Anda di halaman 1dari 44

WELLY ANGGRAINI, M.

Si
Pengertian Cuaca dan Iklim

• Cuaca adalah kondisi udara yang terjadi di suatu daerah atau wilayah dalam periode
waktu tertentu. Cuaca hanya terjadi dalam waktu singkat yaitu hanya beberapa jam
yang disebabkan oleh adanya perbedaan suhu dan kelembaban (tingkat kebasahan
udara).
• Perbedaan suhu dan kelembaban tersebut dapat menciptakan cuaca berbeda
antara satu wilayah dengan wilayah lain yang dilatarbelakangi oleh sudut
pemanasan matahari dikarenakan perbedaan lintang bumi. Selain itu
cuaca juga dipengaruhi oleh corona yaitu aura plasma yang mengelilingi
matahari dan bintang-bintang lainnya di angkasa.

• Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang sangat luas dalam
periode waktu yang sangat lama. Iklim terjadi dalam waktu lama, umumnya 11-30
tahun yang disebabkan oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah yang
mempengaruhi posisi matahari terhadap daerah di bumi.
• Posisi matahari di wilayah khatulistiwa (equator) menyebabkan terjadinya iklim
tropis sedangkan wilayah yang sedikit mendapat matahari akan menyebabkan
iklim kutub (dingin). Oleh karena itu, di planet bumi memiliki beberapa iklim
berdasarkan posisi relatif suatu tempat dan perbedaan dan pola perubahan
suhu udara.
Persamaan antara cuaca dan iklim :

1. Cuaca dan iklim sama-sama menghasilkan merupakan gambaran parameter


fisis keadaan atau kondisi atmosfer dari langit seperti awan, hujan, petir, angin
topan, dan sebagainya.
2. Cuaca dan iklim sama-sama mempengaruhi persebaran hayati di ekosistem,
dan membedakan daerah satu dengan yang lainnya.
3. cuaca dan iklim juga terletak pada unsur pembentuk yang sama seperti suhu
udara, kelembapan, curah hujan serta arah dan kecepatan angin dan lainnya,
4. Persamaan cuaca dan iklim yang lain adalah menggunakan peralatan atau alat
ukur yang sama seperti termometer, higrometer, penakar hujan dan
anemometer.
Perbedaan antara cuaca dan iklim :
Unsur-unsur cuaca dan iklim :
1. penyinaran matahari,
2. suhu udara,
3. kelembapan udara,
4. penguapan,
5. tekanan udara,
6. arah dan kecepatan angin,
7. Presipitasi, dalam bentuk cair adalah hujan dan dalam bentuk padat adalah salju.
8. Awan

1: Penyinaran Matahari dan Alat Ukurnya


• Penggerak utama dinamika cuaca dan iklim adalah radiasi matahari yang sampai ke
bumi yang menyebabkan suhu udara berubah. Perbedaan suhu udara pada
permukaan bumi akan diikuti oleh perbedaan tekanan udara yang kemudian
menyebabkan terjadinya angin.
• Adanya pemanasan dari matahari juga menyebabkan masuknya uap air ke atmosfer
yang akan mempengaruhi kelembapan udara dan seterusnya.
• Matahari sendiri dianggap sebagai sebuah benda hitam sempurna yang memancarkan
fluks radiasi mengikuti hukum Stefan-Boltzman.
• Menurut Stefan-Boltzman fluks radiasi yang dipancarkan sebuah benda berbanding
lurus dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya yaitu :
• F adalah fluks radiasi yang merupakan energi radiasi
yang dipancarkan tiap satuan luas pada setiap waktu.
• T adalah suhu mutlak dari benda hitam.
• r adalah konstanta Stefan-Boltzman
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan
bumi antara lain:
• Lintang tempat; daerah tropis pada lintang rendah akan menerima penyinaran matahari
yang tetap sepanjang tahun. Semakin ke kutub maka semakin kecil penerimaan radiasi
mataharinya.
• Revolusi bumi dan kemiringan bumi terhadap matahari yang mempengaruhi sudut
datang matahari yang jatuh pada permukaan bumi, menghasilkan variasi musim karena
perbedaan panjang siang dan malam.

❑ Pengukuran penyinaran matahari sebagai unsur cuaca dan iklim mencakup dua
aspek yaitu lama penyinaran matahari dan intensitas radiasi matahari.
❑ lama penyinaran matahari : Bertujuan untuk mengukur durasi sinar matahari
yang sampai ke permukaan bumi dalam satu hari.
❑ Lama penyinaran matahari menentukan besarnya radiasi matahari yang
sampai ke bumi.
❑ Semakin lama durasi penyinaran maka semakin besar pula jumlah radiasi
yang diterima oleh bumi. Dampaknya pada unsur cuaca dan iklim yang lain
adalah naiknya suhu udara, meningkatnya penguapan dan turunnya
tekanan udara.
❑ Alat ukur yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari
disebut Sunshine Recorder, umumnya berjenis Campbell Stokes.
Campbell Stokes - alat ukur lama penyinaran matahari

✓ Campbell Stokes terdiri dari bola gelas pejal dengan diameter 10 cm yang berfungsi
sebagai lensa dan pias berisi skala waktu untuk jejak pembakaran.

