pembentukan
Kabupaten
abad
ke-17
masehi,
selatan dari pusat Kota Bandung sekarang. Ketika Kabupaten Bandung dipimpin
oleh Bupati ke-6, yaitu R.A Wiranatakusuma II (1794-1829) yang dijuluki Dalem
Kaum1, kekuasaan di Nusantara beralih dari komponen ke pemerintahan Hindia
Belanda, dengan gubernur jendral pertama Herman Willem Daendels (18081811).
Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung
Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa Timur kira-kira 1000 km) untuk
kelancaran tugasnya di Pulau Jawa. Jalan Raya Pos mulai dibangun
pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang
telah ada. Jalan raya pos itu adalah Jalan Raya Sudirman, Jalan Raya Asia
Afrika, Jalan Raya Ahmad Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Bupati
Bandung
sudah
merencanakan
untuk
memindahlan
ibukota
Kabupaten
Gambar 2. Kondisi Kota Bandung dimasa lalu Jl. Braga dan Jl Asia-Afrika
menjadi
pusat
Keadaan
tersebut
teori
spasial
perkotaan,
karena
aksesnya lebih baik, lahan parkir lebih lapang dan konsep halte perbelanjaan
yang ditawarkannya.
Fenomena Khas KPB (Kawasan Pusat Bisnis) kota Bandung sebagaimana kota
besar lainnya di Indonesia adalah adanya kegiatan perdagangan Eoloni informal.
Sektor informal ini meliputi pedagang kaki lima dan pedagang asongan. Para
pedagang kaki lima ini menempati areal jalan asia afrika. Jalan Dalem Kaum dan
jalan Oto iskandardinata.
Secara keruangan wilayah KPB ini perlu penataan yang baik. Pemda Kotamadya
dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota (Revisi Rencana Induk Kota Bandung
2005)
tahun
1992
dibidang
perdagangan
telah
menetapkan
perlunya
dinegara
maju.
Dengan
yang
sedang
berkembang
adalah
kawasan
perumahan
kota Bandung. Pada dua kawasan ini terjadi dampak ganda. Di jalan Cihampelas
Tahun 2004
Tahun 1939
Gambar 4. Perubahan wajah pusat Kota Bandung masa 8olonial dan modern
Gambar 5. Bangunan tua bersejarah (Gedung Merdeka) diantara bangunanbangunan modern di Pusat Kota Bandung
Gambar 7. Pola Bentuk Under Bounded City yang terjadi di Kota Bandung
G. Tinjauan Pustaka
Yunus, S.H. 2008. Struktur Tata Ruang Kota. Penerbit. Pustaka Pelajar
Koestoer,RH dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota. Penerbit UI Press
Jayadinata, JT. 1992. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan
Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB.
http://www.bandung.go.id/?fa=pemerintah.detail&id=326 Diakses tanggal 11
Oktober 2012
10