Anda di halaman 1dari 24

KONDISI KARAKTERISTIK LINGKUNGAN

KELURAHAN FATULULI

DAN KONSEP PENGEMBANGANNYA

OLEH

MARIO RICHARD NENOBAIS

1401110009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2017
KONDISI KARAKTERISTIK LINGKUNGAN

KELURAHAN FATULULI

DAN KONSEP PENGEMBANGANNYA

MARIO RICHARD NENOBAIS


1401110009

Email : ryorichardx@gmail.com

ABSTRAK

Kondisi karakteristik dari suatu kawasan kelurahan bisa kita lihat dari beberapa faktor
di antaranya : 1) Kondisi sosial ekonomi dari masyarakat 2) sarana dan prasarana 3) kondisi
fisik kelurahan, dll. Kelurahan Fatululi merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan
yang terdapat pada Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Kelurahan Fatululi letaknya berada di
tengah Kota Kupang sehingga di kelilingi oleh banyak pusat perbelanjaan, pendidikan, kesehatan
dan tempat-tempat ibadah yang dapat meningkatkan kesejahteraan dari Kelurahan Fatululi itu
sendiri. Jumlah penduduk Kelurahan Fatululi yaitu 18.902 jiwa terdiri dari 8.919 pria dan 9.173
wanita. Kelurahan Fatululi juga memiliki 48 RT dan 13 RW serta memiliki 4.023 KK. Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik, sosial, dan ekonomi dari
Kelurahan Fatululi serta karakteristik Kelurahan Fatululi dan juga untuk merancang konsep
tentang bagaimana cara untuk mengembangkan Kelurahan Fatululi agar dapat menjadi
Kelurahan yang lebih baik untuk kedepannya serta dapat mensejahterakan kehidupan seluruh
warganya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Permukiman merupakan suatu kawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan
tempat melakukan kegiatan untuk mendukung kehidupan penghuninya, juga merupakan tempat
hidup bersama dalam suatu proses bermukim. Dalam suatu permukiman terjadi hubungan
antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam serta manusia dengan pencipta-Nya.
Permukiman sangat berkaitan erat dengan karakteristik lingkungan dan perilaku penggunanya
yang dominan. Permukiman yang terbentuk dari orang-orang yang masih mempunyai pertalian
keluarga lewat perkawinan, akan berbeda dengan bentuk permukiman yang dibentuk oleh
karena kesamaan mata pencaharian, demikian juga dengan permukiman-permukiman yang
pemukimnya didominasi oleh etnis-etnis tertentu akan berbeda pula. (Nurjannah, 2008).

Lingkungan permukiman terbentuk bukan hanya dari hasil kekuatan fisik tetapi juga
terkait dengan faktor-faktor sosial budaya yang ada di dalamnya. Rapoport (1969)
mengemukakan bahwa faktor utama dalam proses terjadinya bentuk adalah budaya sedangkan
faktor lain seperti iklim, letak dan kondisi geografis, politik dan ekonomi merupakan faktor
pengubah (modifiying factor). Jadi dalam hal ini karakteristik lingkungan adalah salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi terbentuknya tata ruang suatu permukiman dan arsitektur
permukiman, selain faktor perilaku manusianya. Kawasan permukiman juga akan memiliki
keunikan tersendiri yang terbentuk karena adanya kekhasan budaya masyarakat, kondisi iklim
yang berbeda, karakteristik tapak, pengaruh nilai-nilai spritualnya yang dianut, dan kondisi
politik atau keamanan dari suatu daerah atau permukiman.

Perkotaan sebagai pusat permukiman dan sekaligus pusat pelayanan jasa terhadap
penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah pengaruhnya akan
mempunyai struktur atau tata ruang tertentu dalam rangka penyesuian terhadap fungsinya
untuk mencapai tingkat efisiensi pelayanan.

