Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rezha Falaq Rizki

Definisi Harmonisa
Harmonisa adalah gelombang yang terdistorsi secara periodik yang terjadi pada gelombang
tegangan, arus, atau daya terdiri dari gelombang-gelombang sinus yang frekuensinya
merupakan kelipatan bulat frekuensi sumber / fundamental, sehingga bentuknya tidak
sinusoidal. Hubungan antara frekuensi harmonik dan fundamental dapat ditulis sebagai
berikut:
f h=n f i
Dengan
fi

fh

adalah frekuensi harmonic, n adalah kelipatan gelombang (bilangan bulat), dan

adalah frekuensi fundamental. Gelombang harmonik ini akan menumpang pada

gelombang fundamental sehingga akan terbentuk gelombang yang terdistorsi. Ini dikarenakan
efek penjumlahan dari gelombang harmonisa dengan gelombang fundamentalnya.
Gelombang harmonisa ini dapat dijabarkan pada deret Fourier berikut ini:
a0
f ( t )= + { ah cos ( h 0 t ) +bh sin ( h 0 t ) }
2 h+1
Dengan

a0

adalah komponen DC, sedangkan

ah

dan

bh

adalah komponen AC

Gambar 1. Visualisasi peristiwa harmonisa


Penyebab terjadinya Harmonisa
Penyebab terjadinya gelombang harmonik ini adalah penggunaan beban-beban non linier
pada sistem tenaga yang menimbulkan distorsi pada bentuk gelombang sinus. Beban nonlinier ini dimodelkan sebagai sumber arus yang menginjeksikan arus harmonisa ke dalam
sistem tenaga. Gambar di bawah ini merupakan bentuk gelombang yang terdistorsi akibat
penggunaan beban-beban non-linier seperti rectifier, ups, batetry charge, inverter (speed
frekwensi converter), lampu hemat energi, arc furnaces, motor DC dsb.

Nama : Rezha Falaq Rizki

Total Harmonic Distortion (THD) merupakan nilai prosentase antara total komponen
gelombang harmonik dengan komponen fundamentalnya. Semakin besar prosentase THD ini
menyebabkan semakin besarnya resiko kerusakan peralatan akibat gelombang harmonik yang
terjadi pada arus maupun tegangan. Nilai THD yang diijinkan secara internasional maksimal
berkisar 5% dari tegangan atau arus frekuensi fundamentalnya. Pengaruh THD yang tinggi
adalah terjadinya over voltage dan over current, yang bisa menyebabkan gangguan gangguan
antara lain :
Bunyi mendengung yang keras pada trafo.
Hilangnya satu phase dan terinduksi ke kawat netral pada trafo.
Putaran motor dapat berbalik arah yang menyebabkan putarannya terkunci, sehingga
menimbulkan arus yang sangat besar.
Putaran kWH meter yang lebih cepat, padahal pemakaiannya tetap.
Filter Harmonisa
Salah satu cara mengurangi harmonisa adalah menggunakan filter. Filter yang digunakan
terbagi maenjadi filter aktif dan filter pasif.
Filter harmonisa aktif dirangkai dari komponen elektronika daya seperti IGBT atau
MOSFET. Dengan menggunakan komponen ini, filter aktif mempunyai karakteristik yang
berlawanan dengan filter pasif. Filter aktif merespon arus harmonisa relatif lebih bebas dari
pengaruh kondisi pada sistem, mis: impedansi sistem. Dengan begitu, filter aktif mempunyai
performen yang sangat ideal. Untuk menunjang performen filter aktif, maka dibutuhkan
pealatan digital meliputi Analog to Digital converter dan sebaliknya, DSP(Digital Signal
Processor) untuk kontroler, maupun FPGA untuk pembangkitan pulsa PWM. Termasuk pula
penggunaan sensor tegangan/arus. Dengan perangkat seperti ini, Filter aktif relatif jauh lebih
mahal dibanding filter pasif.
Filter harmonisa pasif bisa disusun dari rangkaian kombinasi induktor, kapasitor dan resistor.
Harga filter pasif relatif murah, tapi performen kerjanya tidak terlalu baik. Karena terdiri dari
komponen pasif, filter jenis ini performennya diengaruhi oleh impedansi jala-jala. Oleh sebab
itu, pemasangan filter pasif perlu mempertimbangkan impedansi jala-jala. Filter pasif juga
mennginjeksikan daya reaktif karena terdiri dari komponen induktor dan kapasitor.

Anda mungkin juga menyukai