Anda di halaman 1dari 79

HUBUNGAN

.HARAPAN
.DENGAN
.IKHTIAR
.PADA
.MAHASISWA
.TINGKAT
.AKHIR
.JURUSAN
.TASAWUF .PSIKOTERAPI .UIN .WALISONGO .SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan .Untuk .Memenuhi .Salah .Satu .Syarat

Guna .Memperoleh .Gelar .Sarjana

Dalam .Ilmu .Ushuluddin .dan .Humaniora

Jurusan .Tasawuf .Psikoterapi

Oleh .:

SUBCHAN .ADAM .SAFA’AT

1704046006

JURUSAN .TASAWUF .DAN .PSIKOTERAPI


FAKULTAS .USHULUDDIN .DAN .HUMANIORA

UNIVERSITAS .ISLAM .NEGERI .WALISONGO

SEMARANG .2020

DEKLARASI .KEASLIAN

Yang .bertanda .tangan .dibawah .ini .:

Nama . : .Subchan .Adam .Safa’at .

NIM . : .1704046006

Jurusan . : .Tasawuf .Psikoterapi

Judul .Skripsi
: .
.Hubungan
.Harapan
.dengan .Ikhtiar .pada .Mahasiwa .tingkat .Akhir .Jurusan .Tasawuf .Psikoterapi

Dengan
.ini
.saya
.menyatakan
.bahwa
.skripsi
.yang
.berjudul
.diatas
.merupakan
.karya
.asli
.atau
.penelitian
.hasil
.karya .kecuali .bagian .tertentu .yang .diacu .sumbernya .dalam .penelitian. .

Semarang, .20 .Agustus .


2021

Subchan
.Adam .Safa’at
1704046006 .

NOTA .PEMBIMBING

Nomor: .

Lamp : .

Hal . : .Persetujuan .Skripsi .Atas .Nama .Subchan .Adam .Safa’at .

Kepada .Yth.

Dekan .Fakultas .Ushuluddin .dan .Humaniora


UIN .Walisongo .Semarang

Assalamualaikum .Wr. .Wb

Setelah .melalui .proses .bimbingan .dan .perbaikan, .bersama .ini .kami .kirimkan
.naskah .skripsi:

Nama : .Subchan .Adam .Safa’at .

NIM : .1704046006

Jurusan : .Tasawuf .dan .Psikoterapi .

Judul :
.Hubungan .Harapan .dengan .Ikhtiar .pada .Mahasiswa .Tingkat .Akhir . Jurusan
.Tasawuf .dan .Psikoterapi .UIN .Walisongo .Semarang .

Nilai :

Selanjutnya
.kami .mohon .dengan .hormat .agar .skripsi .tersebut .bisa .dimunaqasyahkan. .

Demikian
.persetujuan
.skripsi
.ini .kami .sampaikan. .Atas .perhatiannya .diucapkan .terima .kasih .sebesar-
besarnya. .

Wassalamualaikum .Wr. .Wb.

Semarang, .7 .Desember .2021

Pembimbing

Sri .Rejeki,S.SOS.I.,M.Si

NIP.197903042006042001
HALAMAN .PENGESAHAN .
MOTTO .


.Orang-
.orang
.GAGAL
.bukan
.karena
.mereka
.BODOH,
.akan
.tetapi
.karena .mereka .tidak .punya .cukup .semangat .untuk .BERJUANG” .
TRANSLITERASI

Transliterasi .adalah .upaya .menyalin .huruf-


huruf .alfabet .suatu .bahasa .ke .dalam .huruf-
huruf
.alfabet
.bahasa
.lain.
.Transliterasi
.abjad
.Arab
.ke
.dalam
.abjad
.Latin
.yang
.digunakan
.dalam
.draft
.skripsi
.ini
.berdasarkan
.Surat
.Keputusan
.Bersama .Menteri .Agama .dan .Menteri .Pendidikan .dan .Kebudayaan .Republik
.Indonesia: .158/1987 .dan .05936/U/1987.

Huruf Nama Huruf .Latin Nama


Arab
‫ا‬ Alif - -

‫ب‬ Ba B Be

‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ Sa ṡ Es .
(dengan
.titik .diatas)
‫ج‬ Jim J Je

‫ح‬ Ha ḥ Ha .
(dengan
.titik .diatas)
‫خ‬ Kha Kh Ka .dan .ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Zal Ż Zet .


(dengan
.titik .diatas)
‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy Es .dan .ye

‫ص‬ Sad ṣ Es .
(dengan
.titik .diatas)
‫ض‬ Dad ḍ De .
(dengan
.titik .diatas)
‫ط‬ Ta ṭ Te .
(dengan
.titik .diatas)
‫ظ‬ Za ẓ Zet .
(dengan
.titik .diatas)
‫ع‬ ‘ain ‘ Koma .terbaik .
(diatas)
‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ Fa F Ef

‫ق‬ Qaf Q Ki

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L El

‫م‬ Mim M Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wau W We

‫ه‬ Ha H Ha

‫ء‬ Hamzah ´ Apostrof

‫ي‬ Ya Y Ye

Sistem .transliterasi .ini .tidak .berlaku .pada:


a. Kosa
.kata
.Arab
.yang
.lazim .dalam .Bahasa .Indonesia .dan .terdapat .dalam .Kamus .Umum
.Bahasa .Indonesia, .misalnya: .Al-
Qur’an, .hadits, .mazhab, .syariat, .lafaz.
b. Judul
.buku .yang .menggunakan .kata .Arab, .namun .sudah .dilatinkan .oleh
.penerbit, .seperti .judul .buku .Al-Hijab.
c. Nama .pengarang .yang .menggunakan .nama .Arab, .tapi .berasal .dari
.negera
.yang
.menggunakan
.huruf .latin, .misalnya .Quraish .Shihab, .Ahmad .Syukri .Soleh.
Nama
.penerbit
.di
.Indonesia .yang .mengguanakan .kata .Arab, .misalnya .Toko .Hidayah, .Mizan

KATA .PENGANTAR .

Assalamualaikum.Wr.Wb .
Maha
.Suci
.Allah
.Yang
.Maha
.Pengasih
.Lagi
.Maha
.Penyayang,
.atas
.semua
.kemudahan
.yang
.Allah
.berikan,
.penulis
.bisa
.menyelesaikan
.skripsi
.yang .berjudul .“Hubungan .Harapan .Dengan .Ikhtiar .Pada .Mahasiswa .Tingkat
.Akhir
.Jurusan
.Tasawuf
.Dan
.Psikoterapi
.UIN
.Walisongo
.Semarang” ..
.Proses
.dalam
.meneliti
.skripsi
.ini,
.penulis
.mengalami
.berbagai .kendala .namun .atas .bimbingan, .bantuan .dan .perhatian, .saya .selaku
.penulis .dalam .skripsi .ini .mengucapkan .terima .kasih .sebanyak-
banyaknya .kepada .: .

1. Rektor
.Universitas
.UIN .Walisongo .Semarang, .Prof. .Dr. .H. .Imam .Taufiq, .M.Ag.,
2. Dekan
.Fakultas .Ushuludin .dan .Humaniora, .Dr. .Hasyim .Muhammad, .M,Ag,.
.
3. Kepala
.Jurusan
.serta
.sekretaris .prodi .Tasawuf .dan .Psikoterapi, .Ibu .Fitriyati, .S.Psi.I.,M. .Si,
.dan .Bapak .Bapak .Ulin .Ni’am .Masruri, .M.A
4. Wali .Dosen .saya .Bapak .Sulaiman, .M. .Ag.
5. Dosen .Pembimbing .tercinta .Sri .Rejeki, .S. .Sos. .I., .M. .Si, .yang .selalu
.memberikan .waktu .serta .perhatiannya. .
6. Semua
.Bapak/Ibu
.dosen
.Fakultas
.Ushuluddin
.dan
.Humaniora
.atas
.ilmu
.yang
.diberikan
.serta .dukungan .terhadap .saya .sehingga .skripsi .ini .bisa .selesai.
7. Kepada
.Keluarga
.saya .Bapak, .Ibu, .Adik, .Nenek .saya .yang .selalu .memberikan .support
.dan
.Apresiasi .yang .saya .lakukan .hingga .sampai .pada .tahap .sejauh .ini. .
8. Kepada .teman-
teman
.Seperjuangan
.Saya
.yakni
.Sobib,
.Fikri,
.Rani,
.Mia .,
.Biela
.dan .Pacar .saya .yaitu .Devika .Dian .Aprilia .yang .selalu .menyemangati
.ketika .saya .malas.
9. Kepada .teman-
teman
.Rectoverso
.yang .sudah .ikut .berpartisipasi .membantu .pada .proses .ini .
10. Seluruh .Pihak .yang .saya .tidak .bisa .sebutkan .satu .persatu.

Kepada
.seluruh
.pihak .yang .sudah .berpartisipasi, .saya .mengucapkan .terima .kasih .sebanyak-
banyaknya
.karena
.dengan
.dukungan
.kalian,
.skripsi
.ini
.terselesaikan
.dengan
.baik.
.Semoga
.Allah
.memberikan
.balasan .atas .seluruh .kebaikan .atas .orang .yang .sudah .berpartisipasi. .Semoga
.skripsi .ini .bermanfaat .bagi .penulis .dan .bagi .pembaca. .

Wassalamualaikum.Wr.Wb .

Semarang, .6 .Desember .2021

Penulis .

Subchan .Adam .Safa’at .

1704046006
ABSTRAK

Masa
.perkuliahan
.untuk
.sebagian
.orang .ialah .masa- .masa .dimana .mahasiswa .wajib .menyesuaikan .diri .dengan
.area
.serta
.kondisi.
.Pada .masa .perkuliahan .pula .ialah .masa .transisi .dari .masa .remaja .mengarah
.ke
.masa
.dewasa, .
.disinilah
.peran
.harapan
.yang
.merupakan
.peran
.penting.
.Agar
.selalu
.berharap
.dan
.dengan
.harapan
.itulah
.yang .membuat .semangat .serta .mental .yang .kuat .dan .baik .sehingga .individu
.dapat
.berkembang
.secara
.optimal
.serta
.Ikhtiar .yang .merupakan .Usaha .agar .tercapainya .suatu .tujuan .dalam .harapan
.itu
.sendiri.
.Berangkat
.dari .fakta .para .mahasiswa .semester .akhir, .sehingga .peneliti .menghubungkan
.antara
.ikhtiar
.dan
.harapan
.yang
.memacu
.para
.mahasiswa
.semester
.akhir
.jurusan
.tasawuf .psikoterapi .UIN .Walisongo .Semarang .untuk .mengaktualisasikan .diri
.atas .apa .yang .telah .ia .dapatkan .dari .pengalamannya.

Dalam
.penelitian
.ini
.metode
.yang
.digunakan
.oleh
.peneliti
.adalah
.metode .pendekatan .kuantitatif .korelasional, .dengan .populasi .berjumlah .
368, .menggunakan .teknik .Simple .Random .Sampling .dengan .jumlah .sampel .
92
.responden
.Mahasiswa
.Jurusan
.Tasawuf
.dan
.Psikoterapi.
.Metode
.penelitian
.yang
.digunakan
.Peneliti
.adalah
.Skala .Likert .,dalam .hal .ini .peneliti .menggunakan .Uji .Korelasi .Spearman .

Hasil .dari .penelitian .ini .diperoleh .koefisien .korelasi .sebesar .


2,89 .dengan .P .: .0,005 .(<0,01) .,ada .hubungan .positif .yang .sangat .signifikan
.antara
.harapan
.dengan
.ikhtiar
.mahasiswa.
.Semakin
.tinggi
.haapan
.yang
.dimiliki,
.maka
.semakin
.tinggi
.tingkat
.ikhtiar
.yang
.dilakukan .oleh .mahasiswsa .dan .sebaliknya, .sehingga .hipotesis .diterima.

