Anda di halaman 1dari 13

Unsur Cuaca dan Iklim 1 : Penyinaran Matahari dan Alat Ukurnya

Penyinaran matahari sering ditempatkan pertama dalam kaitan pembahasan unsur cuaca
dan iklim. Penggerak utama  dinamika cuaca dan iklim adalah radiasi matahari yang
sampai ke bumi yang menyebabkan suhu udara berubah. Perbedaan suhu udara pada
permukaan bumi akan diikuti oleh perbedaan tekanan udara yang kemudian
menyebabkan terjadinya angin. Adanya pemanasan dari matahari juga menyebabkan
masuknya uap air ke atmosfer yang akan mempengaruhi kelembapan udara dan
seterusnya.

Matahari sendiri dianggap sebagai sebuah benda hitam sempurna yang memancarkan
fluks radiasi mengikuti hukum Stefan-Boltzman. Menurut Stefan-Boltzman fluks radiasi
yang dipancarkan sebuah benda berbanding lurus dengan pangkat empat dari suhu
mutlaknya yaitu  :

F = T4
 F adalah fluks radiasi yang merupakan energi radiasi yang dipancarkan tiap satuan
luas pada setiap waktu.
 T adalah suhu mutlak dari benda hitam.

 adalah konstanta Stefan-Boltzman

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan


bumi antara lain :

 Lintang tempat; daerah tropis pada lintang rendah akan menerima penyinaran
matahari yang tetap sepanjang tahun.  Semakin ke kutub maka semakin kecil penerimaan
radiasi mataharinya.
 Revolusi bumi dan kemiringan bumi terhadap matahari yang mempengaruhi sudut
datang matahari yang jatuh pada permukaan bumi, menghasilkan variasi musim karena
perbedaan panjang siang dan malam.

Pengukuran penyinaran matahari sebagai unsur cuaca dan iklim mencakup dua aspek
yaitu lama penyinaran matahari dan intensitas radiasi matahari.

1.a. Pengukuran Lama Penyinaran Matahari 

Lama penyinaran matahari merupakan bagian unsur cuaca dan iklim. Bertujuan untuk
mengukur durasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dalam satu hari. Lama
penyinaran matahari menentukan besarnya radiasi matahari yang sampai ke bumi.

Semakin lama durasi penyinaran maka semakin besar pula jumlah radiasi yang diterima
oleh bumi. Dampaknya pada unsur cuaca dan iklim yang lain adalah naiknya suhu udara,
meningkatnya penguapan dan  turunnya tekanan udara.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari disebut Sunshine
Recorder, umumnya berjenis Campbell Stokes.

Campbell Stokes - alat ukur lama penyinaran matahari

Campbell Stokes terdiri dari bola gelas pejal dengan diameter 10 cm yang berfungsi
sebagai lensa dan pias berisi skala waktu untuk jejak pembakaran. Prinsip kerja alat ukur
lama penyinaran matahari ini cukup sederhana, saat sinar matahari mengenai bola gelas
tersebut, sinar matahari akan difokuskan hingga mampu membakar pias yang ada di
bawahnya.

Panjang jejak yang terbakar pada pias mengindikasikan lamanya penyinaran matahari yang
sampai ke permukaan bumi. Satuan lama penyinaran matahari dalam jam dan
dalam persen.

1.b. Pengukuran Intensitas Radiasi Matahari


Intensitas radiasi matahari didefinisikan sebagai radiasi matahari yang diterima suatu
objek dibagi dengan luas objek tersebut. Pengukuran intensitas radiasi matahari adalah
untuk mengetahui energi radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung
maupun yang dibaurkan oleh atmosfer, yang jatuh pada suatu bidang per satuan luas
dalam satu satuan waktu. 

Radiasi didefinisikan sebagai suatu proses pemindahan energi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tanpa adanya media perantara. Energi panas yang berasal dari matahari
disebut sebagai radiasi matahari. 

Pengukuran radiasi matahari dalam kaitan dinamika cuaca dan iklim bertujuan antara lain
untuk :

1. Mempelajari transformasi energi antara bumi dan atmosfer dan variasinya


terhadap ruang dan waktu.
2. Mempelajari distribusi dan variasi dari radiasi datang, radiasi keluar dan radiasi net.
3. Memverifikasi algoritma dan pengukuran radiasi matahari dari satelit cuaca

Alat ukur digunakan untuk pengukuran Intensitas Radiasi Matahari antara lain, Gun Bellani,
Actinograph.

 Gun Bellani
Gun Bellani digunakan untuk mengukur akumulasi harian intensitas gelombang pendek
dari matahari dan atmosfer yang jatuh pada suatu permukaan bumi. Satuan pengukuran
Gun Bellani adalah kalori/cm2/hari, atau kalori/cm2 /menit.