✓ Prinsip kerja alat ukur lama penyinaran matahari ini cukup sederhana, saat sinar
matahari mengenai bola gelas tersebut, sinar matahari akan difokuskan hingga mampu
membakar pias yang ada di bawahnya.

✓ Panjang jejak yang terbakar pada pias mengindikasikan lamanya penyinaran matahari
yang sampai ke permukaan bumi. Satuan lama penyinaran matahari dalam jam dan
dalam persen.
❑ intensitas radiasi matahari.
❑ Intensitas radiasi matahari didefinisikan sebagai radiasi matahari yang diterima suatu
objek dibagi dengan luas objek tersebut.
❑ Pengukuran intensitas radiasi matahari adalah untuk mengetahui energi radiasi yang
jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh
atmosfer, yang jatuh pada suatu bidang per satuan luas dalam satu satuan waktu.
❑ Radiasi didefinisikan sebagai suatu proses pemindahan energi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik tanpa adanya media perantara. Energi panas yang
berasal dari matahari disebut sebagai radiasi matahari.
❑ Pengukuran radiasi matahari dalam kaitan dinamika cuaca dan iklim bertujuan antara
lain untuk :
❑ Mempelajari transformasi energi antara bumi dan atmosfer dan variasinya
terhadap ruang dan waktu.
❑ Mempelajari distribusi dan variasi dari radiasi datang, radiasi keluar dan radiasi
net.
❑ Memverifikasi algoritma dan pengukuran radiasi matahari dari satelit cuaca
❑ Alat ukur digunakan untuk pengukuran Intensitas Radiasi Matahari antara lain, Gun
Bellani, Actinograph.
Gun Bellani
✓ Gun Bellani digunakan untuk mengukur akumulasi harian intensitas gelombang
pendek dari matahari dan atmosfer yang jatuh pada suatu permukaan bumi.
✓ Satuan pengukuran Gun Bellani adalah kalori/cm²/hari, atau kalori/cm² /menit.
Actinograph
✓ Actinograph merupakan alat ukur radiasi
matahari otomatis, menghasilkan
pengukuran radiasi gelombang pendek dari
matahari dan atmosfer berupa grafik pada
sebuah pias. Prinsip kerja adalah pada saat
radiasi mencapai sensor berupa bimetal,
maka perubahan panas akan
membengkokkan keping bimetal tersebut.
✓ Gerak pembengkokan bimetal tersebut
tersebut meninggalkan jejak pada pias
yang telah dikonversi menjadi nilai radiasi
pada pias Actinograph.
✓ Grafik yang dihasilkan oleh pias
Actinograph masih merupakan nilai sesaat
pada setiap waktu. Untuk mengkonversi
menjadi intensitasi radiasi matahari
diperlukan sebuah alat bantu yang disebut
Planimeter.
✓ Hasil pembacaan dengan planimeter
menghasilkan nilai intensitasi radiasi
matahari dalam satuan cal/cm2 .
2: Suhu Udara dan Alat Ukurnya
❑ Definisi: Suatu keadaan atau tingkatan panas dan dinginnya atmosfer
❑ Menurut WMO, suhu udara adalah suhu yang ditunjukkan oleh termometer yang
terkena udara langsung, namun terhindar dari radiasi langsung matahari.
❑ Pengukuran menggunakan termometer dengan skala Celcius, Reamur, dan Fahrenheit
❑ Suhu juga akan menentukan wujud suatu zat apakah akan berbentuk cair, padat atau
gas.
❑ Faktor-faktor yg mempengaruhi suhu udara:
❑ Keadaan awan (banyak sedikitnya awan)
❑ Sudut datangnya sinar matahari
❑ Lama penyinaran matahari
❑ Keadaan permukaan bumi.
❑ perbedaan letak lintang
❑ Pengamatan suhu udara mengunakan satu set termometer yang terdiri dari:
❑ Termometer bola kering, untuk mengukur suhu udara biasa
❑ Termometer bola basah, untuk mengukur suhu titik embun
❑ Termometer maksimum, untuk mengukur suhu tertinggi dalam satu hari
❑ Termometer minimum, untuk mengukur suhu terendah dalam satu hari
❑ Persebaran:
❑ Secara horizontal: Tertinggi di daerah tropis sekitar ekuator, sedangkan terendah
di kutub
❑ Secara vertikal: Makin tinggi, makin dingin
❑ Proses pemanasan udara oleh bumi ada 2:
❑ Pemanasan secara langsung
❑ Absorbsi, yaitu penyerapan unsur-unsur radiasai matahari.
❑ Refleksi, yaitu pemanasan dari matahari ke udara, tetapi melalui pantulan
oleh partikel uap air, awan dan partikel lain di atmosfer.
❑ Difusi, yaitu penghamburan sinar dan gelombang pendek.
❑ Pemanasan secara tidak langsung
❑ Konduksi, yaitu pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian
bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan
di atasnya.
❑ Konveksi, yaitu pemberian panas karena pergerakan udara yang vertical ke
atas.
❑ Adveksi, yaitu pemberian udara oleh gerak horizontal (mendatar).
❑ Turbulensi, yaitu pemberian panas karena gerak udara yang tidak beratur
dan berputar-putar