Kata .kunci .: .Ikhtiar .dan .harapan, .mahasiswa .tingkat .akhir.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa perkuliahan untuk sebagian orang ialah masa- masa dimana


mahasiswa wajib menyesuaikan diri dengan area serta kondisi, pada masa
perkuliahan pula ialah masa transisi dari masa anak muda mengarah masa
berusia. Masa ini pula ialah masa- masa susah untuk sebagian orang,
dimana wajib membiasakan diri dengan kehidupan perkuliahan. Pada masa
ini mahasiswa pula merambah periode berusia dini, dimana tadinya telah
lewat periode masa anak muda yang sepatutnya telah tercapai maupun
terlewati serta harusnya telah mempersiapkan diri baik mental maupun
raga buat mengalami masa berusia dini.1

Masa berusia dini merupakan sebutan yang saat ini digunakan buat
menampilkan masa transisi anak muda mengarah berusia. Rentang umur
nya antara 18 sampai 25 tahun, masa ini hendak diisyarati dengan aktivitas
yang bertabiat eksperimen serta eksplorasi. Masa transisi anak muda
mengarah berusia dini hendak diwarnai dengan pergantian yang
berkesinambungan.2

Aspek- aspek pertumbuhan masa berusia dini yang hendak dialami


mahasiswa merupakan awal, pertumbuhan raga pada umur berusia bisa
dikatakan selaku puncak serta penyusutan pertumbuhan orang secara raga.
Kedua, pertumbuhan seksualitas pada orang merupakan kodrat yang
hendak menyebabkan akibat dari pergantian hormone yang terjalin.
Ketiga, pertumbuhan kognitif hendak hadapi kenaikan yang efektif dalam
mendapatkan data baru. mendapatkan data baru. Keempat, pertumbuhan
karier menunjukkan dimulainya kedudukan serta tanggung jawab baru,

1
Alifia Fernanda Putri, “Pentingnya Orang Dewasa Awal dalam Menyelesaikan Tugas
Perkembangannya”, Journal of School Counseling, Vol. 3,No. 2, 2019,, Hal. 38.
2
Ibid,Hal. 36.
transisi dibutuhkan kala orang berupaya membiasakan diri dengan
kedudukan yang baru. Kelima, pertumbuhan sosio- emosional yang
sanggup menampilkan jalinan persahabatan ataupun percintaan yang lebih
menuju pada komitmen dengan niat untuk mempertahankan dan
mempersiapkan diri menuju kehidupan pernikahan.3

Secara fisik, seorang dewasa awal akan memperlihatkan


penampilan yang sempurna karena aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan fisiologisnya telah mencapai posisi puncak. Pada masa ini
mereka akan mempunyai daya tahan dan taraf kesehatan yang prima
sehingga dalam melakukan segala sesuatu akan terlihat energik, cepat,
kreatif, inisiatif, dan proaktif.4 Dalam menjalani kehidupan masa dewasa
awal sangatlah penting untuk menyelesaikan tugas perkembangannya, agar
dalam menjalani kehidupan tidak mengalami masalah yang berarti dan
lebih siap untuk menjalani kehidupan yang akan datang.

Sedangkan tugas-tugas masa perkembangan dewasa awal yang


harus dilakukan individu untuk mempersiapkan kehidupan yang akan
datang adalah, pertama, menemukan relasi dengan kelompok sebaya.
Kedua, mampu menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel.
Ketiga, mulai bekerja. Keempat, memilih pasangan hidup dan mulai
membentuk keluarga. Kelima, belajar hidup sebagai suami atau istri.
Keenam, mengasuh anak dan mengelola keluarga. Ketujuh, bertanggung
jawab sebagai warga negara yang baik. Kedelapan, mampu menemukan
kelompok sosial yang menyenangkan.5

Namun, pada kenyataannya tidak semua individu dewasa awal


dapat memenuhi tugas perkembangannya. Hal ini dapat mempengaruhi
tingkat ikhtiar pada setiap individu. Periode ini merupakan periode yang
dianggap sangat penting dalam kehidupan individu, sehingga setiap
individu memerlukan ikhtiar yang baik agar mereka dapat berkembang
3
Nora Agustina, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta : Cv. Budi Utama, 2018),
Hal. 126-127.
4
Alifia Fernanda Putri, “Pentingnya Orang Dewasa Awal…, Hal. 36.
5
ChirtianaHari Soedjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan
Kanak-Kanak Akhir, (Jakarta: Kencana, 2018) Hal. 28.
secara optimal. ikhtiar adalah sebuah aspek yang sangat diperlukan bagi
setiap mahasiswa tingkat akhir terutama dalam proses aktualisasi diri agar
bisa mendapatkan pengetahuan dari apa yang telah dia lewati maupun dari
pengalamannya.

Ikhtiar berasal dari kata bahasa arab ‫ير‬UU‫ اخت‬yang memiliki arti
mencari hasil yang lebih baik, memilih. Sedangkan dalam KBBI kata
ikhtiar berarti alat, syarat untuk mencapai tujuan yang dimaksud, Ikhtiar
secara etimologis berasal dari kata kerja dalam Bhasa arab yang berarti
memilih. Adapun secara istilah pengertian ikhtiar yakni, suatu usaha yang
dilakukan dengan segala cara untuk mendapat hasil yang maksimal da
mendapakan apa yang diinginkan 6, ikhtiar juga dapat diartikan sebagai
usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk dapat merasakan
kebahagiaan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat7.

Ikhtiar merupakan sebuah usaha yang seharusnya dilakukan


manusia untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dalam kehidupannya,
baik secara material, emosional, spiritual, kesehatan, seksual, dan juga
masa depannya agar tujuan hidup untuk dapat sejahtera dunia akhirat dapat
terpenuhi.. Ikhtiar disini memang seharusnya dilakukan dengan sungguh-
sungguh, sepenuh hati dan semaksikmal mungkin tapi juga tak lepas dari
seberapa besar kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Mengingat
manusia memiliki cita-cita dan kenginan untuk dapat sukses dan bahagia,
dan sewajarnya tidak ada orang yang menginginkan sebuah kegagalan.
Apabila keinginan atau cita-cita yang dikehendakinya dapat dikelola
dengan baik, maka akan didapatkan jalan untuk menggapai kesuksesan
yang diinginkan, tentu saja kesuksesan itu tidak akan diperoleh tanpa
adanya usaha.

Ikhtiar bukan hanya usaha, atau semata-mata upaya untuk


menyelesaikan persoalan yang tengah membelit. Ikhtiar adalah konsep
Islam dalam cara berpikir dan mengatasi permasalahan. Pada masa dewasa
6
https://darulfithrah.com/2019/11/06/6943/ diakses 20-4-2021 pada jam 23:03
7
Zulkifli, Mewujudkan Generasi Optimis : Perspektif Islam, Proceeding International
Seminar on Education Faculty ofTarbiyah and Teaching Training, Oktober 2016, hal. 437
ikhtiar sangat diperlkan sangat penting untuk menyelesaikan masalah
maupun agar kita lebih giat dalam menggapai impian yang kita inginkan
terutama untuk mahasiswa tingkat akhir yang harus menyelesaikan tugas
akhir dimana merupakan masalah kebanyakan mahasiswa tingkat akhir
yang ditakuti dan merupakan sumber depresi bagi mahasiswa itu sendiri,
dan disinilah peran ikhtiar bagi mahasiswa yang merupakan poin penting
bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir agar bersungguh-sungguh,bekerja
keras,dan jangan mudah berputus asa dan juga disinilah peran harapan
yang merupakan peran penting juga agar selalu berharap dan dengan
harapan itulah yang membuat semangat serta mental yang kuat,berikut
adalah definisi harapan menurut beberapa tokoh.

Pengertian harapan menurut KBBI Harapan adalah dari kata Hope


(harapan). Snyder (2002) Harapan didefinisikan sebagai “proses dari
pemikiran satu tujuan, dengan motivasi untuk mendapatkan tujuan-tujuan
tersebut (agency), dan cara-cara untuk meraih tujuan-tujuan tersebut
(pathways)”. Seperti contoh, harapan bukan lah sebuah emosi melainkan
sebuah pengertian sistem motivasi secara dinamis. Dalam hal ini, emosi
mengikuti kesadaran dalam proses meraih tujuan. Harapan juga dapat
berarti sebagai bentuk situasi persilangan yang berhubungan secara positif
dengan harga diri, kemampuan menyelesaikan masalah, mengendalikan
pemikiran, optimism, kecenderungan positif dan harapan positif.8

Menurut teori harapan dalam Alex (2004), harapan mencerminkan


persepsi individu terkait kapasitas mereka untuk mengkonseptualisasikan
tujuan-tujuan secara jelas, mengembangkan strategi spesifik untuk
mencapai tujuan tersebut (pathways thinking), menginisiasi dan
mempertahankan motivasi untuk menggunakan strategi tersebut (agency
thinking).Menurut Stotland dalam Fransisca (2008) harapan adalah
penantian akan pencapaian tujuan di masa depan yang dimediasi oleh

Latifah Nadia Istiani, thesis “Hubungan Antara Hope Dengan Problem Focused Coping
8

Pada Mahasiswa Penyusun Skripsi”... ( Malang: UIN Maliki Malang 2010), Hal. 4.
pentingnya tujuan tersebut bagi individu dan mendorong individu
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.9

Snyder dalam Shane (2009) dan rekan menjelaskan harapan sebagai


motivasi yang didasarkan pada tujuan, jalur, dan pengalaman yang
diarahkan pada tujuan berpikir. Dalam teori harapan menurut Snyderdalam
Susan (2009) harapan telah melampaui keinginan untuk memahami pikiran
yang disengaja untuk mengarah ke tindakan yang dapat menyesuaikan diri.
Harapan ditandai sebagai kekuatan manusia untuk diwujudkan dalam
kapasitas: (a) konsep tujuan yang jelas (goal). (b) mengembangakan
strategi yang spesifik untuk mencapai tujuan-tujuan (pathway thingking),
(c) memualai dan mempertahankan motivasi untuk menggunakan strategi-
strategi (agency thingking10 ,dan bisa diterapkan kepada mahasiswa agar
cepat dalam menyelesaikan studi akhir ,dan adapun Riset terdahulu yang
meneliti tentang perihal yang sama :

Hasil Riset untuk mahasiswa yang sedang membuat skripsi ,baik


ikhtiar maupun harapan sangatlah berperan penting ,di karenakan
keduanya afek yang sangat berpengaruh baik kondisi mental maupun
untuk menjadi acuan tercapainya atau selesainya skripsi yang merupakan
tugas akhir bagi mahasiswa ,baik harapan maupun ikhtiar keduanya juga
saling berhubungan tapi dalam aspek yang berbeda ,ikhtiar sendiri
merupakan aspek spiritual sedangkan harapan merupakan aspek yang
emosi yang dipandu oleh kognisi dan juga dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan,ketika harapan itu tidak dijadikan sebagai keyakinan maka
harapan itu tidak bekerja dengan baik didalam diri,karena sering kali
mahasiswa menganggap mudah dan santai11, agar tercapainya suatu tujuan
yang atau mahasiswa yang ingin skripsinya selesai sehingga baik
halangan atau kendala saat menyelesaikan skripsi dapat teratasi dengan

9
Latifah Nadia Istiani, thesis “Hubungan Antara Hope..., Hal.8.
10
Latifah Nadia Istiani, thesis “Hubungan Antara Hope..., Hal. 4.
11
Latifah Nadia Istiani, thesis “Hubungan Antara Hope..., Hal.8.
baik,di karenakan mahasiswa sudah mempunyai landasan dalam dirinya
yakni aspek spiritual maupun keyakinan akan harapan yang baik 12.

Peneliti juga melakukan wawancara pada salah satu mahasiswi


tingkat akhir Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo Semarang
mengenai adakah hubungan harapan dengan ikhtiar. Menurut mahasiswa
berinisial M saat diwawancarai oleh peneliti pada hari Jum’at, 6 Agustus
2021 mengatakan bahwa, “harapan yang besar yang dimiliki oleh setiap
mahasiswa tingkat akhir akan mempengaruhi tingkat ikhtiar pada dirinya,
menurutnya harapan dan ikhtiar adalah dua hal yang berbeda karena
ikhtiar menurut saya adalah proses dari usahanya sedang harapan adalh
motivasi atau keinginan yang harus dicapai ”.13

Dan responden yang kedua mahasiswa yang berinisial F tingkat


akhir Jurusan Tasawuf dan psikoterapi UIN Walisongo Semarang,
mengenai hubungan antara Harapan dengan Ikhtiar Pada mahasiswa
tingkat akhir,saat diwawancarai oleh peneliti pada tanggal 7 agustus 2021
mengatakan bahwa “ Hubungan harapan dengan ikhtiar menurut saya
sangat berperan penting dalam mencapai tujuan, jika harapan individu itu
rendah maka tidak ada ikhtiar dan juga motivasi didalam dirinya, akan
tetapi jika harapan individu itu tinggi maka individu mempunya motivasi
dan ikhtiar guna menyelesaikan tugas tingkat akhir tetapi menurut saya
ikhtiar dan harapan adalah dua hal berbeda dan tidak berkaitan karena
ikhtiar adalah proses kita dalam berusaha dan harapan adalah keinginan
untuk mencapai tujuan.14

Untuk mahasiswa yang memiliki tingkat harapan yang rendah maka


dibutuhkan intervensi psikologis yang sanggup memberikan pergantian
secara kognitif, afektif, sikap serta spiritual. Untuk menumbuhkan harapan

12
Anni Zulfiani Husnar, Siti Saniah & Fuad Nashori ,Harapan,tawakal,dan stress
akademik, Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, Vol 2, No 1 (2017), Hal.8.

