ABSTRAK
Perumahan dan permukiman merupakan permasalahan yang akan selalu berkembang
sejalan dengan pertambahan penduduk. Intensitas pembangunan dikota yang semakin
meningkat menyebabkan kebutuhan lahan untuk pembangunan perumahan, fasilitas umum,
prasarana maupun kebutuhan lainnya akan semakin meningkat. Sementara itu kebutuhan
akan hunian bagi penduduk kota harus dipenuhi mengakibatkan lokasi hunian bergeser
kearah pinggiran kota. Demikian juga dengan keberadaan kota Manado yang merupakan
ibukota Provinsi Sulawesi Utara yang selain sebagai pusat pemerintahan, juga menjadi pusat
kegiatan perekonomian, pendidikan, perdagangan dan sektor informal lainnya. Dengan
kondisi demikian maka banyak pendatang dari daerah sekitar maupun dari luar daerah yang
datang ke kota Manado dengan tujuan untuk bekerja, berdagang, sekolah dan lain-lain.
Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dari pembeli rumah/konsumen dalam memilih
lokasi perumahan yang diinginkan. Dari setiap penghuni tentu memiliki alasan yang berbeda
-beda sesuai dengan keinginannya. Penelitian ini difokuskan untuk menyusun dan membuat
peringkat setiap dasar dan alasan pemilihan lokasi dari konsumen untuk dilihat mana yang
sangat mempengaruhi keputusan pembelian sebuah tempat tinggal/rumah yang berada di
kota Manado.
Kata Kunci: faktor, konsumen, perumahan, pemukiman
170
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
pertumbuhan kota. Permintaan tempat hunian dalam memilih lokasi perumahan yang
pasti akan selalu meningkat dari tahun- diinginkan. Dari setiap penghuni tentu
ketahun. Pembangunan perumahan dan memiliki alasan yang berbeda-beda sesuai
permukiman perlu terus ditingkatkan dan dengan keinginannya. Penelitian ini difokus-
dikembangkan secara terpadu, terarah, kan untuk mencari tahu akan pertimbangan
terencana dan berkesinambungan. Pada dan alasan konsumen dalam mengambil
pelaksanaanya perlu mempertimbangkan keputusan memilih perumahan. Berdasarkan
berbagai aspek sehingga merupakan satu hal–hal tersebut, maka dapat dirumuskan
kesatuan fungsional dari wujud tata ruang permasalahannya yaitu faktor-faktor apa
fisik, kehidupan ekonomi dan sosial budaya yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
untuk mendukung dan menjamin kelestarian membeli properti di kota Manado.
lingkungan hidup dan meningkatkan kualitas Sedangkan dari pihak pengembang tentu
kehidupan manusia dalam berkeluarga, mempunyai pertimbangan-pertimbangan da-
bermasyarakat. lam membangun sebuah kompleks
Demikian juga dengan keberadaan kota perumahan disuatu lokasi. Pertimbangan itu
Manado yang merupakan ibukota Provinsi antara lain lokasi yang dianggap strategis,
Sulawesi Utara yang selain sebagai pusat kelengkapan fasilitas perumahan ataupun
pemerintahan, juga menjadi pusat kegiatan menerapkan harga yang bersaing untuk
perekonomian, pendidikan, perdagangan dan menarik konsumen.
sektor informal lainnya. Dengan kondisi
demikian maka banyak para pendatang dari
daerah sekitar maupun dari luar daerah yang LANDASAN TEORI
datang ke kota Manado dengan tujuan untuk
bekerja, berdagang, sekolah dan lain-lain. Menurut Maslow menyebutkan bahwa
Keadaan ini disatu sisi menimbulkan masa- setelah terpenuhinya kebutuhan manusia
lah tempat tinggal bagi masyarakat tetapi akan sandang, pangan, dan kesehatan, maka
disisi lain merupakan peluang bagi kalangan kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal
pengusaha/pengembang untuk menyediakan merupakan salah satu motivasi untuk
sarana hunian dengan membangun peru- pengembangan kehidupan yang lebih baik.
mahan–perumahan yang dibutuhkan. Tempat tinggal pada dasarnya merupakan
Ada banyak kompleks perumahan yang wadah bagi manusia atau keluarga dalam
telah terbangun dan tersebar disekitar daerah melangsungkan kehidupannya.
