Anda di halaman 1dari 4

Analisis Pengaruh Temperatur Efektif Terhadap Efektivitas Kerja

Tambang Bawah Tanah PT. Mining UNP

H D Saputra1and Heryadi B1
1
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang, Jalan Prof Hamka, Padang,
25131, Indonesia

Abstract.

1. Pendahuluan temperatur dan kelembapan kelembaban. Nilai minimum


Sebuah perusahaan tambang bukan hanya harus parameter-parameter tersebut diatur dalam regulasi pada
memikirkan bagaimana caranya mendapatkan hasil masing-masing negara.
tambang sebesar mungkin tapi juga harus Ventilasi digunakan untuk memenuhi persyaratan
memperhitungankan kegiatan tambang seaman mungkin. kenyamanan kerja di tambang bawah tanah yang
Setiap orang atau badan usaha selalu berupaya untuk kelanjutannya dapat meningkatkan efisiensi dan
menciptakan kondisi lingkungan kerja dan tindakan kerja produksi[3]. Panas dan kelembaban mempengaruhi
yang memberikan rasa aman, nyaman, serta tidak manusia dalam beberapa hal seperti menurunkan
berdampak buruk terhadap kesehatan baik sekarang atau efisiensi, dapat menimbulkan kecerobohan dan
pada masa yang akan datang. kecelakaan serta dapat menyebabkan sakit hingga
PT. Mining UNP merupakan suatu perusahaan yang kematian[3]. Efektivitas pekerja yang tinggi dapat
bergerak pada bidang pertambangan batubara, dimana membantu untuk meningkatkan produksi. Ada beberapa
metode penambangan yang digunakan adalah metode hal yang dapat mempengaruhi efektivitas pekerja yaitu
Open pit. Namun pada salah satu seamnya mengalami ketersediaan udara bersih,temperature, debu, dan ruang
perubahan arah dip secara signifikan yang disebabkan gerak bagi para pekerja
oleh aktivitas geologi berupa patahan. Berdasarkan data Efektivitas kerja seseorang bergantung langsung
dari ahli geologi dan kajian mine planner, didapati bahwa kepadsa temperatur ambient dan akan
penambangan bisa dilanjutkan dengan menggunakan berkurang/menurun bila temperaturnya berada diluar
metode Underground. rentang 68 oF – 72 oF [3]. Setelah temperatur mencapai
Penambangan metode Underground merupakan tingkat tertentu, seseorang akan kehilangan efisiensinya,
alternatif metode dari metode open piti dimana kondisi dan bila temperaturnya naik lagi maka dia akan
cadangannya sudah menipis, metode underground dapat megalami gangguan fisiologi. Tubuh manusia memiliki
membantu meningkatkan produksi. Aktivitas keterbatasan dalam menerima panas sebelum sistem
penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi. metabolismenya berhenti.
Tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan Dengan mempertimbangkan besarnya peranan
udara luar. temperatur terhadap efektivitas pekerja dalam kegiatan
Ventilasi tambang mempunyai peranan vital dalam pertambangan yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat
porses-proses penambangan. Ventilasi tambang produktivitas perusahaan, maka perlu dilakukannya
merupakan pengaturan aliran udara bersih dari analisis terhadap pengaruh temperatur terhadap efisiensi
permukaan/luar tambang ke dalam tambang bawah tanah. kerja.
Dalam pengaturannya udara akan mengalir dari suhu
rendah ke tinggi, dari tekanan tinggi ke rendah dan udara
2. Temperatur Efektif
Temperatur/suhu memiliki hubungan dengan
akan lebih banyak mengalir pada jalur ventilasi dengan
kalor/panas. Makin banyak suatubenda menyerap panas
resistensi yang lebih kecil dibandngkan yang besar[1].
maka suhu dari benda tersebut makin tinggi dan
Secara umum, ventilasi tambang bawah tanah
sebaliknya.Sehingga jika ingin mengetahui faktor yang
mempunyai tiga peran utama, yaitu sebagai kontrol
mempengaruhi temperatur pada tambangbawah tanah
kuantitas, kontrol kualitas dan kontrol iklim[2]. Dalam
maka harus diketahui terlebih dahulu faktor/sumber yang
aplikasinya, pasokan udara ke dalam tambang harus
menyebabkanmunculnya panas pada tambang bawah
mencukupi kebutuhan pekerja tambang, pembakaran
mesin, mampu melarutkan dan membuang gas-gas tanah.
berbahaya maupun partikulat lainnya, serta mengatur
panas tubuhnya saat bekerja. Kedua faktor tersebut
(panas dan kelembaban) harus dikondisikan secara
bersamaan. Hubungan efisiensi kerja dengan temperatur
efektif dapat dilihat dari Gambar 2[6].
Tabel 1. Tabel Kelembaban Relatif [7]