Pertambahan penduduk yang meningkat pesat memunculkan berbagai permasalahan


dalam pembangunan, diantaranya adalah meningkatnya kebutuhan akan ruang untuk
pemenuhan berbagai kebutuhan hidup lahan budidaya, perumahan, perindustrian dan kegiatan
lainnya. Upaya pemenuhan kebutuhan yang meningkat menyebabkan tekanan terhadap ruang
dan sumber daya alam, terutama dikarenakan perekonomian Indonesia masih sangat tergantung
kepada pemanfaatan sumberdaya alamnya (Purwoko, 2009).

Rencana tata ruang yang disusun tidak hanya sebagai aspek prosedural dalam
penyelenggaraan pembangunan kota, tetapi juga sebagai kegiatan yang dapat menunjang
tercapainya berbagai sasaran pembangunan kota, dengan mewujudkan mekanisme prosedur
yang tepat dan efektif, terutama dalam penggunaan lahan, baik untuk kepentingan pemerintah,
masyarakat, maupun swasta.

Tujuan penataan ruang Wilayah Kota Kupang adalah terwujudnya kualitas lingkungan
alam dan lingkungan buatan dalam pengelolaan pengembangan kota dan terwujudnya konsisten
pembangunan dengan mengacu pada kemampuan dan peruntukkan ruang sehingga dapat
terwujud fungsi dan peranan Wilayah Kota Kupang sebagai Pusat Pemerintah, Perdagangan dan
Jasa, Pendidikan, Kesehatan, Pariwisata dan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) berbasis kota tepi
Pantai atau Weterfront City yang berkelanjutan.

Pertumbuhan penduduk kota yang semakin pesat saat ini harus dapat berjalan seiring
dengan peningkatan usaha pemenuhan kebutuhan hidup pnduduk kota itu sendiri. Perumahan
merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi disamping sandang dan
pangan. Oleh karena itu berkembangnya jumlah permintaan kebutuhan akan perumahan ini
menarik minat para investor dan real estate developer, bahkan akhir-akhir ini semakin banyak
bermunculan para investor dan real estate developer yang berlomba- lomba untuk memenuhi
keinginan masyarakat dengan menawarkan kawasan-kawasan perumahan yang benar-benar
telah tertata baik, asri, nyaman dan sesuai dengan impian mereka.

Dari waktu ke waktu, sejalan dengan selalu meningkatnya jumlah penduduk perkotaan
serta meningkatnya tuntutan kebutuhan dalam aspek aspek politik, ekonomi, social, budaya,
dan teknologi telah mengakibatkan meningkatnya kegiatan penduduk perkotaan. Baik
meningkatnya jumlah penduduk perkotaan maupun kegiatan penduduk perkotaan telah
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ruang kekotaan yang besar. Oleh karena
ketersediaan ruang di dalam kota tetap dan terbatas, maka meningkatnya kebutuhan ruang
untuk tempat tinggal dan kedudukan fungsi fungsi selalu akan mengsambil ruang di daerah
pinggiran kota. Gejala pengambilalihan lahan non urban oleh penggunaan lahan urban di daerah
pinggiran kota disebut invasion. Proses perembetan kenampakan fisik kota ke arah luar disebut
urban sprawl.

Hal tersebut di atas mengakibatkan semakin tersebarnya penduduk ke arah pinggiran


sehingga juga mengakibatkan pembangunan perumahan di kota-kota besar banyak dilakukan di
pinggiran kota atau wilayah pengembangan kota. Perumahan yang terdiri dari rumah dan
lingkungannya sebagai tempat hunian merupakan titik awal dan akhir pergerakan manusia
dalam melaksanakan kegiatan sehari- hari. Perumahan merupakan tempat hunian tenaga kerja
yang banyak diperlukan di tempat-tempat kegiatan industri, pemerintahan, pendidikan dan
tempat-tempat kegiatan ekonomi lainnya yang umumnya berada di pusat kota dan sekitarnya.

