)
aman dan damai, serta disamping memenuhi ketentuan tersebut harus diperhatikan
57
dampak negatif dan positifnya, karena hal ini akan terjadi ketika penghuni
“…Prosesnya memang tidak mudah untuk tahap awal, karena banyak surat-surat
yang harus di lengkapi, tetapi semua itu bisa di selesaikan dengan keinginan si
pelaku, tatapi yang paling pentig didalam pembangunan tersebut terkait
kelestarian alam itu yang menjadi sumber utama, karena dengan kita menjaga
lingkungan akan terasa aman dan terhindar dari penyakit, karena banyak orang
bilang adanya sebuat proyek pembangunan perumahan yang paling di hawatirkan
dari dampaknya mengenai air limbah yang akan meracuni lingkungan baik
tanaman maupun binatang setempat.
pembangunan perumahan tahap awal yang menjadi kesulitan para pelaku bisnis
yang menjadi kehawatiran masyarakat terdapat pada timbulnya air limbah yang
setempat.
pemerintah daerah Pasal 22 memuat tentang bentuk rumah yang terdapat pada
bagian ayat 2 bentuk rumahmeliputi: (b) rumah deretdan ayat 3 luas lantai rumah
tunggal dan rumah deret memilikiukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam)
persegi, tipe seperti ini sangat banyak pelaku usaka yang menggunakan, karena
pembuatan perumahan tidak mudah banyak tantangan yang di lalui, pada awalnya
pembangunan ini dibangun atas kesepakan keluarga dengan dasar itu dan berkat
sarat dari Kepala desa dan Rt setempat yang memberikan jalan untuk melanjutkan
tersebut ada administratif yang harus di buat agar di akhir kemudian tidak ada
konfil internal dan eksternal. Bentuk administratif berupa syarat-syarat yang harus
perkotaan dan pedesaan yang layak huni, aman, nyaman, damai dan sejahtera
pelestarian baik SDA maupun SDM karena itu semua demi kemaslahatan
masyarakat kedepannya.
“….Pada awal saya membangun perumahan ini memang dari situasi dan kondisi
disini karena saya melihat di gang sini belom ada pembangunan perumahan maka
dari itu saya inisiatif untuk membangunnya, dan saya mengajukan surat ke RT dan
Kepala desa uantuk meminta persetujuan atau saran untuk melakukan
pembangunan, ujar Pak desa katanya harus buat syarat-syarat untuk pembangunan
perumahan ini karena kalau dak ade surat izin nanti bisa-bisa pembangunan ini di
gusur oleh pihak pememrintah karena melanggar aturan, maka dari itu saya
bergegas langsung buat dan melengkapi syarat-syarat yang harus diajukan,
pengajuan ini pada walnya saya tidak tahu atas arahan Kepala desa saya disuru
langsung ke BAPPEDA setempat untuk melakukan pengecekan dan diuji kantar
tersebut (Wawancara pada tanggal 6Agustus 2019)
Gren Permai mengatakan bahwa dalam proses pembangunan tersebut atas dasar
kesadaran diri sendiri untuk membanguna perumahan karena analisis Pak Nawawi
kedepan di daerah ini akan lebih maju karena dekat nya dengan jalan raya tentu
60
akan banyak peminanya yang memesan perumahan tersebut. Perjalan ini pada
elegal, dengan saran-saran tersebut maka Pak Efendi bergegas dan membuat untuk
salah satu Kecamatan Ambawang Kuala desa Ambawang Kuala khususnya Parit
kawasan pertanian.
penduduk tersebut secara emplisit membawa budaya dan tingkah laku yang baru,
mekanisme baru dalam tatanan sosial baik dari sektor ekonomi, budaya, dan
pendidikan. Buka hanya itu saja pengamanan dan ketertiban lingkungan juga
sangat mempengaruhi.
