Anda di halaman 1dari 10

MODUL PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI
Teknik dan Manajemen Lingkungan
dimas_arpras@apps.ipb.ac.id

Pertemuan 3
Mata Kuliah Klimatologi
Pokok Bahasan Suhu Udara dan Angin
Kegiatan Praktikum
Nama
NIM
Kelas A1/A2/B1/B2

TUJUAN INSTRUSIONAL KHUSUS (TIK) :

Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, mahasiswa dapat memahami berbagai alat
pengukuran suhu udara dan terampil menghitung rata-rata suhu udara harian serta memahami tren
suhu udara diurnal dan musiman dari pengamatan pada stasiun klimatologi

MATERI :

Suhu udara dan curah hujan merupakan unsur cuaca dan iklim yang banyak diukur karena dapat menjadi
gambaran profil iklim suatu wilayah. Suhu udara juga mempengaruhi aktivitas manusia sehari-hari. Bagi
tanaman suhu udara juga menentukan besaran akumulasi panas yang dibutuhkan dalam proses
perkembangan tanaman. Suhu mencerminkan energi kinetik rata-rata dari gerakan molekul- molekul.
Pada gas seperti udara, besarnya energi kinetik berbanding lurus dengan suhu mutlaknya (K) dengan
dipengaruhi juga oleh jumlah molekul persatuan volume. Berdasarkan hal ini, suhu merupakan
gambaran umum keadaan energi yang dikandung suatu benda termasuk udara. Satuan suhu yang
umumnya dikenal ada empat macam yaitu (1) Celcius, (2) Farenheit, (3) Reamur dan (4) Kelvin. Pada
lapisan troposfer, secara umum suhu makin rendah menurut ketinggian. Rata-rata penurunan suhu
udara menurut ketinggian di Indonesia sekitar 5-6 °C tiap kenaikan 1 Km. Suhu di permukaan bumi juga
makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Variasi
suhu menurut tempat juga di pengaruhi oleh posisi daerah terhadap daratan dan lautan serta keadaan
unsur iklim seperti perawanan. Variasi menurut tempat ini juga sangat ditentukan oleh waktu. Sebagai
contoh, daerah daratan (benua) akan mempunyai suhu lebih rendah dari kepulauan pada musim dingin
(winter) tetapi lebih tinggi pada musim panas (summer), karena kapasitas panas tanah dari benua yang
luas tersebut lebih rendah dari pada lautan. Di daerah tropika fluktuasi suhu rata-rata harian relatif
konstan sepanjang tahun sedangkan fluktuasi suhu diurnal (variasi antara siang dan malam hari) lebih
besar dari pada fluktuasi suhu rata-rata harian.
Alat Pengukur Suhu :

Alat pengukur suhu secara umum disebut termometer. Prinsip kerja termometer adalah adanya
kepekaan benda cair tertentu dalam bentuk pemuaian terhadap perubahan suhu udara seperti yang
ditemukan oleh Galileo Galilei. Benda cair tersebut dapat digunakan sebagai sensor yang diantaranya
adalah alkohol atau air raksa (Hg). Ada pula alat pengukur suhu otomatis yang menggunakan kertas pias
sebagai perekam datanya yang disebut termograf. Termogram adalah tempat pencatatan data tersebut
(kertas pias). Alat-alat pengukur suhu tersebut harus terpasang pada tempat terlindung dari hujan,
pengembunan dan radiasi matahari langsung. Pada stasiun klimatologi, alat-alat tersebut diletakkan di
dalam sangkar cuaca yang disebut stevenson screen.

Pada sangkar cuaca dipasang satu set termometer (bola kering TBK (dry), bola basah TBB (wet),
maksimum Tmax (maximum) dan minimum Tmin (minimum). Termometer bola kering mengukur suhu
udara, ditambah dengan termometer bola basah digunakan untuk mengukur kelembaban udara.
Termometer maksimum dan minimum mengukur suhu maksimum dan minimum harian. Variasi suhu
musiman atau tahunan digambarkan oleh suhu rata-rata harian yang berbeda dari hari ke hari. Ada
beberapa cara untuk menghitung suhu rata- rata harian (T). Semua cara di atas menggambarkan
keadaan suhu rata-rata pada hari tertentu berdasarkan suhu yang diamati (Tmax, Tmin, T07:30, T13:30,
dan T17:30). Waktu pengamatan didasarkan pada waktu setempat (WS) yang juga berlaku untuk unsur
iklim lainnya. Waktu setempat tergantung pada letak bujur stasiun klimatologi serta tanggal
pengamatan untuk koreksi waktu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan termometer adalah sbb:

1. Termometer harus dipasang sesuai jenis dan kebutuhan, sensor harus diletakkan pada
lingkungan yang representatif sesuai dengan tujuan pengukuran
2. Termometer harus dihindari dari terkena radiasi matahari secara langsung
3. Pembacaan dilakukan dengan cepat untuk menghindari pengaruh langsung dari panas badan
pengamat terhadap sensor
4. Pembacaan termometer (bola kering dan bola basah) harus dilakukan secara tegak dengan
posisi mata pengamat sejajar dengan tinggi cairan dalam pipa kapiler termometer.

BAHAN DAN ALAT:

1. Lembar kerja praktikum


2. Data pengukuran suhu udara pada dua bulan yang berbeda
3. Alat tulis dan hitung
TUGAS PRAKTIKUM:

1. Mahasiswa diminta mengolah data udara yang tercatat pada stasiun cuaca
Melengkapi data pengukuran suhu udara

Dibawah ini adalah data pengukuran suhu udara pada stasiun klimatologi IPB Baranangsiang Bogor pada
bulan Januari 2019. Lengkapi tabel dibawah ini. (Boleh diketik ulang)

Kesimpulan:
Melengkapi data pengukuran suhu udara

Dibawah ini adalah data pengukuran suhu udara pada stasiun klimatologi IPB Baranangsiang Bogor pada
bulan Agustus 2019. Lengkapi tabel dibawah ini. (Boleh diketik ulang)

Kesimpulan:
Analisis data pengukuran suhu udara

a. Plot kan data suhu udara rata-rata harian pada bulan Januari dan Agustus berdasarkan data suhu
maks-min dan data suhu pagi-siang-sore. Berikan analisis dari gambar tersebut.

Kesimpulan:
b. Plot kan data suhu udara maksimum dan minimun pada bulan Januari dan Agustus. Berikan analisis
dari gambar tersebut.

Kesimpulan:
2. Carilah literatur mengenahi proses terjadinya angin

3. Terkadang saat menjelang hujan, udara terasa panas atau gerah. Mengapa hal itu bisa terjadi

4. Carilah literatur dimana ternjadinya angin siklon tropic, siklon ekstra tropik, tornado

Anda mungkin juga menyukai