Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENELITIAN KENYAMANAN TERMAL RUANG KULIAH DENGAN

PENGKONDISIAN BUATAN

DISUSUN OLEH:

PRESBITERIALAN CALVYN ROLOS

2019 23 201 027

DOSEN PENGAMPUH

MUCHLIS ALAHUDIN, ST., MT

1226067701
Latar Belakang
Dewasa ini, kegiatan manusia lebih banyak dihabiskan di dalam ruangan, Oleh sebabitu manusia
membutuhkan sebuah kenyamanan di dalam bangunan terkhusus dalam ruangan untuk melakukan
aktivitas kegiatan dengan baik, tenang dan nyaman. Redaksi di atas senada dengan apa yang dikatakan
oleh Lee dan Chang dalam Imam (2012),bahwa pada umumnya orang-orang menghabiskan waktunya
(lebih dari 90%) di dalam ruangan, sehingga mereka membutuhkan udara yang nyaman dalam ruang
tempat mereka beraktivitas, oleh karenanya kecepatan udara yang baik dalam ruangan sangat
bermanfaat bagi mereka. Kenyamanan merupakan bagian dari salah satu sasaran karya arsitektur,
Definisi kenyamanan adalah interaksi dan reaksi manusia terhadap lingkungan yang bebas dari
rasanegatif dan bersifat subjektif. Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamananfisik.
Kenyamanan psikis yaitu kenyamanan kejiwaan (rasa aman,tenang, gembira, dan lain-lain) yang
terukur secara subyektif (kualitatif). Sedangkan kenyamanan fisik dapat terukursecara obyektif
(kuantitatif) yang meliputi kenyamanan spasial, visual, auditorial dan termal.Adapun istilah-istilah
kenyamanan termal yang paling bias sampai yang tidak bias menurutSugini (2004), adalah mulai dari
gerah, nyaman, panas, segar dan dingin, sejuk pengap.

Tujuan

Kebanyakan manusia lebih sering beraktivitas di dalam ruangan, sehingga mereka sangat
membutuhkan kenyamanan di dalam ruangan guna melakukan aktivitas kegiatan dengan baik, tenang
dan nyaman.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar energi yang dibutuhkan dalam
suatu ruang yang berpengkondisian buatan untuk mendapatkan kenyamanan termal optimum yang
dirasakan oleh pengguna ruang dengan membandingkan data ruang luar dan data ruang dalam.

Metode

Lokasi dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan diruang kelas perkuliahan Jurusan Teknik Arsitektur UINAlauddin
Makassardan dilakukan selama1 (satu) minggu pada bulanJuni 2014.Sumber Data Data yang digunakan
pada penelitian ini adalah data lingkungan termal berupa temperatur udara pada ruang dalam dan ruang
luar, kelembaban udara pada ruang dalam danruang luar, radiasi matahari. Serta data fisik berupa
dimensi ruang, dimensi bukaan, orientasi bangunan, pola tatanan lingkungan.

Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran data termal secara langsung, dan terdiri dalam dua tahap
penelitian yaitu:1). Tahap pengumpulan data,pada tahap ini ada 3 (tiga) kondisi/situasi ruangan yang
akan diukur. Pertama kondisi ruangan tanpa penghuni dan menggunakan ventilasi alami, kedua kondisi
ruangan tanpa penghuni dan menggunakan ventilasi, ketiga kondisi ruangan dengan menggunakan
ventilasi buatan yang di dalamnya ada aktivitas dari pengguna ruangan.2). Tahap kompilasi dan
interpretasi data,data yang telah diperoleh disusun dan dikelompokkan agar mudah untuk dianalisis.
Dari pengukuran diperoleh data kuantitatif dari hasil pengukuran yang berupa data pengkondisian
dikomparasikan dengan teori standar kenyamanan termal untuk mendapatkan suatu temuan indeks
kondisi termal buatan ruang.

Metode Analisis
Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif deskriptif, dimana
data hasil pengukuran lapangan yang didapatkan berupa besaran temperatur,kelembaban dan radiasi
matahari dianalisis untuk menggambarkan kondisi termal di dalam dan di luarruang kelas perkuliahan.
Hasil analisis penggambaran kondisi termal ruang dibandingkan dengan teori standar kenyamanan
termal Indonesia SNI T-14-1993-03 yaitu rentang suhu sejuk-nyaman20.5°C-22.8°C dengan
kelembaban relatif 50%-80%, rentang suhu nyaman-optimal 22.8°C-25.8°C dengan kelembaban relatif
70%-80%, dan rentang suhu hampir nyaman 25.8°C-27.1°C dengan kelembaban relatif 60%-70%.
Kemudian didapatkan hasil apakah kondisi termal yang
ada di dalam ruang perkuliahan sesuai atau tidak dengan teori standar kenyamanan termal Indonesia
SNI T-14-1993-03.