Gambar 1. Perhitungan Temperatur Efektif


Temperatur efektif adalah keadaan di mana temperatur
udara dianggap tidak mengganggu aktivitas atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan kegiatan atau
aktivitas tersebut dapat berjalan dengan baik[4].
Temperatur efektif harus disesuaikan dengan persyaratan
yang telah ditetapkan oleh KepMen No.555.K/26/M.PE/
1995 (Pasal 370 Ayat 1)[5] yaitu antara 18 0-24o celcius
maka front kerja tersebut harus dikondisikan agar sesuai
dengan persyaratan tersebut.
Dalam menetukan temperatur efektif dari suatu
kondisi temperatur kering dan temperatur basah serta
kecepatan aliran udara tertentu dapat menggunakan
grafik psikometri dapat dilihat pada gambar 1[6].
2.1 Kelembaban Relatif
Kelembaban udara merupakan kandungan uap air
pada udara didalam tambang, kelembaban sangat
Gambar 2. Hubungan Antara Efisiensi Kerja dan
dipengaruhi oleh temperatur udara, semakin tinggi
Temperatur Efektif
temperatur udara maka kelembaban udara akan semakin
tinggi. Bekerja pada daerah yang panas dan lembab dapat 3. Metode Penelitian
menurunkan kemampuan tubuh dan mengalami keletihan Metode pengolahan yang digunakan dalam penelitian
yang cepat, sedangkan bekerja pada lingkungan yang ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode
terlalu dingin dapat menyebabkan hilangnya sistem penelitian deskriptif merupakan usaha lebih spesifik dari
motorik tubuh sehingga menyebabkan kekakuan fisik dan atau lanjutan dari penelitian eksploratif untuk
tubuh. Kelembaban ini dapat mempengaruhi efektivitas mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas, atau
kerja bahkan menyebabkan kecelakaan kerja, maka untuk dapat menentukan hubungan beberapa perubahan
kelembaban harus disesuai dengan standart yang telah atau untuk memperjelas dan mempertajam konsep yang
ditetapkan KepMen no.555.K/27/M.PE/ 1995 (Pasal 370 sudah ada[8]. Jenis Data Primer yang butuhkan dalam
Ayat 1)[5] dengan kelembaban relatif maksimum yang penelitian ini meliputi, kecepatan aliran udara, tekanan
diizinkan 85%.Untuk menentukan kelembaban relatif udara, temperatur efektif, kelembaban, dan luas
dapat dilahat menggunakan tabel 1. penampang terowongan. Sedangkan data sekunder dalam
2.2 Efisiensi Kerja penelitian ini meliputi layout penambangan, jam kerja,
Dalam kondisi panas, tujuan ventilasi adalah dan jumlah pekerja.
mengeluarkan hawa panas danuap air dengan laju yang
sesuai, sehingga temperatur dan kelembaban udara yang Perhitungan Banyaknya Aliran Udara (Quantity
dikondisikan memungkinkan pekerja juga melepaskan Flowrate)
Banyaknya aliran udara (Q) merupakan volume udara
yang mengalir pada suatu saluran atau jaringan per
satuan waktu. Untuk menghitung banyaknya aliran udara
(Q) dapat menggunakan rumus empiris[8] sebagai
berikut:
Q =v xA
Keterangan :
Q : Debit aliran udara (m3/s)
v : Kecepatan aliran udara (m/s)
A : Luas penampang jalur udara (m2)
4. Hasil dan Pembahasan Gambar 4. Pola Pengukuran pada terowongan
4.1 Pengukuran Geometri Terowongan 4.2.2 Menggunakan Duct Besi
Pengukuran penampang atau geometri terowongan Lintasan 1 Lintasan 2
PT. Mining UNP dilakukan dengan tujuan untuk Sampel
V T V T
mendapatkan Luasan penampang terowongan tersebut. Atas 2.9 30.7 4.4 30.8
Bawah 2.3 30.4 3.6 30.6
Kiri 2.6 30.5 2.7 30.3
Kanan 2.8 30.5 3.7 30.3
Tengah 1.2 30.8 3.3 30.3
Rata-rata 2.36 30.58 3.54 30.46