Gradien Termis atau Gradien temperatur vertikal (Lapse-rate), Yaitu : Angka yang
menunjukkan turunnya suhu udara tiap kenaikan tinggi tempat.
Rumus :
 h 
T = 26C −   0,6C 
 100 
SIANG HARI

c b

PERMUKAAN BUMI

Keterangan
Pada pagi hari bidang yang terpanasi adalah a + c
Pada siang hari bidang yanmg dipanasi adalah a
Pada sore hari bidang yang diapanasi adalah a + b
Pada siang hari wilayah a dipanasi matahari lebih intensif
G A
S

SINAR VERTIKAL
N

a
b

GAMBAR SUDUT DATANG SINAR MATAHARI DI KHATULIS DAN LINTANG TINGGI

KETERANGAN
LEBIH BESAR MASUK SUDUT MATAHARI, LEBIH BESAR INTENSIVITAS PEMENASAN
SINAR A DARI PADA B KARENA BIDANG A < DARI BIDANG B + C
3: Kelembapan Udara dan Alat Ukurnya
❑ Kelembapan merupakan unsur cuaca dan iklim yang menyatakan keberadaan uap
air di udara atau di atmosfer.
❑ Uap air penting dalam cuaca dan iklim karena merupakan sumber utama dari
proses kondensasi atau pengembunan dan presipitasi atau endapan baik hujan
ataupun salju.
❑ Selain itu, karena uap air di atmosfer juga dapat menyerap radiasi matahari maka
keberadaanya dapat mempengaruhi suhu udara.
❑ Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan dengan Higrometer.
❑ Persebaran: berhubungan dengan suhu udara -> semakin tinggi suhu, semakin
tinggi kelembapannya
❑ Terdiri atas:
❑ Kelembaban mutlak (absolut): jumlah uap air aktual dalam unit volume udara
(satuan gram / m3)
❑ Kelembaban nisbi (relatif), RH : perbandingan jumlah uap air aktual dan
jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung setiap unit volume udara
pada suhu yang sama (satuan %), Rumus :

Kelembaban Mutlak
RH =  100%
Kelembaban Maksimum
4: Penguapan dan Alat Ukurnya
❑ Penguapan adalah proses perubahan air dari fasa cair ke fasa gas.
❑ Penguapan dari tanaman disebut transpirasi dan gabungan
keduanya disebut evapotranspirasi.
❑ Penguapan merupakan mekanisme masuknya uap air ke atmosfer
sebagai bagian dari siklus hidrologi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju penguapan antara lain suhu udara, kecepatan
angin dan sinar matahari.
❑ Alat ukur cuaca dan iklim untuk penguapan di area terbuka
adalah Panci Penguapan Terbuka (Open Pan) dan untuk di
ruangan adalah Piche Evaporimeter. Satuan penguapan dari
keduanya adalah milimeter.
❑ Penguapan yang diperoleh dari panci penguapan merupakan
representasi dari "tebalnya" lapisan air yang menguap di alam
terbuka seperti dari danau, laut dan sungai. Satu set alat ukur
panci penguapan terdiri dari
❑ Termometer air.
❑ Cup Counter Anemometer tinggi 0,5 m.
❑ Hook Gauge untuk mengukur tinggi air.
❑ Still Well yang merupakan tempat menempatkan Hook
Gauge.
❑ Piche Evaporimeter digunakan untuk mengukur laju
penguapan dalam ruangan, yang tidak terkena sinar matahari
hari secara langsung dan juga terhindar dari gerak angin.
5: Tekanan Udara dan Alat Ukurnya

