Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI-PARASITOLOGI

PERCOBAAN KE-IX
PEMERIKSAAN JAMUR

Disusun oleh :
Nama : Ahmad Reza Maulana
NIM : SF21079
Tanggal Praktikum : 21, Juli 2022
Dosen Pembimbing : Putri Kartika Sari, M. Si.

Paraf Asisten Nilai Kerja :

Nilai Laporan :

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
S1-FARMASI UNIVERSITAS BORNEO LESTARI
BANJARBARU, 2022
PRAKTIKUM 9
PEMERIKSAAN JAMUR

1.1 Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan
pemeriksaan terhadap jamur.

1.2 Tinjauan Pustaka


Praktikum Pemeriksaan Jamur ini dilakukan untuk memeriksa dan
mengidentifikasi jenis jamur yang pada umumnya dapat tumbuh pada jagung,
tomat, cabai, jeruk. nasi dan roti. Sampel jagung (Zea mays) dan Jeruk (Citrus sp.)
pada praktikum ini memberi hasil negatif atau tidak ditumbuhi jamur. Hal ini
mungkin terjadi dikarenakan bagian sakit atau busuk yang dialami oleh sampel
merupakan hasil kontaminasi bakteri. Secara umum, jagung dapat ditumbuhi oleh
jamur jenis Penicillium sp., Aspergillus sp., Fusarium sp., dan Trichoderma sp.,
sedangkan jamur yang umumnya tumbuh tumbuh pada jeruk ialah Fusarium sp.,
penghasil mikotoksin, dan Penicilium digitatum (Ilyas, 2006). Tidak adanya jamur
pada jeruk juga mungkin disebabkan karena jeruk memiliki asam sitrat yang
bersifat antimicrobial yang dapat dijadikan sebagai pengawet makanan untuk
menghindari jamur (Haq dkk, 2010). Jamur merupakan tanaman yang tidak
memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk
menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat
makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari
organisme lain. Di alam, zat-zat nutrisi tersebut biasanya telah tersedia dari proses
pelapukan oleh aktivitas mikroorganisme. (Parjimo, 2007) dan (Nunung, 2001).

2.1 Alat dan Bahan


Bahan yang diperiksa, tergantung dari tipe penyakitnya.
1. Mycosis superfisialis = kerokan pada kulit, kuku, dan rambut.
2. Mycosis subcutis =
a. Pus dan bahan aspirasi pada mycetoma
b. Biopsi pada mycetoma dan phycomycosis
3. Mycosis profunda =
a. Feses, rectal swab. oral swab pada penyakit candidiasis dan
gastroenteritis.
b. Sputum, bronchial washing, biopsi dan bahan hasil operasi pada penyakit
aspergillosis, histoplasmosis, nocardiasis, dan candidiasis.
c. Vaginal swab pada candidiasis vaginae.
d. Liquor cerebrospinal untuk meningitis (Criptoccocosis)

2.2 Cara Kerja


1. Pemeriksaan Mikroskopik
a. Preparat natief (tanpa pengecatan)
Dengan menggunakan larutan garam fisiologis atau KQH 10-20%
b. Dengan pengecatan
1) Sederhana
Lactophenol (LP) = coklat muda
Lactophenol catton blue (LPCB) = biru

2) Differential
Gram : semua jamur akan tercat gram positif.
ZN : Jamur tercat ZN negatif kecuali Nocardia sp. Gomorimethanamm Silver
Nitrat (GSM) : jamur berwarna merah, kontras
berwarna hijau.
Periodic Acid Shift (PAS) : jamur berwarna merah, kontras berwarna
kuning/hijau muda.
Modifikasi Brown Brenn :jamur berwarna coklat, kontras kuning.

3) Special
Tinta cina : kapsula mengkilat dasar hitam.
Mucicarmine : kapsula merah

4) Lain-lain
HE dan Giemsa untuk pemeriksaan jaringan
a. Cara pembuatan preparat dan pengecatan
b. Cara membuat kerokan kulit
1) Bersihkan kulit dengan alkohol 70%.
2) Kerok dengan skapel bagian tepi datri lesi yang paling aktif dan tertutup oleh
squama.
3) Hasil kerokan diletakkan dipetri.
4) Letakkan setetes larutan KOH 10% pada objek glass.
5) Basahkan ujung ose pada larutan tersebut kemudian kenakan pada kerokan
kulit.
6) Ambil beberapa squama, letakkan pada larutan KOH, tutuplah dengan dek
glass.
7) Tunggulah di bawah mikroskop dengan kondensor rendah, mula-mula dengan
perbesaran 10x10, untuk mencari bagian kulit yang diperiksa, kemudian dengan
perbesaran 10x45 dan bila perlu dengan perbesaran 10x100 (dengan minyak
emerisi).
Catatan :
Untuk anak kecil di mana seperti di atas lebih sulit dikerjakan, maka dapat
dilakukan dengan cara CELOPHAN TAPE. . Caranya : kulit yang dicurigai
dibersihkan dengan alkohol 70%. Ambil celophan tape
yang paling tipis dan tidak berwarna, tempelkan pada kulit tersebut.
Letakkan di atas objek glass dan teteaskan KOH 10%. Tutup dek glass dan
periksa di bawah mikroskop.
b. Cara membuat sediaan rambut
Seperti diketahui infeksi jamur pada rambut dikenal ada 2 type, yaitu :
1. Type Ectotric
Disini rambut patah di bagian atas dan jamur tampak sebagai spora/hypa taruna
di bagian luar rambut.
Penyebabnya : Microposprum canis, M. hypseum, M. audoini, M. violaceum,
Trichophyton ferruginum, t. rabrum.
2. Type Endotrix
Rambut patah pada kulit dan rambut jambur tampak sebagai hypha/spora di
dalam jamur.
Penyebabnya : Trichopyton rosaseum, T Shcoenleini, T Tonsurans, T.
violaseum.
Type 1 lebih sering, diketemukan dari pada type 2 untuk infeksi jamur
pada rambut kepala dengan Piedra hitam pada pemeriksaan makroskopik
tampak sebagai benjolan hitam, keras dan tidak dapat dilepaskan pada rambut.
Pada pemeriksaan makroskopik akan tampak anyaman hype yang padat dengan
ascus diantaranya.
Cara pembuatan preparat : rambut yang dicurigai diambil dan dipotong- potong
kemudian diberi KOH 10% dan diperiksa seperti pada pemeriksaan
kulit.
III. Hasil Pengamatan
a. Roti
 Makrokospik
Hasil pengamatan Gambar
Sampel : PDA