Pemilihan lokasi kawasan perumahan yang tepat juga merupakan salah satu faktor yang
perlu mendapat perhatian khusus, karena lokasi lingkungan perumahan dalam struktur kota
akan dapat mempengaruhi perkembangan dari kota tersebut. Untuk itu sebagaimana yang telah
diketahui bahwa lahan di daerah pusat kota khususnya di kota Semarang sangat mahal, hal ini
dikarenakan tingginya aksesibilitas suatu lokasi, dalam hal ini pusat kota Semarang, semakin
tinggi pula nilai lahannya dan biasanya hal ini dikaitkan dengan beradanya konsumen akan
barang dan jasa. Derajat keterjangkauan ini berkaitan dengan potential shoppers yang banyak
dan kemudahan untuk datang/pergi ke/dari lokasi tersebut atau pasar. Kompetisi untuk
memperoleh lokasi dengan aksesibilitas tinggisangat ketat inilah yang menentukan nilai lahan
yang tinggi dan harga lahan yang tinggi.

Perumahan dan permukiman dalam pengertian luas bukan hanya berarti tempat tinggal,
melainkan suatu kesatuan kompleks yang melibatkan berbagai unsur kebudayaan. Unsur-unsur
itu tidak hanya menonjolkan kegiatan biologis, tetapi juga berbagai kegiatan sosial, politik,
agama dan sebagainya. Suatu proses perubahan perumahan dan permukiman tidak bisa dilihat
hanya dari sisi kebendaan atau sebagai sarana hidup, tetapi juga sebagai proses bermukim,
tempat kehadiran manusia dalam menciptakan ruang hidup di lingkungan masyarakat dan alam
sekitarnya.
B. FAKTA FAKTA KELURAHAN FATULULI

Fakta-fakta menarik yang ada pada Kelurahan Fatululi yaitu karena letaknya yang
berada tepat di tengah kota, Kelurahan Fatululi di kelilingi oleh berbagai pusat perbelanjaan,
pendidikan, kesehatan, keamanan serta tempat ibadah. Semua sarana dan prasarana tersebut di
harapkan mampu menjadi roda penggerak untuk mengembangkan dan mensejahterakan
Kelurahan Fatululi.

C. PERMASALAHAN PADA KELURAHAN FATULULI

Terdapat berbagai permasalahan pokok yang ada pada Kelurahan Fatululi di antaranya

adalah :

a) Kondisi karakteristik lingkungan Kelurahan Fatululi


b) Ketersediaan fasilitas penunjang bagi masyarakat (kesehatan, pendidikan, keamanan,
tempat ibadah, dll.)

D. TUJUAN DAN MANFAAT

a) Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik, sosial
dan ekonomi dari Kelurahan Fatululi serta karakteristik dari Kelurahan Fatululi,
selain itu juga bertujuan untuk mengetahui konsep pengembangan dari
Kelurahan Fatululi.

b) Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

Sebagai tahap belajar untuk mengembangkan pengetahuan pada mata


kuliah Pengembangan Wilayah Perkotaan
Mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi dan karakteristik
lingkungan Kelurahan Fatululi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI UMUM

Menurut UU No. 16 Tahun 1985, pada garis besarnya pemukiman terdiri dari :

Komponen lahan
Prasarana pemukiman
Rumah (tempat tinggal)
Fasilitas Umum
Fasilitas sosial

Pemkiman yang baik harus memiliki prasarana yang memadai yang meliputi
jalan local, saluran drainase, saluran air kotor, saluran air bersih serta jaringan listrik
yang berfungsi secara optimal. Selain itu bangunan yang terawat dan lahan terbuka juga
menjadi syarat supaya pemukiman tidak terkesan kumuh.
Kepadatan penduduk yang mengakibatkan pemukiman hunian yang padat yang
tidak terencana akan menimbulkan kesan kumuh bagi lingkungan di sekitarnya.
Keadaan yang lebih kompleks menyangkut berbagai aspek psikologi, sosial, budaya,
kesehatan serta kenyamanan masyarakat kota.
Setiap perancangan kota harus memperhatikan elemen-elemen perancangan yang
ada sehingga nantinya kota tersebut akan mempunyai karakteristik yang sesuai dengan
tata kota itu sendiri. Menurut Hamid Shirvani dalam bukunya Urban Design Process,
terdapat delapan macam elemen yang membentuk sebuah kota (terutama pusat kota),
yakni :
1) Tata Guna Lahan (Land Use)
2) Bentuk dan Kelompok Bangunan (Building and Mass Building)
3) Ruang Terbuka (Open Space)
4) Parkir dan Sirkulasi (Parking and Circulation)
5) Tanda-tanda (Signages)
6) Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Ways),
7) Pendukung Kegiatan (Activity Support)
8) Preservasi (Preservation)

