Anda di halaman 1dari 29

BAB 6 ALAT PENGUMPUL

PANAS MATAHARI

WELLY ANGGRAINI, M.Si


Pendahuluan
• Pada sekitar akhir abad 19, aliran listrik surya diketemukan oleh ahli fisika
Jerman bernama Alexandre Edmond Becquerel secara kebetulan dimana berkas
sinar matahari jatuh pada larutan elektro kimia bahan penelitian, sehingga
muatan elektron pada larutan meningkat.Baru pada awal abad 20, Albert Einstein
menamakan penemuan peristiwa listrik alami ini dengan sebutan “Photoelectric
Effect”, yang kemudian merupakan pengertian dasar pada “Photovoltaic Effect”
(Albert Einstein mendapat Nobel Prize Fisika)Kemudian sekitar tahun 1930,
penelitian berlanjut dan berhubungan dengan penemuan konsep “Quantum
Mechanics” untuk menciptakan teknologi baru “solid-state”.

• Tahun , teknologi disain dan efisiensi Sel Surya terus berlanjut dan di aplikasikan
ke pesawat ruang angkasa.Tahun 1970 an, dunia menggalangkan sumber energi
alternatip yang “renewable” dan ramah lingkungan, maka Photovoltaic mulai
diaplikasikan ke “low power warning systems” dan “offshore buoys” (tetapi
produksi PV tidak dapat banyak karena masih “handmade”).

• Baru pada tahun 1980 an, perusahaan PV bergabung dengan instansi energi
pemerintah agar dapat lebih memproduksi PV sel dalam jumlah besar, sehingga
harga per sel-surya dapat lebih ditekan serendah mungkin.
• Pengumpul panas surya adalah alat yang mengumpulkan panas dengan
menyerap sinar matahari. Sinar matahari merupakan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang inframerah (panjang)
hingga ultraviolet (pendek).
• Alat yang dapat mengumpulkan panas matahari disebut Panel Surya atau Sel
Surya.

PANEL SURYA
• Panel surya / solar cell disebut juga dengan sel fotovoltaik, merupakan
perangkat listrik yang merubah energi dari cahaya langsung menjadi listrik
oleh efek fotovoltaik.

• Fungsi sel surya adalah menangkap energi dari sinar matahari, yang
nantinya akan diubah menjadi tenaga listrik.

• Adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan energi panas matahari,


dan kemudian diubah menjadi energi listrik.

• Panel surya terdiri dari sel-sel surya (photovoltaic cells) yang disusun secara
seri dan paralel. Sel surya ini terbuat dari bahan khusus semikonduktor
yang disebut silikon
Skema panel Surya

Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya


 Panel Surya/ Solar Cell
 Panel surya ini berfungsi untuk mengkonversi tenaga matahari menjadi listrik. Kebutuhan panel surya
untuk tiap pemasangan akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan daya (watt) yang diinginkan.

 Charge Control
 Fungsi dari komponen ini adalah untuk menjaga agar baterai tidak kelebihan tegangan (under charger)
dengan begitu maka akan memperawet umur baterai.

 Battery
 Seperti baterai pada umumnya, baterai dalam pemasangan pembangkit listrik juga berfungsi sebagai
penyimpan daya. Untuk baterai yang digunakan sebaiknya menggunakan baterai gel atau baterai kering.
Meskipun berharga lebih mahal, baterai ini paling sering direkomendasikan dan disebut-sebut sebagai
baterai terbaik untuk listrik tenaga surya.

 Inverter/Converter
 Komponen yang terakhir berfungsi untuk mengkonversikan tegangan searah menjadi tegangan bolak
balik (AC). Oleh karena itu komponen ini bersifat optional. Tidak diperlukan untuk beban yang hanya
membutuhkan tegangan searah (DC).,
• Solar panel, mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon
(disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon
yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih
tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36
sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).

• Charge Controller, digunakan untuk mengatur pengaturan pengisian baterai.


Tegangan maksimun yang dihasilkan solar cells panel pada hari yang terik
akan menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai.

• Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah


(DC) menjadi tegangan bolak balik (AC).

• Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari tenaga
surya. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar
matahari.
Struktur Panel Surya dan Fungsinya

 Substrat
 Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen panel surya. Material ini harus
memiliki konduktifitas listrik yang baik karena struktur ini juga akan berfungsi sebagai kontak
termal positif panel surya. Umumnya material yang digunakan adalah metal atau logam seperti
alumunium atau molybdenum. Untuk panel surya dye-sensitizied (DSSC) dan panel surya
organik, substrat ini juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya.