Jenis Jamur : Kapang

Warna : Orange

Testur : Granul-powdery

Topografi : Flat

Tetesan eksudat : Ada

Garis radial : Ada

Lingkaran konsentrasis : Tidak ada


 Mikrokospik

Hasil pengamatan Gambar


Sampel : PDA

Keterangan : Kaloni Kapang

Bentuk sel jamur : Filamen

Perbesaran : 10

Metode pewarnaan : LPCB


Hasil pengamatan Gambar
Sampel : PDA

Jenis Jamur : Khamir

Warna : Putih pucat

Testur : Glabrous

Topografi : Vermagase

Tetesan eksudat : Ada

Garis radial : Ada

Lingkaran konsentrasis : Tidak ada

Hasil pengamatan Gambar


Sampel : PDA

Keterangan : Kaloni Khamir

Bentuk sel jamur : Tunggal

Perbesaran : 100 X 10

Metode pewarnaan : LPCB


Pembahasan
Jamur (fungi) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau kitin. Karena
sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, jamur dipisahkan dalam
kindomnya tersendiri, ia tidak termasuk dalam kindom protista, maupun plante.
Karena tidak berklorofil, jamur termasuk kedalam makhluk hidup betorotof
(memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan
jalan menguraikan bahan-bahan organic yang ada di lingkungannya. Umumnya
jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah organic seperti
bangkai menjadi bahan organic). Ada juga jamur yang hidup secara parasite
(memperoleh bahan organic dari inangnya). Adapun yang hidup dengan simbosis
mutualisme (yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan
untung).
Praktikum pemeriksaan jamur ini dilakukan untuk memeriksa dan
mengidentifikasi jenis jamur yang pada umumnya. Pada percobaan yang
dilakukan digunakan jamur pada roti dan tape.
Jamur yang ditemukan pada roti yang kadaluarsa terdapat dua jenis jamur
penicillium sp, berupa miselium berwarna putih dengan warna koloni dibagian
bawah ialah, orange dan kecoklatan. Perbedaan kedua jenis koloni ialah, yang
berwarna coklat berumur lebih tua dibandingkan koloni lainnya.
Penicillium s merupakan jamur ascomycota dengan hifa bersekat dan
memiliki konidiospore yang menompang konidia-konidia berjumlah 8.
Jamur pada roti tergolong dalam jamur kapang, kapang adalah fungi yang
multiseluler yang mempunyai miselium atau filamen, yang pertumbuhannya
seperti kapas. Jamur pada roti memiliki testur granul powdery dengan topografi
flat dam memiliki tetesan eksudat dan garis radikal. Jamur pada roti juga tidak
memiliki lingkaran konsentrasisnya.
pada roti setelah mengalami pengecatan dengan LPCB bisa dilihat selnya
berbentuk filamen dengan berwarna biru pekat. Jamur yang hidup pada roti ini
akan memakan nutrisi sekaligus menguraikan roti pada prosesnya.
Sampel yang kedua pada praktikum ini digunakan adalah tape.Jamur
yang ditemukan dalam tape berwarna putih pucat dengan testur glabrous
atau kasar, topografi yang vermagase, memiliki tetesan eksudatdan garis
radial, dan tape tidak memilii lingkaran konsentrasis. Jamur yang
terdapat pada tapai digolongkan dengan jenis kaloni khamir yang artinya
mikro uniseluler yang tidak membentuk hifa. Pada pemeriksaandibawah
mikroskop dengan perbesaran 10 jamur pada jamur setelah mengalami
pengecatan dengan LPCB bisa dilihat selnya berbentuktunggal dengan
berwarna biru.

Kesimpulan
 Jamur (fungi) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak
dengan tidak memiliki klorofil
 Jamur pada roti termasuk golongan jamur kapang
 Jamur pada tape termasuk golongan jamur khamir
 Pengecatan pada jamur adalah pengecahatn dengan mengunakan bahan LPCB
Daftar Pustaka

Nunung. (2001). Budidaya Jamur Kupang . Yogyakarta: Kanisius


Parjimo. (2007). Budidaya Jamur (Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur
Merang). Jakarta: Agromedia.
Ilyas, M. 2006. Isolasi dan identifikasi Kapang pada Relung Rizosfis Tanaman di
Kawasan Cagar Alam Gunung Mutis, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Biodiversitas.
7 (3) : 216 - 220.

Anda mungkin juga menyukai