Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTIKUM LABKESLING


PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Disusun untuk memenuhi Tugas
Mata kuliah :Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Didik Sumanto, SKM, M.Kes (Epid)

Disusun Oleh :
1. Tiara Khori Liani (A2A020008)
2. May Tsania Shafia Muti (A2A020021)
3. Seta Arya Pradana (A2A020024)
4. Irham Dhafin Maulana (A2A020028)
5. Nabila Putri Ardila (A2A020038)
6. Yeni Alfi Hidayah (A2A020044)
7. Fatma Auliya Musdalifah (A2A020045)
8. Isrhaul Aldianto (A2A020053)
9. Preedes Dwiani Nurafifah (A2A020089)
10. Diva Nafsul M. (A2A020105)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahwabarakatuh
Segala pujibagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahansehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kitananti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmatsehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas matakuliah
Laboratorium KesehatanLingkungandenganjudul “Laporan Praktikum Inspeksi
Rumah Sehat”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, suapaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maafsebesar-
besarnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Semarang. 30 Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Inspeksi rumah sehat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memeriksa dan mengevaluasi kondisi keseluruhan rumah guna menjamin
kesehatan dan keamanan penghuninya. Inspeksi ini penting dilakukan secara
teratur untuk mendeteksi masalah kesehatan atau keamanan yang dapat
membahayakan penghuni rumah. Persyaratan Kualitas Fisik di dalam ruang
rumah:
a. Suhu Udara

Persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam
Ruang Rumah, kadar yang dipersyaratkan untuk suhu yaitu berkisar 18
- 30° C.
b. Kelembaban Udara
Persyaratan peraturan mentri ketenagakerjaan republik indonesia no. 5
tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Persyaratan untuk
kelembaban ruangan yang nyaman adalah 40%-60%
c. Pencahayaan
Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat-
Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja,
telah menetapkan ketentuan penting intensitas penerangan menurut sifat
pekerjaan.

d. Ventilasi

Peraturan Menteri Kesehatan No 1077 Tahun 2011, upaya penyehatan


dapat dilakukan dengan mengatur pertukaran udara, salah satunya yaitu:
“Rumah harus dilengkapi dengan ventilasi minimal 10% luas lantai
dengan sistem ventilasi silang”.
e. Partikulat Debu

Permenkes nomor 1077 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam


Ruang Rumah.

f. Kekeruhan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017
Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
untuk Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi.
g. Air Bersih
Menurut SNI 01-3553-1996 batas maksimum klor bebas untuk air minum
adalah 0,1 mg/L. Menurut permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010
keberadaan senyawa klor bebas yang diperbolehkan adalah 0,2 – 0,5 mg/L

h. Kecepatan Angin
Peraturan Menteri Kesehatan No 1077 Tahun 2011, upaya penyehatan dapat
dilakukan dengan mengatur pertukaran udara, salah satunya yaitu:
Pertukaran udara (Laju Ventilasi) memiliki kadar 0.15-0.25 m/dtk.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

1) Pemeriksaan suhu udara di rumah sekitar Kampus


a. Tujuan
Mengetahui suhu udara di rumah sekitar Kampus.
b. Alat
thermometer digital.
c. Pengukuran
1. Menyiapkan thermometer digital
2. Meletakkan Termohygrometer (Digital) setinggi 1,25 – 2 meter
3. Hindari Termohygrometer (Digital) dari terkena sinar matahari langsung
atau pantulan radiasi sinar matahari
4. Tunggu beberapa menit hingga stabil
5. Baca suhu udara pada thermometer dan catat
2) Pemeriksaan Kelembapan udara di rumah sekitar Kampus
a. Tujuan
Mengetahui Kelembapan udara di rumah sekitar Kampus.
b. Alat
termohygroneter (digital)
c. Pengukuran
1. Letakkan termohygroneter (digital) setinggi 1,25-2 meter
2. Hindari termohygroneter (digital) dari tekanan sinar matahari langsung atau
pantulan radiasi sinar matahari
3. Tunggu beberapa menit
Baca hasil kelembaban pada termohygroneter (digital)