pinggiran kota Manado. Kondisi dari satu Tingkatan kebutuhan manusia terhadap
perumahan dengan perumahan yang lainnya hunian dapat dikategorikan sebagai berikut
berbeda-beda. Masing-masing pengembang (Maslow, 1970): Survival needs, tingkat
mempunyai pertimbangan sendiri-sendiri kebutuhan yang paling dasar ini merupakan
dalam menentukan lokasi perumahan, tipe kebutuhan yang harus dipenuhi pertama kali;
rumah yang dibangun, fasilitas yang disedia- Safety and Security Needs, pada tingkatan ini
kan, serta harga dan cara pemilikan rumah hunian merupakan kebutuhan sebagai sarana
tersebut. perlindungan untuk keselamatan diri dan hak
Dari berbagai macam tawaran tersebut milik; Affiliation Needs, hunian merupakan
tentunya calon pembeli memiliki kriteria dan sarana agar dapat diakui sebagai anggota
pertimbangan sendiri dalam memilih peru- dalam golongan tertentu; Esteem Needs,
mahan yang diinginkan. Apakah dari pertim- kebutuhan berikut ini terkait dengan aspek
bangan kedekatan dengan tempat kerja, atau psikologis. Manusia butuh dihargai dan
memiliki akses melalui transportasi umum, diakui eksistensinya; Cognitive and Aesthetic
memiliki fasilitas perumahan yang baik, Needs, tingkatan yang paling tinggi dari
prestise perumahan tersebut ataupun kemu- kebutuhan manusia ini terkait dengan aspek
dahan cara pemilikan, dan lain-lain. psikologis. Produk rumah tidak hanya
sekedar untuk digunakan tetapi juga dapat
memberi dampak kenikmatan pada
RUMUSAN MASALAH lingkungan sekitarnya
171
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
172
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
c. Perumahan merupakan tempat tiap indi- dengan kondisi fisik lingkungan dan
vidu yang ada saling berinteraksi dan keterpaduan prasarana.
saling mempengaruhi satu sama lain serta d. Ekologi
memiliki sense of belonging atas Yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan
lingkungan tempat tinggalnya (Abraham, alam yang mewadahinya.
1964)
d. Perumahan ialah bangunan atau bagian- Perencanaan Lingkungan Perumahan
nya termasuk halaman dan jalan keluar Pembangunan lingkungan perumahan
masuk yang dianggap perlu yang harus direncanakan pada daerah yang telah
dipergunakan oleh seseorang, perusahaan ditentukan bagi pengembangan perumahan
atau badan-badan lain untuk tempat seperti yang telah ditetapkan dalam rencana
tinggal dan atau keperluan lainnya. (PP tata ruang suatu wilayah. Masing-masing
no 49 Thn 1963 tentang Hubungan Sewa lokasi perumahan ini mempunyai tingkat
Menyewa Perumahan). kesulitan yang berbeda, tergantung kondisi
spesifik masing-masing lokasi. Secara umum
Fungsi Perumahan tingkat kemudahan lingkungan perumahan
UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumah- dibedakan dalam tiga tingkatan yaitu:
an dan Pemukiman menyebutkan bahwa: a. Lingkungan perumahan didaerah dengan
Perumahan adalah kelompok rumah yang tingkat kemudahan I, yaitu lingkungan
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal perumahan didaerah yang paling dekat
atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan pusat kegiatan yang memberi
dengan prasarana dan sarana lingkungan. pelayanan untuk kehidupan sehari-hari,
Perumahan berada dan merupakan bagian misalnya fasilitas pendidikan, pelayanan
dari pemukiman. umum, kesehatan, perbelanjaan, olah
raga, lapangan terbuka, dan lain-lain.
Persyaratan Hunian Tempat terjauh dari pusat pelayanan
Manusia selalu berusaha untuk tersebut mempunyai jarak tempuh 15
memanfaatkan ruang yang ada disekitarnya menit berjalan kaki atau sejauh 1 km.
untuk kepentingan mempertahankan hidup. b. Lingkungan perumahan didaerah dengan
Perumahan dibangun dengan tujuan untuk tingkat kemudahan II, yaitu lingkungan
memenuhi kebutuhan tempat tinggal sebagai perumahan dimana tempat kediamannya
salah satu kebutuhan dasar manusia. Selain berada didaerah yang berbatasan dengan
itu rumah merupakan tempat berlindung dan lingkungan perumahan daerah kemu-
beristirahat sekaligus tempat bagi peng- dahan tingkat I
huninya melakukan aktivitas. c. Lingkungan perumahan didaerah dengan
Adapun persyaratan-persyaratan yang tingkat kemudahan III, yaitu lingkungan
berkaitan dengan tujuan pembangunan perumahan dimana tempat kediamannya
perumahan yaitu agar setiap orang dapat berada didalam daerah yang berbatasan
menempati perumahan yang sehat untuk dengan lingkungan perumahan daerah
mendukung kelangsungan dan peningkatan kemudahan tingkat II.
kesejahteraan sosialnya.