❑ Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu.
❑ Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara
yang sama disebut dengan Isobar.
❑ Pemanasan matahari mempengaruhi perbedaan tekanan udara
❑ Pengukuran menggunakan barometer dengan satuan bar (1 atm = 1,013 bar),
dimana :
❑ Satuan tekanan udara dinyatakan dalam milibar, di mana:
❑ 1 milibar = 0,001 bar,
❑ 1 bar = 105 N/m2,
❑ 1 milibar = 102 N/m2.
❑ Tekanan udara standar setara tinggi kolom air raksa, di mana tekanan 1
atmosfer =760 mmHg =1,013 bar
❑ Persebaran: semakin tinggi tempat, semakin rendah tekanan udara. Tekanan udara
berkaitan dengan tinggi suatu tempat. Semakin tinggi suatu tempat maka tekanan
udaranya akan semakin berkurang karena kerapatan udara semakin kecil.
❑ Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian mengikuti persamaan Laplace
sebagai berikut:
di mana:
P = Tekanan pada ketinggian Z (mmHG)
Po = Tekanan mula-mula (mmHG)
k = Koefisian pemuaian udara (0,00367)
t = suhu udara rata-rata sampai ketinggian Z dalam °C
Z = ketinggian dalam meter
6: Arah dan Kecepatan Angin dan Alat Ukurnya

❑ Angin adalah udara yang bergerak dari udara yang bertekanan tinggi ke udara yang
bertekanan rendah ATAU sebagai gerak udara relatif terhadap permukaan bumi pada
arah mendatar.
❑ Macam gerakan angin : Konveksi, Adveksi dan turbulensi
❑ Persebaran: Tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah
❑ Kecepatan angin dipengaruhi oleh gradien barometris (perbedaan tekanan udara),
relief, ketinggian, letak lintang, dan durasi siang-malam
❑ Alat ukur angin menggunakan anemometer. Anemometer terdiri dari dua bagian
yaitu Wind Vane dan Cup Counter.
❑ Wind Vane berfungsi untuk menentukan arah dari mana angin berhembus
dalam derajat atau mata angin. Jika arah angin disebut "timur" artinya angin
berhembus dari timur menuju barat.
❑ Cup counter berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Semakin cepat
putaran cup counter berarti kecepatan angin semakin tinggi.
❑ Gaya penyebab gerak angin muncul karena adanya perbedaan tekanan pada dua
tempat berbeda. Gaya ini dinamakan gaya gradien tekanan. Besarnya dirumuskan
sebagai berikut :
di mana :
Pn = gaya gradien tekanan
∆p = beda tekanan
∆n = beda jarak
𝞺= massa jenis udara