3) Pemeriksaan Pencahayaan di rumah sekitar Kampus


a. Tujuan
Mengetahui pecahayaan di rumah sekitar Kampus.
b. Alat
Lux Meter
c. Cara Pengoprasian
1. Menyiapkan lux meter
2. Memegang luxmeter di ruang yang dilaksanakan setinggi sekitar 2 meter
sebanyak 3 titik pengambilan
3. Tekan tombol “ON”
4. Lepaskan penutu photocell
5. Biarkan beberapa menit hingga stabil
6. Apabila sudah ada hasilnya angka yang keluar bisa dicatat.
4) Pemeriksaan ukuran Ventilasi di rumah sekitar Kampus
a. Tujuan
Mengetahui ukuran ventilasi di rumah sekitar Kampus.
b. Alat
Meteran
c. Cara Pengoprasian
Menentukan luas ruangan dan luas ventilasi dengan mengukur panjang, lebar
dan tinggi suatu ruangan menggunakan meteran.
5) Pemeriksaan Partikulat Debu di rumah sekitar Kampus
a. Tujuan
Mengetahui partikulat debu di rumah sekitar Kampus.
b. Alat
Air Quality Monitor

c. Cara Pengoprasian
1) Tekan dan tahan tombol daya untuk menghidupkan atau mematikan
perangkat dengan menekan selama 3 detik
2) Tekan tombol “▲” / “V” untuk pilihan display, dan juga digunakan untuk
mengarahkan pilihan pada tampilan menu
3) Tombol daya juga berfungsi sebagai tombol OK/menu, digunakan untuk
mengkonfirmasi opsi yang diinginkan
4) Tekan tombol yang memanjang diantara tombol “▲” / “V” untuk kembali
ke opsi sebelumnya
5) Sensor alat berada pada depan, kanan, kiri alat sehingga jangan sampai
tertutup saat pengukuran.
d. Tampilan pada display
1) Area tampilan PM 2.5 = Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari
2.5 mikron
2) Area tampilan 03 = Ozon (molekul anorganik radikal)
3) Area tampilan TVOC = Total Volatile Organic Compound (penguapan
bahan kimia dari produk padat maupun cair)
4) Area tampilan temperature dan kelembaban
6) Pemeriksaan Kekeruhan di rumah sekitar Kampus
a. Tujuan
Mengetahui Kekeruhan air pada rumah sekitar Kampus.
b. Alat
1) Sampel air (diambil dari air kran)
2) Turbidimeter: testing bottle, turbidity metercontainer
3) Pipet tetes
4) Akuades
c. Cara Pengoprasian
1) Sampel air (diambil dari air kran)
2) Turbidimeter: testing bottle, turbidity metercontainer
3) Pipet tetes
4) Akuades

7) Pemeriksaan Air Bersih di rumah sekitar Kampus


a. Tujuan
Mengetahui Kualitas Kebersihan air pada rumah sekitar Kampus.
b. Alat
1) Clorine meter
2) Pipet
3) Botol uji
4) Botol pencampur
5) Spatula pengaduk
c. Cara Pengoprasian
1) Sampel air (diambil dari air kran)
2) Turbidimeter: testing bottle, turbidity metercontainer
3) Pipet tetes
4) Akuades
5) Siapkan alat dan bahan
6) Lakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum alat digunakan untuk
melakukan test terhadap sampel
7) Masukkan 10 ml sampel air kedalam botol pencampur menggunakan pipet
hingga mencapai batas.
8) Masukan reagen dbd free kedalam botol pencampur yang telah berisi air
sampel. Campur/homogenkan air sampel dan reagen menggunakan spatula.
9) Pindahkan campuran tersebut kedalam botol uji. Tutup botol dan diamkan
selama kurang lebih 3 menit.
10) Setelah didiamkan selama 3 menit, masukkan botol uji kedalam alat
pengukur. Posisikan batas-batas pada botol dan alat sejajar. tutup alat.
11) Tekan tombol test dan tunggu selama beberapa saat hingga muncul angka
di monitor alat.
12) Catat angka yang muncul sebagai hasil pengukuran.