B. KONDISI KARAKTERISTIK WILAYAH KELURAHAN FATULULI


1. Kondisi Geografis
a) Kondisi Geografis
Kelurahan Fatululi merupakan salah satu dari 7 (tujuh) Kelurahan yang ada
dalam wilayah Kecamatan Oebobo. Jarak antara Kantor Lurah Oebobo
dengan Kantor Camat Oebobo adalah 2km sedangkan jarak ke Kantor
Walikota Kupang adalah 1,5 km.
Gbr. 1. Kantor Lurah Fatululi

b) Luas Wilayah
Luas wilayah Kelurahan Oebobo adalah 2920 Ha dan terdiri atas 13 (tiga
belas) RW dan 48 (empat puluh delapan) RT. Bagian terbesar dari wilayah
Kelurahan Fatululi peruntukannya adalah untuk pemukiman penduduk,
tempat usaha dan sebagian pertokoan.
Adapun batas-batas wilayah Fatululi adalah sebagai berikut :
SebelahTimur : Berbatasan dengan Kelurahan Fatululi
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Oebobo
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Nefonaek dan Kelurahan
Kelapa Lima
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Oebufu

Gbr. 1. Luas wilayah Kel. Fatululi


Sumber : Google Maps
c) Kependudukan
Jumlah penduduk Kelurahan Oebobo pada tahun 2016 adalah sebanyak
18.902 jiwa, yang terdiri dari 8.919 laki-laki dan 9.173 perempuan dan
mempunyai 4.023 kepala keluarga (KK).

2. Aspek Pembangunan
a) Sarana dan Prasarana
Wilayah Kelurahan Fatululi didukung dengan sarana dan prasarana baik itu
fasilitas perekonomian, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, sarana
peribadatan, sarana olahraga dan sarana dan prasarana pemerintah serta
fasilitas umum lainnya.
1) Sarana Pendidikan
Pada umumnya tingkat pendidikan penduduk kelurahan Fatululi
cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan sebagian besar penduduk
kelurahan Fatululi berpendidikan SLTA dan Perguruan Tinggi baik
Diploma maupun Sarjana.
Sarana pendidikan yang terdapat pada kelurahan Fatululi yakni
terdapat:
4 SD, 1 TK dan 11 PAUD
Milik
Sarana Pendidikan
Pemerintah Swasta
PAUD - 11
TK - 1
SD/MI 4 1
SLTP/MTS - -
SLTA/MA - -
PT - -
TEMPAT KURSUS - 1
Tabel 1. Jumlah sarana pendidikan di Kel. Fatululi
Gbr. Fasilitas Pendidikan di Kel. Fatululi (SDI Oebobo 1)
Sumber : Google Maps

2) Sarana Kesehatan
Fasilitas sarana kesehatan yang ada di kelurahan Fatululi antara lain
1 Rumah Sakit, 1 Puskesmas, 4 Dokter Praktek / Bidan, 4 Apotik.
Sementara itu warga yang menerima pelayanan kesehatan dasar
(BPJS) sebanyak 7985 jiwa sedangkan penerima JAMKESMAS
sebanyak 567 jiwa, sedangkan yang masih memegang kartu
JAMKESMAS yang lama 179 jiwa.
Sarana Kesehatan Jumlah
RUMAH SAKIT 1
BALAI PENGOBATAN -
PUSKESMAS 1
PRAKTEK DOKTER/BIDAN 4
RUMAH BERSALIN 1
APOTIK 4
LABORATORIUM KLINIK -
Tabel 2. Jumlah sarana kesehatan di Kel. Fatululi
Gbr. Fasilitas Kesehatan di Kel. Fatululi (RSU Siloam)
Sumber : Google Maps

Gbr. Fasilitas Kesehatan di Kel. Fatululi (Puskesmas Pembantu Fatululi)


