H D Saputra1and Heryadi B1
1
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang, Jalan Prof Hamka, Padang,
25131, Indonesia
Abstract.
Lintasan 3 Lintasan 4
Sampel
V T V T
Atas 1.6 30.7 1.3 30.8
Bawah 2.6 30.4 1.4 31.3
Kiri 2.5 30.6 1.3 30.7
Gambar 3. Geometri Terowongan PT. Mining UNP Kanan 3.1 30.5 0 31.1
4.2 Pengukuran Kuantitas Udara Tengah 1.7 30.6 0 31.1
4.2.1 Pada Terowongan
Rata-rata 2.3 30.56 0.8 31.02
Berdasarkan pengamatan dan pengukuran pada sistem
ventilasi pada tambang bawah tanah PT. Mining UNP
didapatkan data seperti tabel 2 berikut. Lintasan 5 Lintasan 6
Sampel
V T V T
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Pada Terowongan Atas 1.5 31 3.8 31.2
Data V T ( C)
o
Data V T ( C)
o Bawah 1.3 31.2 2.8 31.3
Kiri 1.4 31 2.2 31.4
1 0.6 31.9 11 0.8 31.8 Kanan 1.5 31.1 3.5 31.6
2 1.2 31.9 12 1.8 31.8 Tengah 1.3 31 3.77 31.6
3 1.6 31.9 13 3.2 31.7 Rata-rata 1.4 31.06 3.21 31.42
4 1.2 32 14 2.8 31.5
5 0.5 32 15 1.8 31.7 4.3 Temperatur Udara dan Kelembaban
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
6 0.9 32 16 1.3 31.8 menanggulangi adanya panas di lubang tambang sangat
7 1.1 31.9 17 2.1 31.7 besar pengarunya terhadap kinerja pekerja. Salah satu
8 1.8 31.7 18 1.4 31.8 tujuan ventilasi adalah mengeluarkan hawa panas dan
9 1.2 31.8 19 0.9 31.8 kelembaban dengan kelajuan yang sesuai. Kedua faktor
10 20 tersebut harus dikondisikan secara bersamaan. Hal ini
1.3 31.8 0.9 31.9 ditujukan agar potensi terjadinya kelelahan serta
Temperatur basah didapatkan 27,10 C susahnya bernapas yang akan berakibat terjadinya
tindakan tidak aman dapat diatasi. Hasil pengukuran
temperatur efektif di lubang penambangan PT. Mining
UNP dapat dilihat pada Gambar 4 berikut :