8) Pemeriksaan Kecepatan Angin di rumah sekitar Kampus


a. Tujuan
Mengetahui Kebutuhan angin pada rumah sekitar Kampus.
b. Alat
Anemo Meter
c. Cara Pengoprasian
1) Hidupkan alat dengan menekan tombol “MODE” sekitar 2 Detik.
2) Atur satuan kecepatan angin dan satuan suhu dengan menekan tombol
“MODE” sekitar 3 Detik hingga muncul kedip-kedip tanda “M/S”
padalayar, kemudian tekan tombol “SET” untuk memilih satuan
kecepatanangin, kemudian tekan tombol “MODE” untuk konfirmasi satuan
yang akan digunakan.
3) Lakukan pengukuran
4) Matikan alat dengan menekan tombol “MODE + SET” secara bersamaan
5) Catat angka yang muncul sebagai hasil pengukuran.
Foto Kegiatan

Gambar 1. Pemeriksaan Suhu di Rumah Sekitar Kampus

Gambar 2. Pemeriksaan Kelembapan di Rumah Sekitar Kampus

Gambar 3. Pemeriksaan Pencahayaan di Rumah Sekitar Kampus


Gambar 4. Pemeriksaan Ventilasi di Rumah Sekitar Kampus

Gambar 5. Pemeriksaan Partikulat debu di Rumah Sekitar Kampus

Gambar 6. Pemeriksaan Air Bersih di Rumah Sekitar Kampus

Gambar 7. Pemeriksaan Kekeruhan di Rumah Sekitar Kampus


Gambar 8. Kecepatan Angin di Rumah Sekitar Kampus
BAB III

1. Suhu
Pemeriksaan parameter suhu udara adalah bagian dari kegiatan kualitas fisik
udara. Pemeriksaan kualitas fisik udara dalam laporan ini dilakukan di sebuah rumah yang
terletak di unimus farm. Adapun hasil pemeriksaan kualitas fisik udara untuk parameter suhu
adalah sebagai berikut:

No Lokasi atau titik pengukuran Suhu


1 Ruang tamu 30° C
2 Kamar 30° C
3 Ruang makan 31,5° C
4 Kamar mandi 1 31°C
5 Kamar mandi 2 31° C

Berdasarkan tabel hasil pengukuran suhu diatas, diperoleh informasi yaitu lokasi atau titik
pengukuran yang memiliki suhu tertinggi adalah ruang makan dengan nilai 31,5° C.
Sedangkan yang memiliki suhu terendah adalah ruang tamu dan kamar dengan nilai 30° C.

2. Kelembapan
Bersadarkan peraturan mentri ketenagakerjaan republik indonesia no. 5 tahun 2018 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja. Persyaratan untuk kelembaban ruangan yang nyaman
adalah 40%-60%

No. Lokasi atau titik Kelembaban


pengukuran
1. Ruang tamu 58%
2. Kamar 62%
3. Ruang makan 56%
4. Kamar mandi 1 58%
5. Kamar mandi 2 57%
Berdasarkan tabel hasil pengukuran kelembaban diatas, diperoleh infomasi yaitu lokasi atau
titik pengukuran yaitu memiliki nilai kelayakan dan kenyamanan yang baik.