 Material Semikonduktor
 Material semikonduktor merupakan bagian inti dari panel surya yang mempunyai lapisan tipis.
Adapun fungsi dari material semikonduktor ini adalah untuk menyerap cahaya dan sinar matahari.
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material
semikonduktor yaitu semikonduktor tipe (+) dan tipe (-) yang membentuk p-n junction. Selain
substrat sebagai kontak positif, pada permukaan material semikonduktor biasanya dilapiskan
material metal transparan sebagai kontak negatif yang disebut dengan contact grid.

 Lapisan Antireflektif
 Material anti-refleksi adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara
semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya belok ke arah semikoduktor sehingga
meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali. Adapun fungsi dari komponen ini adalah untuk
mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor.

 Enkapsulasi
 Enkapsulasi merupakan bagian yang berfungsi untuk melindungi modul surya dari hujan atau
kotoran. Struktur inilah yang mejadikan panel surya menjadi mudah untuk dibersihkan dan tidak
memerlukan perawatan oleh ahi khusus.
Bahan sel surya terdiri dari:
a. kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel
surya dari keadaan lingkungan
b. material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi
jumlah cahaya yang dipantulkan
c. semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk
menghasilkan medan listrik
d. saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim ke
perabot listrik.

Cara kerja sel surya :


• Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor
dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan
semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron.
• Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-
konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada
bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan
listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir
untuk digunakan pada perabot listrik.
Prinsip Kerja Sel surya Fotovoltaik
Jenis jenis Panel Surya
1. Monocrystalline

 menggunakan crystalline tunggal (single –crystal-Si) dan memiliki efisiensi


paling tinggi dikelasnya.
 Mono-Si dapat diketahui dari warna sel hitam gelap dengan model
terpotong pada tiap sudutnya.
 Panel surya yang paling efisien dan mahal terbuat dari sel monocrystalline.
Panel surya ini menggunakan silikon yang sangat murni.
 Jenis monocrystalline merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan
dengan teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik persatuan luas yang
paling tinggi.
 Monokristal dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi
listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim ekstrim.
 Panel surya ini memiliki efisiensi sampai dengan 15%.
 Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat
yang cahaya mataharinya kurang (teduh). Efisiensinya akan turun drastis
dalam cuaca berawan. Kelemahannya, sel surya jenis ini jika disusun
membentuk solar modul (panel surya) akan menyisakan banyak ruangan
yang kosong karena sel surya seperti ini umumnya berbentuk segi enam
atau bulat, tergantung dari bentuk batangan kristal silikonnya, seperti
terlihat pada gambar berikut.
Keterangan gambar:
1. Batangan kristal silikon murni
2. Irisan kristal silikon yang sangat tipis
3. Sebuah sel surya monocrystalline yang sudah jadi
4. Sebuah panel surya monocrystalline yang berisi susunan sel surya monocrystalline.
Nampak area kosong yang tidak tertutup karena bentuk sel surya jenis ini.
2. Polycrystalline
 Merupakan Panel Surya yang memiliki susunan kristal acak karena dipabrikasi
dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas permukaan yang lebih
besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik
yang sama. Jenis panel surya ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan
tipe monokristal, sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah.
 Sering disebut multi kristal, panel surya yang dibuat dengan
sel polycrystalline sedikit lebih murah dan sedikit kurang efektif jika
dibandingkan dengan sel monocrystalline.
 Jenis ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dilebur / dicairkan
kemudian dituangkan dalam cetakan yang berbentuk persegi. Kemurnian kristal
silikonnya tidak semurni pada sel surya monocrystalline, karenanya sel surya
yang dihasilkan tidak identik satu sama lain dan efisiensinya lebih rendah,
sekitar 13% - 16% .
 Tampilannya nampak seperti ada motif pecahan kaca di dalamnya. Bentuknya
yang persegi, jika disusun membentuk panel surya, akan rapat dan tidak akan
ada ruangan kosong yang sia-sia seperti susunan pada panel surya
monocrystalline di atas. Proses pembuatannya lebih mudah dibanding
monocrystalline, karenanya harganya lebih murah. Jenis ini paling banyak
dipakai saat ini.
3. Thin Film Solar Cell (TFSC)

