Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH : LABORATORIUM KESEHATAN LINGKUNGAN


“PEMERIKSAAN PARAMETER KUALITAS UDARA:
ANGKA KUMAN UDARA”

Dosen Pengampu :
Tri Marthy Mulyasari, SST, M.KL

Oleh :
Ulfah Faoziah
P1337433220074
Alih Jenjang D-IV Sanitasi Lingkungan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA IV
TAHUN 2021
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM LABORATORIUM KESEHATAN LINGKUNGAN

Pertemuan : 5
ke-
Materi : Pemeriksaan Parameter Mikrobiologi Udara (Angka Kuman Udara)
Tujuan : Mahasiswa mampu melakukan praktik pemeriksaan parameter
mikrobiologi udara yaitu angka kuman udara

A. Dasar Teori
Kuman adalah mikroorganisme/jasad hidup yang sangat kecil ukurannya, sulit
diamati, tanpa alat pembesar, berukuran beberapa mikron dan meliputi bakteri, jamur,
algae, protozoa, maupun kuman. Habitat dari kuman bukanlah udara, namun sel-sel
kuman yang terdapat di udara merupakan kontamina terbesar. Banyak kuman patogen
tersebar di udara melalui butir-butir debu atau residu tetesan air ludah yang kering.
Kuman ini sangat berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kesehatn berupa mual,
artinya semakin banyak jumlah koloni kuman dlam ruangan maka mempunyai resiko
1,008 kali lebih besar untuk terjadinya mual.
Derajat kontaminan mikroorganisme dalam ruangan dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti luas ventilasi, kepadatan, tingkat aktivitas mikroorganisme dalam ruangan
dan luas ruangan yang ditempati. Bebrapa faktor yang berpengaruh terhadpa
pertumbuhan kuman udara adalah :
1. Suhu, daya tahan keman terhdapa suhu tidak sama bagi setiap spesies. Ada spesies
yang mati setelah mengalami pemanasan beberapa menit dalam cairan medium
bertemperatur 60oC.
2. Kelembaban, bakteri lebih suka pada keadaan basah, bahkan dapat hidup di dalam
air. Dalam air yang tertutup bakteri tidak dapat mampu hidup subur karena kurangnya
udara. Kelembaban optimum yaitu 50-55 %.
3. Cahaya, kebanyakan bakteri tidak dapat berfotosintesis bahkan setiap radiasi dapat
berbahaya bagi kehidupannya.
Standar baku mutu angka kuman udara menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Perkantoran yaitu kurang dari (<) 700 koloni/m3.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Tahap pengambilan sampel udara
1) Impinger
2) Tabung impinger steril
3) Selang impinger steril
4) Bunsen
5) Tabung reaksi
6) Rak tabung
b. Tahap inokulasi sampel udara (penanaman sampel udara ke dalam media
biakan PCA)
1) Cawan petri steril
2) Pipet filler
3) Pipet ukur steril
4) Bunsen
5) Tabung reaksi
6) Rak Tabung
2. Bahan
a. Tahap pengambilan sampel udara
1) Udara lingkungan (ruang laboratorium fisika Kampus VII Poltekkes
Kemenkes Semarang)
2) Korek api
3) Alkohol 70%
4) Media transport
5) Kapas
6) Silika gel
b. Tahap inokulasi sampel udara (penanaman sampel udara ke dalam media
biakan PCA)
1) Kapas
2) Korek api
3) Media PCA

C. Prosedur Kerja
1. Tahap pengambilan sampel udara
a. Sterilkan meja kerja dan tangan menggunakan alkohol 70%
b. Nyalakan bunsen dengan menggunakan korek api untuk mensterilkan udara di
sekitar pengambilan sampel
c. Pindahkan media transport ke dalam tabung impinger steril (ketika
menuangkan/ memindahkan media transport ke dalam tabung impinger,
posisikan untuk dekat dengan bunsen untuk menghindari terjadinya
kontaminasi)
d. Letakkan tabung impinger steril yang telah diisi media transport, dan tabung
yang berisi absorban sesuai petunjuk pada alat impinger.
e. Pasang selang impinger streril pada lubang out tabung impinger berisi media
transport, dan hubungkan ke lubang in pada tabung impinger berisi absorban.
f. Pasang selang impinge pada lubang out tabung impinger berisi absorban dan
hubungkan ke lubang in pada lubang flowrate impinger.
g. Hidupkan impinger dengan menekan tombol power.
h. Atur flowrate hingga 1.5 ml/ menit sesuai dengan tabung impinger pada alat
impinger.
i. Lakukan pengambilan sampel udara selama 15 menit.
j. Setelah 15 menit, matikan alat impinger.
k. Lakukan pemeriksaan angka kuman udara dengan inokulasi.
2. Tahap inokulasi sampel udara (penanaman sampel udara ke dalam media biakan
PCA)
a. Sterilkan meja kerja dan tangan menggunakan alkohol 70%.
b. Nyalakan bunsen dengan menggunakan korek api untuk mensterilkan udara
sekitar.
c. Buka pembungkus cawan petri steril.
d. Buka penutup tabung impinger.
e. Perhatikan ujung pipet ukur pada saat akan memindahkan sampel.
f. Pada saat pemindahan sampel dari tabung impinger ke cawan petri, dekatkan
dengan bunsen untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
g. Masukkan sampel sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri steril, dan masukkan
kembali sampel sebanyak 0,1 ml ke dalam cawan petri steril.
h. Masukkan media PCA hangat ke dalam cawan petri yang sudah berisi sampel
(lakukan di dekat bunsen untuk menghindari terjadinya kontaminasi)
i. Homogenkan cawan petri dengan membentuk angka delapan atau nol
j. Diamkan beberapa saat, hingga PCA mengeras.
k. Bungkus cawan petri, dan beri label mnegenai sampel pada cawan petri.
l. Lakukan inkubasi di dalam inkubator dengan suhu 35-37oC
m. Masukkan cawan petri ke dalam inkubator dengan posisi terbalik.
n. Lakukan inkubasi selama 2x24 jam.
o. Setelah 2x24 jam, lakukan pengamatan dan perhitungan angka kuman udara
dengan menggunakan colony counter.
p. Buka pembungkus pada cawan petri.
q. Hidupkan colony counter.
r. Lakukan perhitungan angka kuman udara, dengan mencatat jumlah hasil
koloni yang terdapat pada layar monitor dan masukkan ke dalam rumus.]

R =

JK =
Keterangan :
R = Jumlah koloni rata-rata (koloni/ml)
JK = Jumlah kuman
V = Larutan fisiologis (ml)
Q = Debit aliran udara
t = Lamanya waktu pengambilan sampel (menit)
a-d = Jumlah kuman di cawan a-d
e = Jumlah kuman pada cawan kontrol

D. Hasil
Belum diketahui.

Anda mungkin juga menyukai