Sumber : Google Maps

3) Sarana Perekonomian
Dalam pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Fatululi senantiasa
melibatkan unsur masyarakat dalam proses perencanaan, penyusunan
rencana, pelaksanaan sampai dengan pengawasan dan pengendalian.
Pada umumnya penduduk wilayah kelurahan Oebobo bermata
pencaharian pedagang, petani atau wiraswasta, hal ini ditunjang
dengan adanya fasilitas perekonomian yang cukup lengkap seperti
pasar, kios, toko, ruko minimarket, PT dan CV, restoran atau warung
serta adanya lembaga keuangan, seperti Bank Pemerintah dan Bank
Swasta serta jasa asuransi.
Sarana Perekonomian Jumlah
SUPERMARKET 4
TOKO 125
KIOS 135
PT/CV 12
HOTEL 4
RESTAURANT 1
RUMAH
25
MAKAN/CAF/WARUNG
Tabel 3. Jumlah sarana perekonomian di Kel. Fatululi

Gbr. Fasilitas Perekonomian di Kel. Fatululi (Ruko Lontar Permai)


Sumber : Google Maps

Gbr. Fasilitas Perekonomian di Kel. Fatululi (Hotel NAKA)


Sumber : Google Maps
Gbr. Fasilitas Perekonomian di Kel. Fatululi (LIPPO PLAZA)
Sumber : Google Maps

4) Sarana Peribadatan
Di Kelurahan Fatululi terdapat 12 gereja agama protestan, sedangkan untuk
tempat ibadah lain seperti gereja agama katolik, masjid, pura, wihara dll
tidak tersedia di kelurahan ini.
Sarana Peribadatan Jumlah
GEREJA PROTESTAN 12
GEREJA KATOLIK -
MASJID -
PURA -
Tabel 4. Jumlah sarana peribadatan di Kel. Fatululi

Gbr. Fasilitas Peribadatan di Kel. Fatululi (Gereja MENARA KESAKSIAN)


Sumber : Google Maps
Gbr. Fasilitas Peribadatan di Kel. Fatululi (Gereja KARMEL)
Sumber : Google Maps

5) Sarana Keamanan
Sarana dan prasarana keamanan sangat penting keberadaannya dalam
menunjang rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat serta untuk
menjaga situasi agar tetap kondusif dan terkendali. Di kelurahan Fatululi
sendiri tedapat beberapa sarana keamanan yaitu :
Sarana Keamanan Jumlah
POS POLISI 3
Tabel 5. Jumlah sarana keamanan di Kel. Fatululi

Gbr. Fasilitas Keamanan di Kel. Fatululi (Pos Polisi Fatululi)


Sumber : Google Maps
6) Sarana / fasilitas pelayanan jasa lainnya
Selain beberapa sarana prasarana yang telah di jelaskan di atas, kelurahan
Fatululi juga memiliki beberapa sarana/ fasilitas pelayanan jasa yang lain di
antaranya :
Sarana Pelayanan Jasa Jumlah
BIRO PERJALANAN 2
PUB/KARAOKE -
ASRAMA/ TEMPAT KOS 192
PERUSAHAAN ASURANSI 1
WARTEL 1
PITRAD 5
Tabel 6. Jumlah sarana pelayanan jasa di Kel. Fatululi

b) Kondisi bangunan, jalan, drainase dan fasilitas lain di Kelurahan Fatululi


Jenis Bangunan Memiliki IMB Tanpa IMB
PERMANEN 976 998
SEMI PERMANEN - 214
DARURAT - 8

1) Kondisi Banguan
Ada beberapa jenis bangunan yang ada pada kelurahan Fatululi yaitu :
Bangunan Permanen
Bangunan-bangunan permanen yang terdapat di kelurahan Fatululi
umumnya berupa rumah-rumah warga.

Gbr. Bangunan permanen di Kel. Fatululi


Gbr. Bangunan permanen di Kel. Fatululi

Bangunan Semi Permanen


Bangunan semi permanen yang terdapat di kelurahan Fatululi pada
umumnya di miliki oleh mereka yang belum memiliki IMB, karena
masih ragu-ragu dalam membuat rumah sehingga mereka hanya
mendirikan bangunan semi permanen saja.

