Abstrak
Evaluasi pada sistem jaringan ventilasi dilakukan untuk mengetahui kondisi kuantitas dan kualitas udara pada front
penambangan, serta membandingkan dengan peraturan yang berlaku. Standar yang ditetapkan kepdirjen MINERBA No.
185.K./37.04/DJB/2019 yaitu 0,03 m^3/s untuk setiap pekerja, selama pekerjaan berlangsung. Menurut
PERMENAKERTRANS Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja, Nilai Ambang Batas (NAB)
untuk suhu yang diperbolehkan 27,5℃ sampai dengan 30,5℃ untuk pekerjaan berat. Hasil dari evaluasi yang didapat
menunjukan kuantitas udara telah memenuhi kebutuhan udara bagi pekerja dan alat sebesar 0,559 m3/s - 0,601 m3/s,
kualitas yang didapat tidak memenuhi standar yang berlaku yaitu 31,29 ℃ - 31,85℃ untuk temperatur cembung kering dan
31,09℃ - 31,71℃ untuk temperatur cembung basah. Dari hasil tersebut direkomendasikan pemasangan alat cooling and
dehumidification untuk menurunkan suhu yang terlampau tinggi.
Kata kunci: penambangan batubara bawah tanah, ventilasi, kuantitas, kualitas.
Abstract
Evaluation of the ventilation system is needed by knowing the quantity and quality conditions of air on the mining front, and
comparing it with applicable regulations. Standard set kepdirjen MINERBA No. 185.K./37.04/DJB/2019 that is 0,03 m^3/s
for each worker, throughout the work. According to PERMENAKERTRANS Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan
Kerja dan Kesehatan Kerja, Nilai Ambang Batas (NAB) for an allowable temperature of 27,5 ℃ to 30,5℃ for heavy work.
The results of the evaluation obtained show that the quantity of air has met the air needs for workers and tools of 0,559 m3/s
- 0,601 m3/s, but the quality obtained does not meet the applicable standards, namely 31,29 ℃ - 31,85℃ for dry bulb
temperatures and 31,09℃ - 31,71℃ for the wet bulb temperature. From these results, it is recommended that a cooling and
dehumidification device be installed to reduce too high a temperature.
.
Keyword: underground coal mine, mine ventilation, quantity, quality.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ardila, S. (2018): Analisis Ventilasi Tambang
Untuk Kebutuhan Operasional Penambangan pada
Lubang BMK 34 CV. Bara Mitra Kencana,
Sawahlunto.
2. Asmunandar, A. (2018): Evaluasi dan Rancangan
Sistem Ventilasi Pada Lubang Tambang BMK-35
CV. Bara Mitra Kencana, Tanah Kuning, Desa
Batu Tanjung, Kota Sawahlunto.
3. ESDM (2018): Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi nomor 1827 K/30/MEM/2018
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
Umum.
4. Hartman, H.L., Mutmansky, J., Ramani, R., Wang,
Y. J. (1997): Mine Ventilation and Air
Conditioning.
5. Mc Pherson, M. . (1993): Subsurface Ventilation
and Environmental Engineering.
6. Permenaker RI No. 5/2017 (2018): Peraturan
Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.
5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja, Jurnal Pendidikan,
Teknologi Dan Kejuruan, 4(2), 200–207.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.fuel.201
3.09.033
7. Nikola, Lilic. Vojin, Cokorilo, dkk. Ventilation
Planning and design of the omerler B mine. 2010.
Underground mining engireering, faculty of
mining and geology, Belgrade University.