A. Pengertian permukiman
Permukiman adalah satuan kawasan perumahan lengkap dengan
prasarana lingkungan,prasarana umum, dan fasilitas sosial yang
mengandung keterpaduan kepentingan dan keselarasan
pemanfaatan sebagai lingkungan kehidupan
Permukiman ialah suatu kelompok tempat tinggal dimana didalamnya
mempunyai fasilitas fasilitas pendukung yang komplit atau lengkap
misalnya bangunan rumah,jalur jalan,rumah sakit,serta fasilitas lainnya
yang dipergunakan sebagai sarana pelayanan,dan ada juga permukiman
berkelanjutan yang mampu mengakomodasikan dan mendorong proses
perkembangan kehidupan didalamnya ekonomi dan ekologi.
permukiman menurut Suparno Sastra M. dan Endi Marlina, (Perencanaan
dan Pengembangan Perumahan, 2006:37), adalah suatu tempat bermukim
manusia untuk menunjukkan suatu tujuan tertentu. Apabila dikaji dari segi
makna, permukiman berasal dari terjemahan kata settlements yang
mengandung pengertian suatu proses bermukim. permukiman memiliki 2
arti yang berbeda yaitu:
2.Wadah. Yaitu menunjuk pada fisik hunian yang terdiri dari alam
1.Alam.
2. Kelompok sosial
4. Pengembangan ekonomi
5. Pendidikan
6. Kesehatan
3. Pusat perbelanjaan
4. Industri
5. Pusat transportasi
3. Sistem transportasi
4. Sistem komunikasi
B. Pengertian Perumahan
Pengertian Perumahan dan Permukiman - Dalam Undang-Undang Nomor 4
tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, perumahan diartikan sebagai
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana.
1.Lingkungan
Hal utama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan perumahan adalah
manajemen lingkungan yang baik dan terarah. Karena lingkungan perumahan
merupakan aspek yang sangat menentukan dan keberadaannya tidak dapat
diabaikan. Hal tersebut dapat terjadi karena baik buruknya kondisi lingkungan
akan berdampak terhadap penghuni perumahan.
1. Pendapatan per kapita sebagian besar masyarakat yang masih rendah (di bawah
standar) ;
2. Tingkat pendidikan sebagian masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang
masih relatif rendah;
3. Pembangunan yang belum merata pada berbagai daerah sehingga memicu
timbulnya kesenjangan sosial dan ekonomi ;
4. Situasi politik dan keamanan yang cenderung tidak stabil sehingga
mempengaruhi minat dan daya beli masyarakat untuk berinvestasi dan
mengembangkan modal ;
5. Inflasi yang tinggi yang menyebabkan naiknya harga bahan bangunan yang
berdampak dengan melambungnya harga rumah.
3. Kelembagaan
Keberhasilan pembangunan perumahan dalam suatu wilayah, baik di perkotaan
maupun di pedesaan, tidak terlepas dari peran pemerintah sebagai pihak yang
berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana
yang kondusif bagi terciptanya keberhasilan itu. Masyarakat sebagai pelaku
utama pembangunan memegang peran penting dalam setip program
pembangunan yang dijalankan. Apabila dikaji lebih jauh tentang unsur pelaku
pembangunan perumahan, maka peran swasta dalam hal ini pengembang
(kontraktor) sangatlah menentukan terciptanya arah dan laju pembangunan
menuju masyarakat yang adil dan sejahtera dengan tercukupinya segala
kebutuhan, termasuk kebutuhan perumahan.
A.PERKOTAAN
B.PEDESAAN
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam,
seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.