Abstrak
Masjid yang terletak di jalan Raya Panaragan Jaya – Pulung Kencana, Panaragan
Jaya, Kec. Tulang Bawang Tengah, Kab. Tulang Bawang Barat, Lampung merupakan
bangunan Kawasan objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kenyamanan termal pada bangunan masjid tersebut. Penelitian dilakukan pada ruang
luar masjid yaitu halaman masjid. Penelitian ini menggunakan metode pengukuran
secara langsung dan bertahap. Pengukuran ini menggunakan alat pengukur suhu dan
kelembaban (termohygrometer digital) dan alat ukur kecepatan angin (anemometer)
hasil penelitian menunjukan masjid yang diteliti meliliki suhu antara 28,1- 28,8°C,
kelembaban 74- 87% dan kecepatan angin 0 m/s.
PENDAHULUAN
Pendekatan kenyamanan termal ada tiga macam yaitu: pendekatan thermophy-
siological, pendekatan heat balance dan pendekatan psikologis (Höppe, 2002).
Pengertian kenyamanan termal adalah sensasi panas atau dingin sebagai wujud
respon dari sensor perasa kulit terhadap stimuli suhu di sekitarnya (Karyono,
2001). Keadaan termal tubuh manusia yang menentukan sensasi termal (Pearson
& Dawson, 2003). Batas kenyamanan untuk kondisi khatulistiwa berkisar antara
19°C TE-26°C TE dengan pembagian berikut: a) Suhu 26°C TE: Umumnya
penghuni sudah mulai berkeringat. b) Suhu 26°C TE–30°C TE: Daya tahan
dankemampuan kerja penghuni mulai menurun. c) Suhu 30,5°C TE–35,5 °C TE:
Kondisi lingkungan mulai sukar. d) Suhu 35°C TE–36°C TE: Kondisi lingkungan
tidak memungkinkan lagi(Lippsmeier, 1997). Temperatur dalam ruangan yang
sehat berdasarkan (Keputusan Menteri Kesehatan No. 261 Tahun 1998 Tentang
Kesehatan Lingkungan Kerja, 1998) adalah temperatur ruangan yang berkisar
antara 18°C-26°C. Standar kelembaban udara yang sehat itu yaitu 40 %- 60 %
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 261 Tahun 1998 Tentang Kesehatan Lingkungan
Kerja, 1998).
METODE
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kenyamanan termal pada masjid Islamic
Center di Tulang Bawang Barat. Penelitian ini termasuk penelitian deksriptif-
kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bersifat mendeskripsikan (menggambarkan)
variabel-variabel penelitian yang terukur.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, seperti studi literatur, pengumpulan
data primer dan sekunder, pengolahan data, serta pembahasan. Penelitian
kenyamanan termal pada masjid Islamic Center dilakukan dengan pengukuran secara
langsung. Agar dapat diketahui apakah kenyamanan termal di lingkungan tersebut
sudah baik atau membutuhkan perbaikan.
HALAMAN
Tabel 1. Pengukuran Termal di Halaman Pada Siang dan Sore Hari
Waktu Cuaca Halaman
Suhu Kecepatan Kelembaban
Angin
(°C) (m/s) (%)
14.00 Mendung 28,8 0,0 74
15.00 Mendung 28,6 0,0 76
16.00 Mendung 28,0 0,0 87
17.00 Mendung 28,1 0,0 87
Pengukuran suhu dimulai pukul 14.00 WIB pada siang hari dimana cuaca pada saat
itu mendung dengan temperatur 28,8°C, kecepatan anginnya sekitar 0,0m/s, dan
kelembaban 74%. Satu jam kemudian pengukuran dilakukan dan mendapatkan
angka temperatur sebesar 38,6°C, dengan kecepatan angin yang tetap 0.0 m/s
dengan kelembaban yang naik yaitu 76%. Pada pukul 16.00 pengukuran kembali
dilakukan dan mendapatkann data besar temperatur udaranya 28,0°C, kecepatan
angin 0,0 m/s, dan kelembabannya naik sebesar 87%. Pada pengukuran terakhir pukul
17.00 WIB dimana cuaca tetap mendung tetapi menurun dengan temperatur 28,1°C.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/306/263