61
yang terkonsentrasi pada sifat optimis daripada pesimis. Dan yang luas terkiat
dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik
baru tentu akan membutuhkan para pekerja baik pekerja kasar maupun ringan. (2)
Terbukanya investor yang berasal dari segala bidang artinya dengan adanya
akan merasa bangga dengan adanya perenovasian jalan, dan meningkatkan taraf
dan distribusi barang agar masyarakat kreatif dan aktif didalam menggunakan
akan lambat laut akan berpindah ke pedasaan yang tempatnya tidak terlalu kumuh
dan padat.
62
“…Ya menurut saya memang datang penduduk kesini ada dampak positif dan
negatifnya, akan tetapi kalau berbicara positif ya memang banyak ya, karena
dengan bertambahnya penduduk juga bisa memperlancar perekonomian
masyarakat, bisa juga tingkat keamana juga bisa saling membantu atau kontribusi,
bisa juga dari segi jalan yang awalnya kumuh dan rusak dengan adanya
perumahan dibangun dan di fasilitasi, dan dengan adanya pembangunan
perumahan bisa juga menciptakan pekerja ini suatu yang lumrah karena
tercapainya proyek tergantung pekerjanya, maka dari itu hal ini sangat berpotensi
didalamnya (Wawancara pada tanggal 2 Agustus 2019)
diharapkan oleh masyarakat karena dampak positif ini sangatla berpotensi besar
tersebut secara istan akan membutuhkan karyawan atau pekerja, selain itu akan
keuntungan.
masyarakat setempat.
yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Jadi dapat disimpulkan
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka
(1) Hilangnya daerah resapan air hujan artinya bahwa air hujan tidak lagi
teresap seperti dulunya yang teresap kedalam dangan cepat jadi terhambat
dengana danya perumahan dan tanah yang rata akan memeprlambat resapan air
sudah tidak lagi akan mengakibatkan tiupan angin yang kencang dan air pasang
akan naik dan cepat mengakibat bencana nantinya. (3) Terjadi pencemaran
pencemaran baik limbah, pencemaran udara maupun air. (4) Hilangnya lahan
lahann pertanian. Hal ini mencerminkan bahwa dampak negatif ini sangat kuat
juga berdampak negatif, dan ini menjadi kolaborasi utama didalam menyeimbangi
di kehidupan masyarakat.
menjadi pengangguran, selai itu ada juga yang berali menjadi ibu rumah tangga.
65
tersebut akan berpotensi berakibat merusak lingkungan dengan adanya air limbah
baik darat paupun air, selain itu akan beridikasi kebanjiran karena turunya hujan
tidak langsung teresapi ke pori-pori tanah karena pepohonan tidak lagi banyak
berikut:
“…Ya kalau menurut saya kalau dampak negatif banyak karena saya melihat
dilapanganbanyak masyarakat yang jadi pembantu yg tidak sesuai gajinya , ada
juga yang tidak dapat pekerjaan, ada juga yang kesusahan lahan untuk bertani,
pembantu tapi gaji yang tidak sesuai karena susahnya mencari pekerjaan, selain
itu masyarakat petani sangat kesusahan untuk bertani karena bertani merupakan
Nilai sosial tersebut sangatlah melekat pada tubut setiap mahluk hidup,
bukan hanya itu saja didalam kehidupan bernegara dan bersosial saja tidak
terlepas dengan norma atau aturan karena hal ini menjadi sebuah pegangan yang
paling efektif untuk keberlanjutan dan kemaslahan kehidupan, nilai sosial ini
yang dikatan benar tetapi yang paling fundamental dalam perkataan Pak Samsul
lebih pada tatanan nilai sosial bahwa adanya sebuah pendatang baru sangat
berbeda baik tradisi maupu etika dalam kesopanan, selai itu cara berpakaianpun
juga berbeda masyarakat pendatang ini lebih pada gaya-gaya perkotaan yang
sifatnya menunjukkan dirinya orang kaya, bukan hanya itu saja dalam acara-acara
67
dipakai semua.