Hasil

Kondisi lingkungan termalruang luar pada pengukuran tanggal 7–8 Juni 2014 dapat dilihat pada
gambar 1.a. dan 1.b. Gambar tersebut memperlihatkan pada saat pengukuran hari pertama temperatur
udara luar rata-rata 27.2°C, temperatur maksimal terjadi pada pukul 10.00–11.00 sebesar 30.02°C dan
temperatur minimum terjadi pada pukul 05.00–06.00 sebesar25.2°C, dengan rata-rata kelembaban
relatif 79.45%. Sedangkan pada hari kedua pengukuran,temperatur udara luar rata-rata sebesar 27.2°C,
temperatur maksimal terjadi pada pukul 11.00–13.00 sebesar 31.05°C dan temperatur minimum terjadi
pada pukul 04.00–06.00 sebesar24.9°C dengan rata-rata kelembaban relatif 79.2%.Data radiasi
matahari menunjukkan bahwarata-rata radiasi matahari pada pukul06.00–19.00 sebesar 243 w/m2
untuk hari pertamadengan waktu puncak sebesar 680 w/m2 pada pukul 10.00–11.00. Sedangkan untuk
harikedua rata-rata radiasi matahari pada pukul 06.00–19.00 sebesar 292 w/m2 dengan waktupuncak
755 w/m2 pukul 10.00–11.00.
Kondisi lingkungan termal ruang luar pada pengukuran tanggal 14–15 Juni 2014 dapat dilihat
pada gambar 2.a. dan 2.b. Gambar tersebut memperlihatkan pada saat pengukuran hari pertama
temperatur udara luar rata-rata 26.9°C, temperatur maksimal terjadipada pukul 13.00–14.00 sebesar
31.8°C dan temperatur minimum terjadi pada pukul 02.00–03.00 sebesar 24.3°C, dengan rata-rata
kelembaban relatif 78.9%. Sedangkan pada hari keduapengukuran, temperatur udara luar rata-rata
sebesar 27°C, temperatur maksimal terjadi pada pukul 15.00–16.00 sebesar 30.7°C dan temperatur
minimum terjadi pada pukul 06.00–07.00sebesar 24.8°C dengan rata-rata kelembaban relatif 79%.Data
radiasi matahari menunjukkan bahwa rata-rata radiasi matahari pada pukul 06.00–19.00 sebesar 309.2
w/m2 untuk hari pertama dengan waktu puncak sebesar 805.57 w/m2 pada pukul 13.00–14.00.
Sedangkan untuk hari kedua rata-rata radiasi matahari pada pukul 06.00–19.00 sebesar 196.7 w/m2
dengan waktu puncak 532.53 w/m2 pukul 12.00–13.00.
Kondisi lingkungan termal di dalam ruang kelas perkuliahan pada pengukuran dengan kondisi
ruang kelas tanpa penghuni dan menggunakan ventilasi alami diruang D 305 yaitu pada kedua data titik
pengukuran (data A dan C) selama dua hari dua malam pada ruang D
305, bahwa rata-rata suhu pada ruang tersebut berkisar lebih dari 28.3°C, nilai temperatur minimum
rata-rata lebih dari 26.5°C yang terjadi di kisaran pukul 00.00–08.00, untuk nilai temperatur maksimum
rata-rata lebih dari 30°C yang terjadi di kisaran pukul 10.00–14.00.Sedangkan hasil pengukuran
kelembaban udara menunjukkan bahwa rata-rata kelembaban udara di ruang D 305 pada kedua titik
pengukuran (data A dan C) selama dua hari dua malamberkisar antara 82.2%–83.1%, dengan nilai
minimum rata-rata 65.63% dan nilai maksimum rata-rata 90,46%.
Kondisi lingkungan termal di dalam ruang kelas perkuliahan pada pengukuran dengan kondisi
ruang kelas tanpa penghuni dan menggunakan ventilasi alami diruang D 308 yaitu pada kedua data titik
pengukuran (data B dan D) selama dua hari dua malam didapatkan rata-rata suhu pada ruang tersebut
berkisar lebih dari 28°C, nilai temperatur minimum rata-rata lebih dari 26.34°C yang terjadi di kisaran
pukul 00.00–08.00, untuk nilai temperatur maksimum rata-rata lebih dari 30.77°C yang terjadi di
kisaran pukul 10.00–14.00. Sedangkan hasil pengukuran kelembaban udara menunjukkan bahwa rata-
rata kelembaban udara di ruangD 308 pada kedua titik pengukuran (data B dan D) selama dua hari dua
malam berkisar antara 82.7%–84.4%, dengan nilai minimum rata-rata 64.04% dan nilai maksimum
rata-rata 91,3%.
Kondisi lingkungan termal di dalam ruang kelas perkuliahan pada pengukuran dengan kondisi
ruang kelas tanpa penghuni dan menggunakan ventilasi alami diruang D 308 yaitu pada data E selama
dua hari dua malam menunjukkan bahwa rata-rata suhu di ruang D 305 pada titik pengukuran (data E)
sekitar 28.8°C, dengan nilai minimum rata-rata 28.21°C dan nilai maksimum rata-rata 29.47°C.
Sedangkan kelembaban udara rata-rata 79.4%, dengan nilai minimum 76.97% dan maksimum 82.1%.
Kondisi lingkungan termal di dalam ruang kelas perkuliahan pada pengukuran dengan kondisi
ruang kelas tanpa penghuni dan menggunakan ventilasi alami diruang D 308 yaitu pada data F selama
dua hari dua malam menunjukkan bahwa rata-rata suhu di ruang D 310 pada titik pengukuran (data F)
sekitar 28.02°C, dengan nilai minimum rata-rata 26.46°C dan nilai maksimum rata-rata 31.1°C.
Sedangkan kelembaban udara rata-rata 83.62%, dengan nilai minimum 62.68% dan maksimum 91.49%.

Anda mungkin juga menyukai