MIKOLOGI
NIM : 20117051
PRODI : D4 TLM 3B
NILAI KOREKTOR
Latar Belakang :
Udara bukan merupakan habitat asli dari mikroba, tetapi udara sekeliling kita
sampai beberapa kilometer di atas permukaan bumi mengandung bermacam-
macam jenis mikroorganisme dalam jumlah yang beragam. Peran udara dapat
juga sebagai sarana infeksi nosokomial. Setiap kegiatan manusia menimbulkan
bakteri di udara. Batuk dan bersin menimbulkan aerosol biologi yaitu kumpulan
partikel udara. Kebanyakan partikel dalam aerosol biologi terlalu besar untuk
mencapai paru-paru, karena partikel-partikel ini tersaring pada daerah
pernapasan atas. Pencemaran udara akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur,
protozoa dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran
udara dan alat pendingin beserta seluruh sistemnya. Gangguan ventilasi udara
berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya distribusi udara
dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara (Sacher, 2002).
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode : Perangkap
Prinsip :
Prosedur :
A. Cara isolasi
1. Plate yang berisi media SGA dibuka 10 menit, kemudian ditutup
kembali.
2. Diinkubasi dengan suhu kamar 5-7 hari.
3. Diamati secara mikoskopis.
B. Cara pengamatan
1. Object glass di tetesi cat LCB 2 tetes.
2. Diambil koloni jamur dengan spatel dan dicampur dengan cat LCB.
3. Ditutup dengan cover glas.
4. Diperiksa pada mikroskop dengan lensa obyektif 10X dan lensa okuler
10X (perbesaran 100X) dan hasilnya digambar.
Probandus :
Hasil :
1. Hembusan nafas
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Hifa :+
Miselium :-
Pseudohifa :-
Spora Jamur :+
Bentuk spora : bulat
Jenis spora : Mucor sp.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilakukan telah didapatkan hasil jamur Mucor
sp.
2. Kamar mandi perempuan
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Hifa :+
Miselium :-
Pseudohifa :-
Spora Jamur :+
Bentuk spora : bulat
Jenis spora : Aspergillus niger.
Kesimpulan :
Diskusi :
Mucor adalah kapang bersifat mesofilik, yaitu tumbuh baik pada suhu kamar
sekitar 25-30 0C. Kapang ini juga bersifat aerobik yaitu membutuhkan oksigen
untuk pertumbuhannya. Kebanyakan mucor dapat tumbuh pada kisaran pH yang
luas yaitu 2-8,5 tapi biasanya pertumbuhannya akan lebih pada kondisi pH
(asam rendah) (Tjitrosoepomo, 2009).
Sebagian besar kasus bedah mucormycosis adalah keadaan darurat akut, namun,
beberapa kasus yang lebih kronis dengan tanda-tanda dan gejala berkembang
lebih dari 4 minggu (Riandari, 2009).
c. Praktikan lebih berhati-hati dan lebih teliti pada saat membuat sediaan
Untuk orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, maka disarankan
untuk menggunakan masker wajah jika di rasa udara ditempat tersebut
kualitasnya kurang baik untuk menghindari paparan jamur terutama penyebab
Aspergillosis dan juga Mucormycosis.
DAFTAR PUSTAKA
Sacher, R.A., and R.A McPherson. 2002. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
NILAI KOREKTOR
Tanggal : 05 September 2019
Latar Belakang :
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul
nutrisi ke dalam sel-selnya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan
manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan
ataupun bersifat menguntungkan dengan sebagai bahan pengawet, yakni salah
satu contohnya pada bumbu penyedap rasa (Nasir, 2011).
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada
bahan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan
sebagainya. Umumnya penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak
atau kurang memiliki rasa (misal agar-agar, masakan berkuah, dan sebagainya)
sehingga disukai konsumen (Syamsuri, 2004).
Tujuan :
Metode : Semai
Prinsip :
Dengan cara tabur dari sampel pada media SGA dapat ditemukan morfologi
dari spesies jamur pada sampel tersebut.
Prosedur :
A. Cara isolasi
1. Susu dan masako ditaburkan pada masing-masing SGA secara merata.
2. Ditutup, lalu diinkubasi dengan suhu kamar 5-7 hari.
3. Diamati secara mikroskopis.
B. Cara pengamatan
1. Object glass di tetesi cat LCB 2 tetes
2. Diambil koloni jamur dengan spatel dan dicampur dengan cat LCB
3. Ditutup dengan cover glass
4. Diperiksa pada mikroskop dengan lensa obyektif 10X dan lensa okuler
10X (perbesaran 100X) dan hasilnya digambar.
Probandus : susu ensure dan masako
Hasil :
Sampel Masako
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Hifa :+
Miselium :-
Pseudohifa :-
Spora Jamur :+
Bentuk spora : bulat
Jenis spora : Aspergillus niger
Kesimpulan :
Fungi selain memiliki kerugian juga memiliki keuntungan yakni salah satunya
dalam sektor pangan, yakni sebagai bahan pengawet pada makanan. Aspergillus
niger memiliki beberapa kegunaan sebagai organisme itu sendiri, selain produk
fermentasi. Misalnya, karena kemudahan visualisasi dan resistensi terhadap
agen antijamur beberapa, Aspergillus niger digunakan untuk menguji
kemanjuran pengobatan pengawet. Selain itu, Aspergillus niger telah terbukti
sangat peka terhadap defisiensi mikronutrien mendorong penggunaan strain
Aspergillus niger untuk pengujian tanah). Ada juga minat menggunakan jamur
ini untuk reaksi enzimatik performcertain yang sangat sulit untuk dicapai
dengan ketat cara kimia, seperti penambahan khusus untuk steroid dan cincin
kompleks lainnya (Riandari,2009).
Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah
diidentifikasi dari genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monoliales dan
kelas Fungi imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat,
diantaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam
glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase,
amiloglukosidase dan sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu
35ºC-37ºC (optimum), 6ºC-8ºC (minimum), 45ºC-47ºC (maksimum) dan
memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). Aspergillus niger memiliki bulu
dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna
coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung
memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya
umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna
coklat (Tjitrosoepomo, 2009).
Cara untuk menghindari kontaminasi pada makanan atau bahan makanan salah
satunya adalah cara penyimpanan yang baik dan benar, seperti menyimpan
makanan pada kulkas. Tidak semua makanan harus disimpan di lemari
pendingin. Namun, tidak semua makanan juga bisa disimpan di lemari atau rak
dapur. Makanan siap saji yang aman di simpan di lemari makanan atau rak
dapur adalah gula, sirup, minuman botol, dan biskuit. Sedangkan makanan
yang sebaiknya di simpan di dalam lemari pendingin adalah daging mentah,
sayur, dan buah-buahan (Muzayyin, 2003).
f. Praktikan lebih berhati-hati dan lebih teliti pada saat membuat sediaan
DAFTAR PUSTAKA