“….setiap adanya hal yang baru tentu benda di sekelingnya terpengaruh, memang
suatu hal yang wajar kelompok kecil di pengaruhi oleh kelompok besar, dan
dengan adanya penduduk baru menimbulkan konflik baik internal maupun
eksternal (Wawancara pada tanggal 3 Agustus 2019).
dengan penduduk pendatang suatu yang lumrah hal seperti ini akan terjadi karena
ketidak samaan norma-norma yang dibawanya sehingga satu sama lain masih
22).
pokok serta struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam
pada pola interaksi tertentu yang kurang lebih tetap dan mantap, yang terdiri dari
jaringan relasi-relasi sosial hierarkis dan pembagian kerja, serta dilandasi oleh
“…Masyarakat ini kebanyakan sifanya acu tak acuh dan tidak mau bergaul
dengan lingungan atau masyarakat setempat, dan juga selain itu kebanyakan tidak
mau kerjasama dalam mengurangi beban misalnya kerjasama gotong royong
seperti pembuatan tempat sampah, memang kebanyakan penduduk pendatang ini
banyak semau maunya aja dan tidak saling kontribusi dalam pembangunan jalan
misalnya, pembangunan jalan kan sangat diperlukan untuk transportasi di setiap
harinya (Wawancara pada tanggal 2 Agustus 2019).
sifatnya arogansi dan tidak mau saling distribusi dalang meningkatkan soliditas
antara masyarakat satu dengan yang lainnya. Dan memang hubungan tersebut
menurunkan tensi semangat hidup karena masyarakat setempat melihat sifat dan
peraturan yang ditetapkan oleh pihak RT dilanggar dan tidak dipatuhi. Dan
“…Ya memang penduduk pendatang tidak semua yang patuh terhadap peraturan
yang di buat akan tetapi banyak yang juga yang mematuhi akan tetapi lebih
banyak yang tidak mematuhi teruta pada pemudanya misalnya; pembuangan
sampah yang dibuang bukan ditempat sampah, selain itu diatas jam 10 tidak
diperbolehkan bawa teman demi menjaga keamanan lingkungan.
dibuat oleh pihak RT dan di setujui oleh semua kalangan tetapi masih banyak
yang tidak mematuhi aturan tersebuh teruta pada kalangan pemudanya, yang
menjadi temuan misalnya terkai pembuangan sampah yang dibuang tidak dibuang
ke tempat sampah yang disediakan oleh pihak RT setempat, selain itu para
pemuda dan pemudi diajurkan tidak diperbolehkan membawa teman baik teman
kerja maupun teman pelajar di saat waktu sudah larut malam, untuk selalu
sehubungan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestise dan hak-hak
manusia dalam lingkungan masyarakat, yaitu dari status pekerjaan, status dalam
lingkungan kekerabatan, status jabatan hingga status agama. Dengan adanya status
70
maka orang dapat berinteraksi dengan baik terhadap sesamanya dalam pergaulan
berikut:
yang sangat memunkinkan ekonominya dan juga dengan status tersebut merekan
tidak mau bergaul dengan masyarakat lokal dan merekan hanya mau bergabung
atau bergaul dengan selevenya saja. Dan itu menjadi sebuah pegangan hidup
akan tetapi mencari sekolah yang berkelas dan berkualitas (Wawancara pada
tanggal 4 Agustus 2019).