Sesuai dengan Petunjuk Perencanaan Pusat
kemudahan
Kawasan Perumahan Kota (Dep. PU, 1987)
Daerah
maka kawasan perumahan harus memenuhi kemudahan tkt
persyaratan–persyaratan dasar berikut ini: I
Daerah
a. Aksesbilitas : kemudahan tkt
Yaitu kemungkinan pencapaian dari dan II
Daerah
kekawasan. Aksesbilitas dalam kenyata- kemudahan tkt
annya berwujud jalan dan transportasi. III
b. Kompatibilitas
Yaitu keserasian dan keterpaduan antara
kawasan yang menjadi lingkungannya.
c. Fleksibilitas
Yaitu kemungkinan pertumbuhan fisik Gambar 1. Urutan tingkat kemudahan
pemekaran kawasan perumahan dikaitkan lingkungan perumahan
173
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
174
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
175
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
176
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
dari 1 menunjukkan varians lebih umum yang bergelombang dengan puncak setinggi
daripada varians spesifik yang 200 meter. Sedangkan pulau Manado Tua
dijelaskan oleh faktor. adalah pulau gunung dengan ketinggian ±750
6. Rotasi Faktor meter. Perairan teluk Manado memiliki
Faktor–faktor yang dihasilkan dalam kedalaman 2 – 5 meter dipesisir pantai
fase awal ekstraksi sering sulit sampai 2.000 meter.
diinterpretasikan karena kurang meng- Batas administrasi dan wilayah pemerintahan
gambarkan perbedaan diantara faktor– Kota Manado adalah:
faktor yang ada, sehingga perlu dilaku- Batas wilayah Utara:
kan proses factor rotation atau rotasi Kabupaten Minahasa Utara
faktor. Tujuannya untuk memperjelas Batas wilayah Timur:
variabel yang masuk ke dalam faktor Kabupaten Minahasa
tertentu. Batas wilayah Selatan:
Ada dua kelas utama rotasi faktor, Kabupaten Minahasa
sebagai berikut : Batas wilayah Barat:
a. Orthogonal Rotation, adalah proses Teluk Manado
rotasi memutar sumbu 90°. Tiga Kota Manado memiliki topografi tanah
metode rotasi orthogonal terdiri atas yang bervariasi untuk tiap kecamatan. Secara
varimax, quartimax dan equimax. keseluruhan Kota Manado memiliki keadaan
b. Oblique Rotation, adalah proses tanah yang berombak sebesar 37,95 % dan
rotasi memutar sumbu ke kanan, dan dataran landai sebesar 40,16 % dari luas
tidak harus dipertahankan 90°. wilayah. Sisanya keadaan tanah yang
Metode dari rotasi oblique terdiri berbukit dan bergunung.
atas oblimin, promax, orthoblique Ketinggian dari permukaan laut pada tiap-
dan lainnya. tiap kecamatan cukup bervariasi. secara
7. Pemberian nama faktor keseluruhan sebesar 92,15% dari luas
Setelah faktor terbentuk, maka proses wilayah terletak pada ketinggian 0 – 240
dilanjutkan dengan menamakan faktor meter dari permukaan laut. Hal ini
yang ada. disebabkan tekstur alam Kota Manado yang
berbatasan dengan pantai dan dengan kontur
tanah yang berombak dan berbukit.
TINJAUAN UMUM KOTA MANADO
Pemerintahan
Letak Geografis dan Topografi
Berdasarkan PERDA nomor 4 tanggal
Kota Manado terletak diujung jazirah
27 September tahun 2000 tentang perubahan
utara pulau Sulawesi pada posisi geografis
status desa menjadi kelurahan dikota Manado
1240 40’ – 1240 50’ BT dan 10 30’ – 10 40’
dan PERDA no 5 tanggal 27 September 2000
LU. Iklim dikota ini adalah iklim tropis
tentang pemekaran kecamatan dan kelurahan
dengan suhu rata-rata 240 – 270 C. Curah
diwilayah Kota Manado, maka jumlah
hujan rata-rata3,187 mm/tahun. Intensitas
kecamatan dan kelurahan sekarang ádalah
penyinaran matahari rata - rata 35% dan
sebagai berikut :
kelembaban nisbi ± 84 %.