3. Pencahayaan
Pencahayaan vol<50 1/3 m3 1 titik sampel

Didapatkan hasil pengukuran pencahayaan di ruang tamu

Titik 1 Titik 2 Titik 3


Cahaya = 1107 lux Cahaya = 1010 lux Cahaya = 1251 lux
Suhu = 32,8◦C Suhu = 33,0◦C Suhu = 33,1◦C

Didapatkan hasil pengukuran pencahaya ruang makan

Titik 1 Titik 2 Titik 3


Cahaya = 643 lux Cahaya = 1849 lux Cahaya = 317 lux
Suhu = 33,0◦C Suhu = 33,0◦C Suhu = 33,0◦C

Didapatkan hasil pengukuran pencahaya kamar mandi 1

Titik 1 Titik 2 Titik 3


Cahaya = 110 lux Cahaya = 110 lux Cahaya = 107 lux
Suhu = 33,0◦C Suhu = 33,0◦C Suhu = 33,0◦C

Didapatkan hasil pengukuran pencahaya kamar mandi 2

Titik 1 Titik 2 Titik 3


Cahaya = 76 lux Cahaya = 57 lux Cahaya = 58 lux
Suhu = 32,9◦C Suhu = 32,9◦C Suhu = 32,9◦C

Didapatkan hasil pengukuran pencahaya kamar tidur

Titik 1 Titik 2 Titik 3


Cahaya = 1348 lux Cahaya = 1487 lux Cahaya = 1254 lux
Suhu = 32,8◦C Suhu = 32,5◦C Suhu = 32,8◦C
Dengan adanya pengukuran ruangan dapat diketahui apakah pencahayaan sudah memenuhi
syarat atau belum. Menurut data praktik pengukuran yang diambil dari ruang tamu,kamar
tidur,dan dapur pencahayaan sudah cukup baik. Sedangkan pencahyaan di kamar mandi
masih kurang terang, belum memenuhi syarat. Pencahayaan yang kurang juga tidak baik
untuk kesehatan salah satunya fungsi yang tunggal dari mata. Apabila cahaya melebihi
kapasitas keterangan juga tidak baik karena dapat membuat silau bagi mata,kelelahan mata
dan masih banyak lagi.

4. Ventilasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 1077 Tahun 2011, upaya penyehatan dapat
dilakukan dengan mengatur pertukaran udara, salah satunya yaitu: “Rumah harus dilengkapi
dengan ventilasi minimal 10% luas lantai dengan sistem ventilasi silang”. Berdasarkan hasil
praktik langsung di lapangan yaitu pada Rumah Sehat Unimus didapati:
Data pengamatan
Ruang Kesimpulan
Volume ruangan Ventilasi alami
Ruang tamu pxl pxl Ventilasi memiliki
= 6,47 m x 3,13 m = 1,4 m x 0,75 m nilai <10% luas lantai.
= 20,25 m = 1,05 m (2) Yaitu 2,02 m. Artinya
= 1,1025 m ventilasi tidak
memenuhi standar
kesehatan.
Ruang kamar pxl pxl Ventilasi memiliki
= 3,39 m x 2,92 m = 1,51 m x 0,63 m nilai <10% luas lantai.
= 9,90 m = 0,9513 m Yaitu 9,9 m. Artinya
ventilasi tidak
memenuhi standar
kesehatan.
Ruang makan pxlxt pxl Ventilasi memiliki
= 4,14 m x 3,41 m = 1,53 m x 0,62 m nilai <10% luas lantai.
= 14,11 m = 0,9486 m Yaitu 1,41 m. Artinya
ventilasi tidak
memenuhi standar
kesehatan.
Kamar mandi 1 pxl pxl Ventilasi memiliki
= 2,2 m x 1,12 m = 0,7 m x 0,3 m nilai <10% luas lantai.
= 2,46 m = 0,21 m Yaitu 0,24 m. Artinya
ventilasi tidak
memenuhi standar
kesehatan.
Kamar mandi 2 pxl pxl Ventilasi memiliki
= 1,24 m x 1,07 m = 0,7 m x 0,3 m nilai >10% luas lantai.
= 1,32 m = 0,21 m Yaitu 0,13 m. Artinya
ventilasi memenuhi
standar kesehatan.