13
Wawancara Dengan Mahasiswa M, 10 November 2021, pukul 15:14.
14
Wawancara Dengan Mahasiswa F, 12 November 2021, pukul 09:45.
tersebut maka individu perlu membuat target untuk diri sendiri dengan
berikhtiar.15

Ada banyak manfaat yang diperoleh apabila individu secara


konsisten melakukan ikhtiar dalam kehidupannya, usaha adalah faktor
penting untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Salah satu bentuk ikhtiar
untuk dapat mewujudkan sebuah cita-cita diantaranya memiliki lima hal
yang harus diperhatikan :16 fokus pada cita-cita dan masa depan dengan
yang diimpikan, menyusun sebuah rencana, menggali potensi dan
kelebihan yang dimiliki, menemukan strategi, cara dan segala
kemungkinan untuk dapat mewujudkannya, yakin dan percaya bahwa diri
ini bisa untuk mewujudkan itu. Harapan dapat menolong individu untuk
mempunyai perilaku ikhtiar terhadap pikiran serta perasaan yang penuh
tekanan. Jika seorang mahasiswa tingkat akhir mampu memiliki ikhtiar
yang baik atas kehidupannya, maka ia mampu untuk mengaktualisasikan
diri atas apa yang telah ia dapatkan dari pengalamannya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :


Adakah hubungan harapan dengan ikhtiar pada mahasiswa tingkat akhir
UIN Walisongo Semarang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui adakah hubungan harapan dengan ikhtiar pada


mahasiswa tingkat akhir UIN Walisongo.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini dapat
menjadi salah satu acuan maupun perbandingan dalam kajian teori
15
Trudi Griffin, “Cara Memiliki Harapan”, https://id.wikihow.com/Memiliki-
Harapan#Referensi, diakses pada 6 Agustus 2020, pukul 15:53.
16
Mu’ammar, Kajian Hadis Tentang Konsep Ikhtiar dan Takdir Dalam Pemikiran
Muhammad AlGhozali dan Nurcholis Madjid; (Study Komparasi Pemikiran), (Jakarta: Skripsi
Tidak Diterbitkan, 2011) , h. 39
tentang hubungan ikhtiar dan Harapan pada kecemasan mahasiswa
dalam mengerjakan tugas akhir.
2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
a. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
pembanding dalam upaya meningkatkan Rasa semanagat dan pantang
menyerah pada mahasiswa tingkat akhir UIN Walisongo dalam
menyelesaikan tugas akhir.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam
mengembangkan keilmuan Tasawuf Psikoterapi, khususnya untuk
penelitian-penelitian lanjutan yang berkaitan dengan Harapan dan
Ikhtiar pada mahasiswa tingat akhir dalam mengerjakan Tugas Akhir.

D. Kajian Pustaka

Sebelum penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ada beberapa


hasil penelitian yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, yaitu :
Penelitian yang dilakukan oleh Latifah Nadia Istiani, Skripsi, Pada
tahun 2010,Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maliki Malang,
yang berjudul “Hubungan antara Hope Dengan Problem Focused Coping
pada Mahasiswa Penyusun Skripsi Angkatan 2010 Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Maliki Malang”, Hasil Penelitian menunjukan
bahwa tingkat Hope pda mahasiswa UIN Maliki Malang yang berada pada
kategori tinggi dengan nilai prosentase sebesar 13,4%(7 orang), Kategori
Sedang 77,9% (40 orang), dan kategori rendah 9,6% (5 orang) . Hal ini
menunjukan Adanya Hope pada setiap mahasiswa yang merupakan peran
penting dalam mengerjakan skripsi maupun dalam mencapai tujuan yang
di inginkan.

Penelitian dilakukan Oleh Ana Dwi Ariyati, Mahasiswa


Universitas Negeri Semarang 2019, Jurusan Psikologi, Skripsi, yang
berjudul “Pengaruh Trait Hope Terhadap Career Adaptability Pada
Mahasiswa Jurusan Psikologi Unnes” , hasil penelitian menunjukan bahwa
dari 30 mahasiswa Unnes memiliki Trait Hope sedang yaitu 50% dimana
memiliki harapan lebih agar dapat mencapai tujuan karir dimasa depan.

Penelitian dilakukan Oleh Lely Febrina Rosa, Mahasiswa


Universitas Sumatera Utara 2018, Jurusan Psikologi, yang berjudul
“Hubungan Antara Harapan Lulus Tepat Waktu Dan Regulasi Diri Pada
Mahasiswa Yang Aktif Berorganisasi”, Hasil penelitian menunjukan
setelah alat ukur secara online pada 50 mahasiswa yang aktif berorganisasi
dan sedang mengerjakan tugas akhir skripsi,adanya kaitan harapan dengan
mahasiswa yang ingin lulus tepat waktu,semakin tinggi harapan untuk
lulus tepat waktu maka semakin tinggi pula Regulasi diri.

Penelitian-penelitan di atas secara garis besar memiliki kesamaan


obyek dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu melihat adakah
hubungan antara Hope dengan Ikhtiar sebagai objek penelitian. Akan
tetapi secara spesifik, tidak ada satupun penelitian di atas yang memiliki
kesamaan dengan obyek penelitian peneliti khususnya yang berkaitan
dengan Ikhtiar terhadap penerimaan diri pada mahasiswa tingkat akhir
UIN Walisongo Semarang. Subjek yang digunakan pada penelitian ini
adalah mahasiswa tingkat akhir. Hal ini disebabkan karena mahasiswa
tingkat akhir butuh untuk mengaktualisasikann dirinya agar memeperoleh
pengetahuan atas apa yang ia dapatkan dari pengalaman yang dialami
sebelumnya. Oleh sebab itu peneliti merasa yakin untuk tetap melakukan
penelitian ini tanpa ada kekhawatiran akan plagiasi karya ilmiah.

D. Sistematika Penulisan
Hasil penelitian akan dipaparkan kedalam tiga bagian dengan
penjelasan sebagai berikut :

Bagian pertama yang isinya meliputi halaman cover, halaman nota


pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
halaman pernyataan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, dan
halaman daftar isi.

Bagian isi terdiri atas lima bab dengan spesifikasi sebagai berikut:

Bab I, Pendahuluan, yang isinya mencakup Latar Belakang


Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian
Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

Bab II, Landasan Teori tentang Harapan yang menjelaskan tentang


definisi Hope, Hubungan harapan dengan ikhtiar.

Landasan teori tentang ikhtiar, pengertian ikhtiar.

Pengertian tentang mahasiswa yang menjelaskan tentang definisi


mahasiswa.

Bab III, Metode Penelitian, berisi jenis dan sumber data, populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi
operasional.

Bab IV, Analisis Data dan Pembahasan, akan mengemukakan


tentang gambaran umum objek penelitian, deskripsi data penelitian dan
responden, uji kualitas data, uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji
regresi linier berganda., uji hipotesis, hasil analisis dan pembahasan, serta
deskripsi variabel penelitian.

Bab V, Penutup, yang isinya meliputi Kesimpulan, Saran dan


Penutup. Bagian akhir isinya meliputi Daftar Pustaka, Lampiran dan
Biografi
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Harapan

1. Definisi Harapan

Manusia merupakan makhluk yang sangat kompleks dan juga


mempunyai akal dan emosi dan tidak terlepas dari adanya masalah yang
harus ia selesaikan dan mempunyai cita-cita serta keinginan yang ingin
diwujudkan atau digapai,dan dalam islam juga terdapat konsep dalam
menghadapi suatu masalah yang berdampak pada kondisi psikologis
seseorang contohnya: stress, kecemasan, rasa khawatir, dalam
menghadapi suatu masalah yang sering dihadapi bagi sebagian orang
terutama ketika sesorang itu mengalami peralihan dari remaja hingga
dewasa,contohnya pada mahasiswa yang mengalami berbagai tuntutan
yang harus ia penuhi dalam kehidupannya sehari-hari termasuk tuntutan
akademik,terutama mahasiswa akhir yang sedang bergelut dengan tugas
akhir17.

Oleh karena itu banyak berkembang riset-riset yang mempelajari


dan juga mengatasi permasalahan tersebut.

Menurut teori harapan dalam Alex (2004), harapan mencerminkan


persepsi individu terkait kapasitas mereka untuk mengkonseptualisasikan
tujuan-tujuan secara jelas, mengembangkan strategi spesifik untuk
mencapai tujuan tersebut (pathways thinking), menginisiasi dan
mempertahankan motivasi untuk menggunakan strategi tersebut (agency
thinking). Menurut Stotland dalam Fransisca (2008) harapan adalah
penantian akan pencapaian tujuan di masa depan yang dimediasi oleh

17
Anni Zulfiani Husnar, Siti Saniah & Fuad Nashori ,Harapan,tawakal,dan stress
akademik, Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, Vol 2, No 1 (2017), Hal.8.
pentingnya tujuan tersebut bagi individu dan mendorong individu
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.18Sedangkan menurut Lueck
(2007) harapan mencakup lebih dari keinginginan sederhana untuk
mencapai hasil tertentu, yaitu keinginan yang tidak terlepas dari adanya
upaya.

Schrank,Woppman, Sibitz, dan Luber (2010) bahwa Harapan


adalah variabel Positif yang mempengaruhi berbagai hasil kesehatan dan
merupakan aktor penting dalam psikiatri maupun psikoterapi. Individu
yang memiliki Harapan baik, maka akan menimbulkan perasaan positif
yang berdampak terhadap emosi dan kesehatannya.

Snyder dalam Shane (2009) dan rekan menjelaskan harapan sebagai


motivasi yang didasarkan pada tujuan, jalur, dan pengalaman yang
diarahkan pada tujuan berpikir. Dalam teori harapan menurut Snyder
dalam Susan (2009), harapan telah melampaui keinginan untuk
memahami pikiran yang disengaja untuk mengarah ke tindakan yang
dapat menyesuaikan diri. Harapan ditandai sebagai kekuatan manusia
untuk diwujudkan dalam kapasitas: (a) konsep tujuan yang jelas (goal),
(b) mengembangakan strategi yang spesifik untuk mencapai tujuan-
tujuan (pathway thingking), (c) memulai dan mempertahankan motivasi
untuk menggunakan strategi-strategi (agency thingking)19.

Berdasarkan Definisi Harapan diatas, harapan terdiri dari aspek


kehendak (willpower) dan strategi (waypower) untuk mencapai
tujuan.Aspek tersebut bersifat timbal balik,saling melengkapi dan
berkorelasi positif menurut teori harapan dari snyder tersebut
merefleksikan persepsi individu terhadap kemampuan untuk
mendefinisikan tujua dengan jelas,berinisiatif dan mempertahankan
motivasi untuk menggunakan berbagai strategi (willpower thinking) yang
spesifik untuk mencapai tujuan tersebut (waypower thinking) untuk

18
Latifah Nadia Istiani, thesis “Hubungan Antara Hope..., Hal.8.
19
Latifah Nadia Istiani, thesis “Hubungan Antara Hope..., Hal. 4.
mencapai tujuan (Goal),jika individu memiliki keduanya maka individu
memiliki harapan yang tinggi .