Luas wilayah daratan adalah 15.726 Tabel 1. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan
hektar. Manado juga merupakan kota pantai
LUAS
yang memiliki garis pantai sepanjang 18.7 No KECAMATAN
JUMLAH
WILAYAH
kilometer. Kota ini juga dikelilingi oleh KELURAHAN
(ha)
perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah 1 Malalayang 9 1.640,00
daratannya didominasi oleh kawasan 2 Sario 7 144,80
3 Wanea 9 659,95
berbukit dengan sebagian dataran rendah 4 Wenang 12 279,50
dibagian pantai. Interval ketinggian dataran 5 Tikala 12 1.588,40
antara 0 – 40 % dengan puncak tertinggi 6 Mapanget 11 4.913,55
digunung Tumpa. Wilayah perairan Kota 7 Singkil 9 587,13
8 Tuminting 10 700,17
Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau 9 Bunaken 8 5.212,50
Siladen dan Pulau Manado Tua. Pulau Sumber: BPS
Bunaken dan Siladen memiliki topografi
177
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
Perumahan
Lokasi perumahan yang ada dikota HASIL DAN PEMBAHASAN
Manado tersebar di sekitar daerah pinggiran
kota. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan A. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi
lahan yang masih kosong yang ada terletak di Pemilihan Lokasi Perumahan
wilayah tersebut. Wilayah kota Manado I. Promosi
memiliki 9 kecamatan dengan komposisi 1. Promosi dari developer
wilayah bervariasi. Sebagian wilayah keca- 2. Promosi dari teman, saudara, kenalan
matan terletak didaerah pusat kota, 3. Kredibilitas developer
sementara yang lainnya memiliki wilayah 4. Arahan / petunjuk dari tempat kerja
yang berbatasan dengan daerah/kabupaten 5. Mencari sendiri
lain. Secara umum, sebaran perumahan II. Lokasi
berada di 6 (enam) kecamatan tetapi sebaran 1. Dekat dengan tempat kerja / usaha
perumahan terbanyak terkonsentrasi pada 2. Dekat dengan pusat kota
tiga kecamatan yang wilayahnya berada di 3. Dekat dengan pusat perbelanjaan
pinggiran kota Manado. Wilayah tersebut 4. Dekat dengan tempat pendidikan
meliputi: Kecamatan Malalayang, Keca- 5. Mudah pulang ke kampung halaman
matan Tikala dan Kecamatan Mapanget. 6. Dilalui angkutan umum
Sementara tiga kecamatan lainnya hanya 7. Lingkungan sosial baik
memiliki lokasi perumahan sedikit/terbatas 8. Pemandangan (view) yang baik
yaitu Kecamatan Bunaken, Kecamatan III. Harga
Singkil dan Kecamatn Tuminting. 1. Lebih terjangkau dari perumahan
Sesuai data yang diperoleh dari Dinas lain
Tata Kota Manado, jumlah perumahan yang
178
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
179
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
Variabel “Dekat dengan jalan utama” 0,427 pada komponen 6, loading factor
memiliki loading factor 0,540 pada 0,404 pada komponen 7 sehingga
komponen 1, loading factor -0,331 pada dimasukkan dalam komponen 1.
komponen 5, sehingga dimasukkan dalam Variabel “Promosi dari teman, saudara,
komponen 1. kenalan.” memiliki loading factor 0,436
Variabel “Dekat dengan tempat pada komponen 1, loading factor 0,373
pendidikan” memiliki loading factor pada komponen 4, loading factor 0,345
0,527 pada komponen 1, loading factor pada komponen 6 sehingga dimasukkan
0,367 pada komponen 6, loading factor - dalam komponen 1.
0,374 pada komponen 9, loading factor Variabel “Keamanan terjamin.” memiliki
0,383 pada komponen 12 sehingga loading factor 0,412 pada komponen 1,
dimasukkan dalam komponen 1. loading factor 0,350 pada komponen 3,
Variabel “Dekat dengan tempat loading factor -0,341 pada komponen 6
kerja/usaha” memiliki loading factor sehingga dimasukkan dalam komponen 1.
