Anda di halaman 1dari 10

PSIKROMETRI DAN PENERAPANNYA DALAM

PENGELOLAAN KUALITAS UDARA INDOOR DAN


OUTDOOR

PSYCHROMETRIC AND THE IMPLEMENTATION IN AIR


QUALITY MANAGEMENT INDOOR AND OUTDOOR
Dewi Apriliani Putri1 F44180055
1)
Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga Kampus
IPB, Bogor, 16680
Email : dewiap2400@gmail.com

Abstrak: Manusia dapat menyelenggarakan aktivitasnya secara produktif di dalam ruang maupun
di luar ruangan dengan baik saat kondisi sekitarnya dianggap nyaman. Salah satu persyaratan
kondisi fisik yang nyaman yaitu suhu yang nyaman atau kondisi termal udara di dalam ruang yang
tidak mengganggu tubuhnya. Kenyamanan termal menjadi salah satu unsur kenyamanan yang
sangat penting dan erat kaitannya dengan kondisi sebaran temperatur, kelembaban relatif, dan
aliran udara. Salah satu penelitian yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi tersebut adalah
dengan melakukan pengukuran temperature ruangan dengan aplikasi pengukuran suhu dan
kelembapan berupa house thermometer dan room temperature, serta diagram psikometrik.
Penelitian dilakukan dengan memilih tiga tempat berbeda untuk diukur temperaturnya. Tempat
yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah halaman rumah dekat pepohonan, teras rumah, dan
ruang tamu. Temperatur yang terukur diketiga tempat berkisar antara 27oC hingga 29oC.
Temperatur tersebut akan mempengaruhi parameter lain, seperti kelembaban relatif, volume
spesifik, entalpi, dan titik embun. Setelah nilai parameter tersebut diketahu melalui pembacaan
grafik psikometrii, analisis terhadap kenyamanan thermal dilakukan sesuai ASHRAE 55-2017 .
Berdasarkan analisis, halaman depan rumah memiliki kategori sensasi kenyamanan netral,
sedangkan teras rumah dan ruang tamu memiliki sensasi kenyamanan agak hangat.
Kata kunci: Kelembapan, kenyamanan termal, psikometrik, suhu

Abstract: Humans can do their activities productively both indoors and outdoors when the
conditions are considered comfortable. One of the requirements for a comfortable condition is a
comfortable temperature or thermal condition of the air in the room does not disturb the body.
Thermal comfort is one of the most important elements of comfort and is closely related to the
conditions of temperature distribution, relative humidity, and air flow. One of the studies that can
be done to determine this condition is to measure room temperature with temperature and humidity
measurement applications in the form of a house thermometer and room temperature, as well as
psychometric diagrams. The research was conducted by selecting three different places to measure
the temperature. The places chosen as the research location were the yard near the trees, the terrace
of the house and the living room. The measured temperature in the three places ranges from 27°C
to 29°C. This temperature will affect other parameters, such as relative humidity, specific volume,
enthalpy and dew point. After the parameter value is known through reading psychometric charts,
analysis of thermal comfort is carried out according to ASHRAE 55-2017. Based on the analysis,
the front yard of the house has a neutral comfort sensation category, while the house terrace and
living room have a slightly warm comfort sensation.
Keyword: Humidity, thermal comfort, psychometric, temperature

PENDAHULUAN
Manusia dapat menyelenggarakan aktivitasnya baik di dalam ruang maupun di
luar ruangan dengan baik saat kondisi fisik tertentu di sekitarnya yang dianggap
nyaman. Salah satu persyaratan kondisi fisik yang nyaman yaitu suhu yang nyaman
atau kondisi termal udara di dalam ruang yang tidak mengganggu tubuhnya.
Apabila suhu ruang terlalu rendah maka akan mengakibatkan tubuh merasa
kedinginan atau menggigil, sehingga kemampuan untuk beraktivitas tidak dapat
dijalankan dengan baik. Begitupun dengan suhu ruang yang tinggi akan
mengakibatkan tubuh merasa kepanasan dan berkeringat, sehingga hal ini juga
dapat mengganggu aktivitas manusia. Dapat dikatakan kondisi kerja akan menurun
atau tidak maksimal apabila kondisi udara yang tidak nyaman.
Kenyamanan termal menjadi salah satu unsur kenyamanan yang sangat penting
karena menyangkut kondisi suhu ruangan dan sekitarnya yang nyaman.
Kenyamanan thermal sangat erat kaitannya dengan kondisi sebaran temperatur,
kelembaban relatif, dan aliran udara. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi tersebut, maka diperlukannya diagram psikometrik. Grafik ini
digunakan untuk mengetahui kelembaban relatif dan kadar air udara kering pada
suhu dan kecepatan angin tertentu yang dapat dilihat pada range yang diizinkan.
Grafik psikometrik sangat diperlukan dalam bidang teknik lingkungan
khususnya dalam menentukan kenyamanan thermal suatu ruangan. Grafik ini dapat
digunakan apabila mengetahui minimal dua parameter. Dua parameter yang dapat
diketahui secara otomatis melalui aplikasi pengukur suhu yaitu kelembapan relatif
dan suhu udara. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui parameter sifat
termodinamika udara pada lokasi yang berbeda-beda di tempat tinggal masing-
masing dengan menggunakan grafik psikometrik melalui aplikasi pengukuran
udara.