A. Konseptualisasi Harapan menurut Snyder dapat dikelompokan


menjadi 3 yaitu20:

a. Harapan : Berbasis Emosi

Beberapa peneliti telah menempatkan 4 model Harapan berbasis


emosi yang di dalamnya memasukan komponen koginitif. Misalnya
Averill, Catlin, & Cohn mendeskripsikan teori emosi mereka sebagai
sebuah emosi yang dikendalikan oleh kognisi.Para peneliti melihat hope
sebagai hal yang layak untuk diraih apabila tujuannya ; a) Mampu
untuk diraih; b) dibawah kontrol; c) di pandang penting oleh individu;
d) dapat diterima oleh sosial dan moral, teori ini bersandar pada pada
norma moral dan nilai sosial di masyarakat dalam mendefenisikan
makna yang benar dalam pengertian sebuah Harapan. Dan karena itu
averill dkk percaya bahwa harapan hanya dapat dipahami dalam
konteks sosial dan curtural.

Mowrer’s lebih memandang harapan dari sudut pandang perilaku,


dengan harapan sebagai bentuk afektif dari pengukuhan sekunder.
Dalam penelitiannya terhadap binatang Mowrer’s mencatat bahwa
ketika bekerja dalam paradigma stimulus-respon,emosi harapan akan
muncul pada subjek ketika sebuah stimulus di asosiasikan dengan
sesuatu yang terjadi secara menyenangkan. Bertolak belakang dengan
pandangan Mowrer’s, Marcel lebih memandang Harapan sebagai
perasaan yang hadir ketika individu menghadapi kondisi yag
tampaknya akan mengarah pada keputusasaan. 21

b. Harapan : Berbasis Kognisi

20
Ibid, Hal 5
21
Ibid, Shane, Hal 92
Shane (2004) Harapan sebagai sebuah kognisi memperoleh
banyak perhatian dibandingkan dengan Harapan sebagai emosi.
Menurut Erikson menyatakan bahwa Harapan merupakan elemen
perkembangan kognisi yang sehat. Harapan di definisikan “ The
enduring belief in the attainabillity of fervent wishes, in spite of the
dark urges and rages which mark the beggining of existence” dengan
demikian harapan merupakan sebuah pikiran atau keyakinan yang
membolehkan individu untuk terus bergerak ke arah sebuah tujuan.
Erikson menempatkan harapan dalam konteks perkembangan.

Breznits juga berpendapat agar sebuah harapan mempengaruhi


individu maka harapan tersebut harus cukup kuat dan persisten untuk
menyebabkan respon fisiologis. Ahli lain (stotland dkk) lebih
menekankan pada bagaimana perspektif dan harapan terlibat dalam
pengharapan. Dalam hal ini mengkonsepkan Harapan sebagai sebuah
ekspektasi yang besar daripada nol dalam meraih tujuan.

c. Harapan : berbasis Emosi- Kognisi

Snyder Dkk dalam Shane (2009), teori ini mendefiniskan harapan


sebagai berpikir untuk meraih tujuan, dimana individu mempersepsikan
bahwa ia mampu menghasilkan jalan untuk berpikir ke arah tujuan yang
di inginkan (pathways thinking), serta menghasilkan motivasi yang
diperlukan untuk menggunakan jalan tersebut (agency thinking).Dengan
demikian emosi dan kognisi saling bekerja sama untuk membantu orang
mengejar tujuan yang di inginkan22.

B. Komponen Harapan menurut Snyder23:

a. Goal Thinking

22
Latifah Nadia Istiani, thesis “Hubungan Antara Hope..., Hal. 5.
23
https://www.universitaspsikologi.com/2019/05/pengertian-dan-karakteristik-harapan-
hope.html,diakses pada tanggal 25-7-2021 Pukul 13:26
Goal atau sasaran adalah jangkar dari teori harapan. Goal atau
tujuan adalah sasaran tindakan mental dari keinginan individu,dengan
tujuan yang jelas baik besar maupun kecil inilah sebagai pemicu antara
tindakan mental yang direncanakan dan usaha yang lebih keras,jika
semakin besar tujuan semakin besar maka menyita perhatian yang
cukup besar dan bernilai bagi individu.Sasaran dapat bersifat kongkrit
atau abstrak,dan bersifat jangka panjang atau jangka pendek namun
yang pasti sasaran tersebut harus merupakan sesuatu yang penting
untuk dicapai. Sasaran juga harus mungkin untuk dicapai,bukan sesuatu
yang mustahil untuk dicapai. Jika tujuan tidak tercapai hampir selalu
menghilangkan semangat seseorang. Sebaliknya, jika selama hasil yang
dicapai itu pasti atau mudah, maka motivasinya akan rendah.

b. Pathway thinking

Tujuan tidak hanya tertuju pada konsep dalam pemikiran, akan


tetapi juga perlu cara atau strategi agar tercapai sebuah tujuah tujuan
yang diinginkan,pathway mencerminkan pandangan yang kita dapat
untuk menemukan cara untuk sebuah tujuan yang diharapkan selain itu
jika menghadapi rintangan atau masalah kita harus berfikir agar dapat
menyelesaikan masalah tersebut pathway melibatkan waktu untuk
mencapai tujuan. Strategi adalah Kapasitas mental untuk menemukan
satu atau beberapa cara yang efektif untuk mencapai sasaran.
Keberadaan Sasaran yang penting membantu individu untuk
merencanakan dengan lebih baik cara-cara untuk mencapainya.
Kemampuan merencanakan strategi turut dipengaruhi oleh pengalaman
dan pembelajaran menemukan cara tertentu untuk mencapai sasaran.
Selain itu informasi yang dimilik individu turut membantu untuk
merancang strategi dalam mencapai sasaran,bahkan jika cra tersebut
gagal maka individu bisa menggunakan informasi lain untuk merancang
strategi baru.24 Iindikator dari pathway yaitu perencanaan untuk
mencapai tujuan.

c.Agency thinking

Adalah perantara atau kemampuan untuk memotivasi diri sendiri


untuk menggunakan berbagai cara agar mencapai suatu
tujuan,menyalurkan motivasi agar dapat menemukan berbagai cara
karena jika tidak ada motivasi maka tidak ada usaha untuk menghadapi
dan juga menyelsaikan suatu rintangan atau masalah dalam menggapai
suatu keinginan atau tujuan.

Diatas adalah komponen-komponen harapan menurut snyder yang


terbagi menjadi 3 diantaranya Goal,pathway,Agency, yang saling
berkaitan satu sama lain dan sa ling berkerja sama dan mempunyai
peran masing-masing dalam mencapai suatu tujuan, dan jika salah
satunya tidak dilakukan maka akan susah dalam menghadapi
rintangan,masalah, dan menyelesaikan masalah serta motivasi dalam
menyelesaikan masalah maupun dalam mencari cara agar tercapaiya
suatu keinginan. Dengan komponen-komponen diatas individu mulai
mengalami perubahan emosi atau psikologis baik mempunyai harapan
yang tinggi maupun rendah tergantung masing-masing individu, jika
mengalami emosi negatif maka akan marah,kecewa, dan akhirnya putus
asa karena berbagai macam tekanan dan juga berbagai macam masalah,
akan tetapi individu yang mempunyai harapan yang tinggi akan bersifat
optimis dan tidak mudah goyah dan tetap kreatif dalam mencari cara
guna menghadapi rintangan. Snyder dkk mengatakan bahwa daya
kehendak bersifat Self Referential ,yaitu individu memiliki pemikiran
bahwa dirinya sendirilah yang memulai dan terus bergerakuntuk
mencapai sasarannya. Daya kehendak juga dipengaruhi oleh

24
Ibid Fransisca
pembelajaran sebelumnya ketika seseorang berusaha untuk mencapai
sasaran.25

Berdasarkan konsep harapan yang dikemukakan oleh snyder


(1996), maka dapat dipahami bahwa pathway diilustrasikan sebagai
ungkapan individu dalam dirinya seperti “Pasti ada jalan lain agar aku
berhasil melakukannya”, serta dapat diketahui bahwa snyder
menekankan jika Agency merupakan sumber energy mental untuk
mencapai sebuah tujuan Konsep berbeda disampaikan oleh Schrank
(2010) yang didalam penelitian mencoba mengembangkan skala baru
untuk mengukur harapan, hasil penelitian tersebut mengemukakan
bahwa harapan terdiri dari 4 dimensi yaitu :

1. Trust and Confidence


yaitu cerminan pengalaman dimasa lalu,karakteristik individu,
spritualitas dan kepercayaan, serta dimensi motivasi untuk
mampu mencapai tujuan.
2. Lack of perspective
adalah cerminan kurang adanya harapan dan dimensi
penyusunannya,serta menggambarkan individu tidak ingin
terpengaruhi oleh situasi, kurang memiliki kekuatan dalam diri,
serta kurangnya orientasi individu terhadap masa depan
maupun lingkungan.
3. Social relations and personal value
adalah cerminan perasaan dihargai dan dicintai oleh orang lain.
Selain itu, sosial relations and personal value merupakan
sebuah dorongan yang positif bagi keteguhan individu untuk
terus berjuang lalu memperoleh apa yang di inginkan atau
diharapkan .
4. Positive Future orientation

25
Fransisca M. Sidabutar. 2008. Harapan Serta Konsep Tuhan Pada Anak Usia Sekolah
Yang Menderita Kanker. Fak. Psikologi Universitas Indonesia
adalah cerminan kemampuan dalam menginternalisasi dan
mengantisipasi kemungkinanyang akan muncul dimasa yang
akan datang.

Berikut adalah Karakteristik individu dengan Harapan tinggi26 :

a. Optimis

Individu yang optimis cenderung memiliki mental yang kuat


serta keyakinan yang kuat.

b. Mempunyai cara pencapaian tujuan terhadap kehidupannya

Individu ini memiliki keyakinan bahwa dirinya sendiri yang


memiliki kendali terhadap hidup dan menentukan nasibnya sendiri.

c. Harga Diri ( Self steem) Tingi

Individu yang mempunyai Harga diri tinggi mereka


mempunyai pandangan positif dalam hidupnya, karena pernah
melewati masalah dan rintangan dimasa lau dan melakukan hal
yang sama untuk tujuan dimasa depan yang akan datang ,individu
ini cenderung mempunyai rasa bangga terhadap diri sendiri.

d. Memiliki persepsi tentang kemampuannya dalam pemecahan


Masalah

Kemampuan seseorang dalam pemecahan masalah berkaitan


dengan pemikiran individu terkait dengan cara pencapaian tujuan.
Pada saat mengalami situasi sulit dalam melakukan cara yang biasa
dilakukan untuk mencapai tujuan.Individu ini cenderung
mengantisipasi permasalahan dengan mengembangkan
perencanaan.27

26
https://www.universitaspsikologi.com/2019/05/pengertian-dan-karakteristik-harapan-
hope.html,diakses pada tanggal 25-7-2021 Pukul 14:07
27
Josep & Linley,P. 2004. Positif Psychology in practice. United states of America: Hal 24.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Harapan :

Menurut Weil dalam Paramita (2008) dalam penelitiannya


mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi harapan yakni Dukungan sosial,Kepercayaan
religiusitas,dan Kontrol.Berikut penjelasan faktor-faktor nya28 :

a. Dukungan Sosial

Harapan memiliki kaitan erat dengan dukungan sosial, dengan


adanya dukungan sosial individu jadi lebih termotivasi dan juga
lebih bersemangat, karena baik dari internal yaitu semangat dan
motivasi yang dibangun pada diri sendiri, eksternal juga perlu dan
berperan sangat penting karena merasa dirinya itu berharga dimata
orang lain serta lebih termotivasi lagi, dalam penelitiannya
mengenai pasien yang menderita penyakit kronis diidentifikasikan
bahwa keluarga dan teman adalah sebagai sumber harapan dalam
beberapa aktifitas seperti menjenguk,berkomunikasi,dll.

b. Kepercayaan Religiusitas

Kepercayaan Religiusitas adalah sebagai sebagai sumber


utama harapan.Dengan adanya kepercayaan atau keimanan dengan
Sang Maha Kuasa Allah Swt, dan dengan tawakal, serta percaya
bahwa Dia-lah Allah yang mengatur segala nya baik,
,Rezeki,Musibah, Hidup dan mati, memberikan Rasa Percaya diri
yang tinggi dengan hubungan spiritual yang baik dengan Sang
Khalik,memberikan kekuatan yang lebih tinggi. Releigh juga
berpendapat bahwa aktifitas religiusitas merupakan strategi yang
lain yang digunakan untuk mempertahankan harapan pada
individu.

c. Kontrol

28
Studi Deskriptif tingkat,..Anggun Hajar Safitri,Fakultas Psikologi UMP,2013
Mempertahankan Kontrol merupakan salah satu bagian dari
tiga konsep Harapan yakni kontrol terhadap dirinya sendiri (Self
efficacy),menemukan nasib sendiri,mencari informasi
menimbulkan perasaan kuat pada harapan individu

2. Definisi Ikhtiar

Ikhtiar berasal dari kata bahasa arab ‫ اختير‬yang memiliki arti


mencari hasil yang lebih baik, memilih. Sedangkan dalam KBBI
kata ikhtiar berarti alat, syarat untuk mencapai tujuan yang
dimaksud, Ikhtiar secara etimologis berasal dari kata kerja dalam
Bahasa arab yang berarti memilih. Adapun secara istilah
pengertian ikhtiar yakni, suatu usaha yang dilakukan dengan segala
cara untuk mendapat hasil yang maksimal dan mendapakan apa
yang diinginkan29, ikhtiar juga dapat diartikan sebagai usaha yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk dapat merasakan
kebahagiaan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat30.