5. Partikulat Debu
No Ruang Hasil Pengukuran Keterangan
1. Ruang Tamu PM 2.5 : 21 µg/m3 Good/baik
03 : 0,000 ppm
TVOC : 0,212 µg/m3
Temperature : 290C
Kelembaban : 60%
2. Kamar Tidur PM 2.5 : 20 µg/m3 Good/baik
03 : 0,000 ppm
TVOC : 0,357 µg/m3
Temperature : 290C
Kelembaban : 64%
3. Meja Makan PM 2.5 : 18 µg/m3 Good/baik
03 : 0,000 ppm
TVOC : 0,127 µg/m3
Temperature : 300C
Kelembaban : 60%
4. Kamar Mandi 1 PM 2.5 : 23 µg/m3 Good/baik
03 : 0,000 ppm
TVOC : 0,084 µg/m3
Temperature : 300C
Kelembaban : 59%
5. Kamar Mandi 2 PM 2.5 : 19 µg/m3 Good/baik
03 : 0,000 ppm
TVOC : 0,037 µg/m3
Temperature : 290C
Kelembaban : 59%
Kondisi partikulat debu di dalam rumah pada waktu praktikum pemeriksaan kualitas fisik
dan kimia udara memiliki kondisi yang baik dikarenakan kadar PM 2.5 ≤ 35 µg/m3 dan
TVOC (Total Volatile Organic Compound) ≤ 3 ppm
6. Air Bersih
Volume Sampel Kadar Cl (Chlorin) Dalam Standar Baku Mutu Yang
Sampel Ditetapkan
10 ml 0, 01 ppm  Menurut SNI 01-3553-
1996 batas maksimum
klor bebas untuk air
minum adalah 0,1 mg/L.
 Menurut permenkes No.
492/Menkes/PER/IV/2010
keberadaan senyawa klor
bebas yang diperbolehkan
adalah 0,2 – 0,5 mg/L.
7. Kekeruhan
No. Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu
(kadar maksimum)
1. Kekeruhan NTU 25
2. Warna TCU 50
3. Zat padat terlarut mg/l 1000
(Total Dissolved Solid)
4. Suhu oC suhu udara ± 3
5. Rasa tidak berasa
6. Bau tidak berbau

Berdasarkan hasil pengukuran kekeruhan pada sampel air menunjukkan hasil 0,22 ntu yang
artinya hasil pengukuran tersebut masih dibawah Standar Baku Mutu sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017.
8. Kecepatan Angin
Pada pengukuran kecepatan angin dilakukan di 5 lokasi di dalam rumah dengan masing-
masing hasil sebagai berikut:
Ruang Tamu Lokasi Sampel 1 Sampel 2 Sempel 3
Titik 1 0.0 0.0 0.8
Titik 2 0.8 0.0 0.0
Titik 3 0.0 0.0 0.0
Kamar Titik 1 0.1 0.0 0.8
Titik 2 0.0 0.0 1.0
Titik 3 1.9 0.1 0.9
Ruang makan Titik 1 1.8 0.0 1.4
Titik 2 0.0 0.0 0.9
Titik 3 0.0 0.0 0.8
Kamar Mandi 1 Titik 1 2.0 2.1 1.5
Kamar Mandi 2 Titik 1 0.7 1.0 1.0
Dari hasil pengukuran pertukaran udara dari 5 ruangan yang ada di dalam rumah
hanya ada 3 ruangan yang bisa dikatakan memenuhi kreteria yang ada di Peraturan
Menteri Kesehatan No 1077 Tahun 2011 yaitu ruang tengah, Ruang makan, dan Kamar
mandi 1.
BAB IV
Kesimpulan
Dengan adanya praktikum ini Bertujuan untuk mengetahui pengukuran rumah sehat yang
meliputi Pemeriksaan Air Bersih, Kekeruhan, Pemeriksaan suhu, Kelembapan, Pencahayaan,
Ventilasi, Partikulat debu, Kecepatan angin pada tiap ruangan salah satu rumah yang terdapat
di sekitar kampus unimus. Masing-masing diukur dengan alat di beberapa titik ruangan
rumah tersebut

Anda mungkin juga menyukai