0,517 pada komponen 1, loading factor - Variabel “Ada jalan alternatif.” memiliki
0,344 pada komponen 10, sehingga loading factor 0,427 pada komponen 1,
dimasukkan dalam komponen 1. loading factor -0,836 pada komponen 2
Variabel “Jalan lingkungan/perumahan sehingga dimasukkan dalam komponen 1.
baik” memiliki loading factor 0,566 pada Variabel “Lebih terjangkau dari
komponen 1, loading factor 0,366 pada perumahan lain.” memiliki loading factor
komponen 2, loading factor 0,406 pada 0,417 pada komponen 1, loading factor -
komponen 10 sehingga dimasukkan 0,819 pada komponen 2 sehingga
dalam komponen 1. dimasukkan dalam komponen 1.
Variabel “Arahan/petunjuk dari tempat Variabel “Luas tanah/lahan.” memiliki
kerja.” memiliki loading factor 0,509 loading factor 0,466 pada komponen 1,
pada komponen 1, loading factor 0,364 loading factor -0,790 pada komponen 2
pada komponen 10, sehingga dimasukkan sehingga dimasukkan dalam komponen 1.
dalam komponen 1. Variabel “Memiliki fasilitas kredit.”
Variabel “Dekat dengan pusat memiliki loading factor 0,332 pada
perbelanjaan” memiliki loading factor komponen 2, loading factor -0,430 pada
0,508 pada komponen 1, loading factor komponen 7 sehingga dimasukkan dalam
0,361 pada komponen 7, sehingga komponen 2.
dimasukkan dalam komponen 1. Variabel “Berada dijalan utama / jalan
Variabel “Besarnya diskon” memiliki raya.” memiliki loading factor 0,601 pada
loading factor 0,498 pada komponen 1, komponen 3, sehingga dimasukkan dalam
loading factor -0,393 pada komponen 3, komponen 3.
loading factor 0,407 pada komponen 4, Variabel “Harga jual kembali.” memiliki
loading factor -0,362 pada komponen 7 loading factor 0,563 pada komponen 3,
sehingga dimasukkan dalam komponen 1. loading factor -0,358 pada komponen 9
Variabel “Sarana Olah Raga” memiliki sehingga dimasukkan dalam komponen 3.
loading factor 0,484 pada komponen 1, Variabel “Ketersediaan provider tele-
loading factor -0,399 pada komponen 4, komunikasi.” memiliki loading factor
sehingga dimasukkan dalam komponen 1. 0,423 pada komponen 1, loading factor
Variabel “Pemandangan (view) yang 0,508 pada komponen 4 loading factor
baik.” memiliki loading factor 0,480 pada 0,365 pada komponen 5 sehingga
komponen 1, loading factor -0,337 pada dimasukkan dalam komponen 4.
komponen 4, loading factor 0,331 pada Variabel “Promosi dari developer.”
komponen 6 sehingga dimasukkan dalam memiliki loading factor 0,428 pada
komponen 1. komponen 1, loading factor 0,460 pada
Variabel “Mutu bangunan.” memiliki komponen 4 sehingga dimasukkan dalam
loading factor 0,475 pada komponen 1, komponen 4.
sehingga berada dalam komponen 1. Variabel “Mudah pulang ke kampung
Variabel “Taman Lingkungan (ruang halaman.” memiliki loading factor 0,405
terbuka hijau)” memiliki loading factor pada komponen 1, loading factor -0,548
0,455 pada komponen 1, loading factor - pada komponen 2 loading factor 0,426
180
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
181
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
182
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
183
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184)
BPS Kota Manado. Kota Manado Dalam Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian,
Angka. http//manadokota.bps.go.id Alfabeta. Bandung.
Budihardjo, E., 2009. Perumahan & Pemuki- Tarore, H., dan R. J. M. Mandagi, 2006.
man di Indonesia. Penerbit PT Alumni, Sistem Manajemen Proyek dan
Bandung. Konstruksi. Tim Penerbit JTS Fakultas
Teknik. Universitas Sam Ratulangi,
DeCoster, J., 1998. Overview of Factor Manado.
Analysis. Retrieved <October, 10th
2010> from http://www.stat-help.com / Zahnd. M., 2009. Pendekatan dalam Peran-
notes.html. cangan Arsitektur, Metode untuk
Menganalisis dan Merancang Arsitektur
Ervianto, I. Wulfram, 2004. Teori–Aplikasi Secara Efektif, Penerbit Kanisius,
Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta
Yogyakarta.
Zahnd. M., 2010. Perancangan Kota Secara
Frick, H., 2003. Rumah Sederhana. Kebijak- Terpadu. Teori Perancangan Kota dan
sanaan Perencanaan dan Konstruksi, Penerapannya. Penerbit Kanisius,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Yogyakarta.
184