Gbr. Bangunan semi permanen di Kel. Fatululi

Bangunan Darurat
Pada umumnya bangunan darurat yang ada di kelurahan Fatululi di
miliki oleh warga yang kemampuan ekonominya rendah dan tidak
memiliki pekerjaan yang tetap.
Gbr. Bangunan darurat di Kel. Fatululi

2) Jalan
Salah satu fasilitas yang sangat penting dalam menunjang aktivitas sehari-
hari adalah jalan. Kondisi jalan yang di pelihara dengan baik akan
memudahkan dan memberikan rasa nyaman dalam beraktivitas.

Gbr. Kondisi jalan umum di Kel. Fatululi


Gbr. Kondisi jalan lingkungan di Kel. Fatululi

Gbr. Kondisi jalan lingkungan di Kel. Fatululi

3) Saluran Drainase
Saluran drainase berfungsi mengalirkan air dengan cepat saat terjadi hujan
yang besar dan saat terjadi banjir. Di kelurahan Fatululi sendiri saluran
drainase yang ada kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Terdapat
retakan-retakan dalam ukuran yang cukup besar di bagian kiri dan kanan
drainase serta di penuhi sampah.
Gbr. Kondisi saluran drainase di Kel. Fatululi

4) Tempat Sampah
Fasilitas seperti tempat tempat sampah yang di buat di lingkungan di
harapkan mampu menjadi fasilitas untuk mengurangi kebiasaan masyarakat
yang sering membuang sampah di sembarang tempat. Tempat sampah yang
berada di kelurahan Fatululi sendiri kondisinya bervariasi, mulai dari yang
terawatt dan berfungsi dengan baik sampai yang kondisinya rusak parah.

Gbr. Kondisi tempat sampah di Kel. Fatululi


Gbr. Kondisi tempat sampah di Kel. Fatululi

5) Penerangan Jalan
Penerangan jalan / lampu jalan sebagai salah satu fasilitas pendukung bagi
jalan raya sejatinya harus berfungsi dengan baik agar pengguna jalan bias
merasa aman dan nyaman saat melintasi jalan raya. Kondisi penerangan
jalan di kelurahan Fatululi tampak baik, dan tidak ada kerusakan yang
berarti.
C. KONSEP PENGEMBANGAN LINGKUNGAN KELURAHAN FATULULI

Setelah melakukan survey / pengamatan ke kelurahan Fatululi, saya mengamati bahwa


kondisi lingkungan dan keadaan kelurahan Fatululi pada saat ini sudah baik tetapi masih ada
beberapa hal / aspek yang perlu di tambahkan ataupun di benahi untuk menjadikan kelurahan
Fatululi lebih baik di masa yang akan datang.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka konsep pengembangan yang saya lakukan adalah
konsep Revitalisasi. Konsep Revitalisasi sendiri merupakan sebuah konsep tentang
pengembangan suatu kawasan atau wilauah dengan mengembalikan fungsi dari tiap tiap
fasilitas yang ada pada suatu kawasan atau wilayah tersebut. Selain revitalisasi, penambahan
fasilitas sosial dan fasilitas umum juga sangat penting untuk dapat mengembangkan kelurahan
Fatululi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu di tambah atau di benahi dari kelurahan Fatululi
yaitu :