Lintasan 3 Lintasan 4
Sampel
V T V T
Atas 1.6 30.7 1.3 30.8
Bawah 2.6 30.4 1.4 31.3
Kiri 2.5 30.6 1.3 30.7
Gambar 3. Geometri Terowongan PT. Mining UNP Kanan 3.1 30.5 0 31.1
4.2 Pengukuran Kuantitas Udara Tengah 1.7 30.6 0 31.1
4.2.1 Pada Terowongan
Rata-rata 2.3 30.56 0.8 31.02
Berdasarkan pengamatan dan pengukuran pada sistem
ventilasi pada tambang bawah tanah PT. Mining UNP
didapatkan data seperti tabel 2 berikut. Lintasan 5 Lintasan 6
Sampel
V T V T
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Pada Terowongan Atas 1.5 31 3.8 31.2
Data V T ( C)
o
Data V T ( C)
o Bawah 1.3 31.2 2.8 31.3
Kiri 1.4 31 2.2 31.4
1 0.6 31.9 11 0.8 31.8 Kanan 1.5 31.1 3.5 31.6
2 1.2 31.9 12 1.8 31.8 Tengah 1.3 31 3.77 31.6
3 1.6 31.9 13 3.2 31.7 Rata-rata 1.4 31.06 3.21 31.42
4 1.2 32 14 2.8 31.5
5 0.5 32 15 1.8 31.7 4.3 Temperatur Udara dan Kelembaban
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
6 0.9 32 16 1.3 31.8 menanggulangi adanya panas di lubang tambang sangat
7 1.1 31.9 17 2.1 31.7 besar pengarunya terhadap kinerja pekerja. Salah satu
8 1.8 31.7 18 1.4 31.8 tujuan ventilasi adalah mengeluarkan hawa panas dan
9 1.2 31.8 19 0.9 31.8 kelembaban dengan kelajuan yang sesuai. Kedua faktor
10 20 tersebut harus dikondisikan secara bersamaan. Hal ini
1.3 31.8 0.9 31.9 ditujukan agar potensi terjadinya kelelahan serta
Temperatur basah didapatkan 27,10 C susahnya bernapas yang akan berakibat terjadinya
tindakan tidak aman dapat diatasi. Hasil pengukuran
temperatur efektif di lubang penambangan PT. Mining
UNP dapat dilihat pada Gambar 4 berikut :

Selain itu kondisi temperatur udara harus berada antara


18oC–24oC dalam temperatur efektif. Bekerja dalam suhu
tinggi dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi yang
mengarah pada timbulnya kesalahan, yang dapat
menyebabkan kecelakaan. Itu juga bisa menyebabkan
ruam panas atau terkadang bahkan kematian[8].

[1] Modul praktikum ventilasi


[2] metode gas perunut (perhapi)
[3] modul ventilasi tambang
[4] jurnal termal
[6] skripsi stiind
[8] Hartman(1997)
[9] Yusuf, A. Muri, Metodologi Penelitian ‘Dasar
Dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press.
(2007)
[10] Analysis On Ventilation System In Holes C1
Underground Mines Of Pt Nusa Alam Lestari,
Desa Salak, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, West
Sumatera
[5] Keputusan Meteri Pertambangan dan Energi
NOMOR : 555.K / 26 / M.PE / 1995 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
Umum
[7]Joseph J.Walsh.1915.Mining and Mining
Ventilation.New York: D Van Nostrand Company

Anda mungkin juga menyukai