TINJAUAN PUSTAKA
Kenyamanan termal sangat berpengaruh terhadap aktivitas manusia.
Kenyamanan termal adalah respon manusia terhadap rangsangan suhu yang
diterima dari lingkungan. Respon yang ditunjukkan manusia adalah adanya rasa
panas atau dingin. Kenyamanan termal juga dapat diartikan sebagai presepsi
manusia terhadap kondisi termal yang dirasakan. Faktor yang sangat berpengaruh
dalam mengevalusi kondisi thermal suatu lingkungan adalah dengan mengamati
iklim dalam kawasan tersebut (Suyono dan Prianto 2018).
Psikometrik merupakan ilmu yang mempelajari sifat - sifat termodinamika dari
udara (Amin dan Adha 2017). Secara umum psikometrik digunakan untuk
mengilustrasikan ataupun menganalisa perubahan sifat termal dan karakteristik dari
proses serta siklus sistem udara. Grafik psikometrik adalah sebuah grafik yang di
dalamnya terdapat sifat-sifat dari udara yaitu termometer bola kering, termometer
bola basah, titik embun, kelembaban relatif, kelembaban spesifik, entalpi, dan
volume spesifik.

Termometer bola kering dan termometer bola basah


Termometer yang lazim digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer
bola kering. Bila sensor panas (bulb) termometer yang digunakan untuk mengukur
suhu dijaga dalam kondisi kering, maka termometernya disebut sebagai termometer
bola kering. Bila sensor banas yang digunakan sengaja dikondisikan menjadi basah,
yaitu sengaja ditutup oleh kain yang higroskopis maka ukuran suhu yang diperoleh
disebut sebagai termometer suhu bola basah (Iskandar dan Muhsin 2017).

Titik embun
Titik embun adalah temperatur jenuh uap air pada tekanan uap air tersebut.
Tekanan uap air di dalam udara adalah 3,825 kPa = 0,038 bar. Suhu dimana uap air
yang terkandung di udara menjadi saturasi disebut sebagi suhu titik embun. Suhu
titik embun udara atmosfir selalu suhu saturasi sesuai dengan tekanan parsial yang
diterima uap air (Soekardi 2015).

Kelembaban relatif
Kelembapan relatif adalah perbandingan antara fraksi mol uap air di dalam
udara terhadap fraksi mol uap air jenuh pada temperature campuran. perbandingan
tersebut juga dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara tekanan parsiil uap air
dengan tekanan jenuh uap air pada temperature capuran yang biasanya dinyatakan
dalam satuan persen (Soekardi 2015).

Kelembaban spesifik
Perbandingan antara massa uap air yang terdapat pada sejumlah volume tertentu
udara atmosfer dengan massa udara kering disebut dengan kelembapan spesifik.
Kelembapan spesifik biasanya dinyatakan dengan satuan kg uap H2O atau kg udara
kering (Soekardi 2015).

Entalpi
Entalpi adalah besaran produk dari hukum pertama termodinamika. Pada
analisis kekekalan energi pada suatu system, besaran energi dalam ditambah
perkalian antara tekana dan volume sering muncul secara berulang. Oleh karena itu,
penjumlahan keduanya disebut entalpi dan diberi simbol H (Iskandar dan Muhsin
2017).

Volume spesifik
Volume spesifik adalah salah satu parameter yang ada pada grafik psikometrik.
Besarnya volume campuran udara dan uap air setiap 1 kg udara kering disebut
volume spesifik.

METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 09 September 2020 pukul
16.00-19.00 WIB melalui zoom meetings secara online. Praktikum dimulai dengan
adanya penjelasan oleh Dr. Chusnul Arif, STP, M.Si mengenai psikometri dan
kenyamanan termal. Setelah itu, mahasiswa diminta untuk melakukan pengukuran
suhu dan kelembapan udara di daerah rumah masing-masing menggunakan aplikasi
pengukuran suhu dan kelembapan udara. Sampel pengukuran dilakukan di tiga
tempat, yaitu satu pengukuran di dalam ruangan dan dua pengukuran di luar
ruangan. Praktikan menggunakan aplikasi home thermometer dan room
temperature dan dilakukan pengukuran di Bintara 14, Bekasi Barat pada hari
Jum’at 11 September 2020 pukul 08.45-08.55. Metode yang dilakukan pada saat
praktikum lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Mulai

Aplikasi House Thermometer dan Room Temperature diunduh dan dibuka


untuk dioperasikan

Pengukuran suhu dilakukan di dalam ruangan dan di luar ruangan dengan cara
aplikasi dioperasikan dan ditunggu hasil pengukurannya selama beberapa detik
hingga muncul kestabilan pengukuran

Pengukuran suhu dilakukan secara berulang sebanyak dua kali dengan jeda
tunggu 10 menit setelah pengukuran suhu pertama

Nilai suhu bola kering dan kelembapan diketahui dan dicatat hasilnya

selesai

Gambar 1 Diagram alir metode praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN


Psikrometrik adalah bidang yang mempelajari tentang bagaimana menentukan
sifat-sifat fisis dan termodinamika suatu gas yang didalamnya terdapat campuran
antara gas-uap (Amin dan Adha 2017). Psikrometrik umumnya dimanfaatkan
dalam rekayasa udara dalam ruang seperti perkantoran, ruang kelas, ruangan
perawatan rumah sakit, pengelolaan ruangan produksi dan penyimpanan produk
hasil pertanian, ruangan dalam pemukiman, dan sebagainya. Grafik psikometrik
didapatkan ketika ada dua parameter yang diketahui, misalnya suhu bola kering dan
kelembapan relatif.
Pengukuran suhu udara pada penelitian ini menggunakan aplikasi smartphone
dan dilakukan di tiga tempat, yaitu dua tempat di luar ruangan dan satu tempat di
dalam ruangan. Dua parameter yang didapatkan saat pengukuran berupa suhu dan
kelembapan relatif, kemudian parameter diplotkan ke dalam psychrometric chart
untuk mengetahui parameter lainnya yang terdiri dari rasio kelembapan, suhu bola
basah, titik embun, entalpi, dan volume udara. Dan hasil yang terbaca dalam
psychrometric chart kemudian dibandingkan dengan aplikasi smartphone dan
didapatkan hasil yang relatif berbeda namun tidak berbeda jauh. Perbedaan nilai
dari grafik dan aplikasi tentulah dipengaruhi oleh faktor human error seperti halnya
ketidak telitian atau kesalahan membaca grafik. Namun secara umum, nilai grafik
dan nilai pengukuran tidaklah berbeda terlalu jauh.
Tempat pertama pengukuran adalah halaman depan rumah dekat tanaman dan
pepohonan. Keadaan luar ruangan saat itu sejuk sehabis hujan, sehingga bulir-bulir
air masih ada di dedaunan tanaman. suhu yang didapatkan adalah 27°C dengan
kelembapan relatif sebesar 66%. Pengukuran dilakukan dua kali dengan rentang 10
menit dan didapatkan lagi hasil pengukuran suhu 28°C dengan kelembapan relatif
sebesar 62% suhu udara termasuk dalam kategori netral berdasarkan ASHRAE 55-
2017. Untuk hasil pengukuran lebih jelas beserta grafik psikometrinya dapat dilihat
pada tabel 1 dan Gambar 2.