Tanda minus (-) dalam persamaan tersebut menyatakan bahwa arah Pn selalu dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah.
❑ Manfaat Angin :
❑ Menentukan waktu penggarapan tanaman
❑ Membantu penyerbukan tanaman
❑ Membantu kapal tradisional pergi – pulang melaut
❑ Olahraga dan rekreasi
❑ Jenis-jenis angin antara lain :
❑ Angin lokal : Angin yang bertiup hanya di tempat- tempat tertentu dan tidak
secara kontinyu. Angin ini bertiup sebagai akibat dari pengaruh kondisi wilayah
sekitarnya. Angin lokal terdiri dari :
❑ Angin darat : angin yang bergerak dari darat ke laut, terjadi pada malam
hari.
❑ Angin laut : angin yang bergerak dari laut ke darat, terjadi pada siang hari.
❑ Angin lembah : angin yang bergerak dari lembah ke puncak bukit/ gunung,
terjadi pada siang hari.
❑ Angin gunung : angin yang bergerak dari gunung/ puncak bukit ke puncak
lembah, terjadi pada malam hari.
❑ Angin Fohn : angin yang menuruni lereng, mempunyai sifat kering, panas,
kencang dan ribut; karena angin tersebut telah kehilangan uap air pada lereng di
bagian yang lain. Di Sumatra Utara disebut angin Bohorok, di Jawa Tengah disebut
angin Kumbang, di Jawa Timur disebut angin Gending dan Grenggong, di Irian
disebut Angin Wambraw, dan di Sulawesi Selatan disebut angin Brubu.
❑ Angin musim : gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan
udara yang mencolok antara benua dan lautan.
❑ Angin siklon dan angin antisiklon
❑ Angin siklon yaitu angin yang terjadi akibat daerah yang bertekanan rendah
dikelilingi daerah yang bertekanan tinggi.
❑ Angin Antisiklon, yaitu kebalikan angin siklon, yaitu daerah yang tekanannya
tinggi dikelilingi daerah yang tekananya rendah.
❑ Angin muson biasanya setengah tahun pertama berupa angin darat yang kering,
selanjutnya angin laut yang basah. Angin muson terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai
berikut.
❑ Angin Muson Barat terjadi di bulan Oktober – April. Hal ini terjadi karena tekanan
udara di Asia lebih rendah dari Afrika Selatan dan Australia. Tidak ada hujan di
Indonesia.
❑ Angin Muson Timur terjadi di bulan April – Oktober. Hal ini terjadi karena tekanan
udara di Asia lebi tinggi dari Afrika Selatan dan Australia. Membawa hujan di
Indonesia.
❑ Angin tetap : Angin yang bertiup sepanjang tahun dengan arah yang sama. Angin tetap
dibagi menjadi :
❑ Angin Pasat dan Anti-Pasat : Angin pasat memiliki arah angin dari daerah subtropik
ke ekuator (daerah tropik). Angin pasat meliputi angin pasat timur (dari arah timur
laut) dan angin pasat tenggara (dari arah tenggara). Pertemuan kedua angin pasat
berada di sekitar khatulistiwa. Sedangkan angin anti-pasat dari ekuator ke kutub
lalu berhenti di subtropik. Angin anti pasat jika di belahan bumi utara disebut angin
anti-pasat barat daya, sedangkan di belahan bumi selatan disebut angin anti-pasat
barat laut.
❑ Angin Barat dan Angin Timur, dimana angin barat adalah angin yang bertiup dari
zona tekanan maksimum subtropik menuju zona tekanan minimum sub-arktik.
Karena pengaruh rotasi maka angin ini berbelok menuju timur sehinga seolah-olah
datang dari arah barat. Sedangkan angin timur Angin yang bertiup dari zona
tekanan maksimum kutub menuju zona tekanan minimum sub-arktik. Karena
pengaruh rotasi maka berbelok seolah-olah dari arah timur menuju ke barat.
Terjadi di sekitar Lintang 60° baik Utara maupun Selatan
7: Curah Hujan dan Alat Ukurnya
❑ Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air ke permukaan bumi atau jatuhan
hydrometeor atau presipitasi yang sampai ke bumi dalam bentuk cair.
❑ Bentuk jatuhan hydrometeor lainnya ialah salju dan es yang fasanya padat.
❑ Pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan (rain gauge), yang terdiri dari
penakar hujan tipe observatorium (PH Obs) dan penakar hujan otomatis (PH Hellman).
❑ PH Obs merupakan alat ukur curah hujan manual dengan menggunakan gelas
penakar.
❑ PH Hellman adalah alat ukur curah hujan secara otomatis dengan menghasilkan
grafik curah hujan pada kertas pias. Data yang dihasilkan alat penakar hujan
Hellman antara lain:
❑ Waktu terjadinya hujan
❑ Periode hujan (jam)
❑ Intensitas curah hujan (mm/menit atau mm/jam)
❑ Jumlah curah hujan (mm)
❑ Banyaknya hujan yang terukur saat pengamatan hujan disebut curah hujan. Pada
dasarnya curah hujan merupakan perbandingan volume air hujan dengan luas alasnya.
Jika dirumuskan sebagai berikut:

di mana:
h = tinggi air hujan (mm)
V = volume air hujan (mm³)
A = luas alas penampung (mm²)
Satuan curah hujan adalah milimeter. Curah hujan 1 (satu) milimeter berarti bahwa pada luasan satu meter persegi pada
tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
❑ Klasifikasi Hujan:
❑ Berdasarkan ukuran butirnya
❑ Gerimis (drizzle) diameter kurang dari 0,5 mm
❑ Salju
❑ Batu es
❑ Deras (rain) dengan diameter sekitar 7 mm
❑ Berdasarkan proses terjadinya :
❑ Hujan Zenithal (konveksi) : hujan diakibatkan adanya massa udara yang banyak
mengandung uap air naik secara vertikal atau hujan yang terjadi di daerah
khatulistiwa.
❑ Hujan frontal : hujan ketika massa udara panas dan dingin bertemu
❑ Hujan orografis : hujan ketika massa udara yang mengandung uap air bergerak
ke lereng gunung atau pegunungan
❑ Hujan siklonal : hujan yang terjadi karena angin siklon membuat udara panas
naik dan menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi.
❑ Hujan Muson : hujan yang terjadi karena angin muson membawa uap air ke
suatu wilayah
❑ Hujan Buatan : Mengumpulkan titik-titik air dengan memberi inti kondensasi
di udara, berupa butiran garam, urea dsb. Syarat hujan buatan :
❑ Ada awan comulonimbus ± 2 km tebalnya
❑ Ketinggian awan 5000 – 7000 kaki
❑ Kecepatan Angin < 8 knot
❑ RH ≥ 70 %
❑ Titik air pada awan 1,8 – 2 mikron
8: Awan
❑ Awan adalah akumulasi dari titik-titik uap air di atmosfer atau kumpulan tetesan air
(kristal-kristal es) di dalam udara yang terjadi karena pengembunan/pemadatan
udara setelah melampaui keadaan jenuh.
❑ Titik-titik awan sebenarnya bukan air murni melainkan inti kondensasi yang
dikelilingi embun → kristal garam. Ukuran titik air yang membentuk awan
berdiameter antara 0,004-0,008 mm.
❑ Klasifikasi Awan:
❑ Berdasarkan ketinggian :