Gun Bellani - Alat ukur Intensitasi Radiasi Matahari


 Actinograph
Actinograph merupakan alat ukur radiasi matahari otomatis, menghasilkan pengukuran
radiasi gelombang pendek dari matahari dan atmosfer berupa grafik pada sebuah pias. 
Prinsip kerja adalah pada saat radiasi mencapai sensor berupa bimetal, maka perubahan
panas akan membengkokkan keping bimetal tersebut. 

Gerak pembengkokan bimetal tersebut tersebut meninggalkan jejak pada pias yang telah
dikonversi menjadi nilai radiasi pada pias Actinograph.
Actinograph dan pias grafik radiasi matahari

Grafik yang dihasilkan oleh pias Actinograph masih merupakan nilai sesaat pada setiap
waktu. Untuk mengkonversi menjadi intensitasi radiasi matahari diperlukan sebuah alat
bantu yang disebut Planimeter. Hasil pembacaan dengan planimeter menghasilkan nilai
intensitasi radiasi matahari dalam satuan cal/cm2 .
Unsur Cuaca dan Iklim 3 :  Kelembapan Udara dan Alat Ukurnya
Kelembapan merupakan unsur cuaca dan iklim yang menyatakan keberadaan uap air di
udara atau di atmosfer. Uap air penting dalam cuaca dan iklim karena merupakan
sumber utama dari proses kondensasi atau pengembunan dan presipitasi atau endapan
baik hujan ataupun salju.

Selain itu, karena uap air di atmosfer juga dapat menyerap radiasi matahari maka
keberadaanya dapat mempengaruhi suhu udara.
Baca selengkapnya pada :
Sifat Fisis Atmosfer, Uap Air dan Laju Penurunan Suhu Udara di Atmosfer 

Kelembapan yang paling umum digunakan adalah kelembapan relatif (Relative


Humidity - RH) yang menyatakan perbandingan tekanan uap air (e) dan tekanan uap
air jenuh (es) pada suhu yang sama dengan satuan persen. Secara teoritis,
perhitungan kelembapan relatif menggunakan rumus berikut :

Kelembapan relatif (RH) = e/es x 100 %

Tekanan uap air (e) dan tekanan uap air jenuh (es)  diperoleh dengan rumus :

T pada rumus di atas adalah suhu dari termometer bola kering sedang Tw adalah
suhu dari termometer bola basah.

Alat ukur unsur cuaca dan iklim untuk kelembapan yang paling sederhana adalah
menggunakan Psychrometer, yang terdiri dari termometer bola kering dan bola
basah, seperti yang terlihat di bawah ini.
Psychrometer yang terdiri dari termometer bola basah dan
bola kering

Termometer bola basah sebenarnya merupakan termometer biasa yang kemudian


dilengkapi kain muslin yang selalu basah. Secara fisis suhu hasil pembacaan
termometer bola basah menggambarkan suhu udara yang dicapai jika uap air
mengembun pada tekanan tetap.

Hasil pembacaan termometer bola kering dan bola basah akan dikonversi pada
sebuah tabel khusus untuk mendapatkan nilai kelembapan. Sebagai contoh :

- Pengukuran termometer bola kering (TBK) = 22 °C


- Pengukuran termometer bola basah (TBB) = 17 °C
- TBK - TBB = 5,0

Unsur Cuaca dan Iklim 4 : Penguapan dan Alat Ukurnya


Unsur cuaca dan iklim yang berkaitan dengan kehilangan air dari permukaan bumi adalah
penguapan atau evaporasi. Penguapan dari tanaman disebut transpirasi dan gabungan
keduanya disebut evapotranspirasi.
Penguapan merupakan mekanisme masuknya uap air ke atmosfer sebagai bagian dari
siklus hidrologi. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju penguapan antara lain suhu udara,
kecepatan angin dan sinar matahari.

Penguapan adalah proses perubahan air dari fasa cair ke fasa gas. 

Alat ukur cuaca dan iklim untuk penguapan di area terbuka adalah Panci Penguapan
Terbuka (Open Pan)  dan untuk di ruangan adalah Piche Evaporimeter. Satuan penguapan
dari keduanya adalah milimeter. 

Panci Penguapan

Penguapan yang diperoleh dari panci penguapan merupakan representasi dari "tebalnya"
lapisan air yang menguap di alam terbuka seperti dari danau, laut dan sungai. Satu set alat
ukur panci penguapan terdiri dari 

1. Termometer air.
2. Cup Counter Anemometer tinggi 0,5 m.
3. Hook Gauge untuk  mengukur tinggi air.
4. Still Well yang merupakan tempat menempatkan Hook Gauge.