Secara terminologis Ikhtiar adalah upaya yang dilakukan agar


segala sesuatu yang berkenaan dengan keinginan dalam hidup bisa
tercapai31. Ikhtiar merupakan sebuah usaha yang seharusnya
dilakukan manusia untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dalam
kehidupannya, baik secara material, emosional, spiritual,
kesehatan, seksual, dan juga masa depannya agar tujuan hidup
untuk dapat sejahtera dunia akhirat dapat terpenuhi. Ikhtiar disini
memang seharusnya dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh
hati dan semaksikmal mungkin tapi juga tak lepas dari seberapa
besar kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Mengingat
manusia memiliki cita-cita dan kenginan untuk dapat sukses dan

29
https://darulfithrah.com/2019/11/06/6943/ diakses 20-4-2021 pada jam 23:03
30
Zulkifli, Mewujudkan Generasi Optimis : Perspektif Islam, Proceeding International
Seminar on Education Faculty ofTarbiyah and Teaching Training, Oktober 2016, hal. 437
31
Azuar Juliandi, Parameter prestasi Kerja dalam Perspektif Islam, Jurnal Manajemen dan
Bisnis, Vol 14, No.1,2014, Hal 43
bahagia, dan sewajarnya tidak ada orang yang menginginkan
sebuah kegagalan. Apabila keinginan atau cita-cita yang
dikehendakinya dapat dikelola dengan baik, maka akan didapatkan
jalan untuk menggapai kesuksesan yang diinginkan, tentu saja
kesuksesan itu tidak akan diperoleh tanpa adanya usaha.

Dalam ilmu kalam (teologi), ikhtiar berarti kebebasan untuk


memilih (hurriah) atau free will, ini terdapat dalam aliran
Qadariyah yang dipelopori oleh Ma’bah al juhani (80 H) dan
Gailan al Dimasyqi. Menurut paham Qadariah, manusialah yang
mewujudkan perbuatannya dengan kemauan dan tenaganya. Daya
telah diberikan oleh Allah Swt sebelum manusia bertindak,oleh
karena itu manusia bebas memilih dan berkehendak akan tetapi
terdapat segala konsekuensinya. Kebalikan dari paham Qadariyah
adalah paham Jabariyah, menurut paham ini, segala kehendak dan
perbuatan manusia hakikatnya adalah perbuatan Allah Swt, paham
demikian dapat dipahami dari teori Kasb dari Abu Hasan Al
Asyari, paham Kasb menjelaskan bahwa perbuatan manusia tidak
efektif. Menurut Asyari, Kasb hanya dimaksudkan pada tanggung
jawab manusia,karena memang hanya Allah yang berkehendak
Mutlak.32

Menurut Ibnu Sina, Ikhtiar diartikan sebagai kekuatan untuk


memilih (power of choice) kekuatan memilih ini berdasarkan atas
daya dan pengetahuan yang diberikan oleh Allah Swt melalui
upaya dan intelek manusia, sehingga ia dapat memilih sesuatu yang
akan dikerjakan atau tidak dikerjakan.33

32
https://www.republika.co.id/berita/oop81f313/memahami-makna-ikhtiar, diakses pada
tanggal 31-7-2021 pukul 18:00
33
https://www.republika.co.id/berita/oop81f313/memahami-makna-ikhtiar, diakses pada
tanggal 31-7-2021 pukul 18:00
Dengan demikian Ikhtiar mengandung pesan Taqwa34,
yakni bagaimana menuntaskan masalah dengan
mempertimbangkan pertama-pertama apa yang baik menurut
islam,dan kemudian menjadikannya sebagai pilihan,untuk
kemaslahatan umat dan mengutamakan Ridha-Nya. Unsur prinsip
yang terdapat pada ikhtiar adalah Niat,eksistensi niat menjadi
pengaruh yang sangat penting terhadap Kualitas Ikhtiar, Ikhtiar
akan memiliki nilai ibadah apabila diawali dengan niat tulus karena
Allah Swt,karena niat adalah penunjang penting dalam yang akan
menentukan sebuah hasil,baik atau tidak,bernilai ibadah atau tidak.
Menurut Muhammad Abduh (1849-1905 M), untuk mewujudkan
kehidupan yang diharapkan itu manusia harus berikhtiar.35 Manusia
diciptakan dengan memiliki kemampuan memilih dan kemampuan
daya untuk mewujudkan pilihan.Dengan alasan itulah bahwa
balasan diakhirat sangat berkaitan dengan amal perbuatan yang
dilakukan seseorang di dunia.Untuk itu manusia harus
mewujudkan keinginannya dengan kemauan dan usahanya
sendiri,dengan tidak melupakan bahwa ada Sang Maha Besar yakni
Allah Swt yang mengatur dan mempunyai kekuasaan yang lebih
tinggi.

Macam – Macam Ikhtiar

a. Bersungguh – sungguh

Bersungguh- sugguh adalah salah satu hal yang perlu di


perhatikan dalam mencapai seluruh keinginan dengan kesungguhan
yang mendalam sehingga akan di dapatlah hasil yang diharapkan,
dan jangan sekali – kali menjalankan sesuatu yang setengah hati.
34
Berusaha yang dilakukan dengan pertimbangan sesuai kaidah Islam dan didahului niat
dan disertai doa, maka usaha itu bernilai ibadah. Dilakukan dengan waspada dan hanya mencari
ridha-Nya. Itu adalah asas hidup yang benar yang sesuai asas takwa. Nurcholis Madjid, Asas
Hidup Takwa, penyunting: Asrori S. Karni & Lina Sellin, (Jakarta: Noura Books, 2015), h. 18
35
Lihat Amir Ali, The Spirit of Islam, (New Delhi: Low Price
Publications, 1995), h. 403-405.
b. Bekerja keras

Bekerja keras serta berupaya dengan semaksimal mungkin


untuk memperoleh apa yang di inginkan. Dengan bekerja keras
inilah maka kita akan mengetahui batas kemampuan yang kita
lakukan dalam suatu hal, serta jangan bermalas malasan dan juga
menjalankan usahanya ini semaunya sendiri. Akan tetapi ,
berusahalah serta berjuanglah untuk memperoleh hasil yang
sudah diharapkan.

c. Dilarang berputus asa serta pantang menyerah

Apabila, kita menjalankan usaha, kemudian tidak


memperoleh hasil seperti apa yang diharapkan kita atau bahkan
malah mungkin gagal. Maka kita perlu terus mencoba dan juga
jangan mudah untuk menyerah maupun berputus asa, karena
sebuah kegagalan ini adalah awal dari proses pembelajaran supaya
kita dapat lebih berusaha dengan semaksimal mungkin36 seperti
pada surat al insyirah ayat 6 yang berbunyi :

ِ ‫إِ َّن َم َع ْٱل ُعس‬


‫ْر يُ ْسرًا‬

Yang Artinya : Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada


kemudahan.

Ikhtiar bukan hanya usaha, atau semata-mata upaya untuk


menyelesaikan persoalan yang sulit. Ikhtiar adalah konsep Islam
dalam cara berpikir dan mengatasi permasalahan. Pada masa
dewasa ikhtiar, sangat diperlukan sangat penting untuk
menyelesaikan masalah maupun agar kita lebih giat dalam
menggapai impian yang kita inginkan terutama untuk mahasiswa
tingkat akhir yang harus menyelesaikan tugas akhir dimana
merupakan masalah kebanyakan mahasiswa tingkat akhir yang

36
https://www.merdeka.com/trending/ikhtiar-adalah-berusaha-kenali-3-
bentuk-beserta-contohnya-kln.html,diakses 20-4-2021 pada jam 23:09
ditakuti dan merupakan sumber depresi bagi mahasiswa itu sendiri
,dan disinilah peran ikhtiar bagi mahasiswa yang merupakan poin
penting bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir agar bersungguh-
sungguh,bekerja keras,dan jangan mudah berputus asa.

Hikmah Ikhtiar adalah sebagai berikut :

a. Menghilangkan perasaan malas,murung,berpuas diri.

b. Selalu membawa harapan baru dalam hidup,karena usaha tak


akan mengkhianati hasil dan memnuculkan harapan-harapan
baru.

c. Meningkatkan derajat kita dihadapn Allah Swt.

3. Hubungan Harapan dengan ikhtiar

Pengertian Harapan yakni memotivasi diri dan mencari cara


agar tercapainya suatu tujuan (goal), dan pengertian ikhtiar adalah
sebuah usaha yang seharusnya dilakukan manusia untuk dapat
memenuhi segala kebutuhan dalam kehidupannya, baik secara
material, emosional, spiritual, kesehatan, seksual, dan juga masa
depannya agar tujuan hidup untuk dapat sejahtera dunia akhirat
dapat terpenuhi. Seperti yang dijelaskan teori Menurut Weil dalam
Paramita (2008) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa
terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harapan
yakni Dukungan sosial. Kepercayaan religiusitas,dan Kontrol.37

Dan dari teori diatas religiusitas juga berperan penting , dan


dari bukti teori menurut weil bahwa religiusitas sumber utama
harapan dan juga ikhtiar sebagai sumber pendukung harapan itu.

37
Studi Deskriptif tingkat,..Anggun Hajar Safitri,Fakultas Psikologi UMP,2013
Ikhtiar adalah upaya yang dilakukan agar segala sesuatu yang
berkenaan dengan keinginan dalam hidup bisa tercapai38. Ikhtiar
merupakan sebuah usaha yang seharusnya dilakukan manusia
untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dalam kehidupannya, baik
secara material, emosional, spiritual, kesehatan, seksual, dan juga
masa depannya agar tujuan hidup untuk dapat sejahtera dunia
akhirat dapat terpenuhi. Ikhtiar disini memang seharusnya
dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan semaksikmal
mungkin tapi juga tak lepas dari seberapa besar kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya. Mengingat manusia memiliki cita-
cita dan kenginan untuk dapat sukses dan bahagia, dan sewajarnya
tidak ada orang yang menginginkan sebuah kegagalan. Apabila
keinginan atau cita-cita yang dikehendakinya dapat dikelola dengan
baik, maka akan didapatkan jalan untuk menggapai kesuksesan
yang diinginkan, tentu saja kesuksesan itu tidak akan diperoleh
tanpa adanya usaha. Dari aspek pada harapan menjelaskan aspek
kognitif, mental, dan juga ikhtiar menjelaskan dari aspek
religiusitas dan Usaha dalam mencapai tujuan,. Dari kesimpulan
diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan harapan dengan ikhtiar,
dengan adanya harapan tidak akan berjalan tanpa adanya ikhtiar .

E. Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diajukan :

38
Azuar Juliandi, Parameter prestasi Kerja dalam Perspektif Islam, Jurnal Manajemen dan
Bisnis, Vol 14, No.1,2014, Hal 43
Hipotesis Nihil (H0) : Tidak adanya hubungan yang signifikan antara
Harapan (Hopes) dengan ikhtiar pada Mahasiswa tingkat akhir yang
mengerjakan Skripsi.

Hipotesis Alternatif (Ha) : Adanya Hubungan yang signifikan antara


Harapan (Hopes) dengan Ikhtiar pada Mahasiswa tingkat akhir yang
mengerjakan Skripsi .

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah


korelasi numerik.