 Merupakan Panel Surya (dua lapisan) dengan struktur lapisan tipis


mikrokristal-silicon dan amorphous dengan efisiensi modul hingga 8.5%.
Sehingga untuk luas permukaan yang diperlukan per watt daya yang
dihasilkan lebih besar daripada monokristal & polykristal.
 Inovasi terbaru adalah Thin Film Triple Junction Photovoltaic (dengan tiga
lapisan). Jenis panel surya ini dapat berfungsi sangat efisien dalam udara
yang sangat berawan dan dapat menghasilkan daya listrik sampai 45% lebih
tinggi dari panel jenis lain dengan daya yang ditera setara.
 Jenis sel surya ini diproduksi dengan cara menambahkan satu atau
beberapa lapisan material sel surya yang tipis ke dalam lapisan dasar. Sel
surya jenis ini sangat tipis karenanya sangat ringan dan fleksibel.
Jenis ini dikenal juga dengan nama TFPV (Thin Film Photovoltaic).
Berdasarkan materialnya, sel surya thin film ini digolongkan menjadi:

3.1. Amorphous Silicon (a-Si) Solar Cells.

Sel surya dengan bahan Amorphous Silicon ini, awalnya banyak diterapkan pada
kalkulator dan jam tangan. Namun seiring dengan perkembangan teknologi
pembuatannya penerapannya menjadi semakin luas. Dengan teknik produksi yang
disebut "stacking" (susun lapis), dimana beberapa lapis Amorphous Silicon
ditumpuk membentuk sel surya, akan memberikan efisiensi yang lebih baik antara
6% - 8%.
3.2. Cadmium Telluride (CdTe) Solar Cells.
Sel surya jenis ini mengandung bahan Cadmium Telluride yang memiliki efisiensi
lebih tinggi dari sel surya Amorphous Silicon, yaitu sekitar: 9% - 11%.

3.3. Copper Indium Gallium Selenide (CIGS) Solar Cells.


Dibandingkan kedua jenis sel surya thin film di atas, CIGS sel surya memiliki
efisiensi paling tinggi yaitu sekitar 10% - 12%. Selalin itu jenis ini tidak mengandung
bahan berbahaya Cadmium seperti pada sel surya CdTe.
Efisiensi berbagai jenis sel surya

Penyebab Turunnya Efisiensi


• Rugi efisiensi berkaitan dengan cahaya yg energinya terlalu kecil atau terlalu besar. Cahaya
berfrekuensi rendah (aras kemerahan) energinya lebih kecil dibanding cahaya berfrekuensi
lebih tinggi.
• Cahaya yg memasuki sel surya bisa :
• Menembus sel.
• Diserap, menimbulkan panas dalam bentuk getaran atomik.
• Memisahkan elektron dari ikatannya, menghasilkan pasangan elektron-lubang.
• Menghasilkan pasangan elektron-lubang, tetapi kelebihan energi sehingga menjadi
panas.
Manfaat Panel surya :
1. Membantu mengurangi pemanasan global.
2. Tagihan listrik jadi lebih hemat secara jangka panjang.
3. Menghemat ketergantungan pada listrik berbahan batu bata.
4. Mudah dipasang dan digunakan.
5. Tidak memerlukan lahan yang luas.

Keunggulan Surya Panel


1. Panel surya termasuk ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi
gas rumah kaca yang berbahaya, seperti karbon dioksida. Panel surya juga
tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim.
2. Panel surya memanfaatkan energi matahari, dan matahari adalah sumber
energi yang paling berlimpah di planet bumi.
3. Banyak negara di dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi
pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
4. Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakainya yang
mencapai sekitar 20 tahun.
5. Karena masa painya yang panjang, yaitu mencapai 25-30 tahun. Maka,
panel surya menggaransi penggunanya untuk menghemat biaya energi.
• Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis
• Bersih, ramah lingkungan
• Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang
• Praktis, tidak memerlukan perawatan
• Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

Kelemahan Panel Surya :


1. Saat ini, panel surya masih relatif mahal. Meskipun panel surya banyak
mengalami penurunan harga, harga panel surya masih cenderung mahal,
yaitu sekitar $ 12000-18000.
2. Sekarang ini, panel surya ini perlu ditingkatkan efisiensinya. Rata-rata panel
surya mencapai efisiensi kurang dari 20%. Hal inilah yang menjadi salah satu
penyebab banyak orang tidak memilih panel surya.
3. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
Contohnya terbuat dari material silikon.
4. Jika tidak berhati-hati, daur ulang panel surya dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan, karena kandungan panel surya seperti silikon,
selenium, dan lainnya, dimana itu semua merupakan gas rumah kaca, dapat
ditemukan di panel surya. Hal ini berbahaya karena dapat menjadi sumber
pencemaran selama proses daur ulang.
Prinsip Dasar Teknologi Solar Cell (Photovoltaic) Dari Bahan Silikon
(Prinsip Kerja Panel Surya)

