Dari pernyatakaan Komarudin tersebut dapat kita ketahui bahwa perumahan kumuh
adalah perumahan yang padat,sempit,tidak tertata,minim prasarana serta merupakan
suatu lingkungan hidup yang kurang sehat karena kondisi kebersihannya tidak
terjamin.perumahan kumuh memiliki pola kehidupan yang cenderung urak-urakan
karena kurangnya kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggal sehingga unsur
estetika tidak diperhatikan pula. Berikut Ada beberpa contoh permukiman kumuh
yang ada di kota malang yang dapat kita mati : gambaran permukiman kumuh sekitar
pinggir sungai brantas kelurahan Samaan
1.3.PENYEBAB
Menurut Khomarudin, 1997 penyebab utama tumbuhnya permukiman kumuh
adalah sebagai berikut :
1. Urbanisasi dan migrasi yang tinggi terutama bagi kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah,
2. Sulit mencari pekerjaan,
3. Sulitnya mencicil atau menyewa rumah,
4. Kurang tegasnya pelaksanaan perundang-undangan,
5. Perbaikan lingkungan yang hanya dinikmati oleh para pemilik rumah serta
disiplin warga yang rendah,
6. Semakin sempitnya lahan permukiman dan tingginya harga tanah.
Namun pada contoh pemukimanan kumuh diatas yang ada di kota Malang saya menilai
penyebabnya lebih cenderung kearah keterbatasan lahan sedangakan pertumbuhan penduduk
tidak terkontrol,kurangnya perhatian pemerintah dan kurang tegasnya pelaksanaan undangundang.Bukan hanya hal-hal itu,tapi juga daerah itu merupakan perumahan yang sudah lama
yang dulunya sungai sebagai sumber air sehingga agar mudah mendapat air maka masyarakat
membangun permukiman di pinggiran sungai,celakanya seiring dengan perkembangan zaman
perumahan pun semakin bertambah dan bertumpuk tidak beraturan.
Pemerintah juga pun dinilai lamban dalam mengambil tindakan setelah perumahan itu
akirnya terlihat kumuh karena semakin padat dan tidak tertata juga sulit dikembangakan
barulah pemerintah sadar dan mau mengangani dengan kata lain kurang peduli.tidak ada
perencanaan dalam membangun suatau permukiman juga merupakan penyebab yang sering
terjadi. Kebanyakan orang membangun hanya memikirkan kebutuhan pada waktu itu tidak
memikirkan kawasan itu akan berkembang bagaimana nantinya.
Adapun contoh bebarapa contoh permukiman liar di kota malang yaitu: berlokasi
disekitar rel kreta api dekat stasiun Blimbing yang mana tanah ini milik
PT.KAI.gambar nomor 2 terlihat bangunan yang telah hacur karena penertiban
bangunan liar,awalnya puing bangunan itu adalah ruko-ruko.Terbentuknya
perumahan liar ini berawal kurangnya pengawasan dari pemerintah juga
kesadaran masyarakat.di gambar kita dapat melihat bahwa perumahan liar
sangat mengganggu estetika dan kebersihan di sekitar rel.
1.
2.
3.
2.1.Cara Mengatasi
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatsi ,lingkungan kumuh dan liar yan bisa
dilakukan di kota Malang:
1. Program Perbaikan Kampung, yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi kesehatan
lingkungan dan sarana lingkungan yang ada.
2. Program uji coba peremajaan lingkungan kumuh, yang dilakukan dengan
membongkar lingkungan kumuh dan perumahan kumuh yang ada serta menggantinya
dengan rumah susun yang memenuhi syarat.
3. menyelesaikan masalah pengangguran
4. .Pemerintah harus tegas dalam melaksanakan peraturan dan undang-undang yang ada
tentang perumahan dan permukiman.
5. penertiban perumahan liar dengan aturan yang berlaku.
6. memberi sosialisasi atau memberi pemahaman tentang lingkungan
yang sehat
7. mengikut sertakan arsitek atau ahli lain dalam merancang suatu
perumahan.
kota yang seharusnya.pada perumahan modern juga ada penggolongan lokasi perumahan
berdasarkan ekonomi masyarakat penghuni area perumahannya,misalnya ada yang dikatakan
perumahan elit.pada prinsipnya perumahan modern dibuat dengan memperhatikan banyak hal
pada lingkungan hunian termasuk infrastruktur dan fasilitas aktifitasnya agar bisa ditempati
dengan nyaman seperti perumahan modern yang banyak terdapat di kota khususnya kota
Malang.
Dari teori mengenai perumah pernyataan tadi kita dapat mengetahui perbedaannya
dengan permukiman tradisional sangat terlihat pada pola penataan bangunan dan fasilitas
serta infarstruktur yang adaa di lingkungannya juga fisik bangunan. hal ini juga dapat kita
lihat pada perumaan yang ada disekitar malang.contoh:
Perumahan modern
Perumahan di jalan ijen
Perumahan sekitar villa puncak
tidar
Sumber:
1. Khomarudin. 1997. Menelusuri Pembangunan Perumahan dan
Permukiman, Jakarta: Yayasan Real Estate Indonesia, PT. Rakasindo,
Jakarta.
2. Raldi Hendro Koestoer (dalam buku perspektif lingkungan desa-kota)
3. UU No. 4 pasal 22 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman.
4. tulisan Charles Abrams dan John Turner, terutama sekali sekitar Konferensi Habitat
tahun 1976 di Vancouver, Canada (Srinivas, 2007).
5. Suko Bandiyono (2007)
6. Srinivas, 2007
8