Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang


Perubahan suhu,kecepatan angin terhadap kelembaban ,merupakan aspek yang
sangat penting dalam kestabilan kehidupan di bumi ini. Jika terjadi variasi suhu ,
kecepatan angin dan kelembaban , maka itu berarti kita dapat memprediksi iklim dan
cuaca , ataupun iklim yang ada di perbukitan pertanian , khusunya di tampusu.
Banyak yang belum pasti tentang pemanasan global, misalnya kapan
akan terjadi, seberapa cepat peningkatannya, apa dampak terhadap
lingkungan dan berapa besar kerugiannya. Namun ada dua hal yang dapat
dipastikan menurut International Goverment Panel on Climate Change
(IPCC), bahwa terdapat efek rumah kaca alami di bumi, dan bahwa gas-gas
yang mengakibatkan efek rumah kaca kini meningkat dalam atmosfer akibat
campur tangan manusia (Jhamtani, 1993 dalam Foley, 1993).

1.2. Pertanyaan Penelitian/Rumusan Masalah


1. Bagaimanakan rata – rata suhu udara pada permukaan daerah pertanian
Tapos /Tampusu?
2. Bagaimanakah pengaruh rata-rata suhu dan kecepatan angin terhadap
kelembapan area pertanian Tapos/Tampusu?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Mengetahui rata – rata suhu udara pada permukaan daerah pertanian Tapos
/Tampusu.
2. Mengetahui pengaruh rata-rata suhu dan kecepatan angin terhadap
kelembapan area pertanian Tapos/Tampusu?

1.4. Manfaat Penelitian


1. Agar dapat diprediksi rata – rata suhu udara pada permukaan daerah
pertanian Tapos /Tampusu.
2. Agar dapat mengantisipasi dan memprediksi pengaruh rata-rata suhu dan
kecepatan angin terhadap kelembapan area pertanian Tapos/Tampusu

BAB 2

KAJIAN TEORI 

(Contoh untuk rumusan masalah pertama)


2.1. Suhu Udara
Uraikan kajian anda tentang suhu udara lebih khusus untuk udara di atas daerah
manifestasi dan di daerah tanpa manifestasi.
2.2. Perubahan Suhu udara Menurut Ketinggian
Uraikan kajian anda tentang bagaimana suhu udara berubah menurut ketinggian dari
permukaan, pengaruh karakteristik permukaan terhadap suhu udara, dst. 
2.3. Transfer panas pada atmosfir dekat permukaan
Uraikan kajian anda tentang transfer panas di atas permukaan, perbedaan laju transfer
menurut karakteristik permukaan, dst. 
2.4. Hiopotesis Penelitian
Uraikan hipotesis penelitian. Untuk penelitian Observasional-Deskriptif (seperti
penelitian dalam tugas riset ini) rumusan hipotesis adalah optional. Artinya boleh ada
boleh tidak. Akan tetapi untuk tujuan “belajar”, disarankan anda merumuskannya.

(Contoh untuk rumusan masalah pertama)

“Rata-rata suhu udara menurut ketinggain di atas daerah manifestasi (sebutkan


manifestasi apa) di Remboken lebih tinggi dari rata-rata suhu udara daerah tanpa
manifestasi di dekatnya”.

“Rata-rata gradien suhu udara menurut ketinggian di atas daerah manifestasi (sebutkan
manifestasi apa) di Remboken berbeda secara signifikan dengan rata-rata gradien suhu
udara menurut ketinggian daerah tanpa manifestasi di dekatnya”.
Back to top

3. METODE PENELITIAN 

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


 Tempat : Area perkebunan Tapos / Tampusu ,Sulawesi Utara
 Waktu : 11.00 WITA – 12.00 WITA

3.2. Alat dan bahan


 TERMOMETER UDARA
 TIANG 2 METER
 ATK
 ANEMOMETER (DIGITAL)

3.3. Variabel Penelitian


yaitu variabel-variabel yang diamati dalam penelitian. Dalam konteks ini adalah: suhu
udara, ketinggian di atas permukaan, waktu pengamatan, dan gradien suhu. 
3.4. Definisi Operasional Variabel
Uraikan definisi operasional semua variabel penelitian. Sebagai pedoman: “Suatu
variabel dikatakan telah terdefinisi secara operasional apabila diuraikan secara rinci dan
semua orang yang membacanya memiliki pemahaman yang sama”
1. Suhu udara merupakan , keadaan dimana udara memiliki kenaikan atau penurunan tekanan ,
sehingga mengakibatkan suhu pada udara mengalami variasi , pada aspek ini akan diukur suhu
udara terhadap ketinggian.
2. Kecepatan angin merupakan , keadaan dimana angin diukur kecepatannya pada ketinggian
tertentu , menggunakan anemometer.
3.5. Prosedur/Protokol Penelitian
1. Siapkan tabel pengukuran ( kecepatan angin dan suhu udara
terhadap ketinggian )
2. Siapkan alat dan bahan
3. Tancapkan tiang di tempat pengukuran
4. Ukur koordinat tempat peneliatiannya
5. Siapkan termometer udara dan anemometer
6. Ukur titik- titik ketinggian pada tiang pengukuran
7. Ukurlah suhu dan kecepatan angin terhadap ketinggian
8. Ukurlah suhu dan kecepatan angin pada setiap titik , 3 waktu atau
3 kali pengukuran.
9. Catat data yang didapatkan pada tabel pengamatan dan kemudian
diolah , dicari rata-ratanya
3.6. Prosedur Analisis Data
I. Data yang di dapatkan , kemudian diolah , dihitung dicari rata-rata
suhunya dan kemudian dihitung.

4.1. Perbandingan Suhu Udara


Suhu udara yang ada di tapos mengalami variansi pada setiap ketinggian ,
dengan rata – rata suhu berkisar antara 28 derajat celcius,sehingga sangat baik
untuk wilayah pertanian.
4.2. Perbandingan Rata-rata kecepatan angin
Kecepatan angin yang ada di tapos tidak mengalami variansi yang tidak terlalu
berbeda jauh menurut ketinggian , berkisar antara 6 m/s dan 4m/s,.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 

1.1. Kesimpulan
1. Suhu udara pada daerah pertanian tapos ,berkisar rata- rata
29 derajat celsius , yang merupakan kondisi yang cukup
panas , namun sangat baik untuk daerah pertanian .seperti
jagung atau tanaman yang dapat hidup pada kondisi seperti
itu.
2. Pengaruh suhu dan kecepatan angin terhadap kelembaban ,
yakni sesuai dengan data yang ada dengan kecepatan angin ,
rata-rata 6 m/s dan suhu 29 derajat celcius , maka akan
berpengaruh pada kelembaban dimana tingkat kelembaban
sangat rendah.
1.2. Saran
Alat dan bahan , yang harus memadai , beserta waktu yang cukup lama , dapat
membuat data lebih falid.

DAFTAR PUSTAKA 

Anannontsak, A., & Puapan, P. (1996). Effects of Working Posture on Low Back Pain.
Journal of Human Ergology , 25, 65-72.

Anda mungkin juga menyukai