❑ Berdasarkan bentuk :
❑ Commulus seperti bergumpal-gumpal
❑ Stratus seperti berlapis-lapis dan mirip dengan kabut
❑ Cirrus seperti serabut yang halus dan memanjang di langit
❑ Nimbus tidak memiliki bentuk yang tetap
Manfaat iklim dan cuaca bagi aktivitas pertanian tercantum dalam QS Al-
baqarah ayat 21-22
Klasifikasi Iklim

❖ Perbedaan iklim di berbagai wilayah dipengaruhi oleh perbedaan garis lintang serta proses
rotasi dan revolusi bumi
❖ Klasifikasi iklim :
❖ Iklim Matahari : iklim yang berdasarkan intensitas sinar matahari yang diterima di
permukaan bumi -> semakin jauh dari khatulistiwa, semakin sedikit intensitas sinar
matahari. Meliputi (menurut KLAGES ):
❖ Daerah iklim tropis: 00 LU – 23,50 LU/LS
❖ Daerah iklim subtropis: 23,50 LU – 400 LU/LS
❖ Daerah iklim sedang: 400 LU – 66,50 LU/LS
❖ Daerah iklim dingin/kutub : 66,50 LU – 900 LU/LS
❖ Iklim Fisis : iklim yang berdasarkan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Iklim fisis
meliputi iklim continental, iklim laut, iklim dataran tinggi, dan iklim gunung.
❖ Iklim F. Junghun : iklim yang berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan.
Iklim junghun meliputi daerah dingin, daerah sejuk, daerah sedang, dan daerah
panas.
❖ Iklim Schmidt Fergusson : iklim yang berdasarkan rata-rata bulan kering dan bulan
basah setiap tahun. Penentuannya menggunakan metode mohr. Bulan kering
memiliki curah hujan < 60 mm, sedangkan bulan basah curah hujan > 100 mm.
❖ Iklim Oldeman : iklim yang berdasarkan curah hujan. Mirip dengan Schmidt-
Fergusson, namun dihubungkan dengan pertanian. Bulan kering memiliki curah
hujan < 100 mm, sedangkan bulan basah > 100 mm.
❖ Iklim Koppen : iklim yang berdasarkan temperatur udara dan curah hujan. Iklim koppen
terbagi menjadi lima, yaitu iklim tropis (suhu rata-rata tiap bulan di atas 18oC), iklim
kering (tingkat penguapan yang melebihi curah hujan rata-rata tahunan), iklim sedang (suhu
rata-rata pada bulan terdingin dibawah 18oC tapi di atas -3oC. Suhu rata-rata pada bulan
terhangat di atas 10oC.), iklim hujan salju (suhu rata-rata bulan terdingin di bawah -3oC.
Suhu rata-rata pada bulan terhangat di atas 10oC.), dan iklim kutub (suhu rata-rata pada
bulan terhangat di bawah 10oC).
❖ Iklim Hujan Tropis (A) terdiri dari Af (Iklim hutan hujan tropis), Aw (Iklim
Savanna), Am (iklim muson tropis)
❖ Iklim kering (B) terdiri dari BSh (Iklim stepa terik), BSk (Iklim stepa sejuk), BWh
(Iklim gurun terik), BWk (Iklim gurun sejuk)
❖ Iklim hujan sedang (C) terdiri dari Cfa (Lengas semua musim, Musim panas terik),
Cfb (Lengas semua musim, Musim panas panas), Cfc (Lengas semua musim, Musim
panas pendek, sejuk), Cwa (Hujan musim panas, Musim panas terik), Cwb (Hujan
musim panas, Musim panas panas), Csa (Hujan musim dingin, Musim panas terik),
Csb (Hujan musim dingin, Musim panas panas)
❖ Iklim Hujan salju (D) terdiri dari Dfa (Lengas semua musim, Musim panas terik), Dfb
(Lengas semua musim, Musim panas, panas), Dfc (Lengas semua musim, Musim
panas, sejuk), Dfd (Lengas semua musim, Musim dingin, dingin luar biasa), Dwa
(Hujan musim panas, Musim panas terik), Dwb (Hujan musim panas, Musim panas,
panas), Dwc (Hujan musim panas, Musim panas sejuk), Dwd (Hujan musim panas,
Musim dingin, dingin luar biasa)
❖ Iklim Kutub (E) terdiri dari ET (Tundra), EF (Salju es dan es abadi)
Iklim Junghuhn