Ini adalah studi yang menekankan tes teoritis melalui penelitian numerik,
mengukur variabel dan kemudian menganalisis data melalui prosedur
statistik.39 Seperti dijelaskan oleh Sugiyono40, metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian filosofis positif; Statistik untuk
memverifikasi hipotesis yang benar.

Menurut Gay41, penelitian korelasi merupakan studi yang


melibatkan pengumpulan informasi untuk menentukan hubungan antara
dua variabel dan hubungan. Kursus ini dilakukan jika Anda ingin
mengetahui apakah Anda berpartisipasi dalam penelitian atau tidak dan
hubungan antara subjek yang Anda pelajari atau variabelnya. Kehadiran
hubungan dan sejauh mana perubahan ini penting penting karena peneliti
dapat mengetahui tingkat hubungan dan mengembangkannya sesuai
dengan tujuan penelitian.

Metode yang digunakan penulis dalam karya ini adalah metode


Kuantitaif Korelasional untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih. Penelitian numerik adalah survei yang menggunakan
representasi data statistik dan melakukan metode statistik menggunakan
Uji Korelasional Product Moment.42

B. Populasi dan Sampel

39
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pusaka Pelajar, 1998), Hal. 91.
40
Diakses dari http://etheses.uin-malang.ac.id/1639/7/10410073_Bab_3.pdf, pada tanggal
27 Novemeber 2020 pukul 17.34.
41
Indra Jaya, Penerapan Statistik untuk Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenandamedia
Group, 2019), Hal. 147-148
42
Diakses dari http://etheses.uin-malang.ac.id/1639/7/10410073_Bab_3.pdf, pada tanggal
27 Novemeber 2020 pukul 17.39.
Menurut Sugiono, populasi adalah sebuah wilayah terdiri dari
obyek maupun subyek memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang
dapat dipelajari dan dianalisis oleh peneliti populasi.43 Populasi yang
digunakan penelitian ini adalah mahasiswa UIN Walisongo Semarang dan
mahasiswa TINGKAT AKHIR dari Jurusan Tasawuf. Angkatan 2014-
2017 yang masih aktif pada tahun 2021.

Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple


Random Sampling adalah system pengambilan acak dari suatu indivisu
atau seluruh populasi yang ada.44 Pemilihan studi didasarkan pada
pendapat Suharsimi Arikunto, jika populasi melebihi 100, minimal 5%,
jika kurang dari 100, minimal 25%. Seluruh penduduk terpilih.45 Populasi
dalam penelitian ini adalah 368, sehingga peneliti menggunakan 92 dari
total populasi atau mahasiswa dengan motivasi rendah.

C. Variabel Penelitian

43
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metode Penelitian Sosial, (Surabaya: Media Sahabat
Cendikia, 2019), Hal. 91.
44
Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : Kencana, 2012), Hal. 177.
45
H. Syamsunie Carsel HR, Metode Penelitian Kesehatan dan Pendidikan,(Yogyakarta:
Media Pustaka, 2018), Hal. 96-97.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori
sebagai spesies independen, dan pengertian spesies dependen adalah
sebagai berikut:
1. Variabel bebas (independent variable) menurut pendapat Sekaran46
Variabel bebas adalah perbedaan yang berdampak positif atau negatif
terhadap varian yang menjadi sandarannya. Keanekaragaman
Keanekaragaman (Individual Diversity) - Sebuah perubahan yang
mempengaruhi atau menghasilkan jenis lain.
2. Variabel terikat (dependent variable) yang dikatakan oleh Sekaran47
menyatakan bahwa perubahan utama dalam perawatan tergantung pada
perbedaan ini.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Harapan

Harapan didefinisikan sebagai pemikiran tentang tujuan,


pemahaman bahwa ia dapat menemukan cara untuk memikirkan tujuan
yang Anda inginkan, dan keinginan untuk menggunakan cara itu.
Menurut Snyder teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
peran yang diharapkan:48:

a. Pathway thinking
b. Agency thinking
2. Ikhtiar

Ikhtiar adalah upaya untuk mencapai segala sesuatu dalam hidup


yang melibatkan kepentingan pribadi. Kecemasan adalah upaya untuk
memuaskan kebutuhan masa depan seseorang akan materi, mental,
46
Muh. Fitrah & Luthfiyah, Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas & Studi Kasus, (Jawa Barat : CV. Jejak, 2017),
47
Ibid, Hal. 123.
48
https://www.universitaspsikologi.com/2019/05/pengertian-dan-karakteristik-harapan-
hope.html,diakses pada tanggal 25-7-2021 Pukul 13:26
emosional, fisik, seksual, dan tujuan hidup. Menurut Muhammad (Abduh
(1849-1905), manusia harus didorong untuk hidup berikhtiar.49

Indikator yang terdapat pada ikhtiar menurut teori diatas adalah :

a. Bersungguh-sungguh

b. Tidak berpuas diri

c. Pantang menyerah

d. Niat karena Allah Swt.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini, pemeriksa akan menggunakan skala untuk


mendapatkan informasi yang benar. Jenis pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah ukuran
psikologis yang digunakan dalam kuisioner dan merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk penilaian perilaku atau untuk tujuan
mengukur sikap, pemikiran atau persepsi, kesadaran masalah atau
peristiwa sosial dan dapat dikombinasikan dengan metode ini.50 engan cara
lain. Hasil pada skala ini digabungkan dengan 5 tanggapan lainnya yaitu:
sangat setuju (SS), setuju (S), sangat tidak setuju (KS), sangat tidak setuju
(TS) dan sangat tidak setuju (STS).51

Hasil yang diperoleh menurut hasil peneliti akan memberikan hasil


sebagai berikut:

49
Lihat Amir Ali, The Spirit of Islam, (New Delhi: Low Price
Publications, 1995), h. 403-405.
50
Fadila, Woro Isti Rahayu, M.Harry K.Saputra, Penerapan Metode Navie Bayes dan
Skala Likert Pada Aplikasi Prediksi Kelulusan Mahasiswa, (Bandung, Kreatif Industri Nusantara,
2020) Hal. 56.
51
Hana Hanifah Fauziah,“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi
Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung”,
Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 2, No. 2, 2015,, Hal. 128.
a. Skala Harapan

Dalam penelitian ini penulis mengadaptasi dari skripsi yang


berjudul “Pengaruh hope,Perceived Social support,Syukur dan Faktor
Demografi terhadap Kesejahteraan Subjektif Nelayan” penelitinya Akhlis
Istiqlal ,alat ukur State Hope scale (SHS) dikembangkan oleh snyder
(1996) yang terdiri dari 8 item dan 2 indikator, dan hanya menggunakan
Favorable saja. Adapun indikator pertama yaitu 1.).Pathway yang
meliputi perencanaan untuk mencapai tujuan, Dimensi yang kedua yaitu
2.)Agency meliputi kemampuan untuk mencapai tujuan. State Hope
Scale (SHS) menggunakan skala likert untuk menghitung skor yang
terdiri dari item Favorable (item yang mendukung konsep), terdapat 5
pilihan jawaban yaitu Sangat setuju mendapatkan poin 5,setuju
mendapatkan nilai 4, Kurang setuju mendapatkan nilai 3, Tidak setuju
mendapatkan nilai 2 dan Sangat tidak setuju mendapatkan nilai 1.
Peneliti melakukan uji try out terhadap skala dengan subyek
Mahasiswa fakultas Ushuludin dan Humaniora pada tanggal 18
November 2021. Peneliti melakukan uji validitas dengan
menggunakanuji korelasi bivariate-person dengan bantuan IBM SPSS
statistics 21 dengan taraf signifikasi 5% yang menyatakan bahwa 8 item
Harapan dinyatakan lolos semua atau valid secara keseluruhan. Hasil
perhitungan uji validitas menunjukan kisaran validitas dinyatakan valid
dengan signifikasi berkisar antara r : 0,000 s/d 0.000 Besar R tabel dari
20 Responden sebesar 0,443.

Reability

b. Skala Ikhtiar

Skala ikhtiar ini peneliti membuat sendiri yang di try outkan pada
tanggal 3 Oktober 2021, Peneliti melakukan uji try out terhadap skala
dengan subyek Mahasiswa fakultas Ushuludin dan Humaniora pada
tanggal 18 November 2021. Peneliti melakukan uji validitas dengan
menggunakanuji korelasi bivariate-person dengan bantuan IBM SPSS
statistics 21 dengan taraf signifikasi 5% yang menyatakan bahwa dari 32
item yang lolos berjumlah 30 item. Dari 32 item ada 30 yang valid dan 2
item yang gugur yakni berkisar antara r : 0.126 s/d 0.212 dan item yang
valid berkisar antara r : 0.000 s/d 0.0036 . Besar R tabel dari 56
responden adalah sebesar 0,263.

Tabel 3.4 Blue Print, Rancangan Sebaran.

Susunan Item Skala Ikhtiar sebelum di try outkan

Tabel 3.5 Blue print sesudah di try outkan


F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah dengan


menggunakan metode matematika, karena data yang diperoleh disajikan
dalam bentuk numerik, dan metode numerik dapat memberikan hasil yang
penting. Metode analisis data ini didukung oleh SPSS versi 22.0 pada
Windows.

Metode analisis matematis yang digunakan dalam penelitian ini


adalah uji korelasi Spearman. The Spearman Alignment Test adalah tes
numerik yang digunakan untuk menentukan hubungan antara dua objek
yang terhubung.52

52
https://gamastatistika.com/2021/06/03/mengenal-lebih-jauh-tentang-uji-korelasi-rank-
spearman/ diakses pada tanggal 28-11-2021 pukul 21: 33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kancah Penlitian
1. Deskripsi Singkat Tentang Jurusan Tasawuf Dan Prikoterapi
UIN Walingong Semarang

Program Riset Tasawuf serta Psikoterapi digagas semenjak tahun 2000


serta formal berdiri bersumber pada SK Dirjen Bagais NomorE/ 249/ 2001,
pada bertepatan pada 20 September 2001. Tasawuf serta Psikoteapi yang
berikutnya diucap TP UIN Semarang merupakan program riset keempat yang
berdiri di Fakultas Ushuluddin serta Humaniora Universitas Islam Negri
Walisongo Semarang, 3 prodi pendahulunya merupakan prodi Aqidah serta
Filsafat Islam, Prodi Ilmu al- Quran serta Tafsir, serta prodi Stud Agama-
agama.53

Visi baru yang dipunyai UIN Walisongo sehabis bertransformasi dari


IAIN Walisongo merupakan:“ Universitas Islam Studi Terdepan Berbasis pada
Kesatuan Ilmu Pengetahuan buat Kemanusiaan Pada Peradaban.”Perihal ini
cocok dengan prodi TP Semarang yang sukses melenyapkan dikhotomi
sehingga 2 disiplin keilmuan ini dapat silih menyatu serta memenuhi.