Tabel 1 Hasil pengukuran di halaman depan rumah


Ulangan h v w
Tbk (°C) Tbb (°C) RH (%) Tdp (°C)
Ke (kJ/kg.uk) (m3/kg.uk) (kg/kg.uk)

1 27 21.8 66 19.6 64 0.85 0.0142

2 28 22.7 62 20.5 67 0.851 0.0155

Rata-
27.5 22.25 64 20.05 65.5 0.8505 0.0148
Rata

Tempat kedua dilakukan pengukuran di teras rumah (tanpa pepohonan) dan


didapatkan hasil pengukuran suhu 29°C dengan kelembapan relatif sebesar 66%.
Ketika pengukuran kedua kalinya didapatkan hasil pengukuran suhu 29°C dengan
kelembapan relatif sebesar 62%. Tempat terakhir dilakukan pengukuran suhu
adalah ruang tamu dan didapatkan hasil pengukuran suhu 28°C dengan kelembapan
relatif sebesar 66% dan pengukuran kedua didapatkan hasil suhu 28°C dengan
kelembapan relatif sebesar 62%.

SIMPULAN

Sara
Gambar 2 Grafik Psikometrik hasil pengukuran pertama

Hasil pengukuran yang diplotkan ke dalam grafik psikometrik secara manual


kemudian dibandingkan dengan aplikasi psikometrik dan menghitung data
parameter psikometrik secara otomatis. Hasil yang didapatkan dibandingkan
dengan aplikasi psikometrik yang terdapat di smartphone. Untuk hasil jelasnya
dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3 Hasil parameter psikometrik melalui aplikasi

Tempat kedua dilakukan pengukuran di teras rumah (tanpa pepohonan) dan


didapatkan hasil pengukuran suhu 29°C dengan kelembapan relatif sebesar 66%.
Ketika pengukuran kedua kalinya didapatkan hasil pengukuran suhu 29°C dengan
kelembapan relatif sebesar 62% dengan nilai sensasi kenyamanan tergolong agak
hangat. Pengukuran dilakukan dua kali dengan rentang 10 menit. Untuk hasil
pengukuran dan hasil plot grafik psikrometri dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar
4.

Tabel 2 Hasil pengukuran di teras rumah


Ulangan Tbk Tbb RH Tdp h v w
Ke (°C) (°C) (%) (°C) (kJ/kg.uk) (m3/kg.uk) (kg/kg.uk)

1 29 23.8 66 22.6 71 0.852 0.0165


2 29 23.4 62 21.0 70 0.852 0.0160
Rata-
29 23.6 64 21.8 70.5 0.852 0.0162
Rata

Gambar 4 Grafik Psikometrik hasil pengukuran kedua


Hasil pengukuran yang diplotkan ke dalam grafik psikometrik secara manual
kemudian dibandingkan dengan aplikasi psikometrik dan menghitung data
parameter psikometrik secara otomatis. Hasil yang didapatkan dibandingkan
dengan aplikasi psikometrik yang terdapat di smartphone. Untuk hasil jelasnya
dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5 Hasil parameter psikometrik melalui aplikasi

Tempat terakhir dilakukan pengukuran suhu adalah ruang tamu dan didapatkan
hasil pengukuran suhu 28°C dengan kelembapan relatif sebesar 66% dan
pengukuran kedua didapatkan hasil suhu 28°C dengan kelembapan relatif sebesar
62% dengan sensasi kenyamanan tergolong agak hangat. Pengukuran juga
dilakukan dalam rentang jeda 10 mneit. Untuk hasil pengukuran dan hasil plot
grafik psikrometri dapat dilihat pada tabel 3 dan gambar 6.

Tabel 3 Hasil pengukuran di ruang tamu

Ulangan Tbk Tbb RH h v w


Tdp (°C)
Ke (°C) (°C) (%) (kJ/kg.uk) (m3/kg.uk) (kg/kg.uk)

1 28 22.8 66 20.5 67.5 0.851 0.0155

2 28 22.4 62 20 66 0.851 0.0150

Rata-Rata 28 22.6 64 20.25 66.75 0.0851 0.0152


Gambar 6 Grafik Psikometrik hasil pengukuran ketiga

Hasil pengukuran yang diplotkan ke dalam grafik psikometrik secara manual


kemudian dibandingkan dengan aplikasi psikometrik dan menghitung data
parameter psikometrik secara otomatis. Hasil yang didapatkan dibandingkan
dengan aplikasi psikometrik yang terdapat di smartphone. Untuk hasil jelasnya
dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7 Hasil parameter psikometrik melalui aplikasi