1. Jalan
Salah satu jalan yang patut menjadi perhatian adalah ruas jalan di depan ruko
Oebobo, kondisi jalan ini berlubang dan cukup besar kerusakannya sehingga
sangat mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Selain kerusakan jalan,
penerangan jalan / lampu jalan juga masih kurang jumlahnya. Fasilitas jalan ini
harus di perhatikan agar pengendara bias merasa nyaman dalam berkendara
terutama pada malam hari.
2. Air Bersih dan MCK
Di kelurahan Fatululi fasilitas air bersih dan MCK masih sangat kurang, jadi
masih perlu di tambahkan agar warga dapat di layani dengan baik.
3. Saluran Drainase
Kebanyakan saluran drainase yang ada di kelutahan Fatululi sudah mengalami
kerusakan dan kerusakannya itu cukup parah, bahkan pada saat musim panas
seperti sekarang drainase di penuhi sampah. Perlu adanya perhatian dari
pemerintah agar pemeliharaan drainase terus di lakukan agar drainase dapat
berfungsi dengan baik saat musim hujan. Salah satunya adalah dengan
mengadakan kerja bakti di lingkungan.
4. Tempat Tinggal
Perlu adanya aturan yang tegas mengenai IMB dari pemerintah agar masyarakat
tidak sembarang membangun di tanah milik pemerintah.
5. Pendatang
Wajib lapor diri ke RT/RW harus di tegaskan oleh pemerintah bagi para
pendatang agar keberadaan mereka menjadi legal di suatu wilayah. Perlu adanya
razia KTP agar hal hal buruk yang tidak di inginkan tidak terjadi.
6. Sampah
Di kelurahan Fatululi saya merasa masih kurang fasilitas tempat sampah,
terbukti dengan masih banyaknya warga yang membuang sampah di sembarang
tempat misalnya di pinggir jalan lalu sampah sampah tersebut di bakar di
pinggir jalan umun dan tentu saja mengganggu para pengguna jalan.
7. Posyandu
Fasilitas kesehatan seperti posyandu masih kurang di Kelurahan Fatululi,
terbukti dengan hanya 11 posyandu yang tersedia. Saya merasa posyandu harus
di tambahkan agar kebutuhan para ibu dan balita dapat di layani dengan baik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan di atas kesimpulan yang dapat di ambil adalah :
1) Kelurahan Fatululi merupakan salah satu dari 7 (tujuh) Kelurahan
yang ada dalam wilayah Kecamatan oebobo. Jarak antara Kantor
Lurah Fatululi dengan Kantor Camat oebobo adalah 1 km
sedangkan jarak ke Kantor Walikota Kupang adalah 1,5 km.
2) Jenis bangunan yang terdapat dalam lingkungan kelurahan oebobo
dikelompokkan menjadi tiga (3) jenis, yaitu : permanen, semi
permanen dan darurat.
3) Kondisi jalan yang terdapat dilingkungan kelurahan Fatululi cukup
baik. Namun yang perlu di perhatikan adalah kondisi jalan
lingkungan atau dalam gang gang kecil.
4) Air bersih yang ada di kelurahan Fatululi tidak hanya digunakan
untuk makan dan minum saja, tetapi untuk bercocok tanam (sayur
kangkung, sawi, cabe dll).
5) Saluran drainase yang terdapat di dalam lingkungan kelurahan
Fatululi cukup banyak namum tidak digunakan sesuai dengan
fungsinya. Banyak masyarakat yang salah menggunakan drainase
tersebut sebagai tempat pembuangan sampah, sehingga saluran
drainase tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik dan
menimbulkan aroma yang kurang sedap atau kurang baik.
6) Masalah sampah yang terjadi di lingkungan kelurahan Fatululi di
pengaruhi karena kurangnya kesadaran para penduduk tentang
kebersihan dan pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
lingkungan sekitar dan lingkungan masyarakat itu sendiri serta
fasilitas tempat sampah yang masih kurang.
7) Lampu jalan yang ada di kelurahan Fatululi hanya berada di
beberapa titik saja dan lampu jalan tersebut tidak semuanya berfungsi
secara baik. Ada beberapa lampu jalan yang sudah rusak sehingga
mengurangi penerangan di jalan sekitar umum.

B. Saran
Pemerintah harus lebih memperhatikan dan memlihara fasilitas umum seperti :
jalan, drainase, lampu jalan, tempat sampah, MCK dll agar masyarakat sebagai
pengguna bias merasakan kenyamanan dan keamanan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdf

http://fariable.blogspot.com/2011/01/elemen-perancangan-kota-hamid-shirvani.html

bloger by faril, pada kamis, januari 20 2011

kategori : kawasan perkotaan teori arsitektur

http://kupangkota.go.id/?page_id=5643

Kelurahan Fatululi
Masyarakat kelurahan Fatululi

Anda mungkin juga menyukai