Setelah lewat Rapat Senat Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo pada


bertepatan pada 12 Maret 2014 dengn jadwal“ Ulasan Visi, Misi, serta Tujuan
Fakultas serta Jurusan” diresmikan Visi, Misi, serta Tujuan Fakultas serta
Jurusan terkini, kemudian dituangkan dalam Pesan Keputusan Fakultas
Ushuluddin IAIN Walisongo No: 05 Tahun 2014 tentang“ Visi, Misi serta
Tujuan Jurusan/ Prodi Tasawuf serta Psikoterapi Fakultas Ushuluddin IAIN
Walisongo” selaku berikut:

VISI:

Jadi Program Riset yang Unggul dalam Studi Ilmu- ilmu Tasawuf serta
Psikoterapi berbasis pada Kesatuan Ilmu buat Kemanusiaan serta Peradaban
pada Tahun( 2038)54

53
Sulaiman, Revitalisasi Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, (Semarang : LP2M, 2017),
Hal.46-47
MISI:

1. Menyelenggarakan pembelajaran serta pengaj aran ilmu- ilmu


tasawuf serta psikoterapi dengan pendekan kesatuan ilmu.
2. Menyelenggarakan studi ilmu- ilmu tasawuf serta psikoterapi buat
kemanusiaan serta peradaban.
3. Menyelenggarakan dedikasi serta pemberdayaan warga berbasis
pada studi ilmu- ilmu tasawuf serta psikoterapi.
4. Menggali serta meningkatkan nilai- nilai kearifan local.
5. Meningkatkan kerjasama dengan bermacam lembaga dalam skala
regional, nasional serta internasional.
6. Mewujudkan tata kelola kelembagaan handal.55

TUJUAN :

1. Menciptakan sarjana ilmu- ilmu tasawuf serta psikoterapi yang


professional serta berakhlak mulia.
2. Menciptakan studi tasawuf serta psikoterapi yang kontributif untuk
penyelesaian permasalahan kemanusiaan serta kebangsaan.
3. Menciptakan karya dedikasi yang berguna buat mewujudkan warga
yang harmonis religious, sehat jasmani serta rohani.
4. Mewujudkan internalisasi nilai- nilai kearifan local dalam Tridharma
Akademi Besar.
5. Mendapatkan hasil yang positif serta produktif dari kerja sama
dengan lembaga dalam skala regional, nasional, serta internasional.
6. Lahirnya tata kelola Program Riset yang professional berstandar
internasional.56

Profil Lulusan :

54
http://fuhum.walisongo.ac.id/program-studi/tasawuf-psikoterapi/ , diakses pada tanggal
5 November 2020, pukul 20.10.
55
Ibid, pukul 20:20
56
Ibid, pukul 20:22
profil utama mahasiswa lulusan Program Riset Tasawuf serta Psikoterapi
antara lain::57

1. Asisten terapis sufistik.

2. Asisten pengelola crisis center.

3. Pasangan orang yang lagi hadapi krisis psikis.

Ada pula profil tambahan antara lain:

1. Jadi co- trainer motivasi di lembaga baik lembaga negara maupun


swasta.
2. Asisten periset di bidang tasawuf serta psikoterapi.
3. Asisten dosen.
4. Guru dalam bidang tasawuf/ akhlak.
5. Buru Tutorial Konseling.
6. Pelakon Usaha Pelayanan Kesehatan Mental.

Sama halnya dengan Prodi TP UIN Bandung, Prodi TP UIN Semarang


pula telah memiliki laboratorium serta FUHum Therapy Center( FTC)
yang sanggup membagikan layanan sufi healing, konsultasi akademik,
hipnoterapi, serta lain- lain.

1. Gambaran Singkat Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi yang Memiliki


Penerimaan Diri
Setelah peneliti melaksanakan observasi lebih lanjut saat sebelum
melaksanakan riset, bisa disimpulkan kalau sebagian besar mahasiswa Tasawuf
serta Psikoterapi UIN Walisongo Semarang cenderung kurang mempunyai
harapan serta ikhtiar yang kurang baik, ditambah dengan tingkatan motivasi
serta religiusitas yang yang rendah membuat mahasiswa terus menjadi
cenderung tidak memiliki semangat dan minimnya usaha yang optimal dalam
menuntaskan tugas akhir mereka. Mahasiswa- mahasiwa tersebut lebih

57
Sulaiman, Revitalisasi Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, (Semarang: LP2M, 2017), Hal.
48-49.
memilah buat menunda serta malas mengerjakan ataupun mengawali dalam
mengerjakan tugas akhir, serta lebih memilah menyia- nyiakan waktunya.58

A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskripsi data penelitian digunakan untuk menggambarkan skor
subjek secara umum yang selanjutnya digunakan untuk menunjukkan hasil
pengukuran dan juga berfungsi untuk menyajikan informasi mengenai keadaan
subjek atas variabel yang diteliti. Dari hasil deskripsi tersebut selanjutnya
dikategorikam secara umum serta sebafa distribusi frekwensi dari masing-masing
kategori.
a. Deskripsi Data Skor Skala Harapan
Variabel Harapan diukur melalui 8 item yang memiliki validitas yang
baik dengan masing-masing item diberi rentang skor antara 1 sampai 5.
Dengan demikian skor minimal yang mungkin dapat diperoleh dari subjek
adalah 8 x 1 = 8 dan skor maksimal yang mungkin dapat diperoleh subjek
adalah sebesar 8 × 5 = 40. Dengan demikian rentang skor Harapan adalah
sebesar 40 – 8 = 32.
Jika skor variabael Harapan tersebut dikategorikan ke dalam 5 kategori
maka akan ditunjukkan sebagai berikut :
40 – 8
Lebar kategori = = 6,4
5
Sehingga kategori skor akan menjadi sebagai berikut :
Sangat Rendah = 8,00– 14,40
Rendah = 14,41– 20,80
Sedang = 20,80 – 27,20
Tinggi = 27,21– 33,60
Sangat Tinggi = 33,61 – 40,00

Hasil wawancara acak dengan beberapa mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi, senin, 15
58

november 2021.
Hasil empiris dari penelitian ini mengenai Harapan yang dimiliki
responden diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel Harapan

Nilai rata-rata skor jawaban menunjukkan nilai sebesar 38,97. Niai rata-
rata tersebut mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 40. Selain itu nilai
median adalah sebesar 40. Demikian pula nilai modus juga sebesar 40. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar responden mahasiswa menilai diri
mereka sendiri sebagai orang yang memiliki harapan yang besar dalam hidup
mereka.
Ukuran sebaran menunjukkan bahwa nilai terendah adalah sebesar 22
dan nilai tertinggi sebesar 40 atau dengan nilai jangkauan data teredah hingga
tertinggi hanya sebesar 18. Nilai standar deviasi diperoleh sebesar 2,61 dan
dengan varians sebesar 6,79. Hal ini menunjukkan bahwa jawaan responden
mengenai Harapan mereka tidak banyak bervariasi dan cenderung menilai
dengan jawaban yang hampir seragam.
Berdasarkan aturan kategori skor maka diperoleh pengelompokan nilai
Harapan responden mahasiswa diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.2. Kategorisasi Skor Harapan
Norma Kategorisasi Frekuensi Persentase
8,00 – 14,40 Sangat Rendah 0 0,0
14,41 – 20,80 Rendah 0 0,0
20,80 – 27,20 Sedang 1 1,1
27,21 – 33,60 Tinggi 3 3,2
33,61 – 40,00 Sangat Tinggi 89 89,7
Jumlah 93 100,0

Distribusi tingkat harapan 93 mahasiswa menunjukkan sebanyak 89


orang atau 89,7% memiliki harapan yang sangat tinggi:

b. Deskripsi Data Skor Ikhtiar


Variabel Ikhtiar diukur melalui 32 item yang memiliki validitas yang
baik dengan masing-masing item diberi rentang skor antara 1 sampai 5.
Dengan demikian skor minimal yang mungkin dapat diperoleh dari subjek
adalah 32 x 1 = 32 dan skor maksimal yang mungkin dapat diperoleh subjek
adalah sebesar 32 × 5 = 160. Dengan demikian rentang skor Ikhtiar adalah
sebesar 160 – 32 = 124.
Jika skor variabel Harapan tersebut dikategorikan ke dalam 5 kategori
maka akan ditunjukkan sebagai berikut :

160 – 32
Lebar kategori = = 25,6
5
Sehingga kategori skor akan menjadi sebagai berikut :
Sangat Rendah = 32,00 – 57,60
Rendah = 57,61– 83,20
Sedang = 83,21 – 108,80
Tinggi = 108,81 – 134,40
Sangat Tinggi = 134,41 – 160,00
Hasil empiris dari penelitian ini mengenai Ikhtiar yang dimiliki
responden diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Variabel Ikhtiar

Rata-rata skor tanggapan adalah 152,05. Rata-rata mendekati maksimum


160. Selain itu, mediannya adalah 158. Demikian pula, nilai Modus adalah
160. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang menanggapi
menilai diri mereka sendiri sebagai orang yang telah banyak bekerja dalam
hidup.

Besarnya sebaran menunjukkan bahwa nilai minimum adalah 76, nilai


maksimum adalah 160, atau rentang data minimum dan maksimum hanya
84. Standar deviasinya adalah 16,96 dan standar deviasinya adalah 287,53.
Ini menunjukkan bahwa tanggapan responden kurang berbeda dari upaya
mereka dan dikutuk dengan tanggapan yang hampir seragam.

Nilai-nilai yang diharapkan dari responden pembelajaran dikelompokkan


menurut aturan untuk kategori poin sebagai berikut:

Tabel 4.4. Kategorisasi Skor Ikhtiar

Norma Kategorisasi Frekuensi Persentase


32,00 – 57,60 Sangat Rendah 0 0,0
57,61 – 83,20 Rendah 1 1.1
83,21 – 108,80 Sedang 4 4.3
108,81 – 134,40 Tinggi 5 5.4
134,41 – 160,00 Sangat Tinggi 83 89.2
Jumlah 93 100,0

Distribusi tingkat harapan 93 mahasiswa menunjukkan sebanyak 83


orang atau 89,2% memiliki ikhtiar yang sangat tinggi:

2. Pengujian Hipotesis
Tujuan penelitian ini adalah menguji ada tidaknya hubungan yang
signifikan antara harapan dengan ikhtar yang dilakukan oleh manahiswa.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi. Namun demikian
untuk menghasilkan analisis statistik yang tepat maka perlu diketahui dahulu
apakah data terditribusi menurut distribusi normal atau tidak. Jika data
terdistruiusi secara normal maka pengujian dilakukan dengan menggunakan
korelasi product moment. Sebaliknya jika data tidak terdistribusi secara
normal maka pengujian dilakukan dengan korelasi Spearman.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui normal tidaknya suatu data distribusi dari masing-masing
variabel yang diteliti. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
teknik one sample Kolmogorov-Smirnov Z.

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas

Variabel KS-Z Sig P Keterangan


Harapan 0.417 0,000 < 0,05 Tidak Normal

Ikhtiar 0.408 0,000 < 0,05 Tidak Normal

Hasil uji normalitas pada variabel Harapan diperoleh nilai uji


statistik Kolmogorov-Smirnov = 0.417 dengan taraf signifkan sebesar
0.000 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Harapan tidak
terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas pada variabel Ikhtiar
diperoleh nilai statistik Kolmogorov-Smirnov = 0.408 dengan taraf
signifkan sebesar 0.000 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa data
variabel Ikhtiar juga tidak terdistribusi secara normal.

3. Uji Korelasi
Hasil uji korelasi dengan menggunakan teknik korelasi Spearman
dalam menguji hubungan antara harapan dengan ikhtiar mahasiwa karena
data tidak terdistribusi secara normal. Hasil uji korelasi yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa koefisien korelasi rxy adalah sebesar 0,289 dan dengan
signifikansi = 0,005 (p<0,05). Hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara harapan dengan ikhtiar.

Correlations

Harapan Ikhtiar

Spearman's rho Harapan Correlation Coefficient 1.000 .289**

Sig. (2-tailed) . .005

N 93 93

Ikhtiar Correlation Coefficient .289** 1.000

Sig. (2-tailed) .005 .

