A.Pendahuluan
Waktu:09.45-13.00 WIB
I.TINJAUAN PUSTAKA
MIKROBIOLOGI UDARA
Udara tidak mempunyai flora alami,karena organisme tidak dapat hidup dan tumbuh
terapung begitu saja di udara.Flora mikroorganisme udara terdiri atas organisme-organisme
yang terdapat sementara mengapung di udara atau terbawa serta pada partikel debu.Setiap
kegiatan manusia agaknya menimbulkan bakteri di udara,batuk,dan bersin menimbulkan
aerosol biologi terlalu besar untuk mencapai paru-paru,karena partikel-partikel ini tersaring
pada daerah pernapasan atas.Sebaliknya,partikel-partikel yang sangat kecil mungkin
mencapai tapak-tapak infektif yang berpotensi.Jadi,walaupun udara tidak mendukung
kehidupan mikroorganisme,kehadirannya hampir selalu dapat ditunjukkan dalam cuplikan
udara.Jumlah dan macam mikroorganisme dalam suatu volume udara akan bervariasi sesuai
dengan lokasi,kondisi cuaca,dan jumlah orang yang ada.Daerah yang berdebu hampir selalu
mempunyai populasi mikroorganisme atmosfer yang tinggi.Sebaliknya,hujan,salju,atau
hujan es akan cenderung mengurangi jumlah organisme di udara dengan membasuh
partikel-partikel yang lebih berat dan mengendapkan debu. ( Budiyanto,2002 )
Menurut Unus Suriawiria (1985),komposisi baku udara yang kita hisap setiap
saat,sudah diketahui sejak lama.Walaupun begitu sejalan dengan semakin kompleksnya
masalah pencemaran udara maka komposisi tersebut banyak yang berubah,khususnya
karena terdapat komponen asing/mikroorganisme.
Pentingnya mikroorganisme udara telah dipelajari sejak 1799,di mana tahun Lazaro
Spallanzani berusaha untuk menyangkal teori ``generatio spontanea``.Tahun
1837,Theodore Schwann,dalam percobaan untuk mendukung pandangan Spallanzani
memasukkan udara segar yang telah dipanaskan ke dalam kaldu daging steril dan
menunjukkan bahwa pertumbuhan mikroba tidak dapat terjadi.Louis Pasteur pada tahun
1861 merupakan orang yang pertama menunjukkan bahwa mikroorganisme tumbuh akibat
kontaminasi dari udara.Dia menggunakan kapas khusus untuk menyaring udara sehingga
mikroba tidak dapat masuk ke dalam kaldu daging steril.Dia secara
mikroskopis,menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam kapas.Dalam percobaan
menggunakan tabung berleher angsa,ia menunjukkan bahwa pertumbuhan tidak bisa terjadi
dalam media steril kecuali terdapat kontaminasi dari udara yang tidak steril.
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun terestrial.Mikroba
di udara pada ketinggian 300-1000 kaki atau lebih dari permukaan bumi adalah organisme
tanah yang melekat pada fragmen daun kering,jerami,atau partikel debu yang tertiup
angin.Mikroba yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di bawah ketinggian
500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium,yeast,fragmen dari
miselium,spora,fungsi,serbuk sari,kista protozoa,alga,Micrococcus,dan Corynebacterium
dll.
Dalam debu dan udara,di sekolah,dan bangsal rumah sakit atau kamar orang
menderita penyakit menular,telah ditemukan mikroba seperti bakteri
tuberculum,streptococcus,pneumococus,dan staphylococus.Bakteri ini tersebar di udara
melalui batuk,bersin,tertawa dan berbicara.Pada proses tersebut,ikut keluar cairan saliva
dan mukus yang mengandung mikroba.Virus dari saluran pernapasan dan beberapa saluran
usus juga ditularkan melalui debu dan udara.Patogen dalam debu terutama berasal dari
objek yang terkontaminasi cairan yang mengandung patogen.Tetesan cairan ( aerosol )
biasanya dibentuk oleh bersin,batuk,dan berbicara.Setiap tetesan terdiri dari air liur dan
lendir yang dapat berisi ribuan mikroba.Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali
bersin berkisar antara 10.000-100.000.Banyak patogen tanaman juga diangkut dari satu
tempat ke tempat lain melalui udara dan penyebaran penyakit jamur pada tanaman dapat
diprediksi dengan mengatur konsentrasi spora jamur di udara.
- Alat
2.Spatula 9.Incubator
6.Vortex 13.Infinger
7.Mikro pipet
- Bahan
1. PCA
D.Cara Kerja
- Metode aktif
1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Siapkan 5 cawan petri yang sudah di
sterilisasi.
1 sampel=5x9 ml
4.Siapkan 5 cawan petridish yang sudah disterilkan dan didekatkan pada bunsen.
- Metode Pasif
3.Siapkan 4 cawan petridish yang sudah disterilisasi dan dekatkan pada bunsen selama akan
melakukan penanaman.
5.Siapkan sebuah ruangan yang akan diperiksa,tidak boleh ada orang di dalamnya,jendela
tertutup dan tidak boleh ada pendingin ruangan yang menyala.
E.Hasil Pengamatan
cawan b= 33 koloni
cawan c= 186 koloni
Jadi,metode pasif
R=(A-E)+(B-E)+(C-E)+(D-E)/4
=(73-10)+(33-10)+(186-10)+(125-10)/4
=63+23+176+115/4
=377/4
=94 kalori
b).Media aktif
Cawan d : 36 koloni
R=(A-E)+(B-E)+(C-E)+(D-E)/4
=(33-10)+(103-10)+(93-10)+(36-10)/4
=23+93+73+26/4
=215/4
=53,7 koloni
JK=RxVx1000/m3/Qxt
=53,7x10x1000
F.Pembahasan
Dalam praktikum kali ini dilakukan uji mikrobiologi udara.Dimana praktikum ini
bertujuan untuk melihat keragaman mikroorganisme yang hidup di udara khusus.Dalam
melakukan isolasi digunakan media PCA.PCA dapat menjadi media yang baik untuk
bakteri,kapang,maupun yeast.Sehingga diharapkan dapat diperoleh berbagai keragaman
organisme yang lebih banyak.Pada percobaan digunakan sebanyak 5 media pada cawan
petri,yang diletakkan secara acak pada tiap sudut ruangan kelas.
Persyaratan Fisik
Bakteri patogen yang harus diperiksa : Legionela, Streptococcus aureus, Clostridium dan
bakteri patogen lain bila diperlukan.
G.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.Dalam melakukan isolasi digunakan media PCA.PCA dapat menjadi media yang baik
untuk bakteri,kapang,maupun yeast.
3.Tingkat pencemaran yang tinggi tersebut dipengaruhi oleh bebrapa faktor seperti laju
ventilasi,padatnya orang,dan sifat serta taraf kegiatan orang yang menempati ruangan.
G.Daftar Pustaka
Darkuni,M.Noviar.2001.Mikrobiologi(Bakteriologi,Virologi,dan Mikologi).Malang:
Universitas Negeri Malang.
Kusnadi,dkk.2003.Mikrobiologi.Malang : JICA