• Solar Cell merupakan suatu perangkat semi konduktor yang dapat


menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan
energi listrik terjadi jika pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang
tersusun dalam kristal semikonduktor ketika diberikan sejumlah energi. Salah
satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan sebagai Solar Cell adalah
kristal Silicon
Semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N

 Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif),


sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif)
dalam struktur atomnya.
 Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping
material dengan atom dopant. Doping adalah memberikan atau menanamkan
atom yg berbeda pada lapisan silikon. Dimana utk mendapatkan material silikon
tipe-p silikon didoping oleh atom boron, sedangkan utk material silikon tipe-n,
silikon didoping oleh atom fosfor.
 Peran dari p-n junction adalah utk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik.
Prinsip Dasar Solar Cell (Photovoltaic) Dari Bahan Tembaga

• Photovoltaic berdasarkan bentuk dibagi dua, yaitu Photovoltaic padat dan


Photovoltaic cair
• Photovoltaic cair prinsip kerjanya hampir sama dengan prinsip elektrovolta,
namun perbedaanya tidak adanya reaksi oksidasi dan reduksi secara bersamaan
(redoks) yang terjadi melainkan terjadinya pelepasan elektron saat terjadi
penyinaran oleh cahaya matahari dari pita valensi (keadaan dasar) ke pita
konduksi (keadaan elektron bebas) yang mengakibatkan terjadinya perbedaan
potensial dan akhirnya menimbulkan arus.
• Pada Solar Cell cair dari bahan tembaga terdapat dua buah tembaga yaitu
tembaga konduktor dan tembaga semikonduktor. Tembaga semikonduktor akan
menghasilkan muatan elektron negatif jika terkena cahaya matahari, sedangkan
tembaga konduktor akan menghasilkan muatan elektron positif. Karena adanya
perbedaan potensial akhinya akan menimbulkan arus.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sel Surya
Pengoperasian maximum Sel Surya sangat tergantung pada :
a. ambient air temperature
b. radiasi solar matahari (insolation)
c. kecepatan angin bertiup
d. keadaan atmosfir bumi
e. orientasi panel atau array PV
f. posisi letak sel surya (array) terhadap matahari (tilt angle )

A. ambient air temperature


Sebuah Sel Surya dapat beroperasi secara maximum jika temperatur sel tetap
normal (pada 25 derajat Celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari
temperatur normal pada PV sel akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan
temperatur Sel Surya 1 derajat celsius (dari 25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4
% pada total tenaga yang dihasilkan atau akan melemah 2x lipat untuk kenaikkan
temperatur Sel per 10 derajad C.
B. Radiasi Matahari

Radiasi matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariable, dan sangat


tergantung keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan
banyak berpengaruh pada current (I) sedikit pada volt.

C. Kecepatan tiup angin


Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan
permukaan temperatur kaca-kaca PV array.

D. Keadaan atmosfir bumi

Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis partikel debu udara, asap, uap
air udara (Rh), kabut dan polusi sangat mementukan hasil maximum arus listrik
dari deretan PV.
E. Orientasi

Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah


penting agar panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maximum. Selain
arah orientasi, sudut orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat
mempengaruhi hasil energi maximum (lihat penjelasan tilt angle).

F. Tilt Angle (sudut orientasi Matahari)

Tilt Angle (sudut orientasi Matahari) Mempertahankan sinar matahari jatuh ke


sebuah permukaan panel PV secara tegak lurus akan mendapatkan energi
maximum ±1000 W/m2 atau 1 kW/m2. Kalau tidak dapat mempertahankan
ketegak lurusan antara sinar matahari dengan bidang PV, maka extra luasan
bidang panel PV dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun altitude yang
berubah setiap jam dalam sehari)
TUGAS

1. Apa keterkaitan ya materi ini dengan lingkungan?


2. Mengapa sel fotovoltaik mahal? Terus material apa yang dapat
dimanfaatkan sebagai penggantinya?
3. Apa manfaatnya setelah mempelajari materi ini, serta bagaimana
penerapannya ke masyarakat? Dan apa dampak yang dihasilkannya?
4. Jelaskan seberapa cepat proses pemanasan air ?
5. Dampak air hujan terhadap panel surya dan bagaimana cara mengatasi
dampak tersebut?
6. Bagaimana uap dapat menggerakkan turbin?

Anda mungkin juga menyukai