membedakan status itu bukan tidak perlu tetapi jangan terlaluan karena orang
akan menggap bahwa orang yang mempunyai sifat seperti itu seakan-akan hidup
selamanya didunia tetapi itu anggapan yang salah, kehidupan seperti roda yang
“…Memang tidak dipungkiri lagi kalau masyarakat kaya akan menindas yang
miskin artinya bahwa orang kaya tersebut akan memandang sebelah mata karena
dianggap masyarakat miskin tidak mampu bersaing, memang yang punya
perumahan rata-rata kehidupannya mapan dan perekonomiannya sesuai, sehingga
mereka bergaya seperti orang yang tidak ada saingnny dengan kemapanan hidup
yang mereka miliki. Bukan itu saja di samping pemudanya rata-rata tajir dan
ganteng-ganteng mereka memperlihatkan kesombongan dengan masyarakat
sekitar, misalnya memakai mobil dan dalam keadaan memakai mobilpun sampai-
sampai tidak menegor dan saling tegur sapa dengan masyarakat jikalau ketemu
dijalan atau pas mau berangkat kerja.
kaya akan memandang sebelah mata terhadap orang miskin karen orang miskin
tidak ada yang dibanggakan, kalau orang kaya masih bisa dibanggakan dan di
pamerkan, Penduduk perumahan ini akan lebih harmonis dengan masyarakat jika
Makmursebagai berikut:
“…Ya menurut saya baik baik-baik saja tetapi sebuah resiko kalau ada yang
mengatakan dengan pembangunan ini banyak masalah tetapi kalau berbicara
dampak positif bisa dilihat dengan ketanaga kerjaan, secara otomatis
pembangunana ini akan membutuhka pekerja atau karyawan karen itu modal
utama, selain itu bisa berdampak infrastruktur jalan, dengan adanya pembangunan
ini akan dibangun jalan yang bagus (Wawancara pada taggal 6 Agustus 2019)
tersebut bisa berdapak positif juga dilihat dari segi ketega kerjaan, karena dengan
adanya pembangunan akan membutuhkan para pekerja yang sangat banyak, selain
“…Menyambung dari atas memang benar akan berdampak positif, selain itu akan
timbul nantinya perekonomian yang meningkat karena banyaknya masyarakat
yang berbisnis, serta tingkat keamanan akan lebih terjaga(Wawancara pada taggal
6 Agustus 2019)
perumahan tersebut yaitu dampak negatif. Dampak negatif adalah keinginan untuk
dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk
“…Ya kalau bicara dampak negatif tentu ada tetapi kami masih bisa kordinirkan
karena saya masih peduli dengan lingkungan apalagi ini berdampingan dengan
masyarakat lokal yang berdampak negatif terhadap masyarakat seperti air
comberan yang terkadang dialirkan ke sungai sehingga menggangu kebersihan air
setempat karena air sungai dijadikan untuk mandi atau hal yang lain oleh
masyarakat lokal (Wawancara pada taggal 6 Agustus 2019).
perumahan berdampak negative dan ini tidak lagi dipungkiri oleh pelaku usaha
karena disetiap perumahan akan merasakan risiko yang sama terkain dengan air
limbah. Air limbah tersebut bisa berupa limbah kering maupun limbah basah
“…Banyak orang mempersoalkan air limbah di tepat saya saja kurang lebih sama,
tetapi saya sebagai pemegang perumahan tetntu harus berperan aktif untuk
menanganinya, karena sudah sering saya ingatkan tetapi hanya sebagian saja yang
mematuhi, ada juga hanya satu hari mematuhi besok uda dak lagi mematuhi, ya
mungkin kalau berbicara limbah di setiap perumahan sama baik dikota maupun di
desa karena ini menurut saya penyakit bagi ynag menempati perumahan, karena
sempitnya lahan yang mereka tempati sehingga kesusahan untuk membuat
trowongan air untuk mengalirkan ke tempat yang tidak berdampak ke lingkungan
lain (Wawancara pada taggal 6 Agustus 2019).