Menurut SNI 03-6572-2001, Zona kenyamanan termal untuk orang dan untuk
perancangan umumnya diambil 25°C ± 1°C dan kelembaban udara relatif 55 % ±
10 %. Adapun standar kenyamanan termal untuk kategori hangat nyaman menurut
SNI 03-6572-2001 adalah 25,8 °C – 27,1°C. 2. Kelembaban udara relatif untuk
daerah tropis menurut SNI 03-6572-2001 adalah sekitar 40% - 50%. Untuk ruangan
yang memiliki kapasitas padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara relatif
yang dianjurkan adalah antara 55%-60%. Sedangkan untuk suhu dan kelembapan
yang didapatkan dari pengukuran masih belum memenuhi standar karena tergolong
hangat. Faktor penentu kenyamanan termal pada ruang luar secara umum
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor lingkungan (kecepatan angin, temperatur
udara, suhu radiasi dan kelembaban udara) serta faktor individu (aktifitas dan
pakaian yang digunakan). Kecepatan Angin Angin adalah perpindahan udara dari
tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang betekanan rendah. Kecepatan angin
adalah laju pergerakan udara pada suatu titik, tanpa memperhatikan arah.
Kemudian, juga dipengaruhi suhu udara rata-rata sekitarnya, kemudian dipengaruhi
suhu radiasi bola hitam. Yang terakhir, dipengaruhi oleh kelembapan udara yaitu
rasio dari jumlah uap air di udara. Salah satu penyebab tingginya kelembaban udara
adalah tingginya curah hujan.
Pengukuran suhu udara dan kelembapan menggunakan aplikasi smartphone
berupa thermometer room dan house thermometer yang dapat membaca keadaan
suhu ruangan/luar ruangan beserta kelembapannya. Namun, sayangnya cara kerja
aplikasi ini adalah memakai sensor temperatur umum yang menunjukkan suhu di
kota tertentu. Selain itu, suhu juga dipengaruhi oleh keadaan panas dari smartphone,
sehingga untuk pengukuran suhu di tempat yang spesifik tidak akurat. Untuk
membandingkan nilai parameter lainnya juga menggunakan aplikasi Psychrometric
melalui smartphone dengan perhitungan otomatis dari aplikasi tersebut.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, pengukuran suhu
dan kelembapan udara menggunakan aplikasi house thermometer dan room
temperature memiliki rentang suhu 27°C-29°C dengan kelembapan berkisar 62%-
66%. Ketiga lokasi yang berbeda memiliki nilai parameter yang berbeda. Hasil
analisis parameter tersebut dengan menggunakan grafik psikometri dan juga
aplikasi psikometrik di smartphone. Nilai-nilai tersebut menjadi indikator
kenyamanan dari ketiga lokasi yang diteliti berdasarkan ASHRAE 55-2017. Secara
keseluruhan, lokasi penelitian memiliki kenyamanan thermal dengan kondisi netral
pada halaman depan rumah dan agak hangat pada teras rumah dan ruang tamu.

Saran
Penelitian ini akan memberikan hasil yang lebih akurat apabila dilakukan
pengukuran suhu menggunakan termometer. Pertama, pengukuran menggunakan
aplikasi termometer kurang akurat dikarenakan aplikasi termometer mengacu suhu
umum di suatu daerah sehingga tidak dapat diukur suhu spesifik di suatu tempat.
Kedua suhu juga dipengaruhi oleh suhu perangkat atau gawai yang digunakan,
sehingga saat perangkat panas maka suhu akan mengikuti panas yang dihasilkan
dari gawai tersebut, sehingga untuk keakuratan dapat dikatakan sangat jauh dari
keakuratan pengukuran.

Daftar Pustaka
Amin Zulkifli dan Adha Muhamad. 2017. Sistem pengontrol temperature dan
kelembaban otomatis untuk ruang penyimpanan buah. Jurnal Sistem
Mekanik dan Termal. 1(2): 77-90.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03-6572-2001 tentang tata cara
perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan
gedung. Jakarta (ID) : Badan Standarisasi Nasional.
Iskandar S, Muhsin. 2017. Mesin Pendingin. Yogyakarta (ID): Deepublish.
Soekardi C. 2015. Termodinamika Dasar. Yogyakarta (ID): Andi Offset.
Suyono Bambang dan Prianto Eddy. 2018. Kajian sensasi kenyamanan thermal dan
konsumsi energi di taman srigunting kota lama Semarang. Modul. 18(1):
18-25.

Anda mungkin juga menyukai