11,1 – 6,2ºC
Zone dingin
Lumut
2500 m
17,1 – 11,1ºC
Zone sejuk Kopi, kina, Sayuran, Pinus
1500 m
22 – 17,1ºC
Zone sedang Kopi, Kina, Karet, Teh
600 m
26,3 - 22ºC
Karet, Coklat, tembakau, Karet, Tebu,
Zone panas
Jagung, Padi, Kelapa
0m
 Menurut MOHR: TEMPERATUR, HUJAN (5DAERAH)
I. Daerah Basah: CH > 100 mm / bulan
II. Daerah Agak Basah
III. Daerah Agak Kering
IV. Daerah Kering : CH < 60 mm / bulan
V. Daerah Sangat Kering

 Menurut OLDEMAN: KEBUTUHAN AIR UNTUK TANAMAN PADI


A. Lebih dari 9 bulan basah berurutan
B. 7 – 9 bulan basah berurutan
C. 5 – 6 bulan basah berurutan
D. 3 – 4 bulan basah berurutan
E. < 3 bulan basah berurutan

• Menurut Schmidt-Fergusson :
Tipe A (Sangat Basah) jika Q = 0% - 14,3%
Tipe B (Basah) jika Q =14,3% - 33,3%
Tipe C (Agak Basah) jika Q =33,3% - 60%
Tipe D (Sedang) jika Q =60% - 100%
Tipe E(Agak Kering) jika Q = 100% - 167%
Tipe F (Kering) jika Q = 167% - 300%
Tipe G (Sangat Kering) jika Q = 300% - 700%
Tipe H (Luar Biasa Kering) jika Q = > 700%
rata - rata bulan kering
Q=  100 %
rata - rata bulan basah
Klimatologi dapat dibagi berdasarkan pada :
➢ Klimatologi berdasarkan Keilmuan
➢ Klimatografi (deskriptif)
➢ Klimatologi fisik (fisika, matematika)
➢ Klimatologi dinamika (Fisika, matematika, sinoptik)
➢ Klimatologi terapan (ilmu iklim & terapan)
➢ Contoh: Agroklimatologi, klimatologi perkotaan, kelautan, bangunan dll
➢ Klimatologi berdasarkan Ruang Lingkup di Atmosfer
➢ Mikroklimatologi
➢ Meso klimatologi
➢ Makro klimatologi

Manfaat Iklim :
• Bidang pertanian : Negara yang beriklim tropis sangat cocok untuk usaha pertanian,
karena udaranya yang panas dan mendapatkan curah hujan sepanjang tahun.
• Bidang perhubungan/ transportasi : Penerbangan di daerah yang beriklim tropis
biasanya tidak senyaman penerbangan di daerah iklim sedang, karena di daerah
beriklim tropis udara selalu lembab banyak ditutupi oleh awan sehingga
penerbangan sering terganggu.
• Bidang Industri, Contoh : Industri elektronik seperti AC (air conditioner) di Negara-
negara yang keadaan cuacanya panas.
Perubahan Iklim Bumi

➢ Kolaborasi Bali Climate Change (2007) : Perubahan Iklim Global adalah perubahan
pola perilaku iklim dalam kurun waktu tertentu yang relatif panjang.
➢ Agus Winarso (2007) : Perubahan Iklim Global adalah perubahan unsur-unsur iklim
(suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin, dan sebagainya) secara global terhadap
normalnya.
➢ Peraturan Pemerintah Pekerjaan Umum No 11/PRT/M/2012 : Perubahan Iklim
adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara
global.

Tanda-tanda Perubahan Iklim :


• Kenaikan suhu global
• Kenaikan permukaan air laut
• Angka curah hujan
Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim, ada 3 :
✓ Pengaruh Ekstra-Teresterial
✓ Perubahan orbit bumi dan sudut sumbu bumi : Adanya perubahan luas permukaan
bumi yang menghadap matahari dan mengubah intensitas radiasi juga.
✓ Noda matahari (sun-spot) : Pada permukaan matahari terdapat bagian yang
bersuhu lebih dingin dan berwarna lebih gelap, disebut noda matahari (sun-spot).
Perubahan noda matahari atau perubahan suhu matahari ini menimbulkan
perubahan medan magnet bumi dan mempengaruhi sistem peredaran atmosfer.
✓ Aktifitas Kebumian
✓ Letusan gunung berapi adalah salah satu penyebab perubahan iklim. Dampak dari
letusan ini cukup besar namun tidak bersifat menyeluruh seperti halnya dampak
GRK.
✓ Aktifitas Manusia
✓ Gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh aktifitas manusia menjadi penyumbang
terbesar terhadap pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim.
✓ GRK dari ulah perbuatan manusia berasal dari:
✓ Sektor transportasi
✓ Industri
✓ Pembuangan sampah
✓ Pemakaian Pupuk yang berlebih
✓ Perubahan tata guna lahan
GANGGUAN-GANGGUAN IKLIM
1. Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)
▪ Efek rumah kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu
udara panas yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil.
▪ Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas CO2 dan gas-
gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh
banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya.
▪ Dampak pemanasan global antara lain:
▪ Perubahan iklim atau cuaca (meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrem)
▪ Kenaikan frekuensi dan intensitas badai
▪ Mencairnya es di kutub
▪ Menaikkan suhu permukaan laut sehingga terjadi penambahan ketinggian air
laut atau meningkatnya level permukaan laut