Piche Evaporimeter digunakan untuk mengukur laju penguapan dalam ruangan, yang tidak
terkena sinar matahari hari secara langsung dan juga terhindar dari gerak angin.
Piche Evaporimeter

Tabel kelembapan relatif, sumber dari sini

Berdasarkan pembacaan di atas, pada baris dan kolom pertemuan TBB = 22 dan
selisah = 5,0 dalam tabel kelembapan, akan diperoleh nilai kelembapan udara
sebesar 58%

Unsur Cuaca dan Iklim 6 : Arah dan Kecepatan Angin dan Alat
Ukurnya
Unsur cuaca dan iklim yang berkaitan dengan gerak atmosfer adalah angin. Angin
didefinisikan sebagai gerak udara relatif terhadap permukaan bumi pada arah mendatar. 

Gaya penyebab gerak angin muncul karena adanya perbedaan tekanan pada dua tempat
berbeda. Gaya ini dinamakan gaya gradien tekanan. Besarnya dirumuskan sebagai
berikut :

di mana :  

 Pn = gaya gradien tekanan 


 ∆p = beda tekanan 
 ∆n = beda jarak    

 = massa jenis udara 


Tanda minus (-) dalam persamaan tersebut menyatakan bahwa arah Pn selalu dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah 
Baca juga :

 Cara mengetahui kecepatan angin tanpa menggunakan alat


 Pola Angin Hari Ini
 Sirkulasi Atmosfer di Indonesia

Umumnya kecepatan angin akan bertambah mengikuti ketinggian. Agar kondisi angin pada
tempat yang berbeda dapat dibandingkan, maka ditetapkan standar ketinggian yang sama
dalam pengukuran angin permukaan yaitu pada ketinggian 10  m.
Anemometer pengukur arah dan kecepatan angin

Unsur cuaca  dan iklim mengenai angin terdiri dari komponen arah dan kecepatannya. 
Alat ukur angin menggunakan anemometer. Anemometer terdiri dari dua bagian
yaitu Wind Vane  dan  Cup Counter. 

 Wind Vane  berfungsi untuk menentukan arah dari mana angin berhembus dalam
derajat atau mata angin. Jika arah angin disebut "timur" artinya angin berhembus dari
timur menuju barat.
 Cup counter    berfungsi  untuk mengukur kecepatan angin. Semakin cepat putaran
cup counter berarti kecepatan angin semakin tinggi.

Unsur Cuaca dan Iklim 7 : Curah Hujan dan Alat Ukurnya


Hujan merupakan  unsur cuaca dan iklim yang paling siginifikan untuk wilayah tropis.
Hujan adalah jatuhan hydrometeor atau presipitasi yang sampai ke bumi dalam bentuk
cair. Bentuk jatuhan hydrometeor lainnya ialah salju dan es yang fasanya padat.

Pada daerah iklim tropis seperti Indonesia presipitasi umumnya berupa hujan, sangat
jarang terjadi presipitasi yang sampai ke permukaan tanah dalam bentuk jatuhan keping es
meski pernah terjadi.

Baca :
Hujan es dan angin kencang di Pontianak, ini penyebabnya
Banyaknya hujan yang terukur saat pengamatan hujan disebut curah hujan. Pada dasarnya
curah hujan merupakan perbandingan volume air hujan dengan luas alasnya. Jika
dirumuskan sebagai berikut : 

      h = V/A   

di mana :        

   h       =  tinggi air hujan (mm)        

   V      =  volume air hujan (mm3)       


   A      = luas alas penampung (mm2) 

Satuan curah hujan adalah milimeter.

Curah hujan 1 (satu) milimeter berarti bahwa pada luasan satu meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu
liter.  

Gambaran tentang 1 milimeter hujan dapat dibaca lengkap pada :

 Hujan dan Curah Hujan


 Hujan 1 milimeter yang jatuh di Jakarta volumenya setara air dalam 132 ribu mobil
tangki air

Alat ukur unsur cuaca dan iklim untuk  curah hujan adalah penakar hujan yang terdiri dari
penakar hujan tipe observatorium (PH Obs) dan penakar hujan otomatis (PH Hellman).
Penakar hujan tipe Obs dan tipe Hellman

PH Obs merupakan alat ukur curah hujan manual dengan menggunakan gelas penakar.
Adapun PH Hellman adalah alat ukur curah hujan secara otomatis dengan menghasilkan
grafik curah hujan pada kertas pias. Data yang dihasilkan alat penakar hujan Hellman
antara lain :

 Waktu terjadinya hujan


 Periode hujan (jam)
 Intensitas curah hujan (mm/menit atau mm/jam)
 Jumlah curah hujan (mm)

Demikian ulasan tentang cuaca dan iklim meliputi pengertian cuaca dan iklim, unsur-unsur
pembentuk cuaca dan iklim serta alat-alat ukur unsur cuaca dan iklim. Semoga
bermanfaat.

https://www.climate4life.info/2018/09/cuaca-dan-iklim-pengertian-unsur-pembentuk-dan-alat-
ukurnya.html

Anda mungkin juga menyukai