bagi setiap lingkungan yang mempunyai perumahan karena dilihat dari segi lahan
yang di tempati juga sangat terbatas sehinga untuk membuat trowongan air tidak
“…Kalau menurut saya memang semua orang mempunyai etika baik itu pribadi
maupun etika didalam masyarakat, karena itu sebuah tatanan setiap masyarakat
mempunyai aturan maupun norma-norma, kalau saya perhatikan dilingkungan ini
sangan kondusif ya karena disetiap hari saya selalu komunikasi dengan RT
setempat ya meskipun ada bisiskan yang tidak enak di benak saya tetapi saya
selalu ikuti arahan yang menjadi kebaikan untuk saya dan warga setempat,
bisiskan itu berisi tetang etikan anak muda yang ada di perumahan ini, saya selalu
75
tegur tetapi tidak bertahan lama. Tetapi tetap berusaha untuk selalu menjaga
lingkungann yang aman dan tetap harmonis (Wawancara pada taggal 8 Agustus
2019).
terlepas dengan tatanan nilai dan aturan karena hal tersebut sebagai pengangan
pentingnya menjaga etika dan norma yang ada dilingkungan, tetapi pihak
setempat akan selalu mengontrol dan menasehatinya agar tetap terjaga lingkungan
22).
“.. Kalau saya lihat memang interaksi atau hubungan kita dengan masyarak disini
kurang karena sangat susah untuk bergaul karena rumahnya agak berjauhan, dan
juga disamping sibuk bekerja untuk silaturrahmi saja sangat kesusahan, tetapi
kalau ketemu di jalan tetap kami sapa untuk menjaga keharmonisan di lingkungan
masyarakat, tetapi selama ini kita tidak ada masalah(Wawancara pada taggal 7
Agustus 2019).
sangatlah susah karena melihat jarak yang begitu jauh, disamping itu di sibukkan
76
ketemu dijalan tetap saling sapa, dan hal in tidak ada masalah denga lingkungna
setempat.
sehubungan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestise dan hak-hak
orang yang mempunyai jabatan maupun yang pekerja mapan, dan kebanyakan
yang mempunyai pekerjaan seperti tidak mau tegur sapa jika ketemu di jalan. Hal
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Ruang Terbuka Hijau, dampak dan alih fungsi lahan, serta dampak terhadap
lingkungan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal ini adalah dengan
77
78
dapat dikemukakan berupa dampak positif dan dampak negatif sebagai berikut:
manusia.
maka beberapa investor baik dalam negeri maupun luar negeri akan masuk
sendiri.
internal masyarakat.
lainnya.
80
6.2. Saran
mencapai Strata 1. Dalam penulisan ini tidak sesempurna apa yang telah dialami
dari Melayu, China, Madura, Bugis, Dayak, Jawa dll. Meskipun banyak macam-
Dari penelitian ini masih banyak kekurangan baik dari susunan bahasa,
maupun hal yang lain. Dari kemampuan penulis sudah dikerahkan dengan
peribadi dan sebaliknya jika dalam penulisan ini banyak kebenaran maka
timbulnya dari Allah SWT.Bagi para pembaca baik mahasiswa maupun non
mengkaji lebih lanjut untuk kesempurnaan karya ilmiah ini. Judul ini sangat
menarik jika dikembangkan lebih lanjut karena makin tahun judul ini menjadi
Arif, M Rizal. 2009. Analisis Kepemilikan Hak Atas Tanah Satuan Rumah Susun
Dalam Kerangka Hukum Benda. Bandung: Nuansa Aulia.
Alnuaimi, O. A., Robert, L. P., & Maruping, L. M. 2010. Team Size, Dispersion,
and Social Loafing in Technology-Supported Teams. A Perspective on the
Theory of Moral Disengagement, Journal of Management Information
Systems.
Mayor, Polak J.B.A.F. 2000. Sosiologi Suatu Buku Pengantar Ringkas. Jakarta:
PT. Ikhtiar Baru.
82
83
Internet
Tolhah, Bustomi. 2014. “Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap
Lingkungan Alam Dan Sosial”http://amankeun.blogspot.com/2013/12/makalah-
pembangunan.html/.