2. El Nino
Peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut pantai barat Peru-Equador yang
mengakibatkan gangguan iklim secara global. Gejala yang terjadi : Kekeringan di Asia
dan Afrika
3. La Nina
• Kebalikan dari El Nino, konsentrasi panas terjadi di wilayah Indonesia sehingga angin
basah sekitar Pasifik dan Samudera Hindia bergerak ke Indonesia. Gejalanya : musim
hujan yang lama di Indonesia dan sekitarnya

Dampak Negatif Perubahan Iklim, antara lain:


• Terhadap Lingkungan :
1. Perubahan musim
2. Kekeringan
3. Banjir dan longsor (curah hujan meningkat), kebakaran
4. Terganggunya ekosistem
5. Kenaikan permukaan air laut
6. Kelangkaan air dan makanan

• Terhadap kesehatan :
1. Diare
2. Kolera
3. Kanker kulit
4. Malaria
5. DBD
6. Kekurangan gizi
7. Kematian
8. Fluktuasi cuaca dalam jangka pendek dapat menimbulkan efek seperti heat
stress dan hipotermia.
Hubungan perubahan iklim dengan global warming:
Global Warming sebagai salah satu bentuk perubahan iklim pada masa kini adalah
manifestasi dari faktor alam dan faktor manusia

Penanggulangan :
1. Membudayakan gemar menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup sebagai
pagar rumah.
2. Penebangan pohon harus di ikuti dengan penanaman kembali bibit pohon yang
sama dalam jumlah yang lebih banyak.
3. Jangan membuka lahan dengan membakar.
4. Hemat energi.
5. Mendesain bangunan dengan sirkulasi udara dan pencahayaan alami, sehingga
meminimalkan penggunaan AC dan penerangan listrik.
6. Usahakan menggunakan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan bakar
ramah lingkungan.
7. Bagi industri selalu memantau emisi gas buang limbahnya.
8. Beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi.
Perubahan dan Variabilitas
Iklim

Dampak

Mitigasi Adaptasi
Respon
Tujuan adaptasi: Tipe data iklim yang
diperlukan untuk kajian
- Perencanaan yang lebih baik dengan dampak:
mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) - Perubahan iklim rata-
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan rata jangka panjang
(contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian) (exposure’s mean
change)
- Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim
- Potensi intensitas dan
(contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan,
frekuensi iklim ekstrim
longsor)
(variability of exposures)
Sumber : Santoso, 2006
Mitigasi

▪ Mitigasi dapat diartikan sebagai kegiatan mengurangi dampak perubahan iklim.


▪ Mitigasi dilakukan dengan menyusun Rencana Aksi Gas Rumah Kaca pada tingkat
Nasional dan Provinsi.
▪ Mitigasi pada tingkat kabupaten

Mitigasi Perubahan Iklim ada 2 :


• Pengendalian Pelepasan GRK
• Salah satu cara mitigasi adalah pengendalian faktor pendorong dari perubahan
iklim, yang dalam hal ini adalah mengendalikan pelepasan GRK ke atmosfer/
mengurangi kegiatan yang menghasilkan GRK.
• Penyerapan GRK
• Perluasan hutan atau kawasan berhutan merupakan salah satu strategi untuk
memperbesar penyerapan unsur-unsur penyebab perubahan iklim.Metode
memperluas hutan atau kawasan berhutan dapat menempuh pendekatan
agroforestry/ wanatani.
TUGAS

1. Bagaimana proses terjadinya angin puting beliung, angin tornado, dll?


2. Kenapa kumparan angin tersebut bisa mengenai benda-benda di sekitar
maupun tidak mengenainya? Apa penyebabnya?
3. Kenapa suara petir selalu menggelegar ketika hujan sangat lebat? Apa
penyebabnya? Berapa kecepatan waktu ya?
4. Kenapa kilat yang muncul duluan dibanding suara petir yang menggelegar? Apa
sebabnya?
5. Carilah ayat-ayat Al-qur’an yang berhubungan dengan materi bab ini?

Anda mungkin juga menyukai