N 93 93

B. Pembahasan

Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan


yang signifikan antara harapan dan usaha, maka mahamahasiswa dari
Fakultas Tasawuf dan Psikologi berpartisipasi dalam studi tersebut untuk
menjadi Lembaga Penelitian UIN Walisongo Semarang. Mayoritas
mahamahasiswa UIN, Walisongo Semarang, mengizinkan sampel besar
untuk penelitian. Berdasarkan beberapa studi teoritis dalam literatur, peneliti
menyarankan bahwa harapan dan aspirasi berhubungan positif.
Pengujian statistik menunjukkan bahwa rasio rxy 0,289 adalah
signifikan memuaskan (p <0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan positif
dan signifikan antara harapan dan usaha mahasiswa. Ini juga berarti bahwa
semakin tinggi harapan mahasiswa, semakin dia berusaha. Sebaliknya,
semakin rendah harapan, semakin sedikit usaha yang dilakukan mahasiswa.
Hasil eksperimen penelitian ini juga sesuai dengan hasil wawancara
sebelumnya dengan beberapa mahamahasiswa di UIN Walisongo Semarang
yang menunjukkan bahwa rencana akhir mereka sangat menentukan untuk
memenuhi harapan mahamahasiswa. .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat harapan mahasiswa
yang berpartisipasi lebih tinggi dari yang diharapkan. Di sisi lain, upaya
mahamahasiswa termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Harapan sebagai kemampuan untuk menunggu untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dan mendorong dirinya untuk menggunakan pola pikir itu.
Stimulasi aktif yang ada sebagai bentuk harapan didasarkan pada tindakan
timbal balik yang disengaja dan cara atau sarana untuk mencapai tujuan.
Pentingnya harapan dalam penelitian ini diperkuat oleh fakta bahwa
peneliti mengembangkan rasa harapan dengan berinvestasi dalam upaya
mahasiswa dan mempromosikan aspirasi dan prestasi ilmiah yang lebih
tinggi. Pekerjaan penelitian terkait dengan keberhasilan akademik dan
penelitian ini didasarkan pada peningkatan harapan mahasiswa. Mahasiswa
tidak hanya tampaknya percaya pada kemampuan individu untuk berhasil
dalam belajar dan mengidentifikasi bidang minat, tetapi mereka juga
berpikir bahwa berpikir memiliki kemampuan untuk meningkatkan
kemampuan memprediksi keberhasilan akademik. Hasil penelitian ini
menyoroti perlunya secara aktif memperkuat proses dan mencapai tujuan
berpikir tentang pencapaian hasil yang diinginkan.
Dalam hal ini, skala penilaian adalah penilaian atas prestasi dan
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan bersama, dan skala masukan
mirip dengan penilaian ilmu pengetahuan, khususnya hasil ilmiah. Hasil ini
mengkonfirmasi temuan penelitian sebelumnya berdasarkan aspirasi ilmiah
dan pencapaian praktis. Dengan demikian, hasil penelitian ini menyoroti
pentingnya harapan dalam mempromosikan harapan akademik yang lebih
tinggi dengan menekankan urgensi pekerjaan mahasiswa. Mahasiswa
percaya bahwa upaya mereka akan menghasilkan penghargaan ilmiah dan
mereka memiliki harapan untuk masa depan yang positif. Namun, selain
faktor individu, faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian hasil juga
harus diperhatikan.
Namun, penelitian ini mengakui pentingnya harapan mahasiswa,
meskipun perlu untuk mempertimbangkan dampak penelitian masa depan
pada faktor konten seperti sikap guru. Penelitian pendahuluan yang
didasarkan pada hubungan antara teori harapan dan pengejaran hasil ilmiah
menunjukkan bahwa harapan dapat memprediksi pencapaian ilmiah.
Dengan demikian, fokus pada kontribusi harapan untuk keberhasilan ilmiah
dalam penelitian ini memungkinkan kita untuk memperluas penelitian
sebelumnya di mana individu memiliki harapan untuk keberhasilan ilmiah
yang dapat mengubah mereka menjadi perusahaan sukses nyata (aspiran).
Mahasiswa yang bercita-cita untuk mendapatkan gelar sarjana dapat
mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai impian,
tujuan, dan harapan mereka. Bagaimanapun penelitian ini mengakui
pentingnya harapan mahasiswsa dengan tanpa mengabaikan kebutuhan
penelitian masa depan untuk menguji kemungkinan dampak faktor
kontekstual, seperti sikap dosen. Penelitian awal yang berfokus pada
hubungan antara teori harapan dan ikhtiar untuk prestasi akademik, telah
melaporkan bahwa harapan apat memprediksikan prestasi akademik59. Oleh
karena itu, Penekanan penelitian ini atas kontribusi harapan untuk ikhtiar
prestasi akademik memberikan perpanjangan dari penelitian sebelumnya,
dimana sebagai individu yang penuh harapan cenderung memiliki harapan

59
Rand, K. L. (2009). Hope and Optimism: Latent Structures and Influences on Grade Expectancy
and Academic Performance. Journal of Personality, 77(1), 231–260
yang lebih tinggi dari keberhasilan akademik, yang dapat diterjemahkan ke
dalam keterlibatan aktual (ikhtiar) dalam peningkatan prestasi. Mahasiswa
yang mengharapkan prestasi akademik yang tinggi cenderung mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi keinginan, tujuan, dan
antisipasi mereka.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini terkait dengan hasil statistik dari
data yang disajikan pada bab sebelumnya, yang menunjukkan bahwa ada hubungan
positif antara harapan mahasiswa dan upaya mahasiswa. Semakin tinggi harapan,
semakin banyak usaha mahasiswa membuat prediksi. Hal ini terlihat dari hasil uji
koefisien korelasi, dimana rxy korelasi sebesar 0,289 dan mean = 0,005 (p < 0,05).
Hasil ini menunjukkan bahwa harapan dan usaha adalah positif dan penting.

B. Saran
Dalam pendidikan tinggi, perlu memperhitungkan tes standar tanggung
jawab dan penilaian kinerja, serta kontribusi faktor-faktor yang berpengaruh seperti
harapan. Penting juga untuk menekankan pentingnya harapan mahasiswa untuk
kesuksesan sejati. Kelas dan kelas dirancang untuk melibatkan dan melibatkan
mahamahasiswa.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah bahwa masalah kesamaan


pemodelan berdasarkan usia dan data populasi merupakan hambatan untuk
memahami proses dinamis efektivitas perkembangan pada tingkat usia yang
berbeda. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah model ini
sesuai untuk rezim perkembangan dan kelompok usia yang berbeda.
Selain itu, membandingkan mahasiswa dari latar belakang budaya dan sosial
yang berbeda akan mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan
antara harapan dan pencapaian ilmiah.

Merupakan perbandingan skor rata-rata mahasiswa dengan skor tertentu.


Penelitian ekstensif, termasuk sumber informasi tambahan seperti penilaian guru
dan orang tua, dan pertanyaan mendalam, lebih memahami hubungan antara tujuan
akademik dan tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdi, Asep Saepul & E. Bahruddin, Metode penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan,(2014)

Ali, Lihat Amir, The Spirit of Islam, (New Delhi: Low Price
Publications, 1995)
Agustina,Nora Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta : Cv. Budi Utama, 2018)

Fauziah, Hana Hanifah “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik


pada Mahamahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung”, Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 2, No. 2, 2015

Fitrah, Muh & Luthfiyah, Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan


Kelas & Studi Kasus, (Jawa Barat : CV. Jejak, 2017)

Gafur, Harun, Mahamahasiswa & Dinamika Dunia Kampus, (Bandung : CV. Rasi
Terbit,2015)

HR, Syamsunie Carsel, Metode Penelitian Kesehatan dan Pendidikan,(Yogyakarta:


Media Pustaka, 2018)

Husnar, Anni Zulfiani ,Siti Saniah & Fuad Nashori ,Harapan,tawakal,dan stress
akademik, Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, Vol 2, No 1 (2017)

Istiani, Latifah Nadia, thesis “Hubungan Antara Hope Dengan Problem Focused
Coping Pada Mahamahasiswa Penyusun Skripsi” ( Malang: UIN Maliki
Malang 2010)

Josep & Linley,P, Positif Psychology in practice. United states of America: 2004

Juliandi, Azuar, Parameter prestasi Kerja dalam Perspektif Islam, Jurnal Manajemen
dan Bisnis, Vol 14, No.1,2014

Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : Kencana, 2012)

Mu’ammar, Kajian Hadis Tentang Konsep Ikhtiar dan Takdir Dalam Pemikiran
Muhammad AlGhozali dan Nurcholis Madjid; (Study Komparasi
Pemikiran), (Jakarta: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2011)

Nurdin, Ismail dan Sri Hartati, Metode Penelitian Sosial, (Surabaya: Media Sahabat
Cendikia, 2019)

Putri, Alifia Fernanda, “Pentingnya Orang Dewasa Awal dalam Menyelesaikan Tugas
Perkembangannya”, Journal of School Counseling, Vol. 3,No. 2, 2019

Purnomo, Rochmat Aldy, Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS,
(Ponorogo : CV. Wade Group, 2017)
Rahayu, Fadila, Woro Isti, M.Harry K.Saputra, Penerapan Metode Navie Bayes dan
Skala Likert Pada Aplikasi Prediksi Kelulusan Mahamahasiswa, (Bandung,
Kreatif Industri Nusantara, 2020)

Rand, K. L, Hope and Optimism: Latent Structures and Influences on Grade


Expectancy and Academic Performance. Journal of Personality, 77(1),
(2009)

Safitri, Anggun Hajar, Studi Deskriptif tingkat, Fakultas Psikologi UMP,2013

Sidabutar, Fransisca M, Harapan Serta Konsep Tuhan H. Syamsunie Carsel HR, Metode
Penelitian Kesehatan dan Pendidikan,(Yogyakarta: Media Pustaka, 2018) Pada Anak
Usia Sekolah Yang Menderita Kanker. Fak. Psikologi Universitas
Indonesia, 2008

Snyder, C. R, TARGET ARTICLE: Hope Theory: Rainbows in the Mind.


Psychological Inquiry, 13(4), (2002)

Soedjiningsih, Chirtiana Hari, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan


Kanak-Kanak Akhir, (Jakarta: Kencana, 2018)

Zulkifli, Mewujudkan Generasi Optimis : Perspektif Islam, Proceeding International


Seminar on Education Faculty ofTarbiyah and Teaching Training, Oktober
2016

Sulaiman, Revitalisasi Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, (Semarang: LP2M, 2017)

Rand, K. L. Hope and Optimism: Latent Structures and Influences on Grade


Expectancy and Academic Performance. Journal of Personality, (2009)

Azwar, Saifudin Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pusaka Pelajar, 1998)

Jaya, Indra ,Penerapan Statistik untuk Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenandamedia Group,
2019)

Carsel HR,H, Syamsunie, Metode Penelitian Kesehatan dan Pendidikan,(Yogyakarta: Media


Pustaka, 2018)

Susilowari,Dian”kecerdasan Emosi Mahamahasiswa ditinjau dari keaktifan berorganisasi


(Studi Komparasi pada Mahamahasiswa pengurus Orgnisasi Kemahamahasiswaan
Universitas Negeri Semrang tahun 2011), Skripsi Ilmu Pendidikn,Universitas
Negeri Semarang tahun 2011

Asep Saepul Hamdi & E. Bahruddin, Metode penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan,(2014)

Sujarweni, V. Wiratna, SPSS untuk penelitian ,(Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2014)
LAMPIRAN 1 KUESIONER GOOGLE FORM

KUESIONER PENELITIAN

DATA UMUM RESPONDEN

NAMA : ……………….

NIM : ……………….

JENIS KELAMIN : A. Laki – Laki

B. Perempuan

SEMESETER : A. 7

B. 8

C. 9

D. 10

E. 11

F. 12

G. 13

H. 14

ANGKATAN : …………..........
DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER MELALUI GOOGLE FORM

Skala I

No. Pernyataan SS S KS TS STS


1. Saya selalu berusaha sepenuh hati dalam
mencapai keinginan
2. Saya tidak benar-benar serius dalam
mencapai keinginan
3. Saya selalu yakin terhadap diri saya
bahwa saya dapat mencapai keinginan
saya
4. Saya ragu terhadap diri sendiri

5. Saya tidak pernah bermain-main dalam


menggapai keinginan
6. Saya mengangap keinginan saya sangat
mudah dicapai
7. Saya selalu berusaha semaksimal
mungkin
8. Saya hanya berusaha sekedarnya saja
9. Saya tidak berpuas diri ketika keinginan
saya sudah tercapai
10, Saya sombong ketika keinginan saya
tercapai
11. Saya tidak pernah berhenti berusaha
meskipun keinginan saya sudah tercapai
12. Saya merasa hasil yang saya dapatkan
sudah cukup
13. Saya selalu ingin tahu banyak hal
14. Saya merasa saya sudah cukup mengerti
banyak hal
15. Saya selalu berpikir pencapaian saya
belum ada apa-apanya
16. Saya merasa keinginan saya sudah
tercapai semua
17. Saya berani mengambil resiko terhadap
suatu hal yang saya lakukan
18. Saya takut mencoba sesuatu hal baru
19 Saya tidak patah semangat ketika gagal
20. Saya sangat terpuruk ketika mengalami
kegagalan
21. Saya selalu yakin terhadap kemampuan
saya
22. Saya pesimis terhadap kemampuan yang
saya punya
23. Saya selalu optimis dalam melakukan
sesuatu
24. Saya selalu berpikir negatif sebelum
melakukan sesuatu
25. Saya berusaha dengan niat baik karena
Allah Swt
26. Saya berusaha bukan karena allah Swt
27 Saya percaya ada hikmah dibalik
apapun hasil akhir yang saya dapatkan
28. Saya sering merasa kecewa dengan hasil
yang tidak sesuai keinginan
29. Saya yakin dengan berdoa kepada allah
segala urusan akan dimudahkan
30. Saya tidak melibatkan allah dalam
menngerjakan sesuatu hal
31. Saya selalu bersyukur terhadap keadaan
apapun yang saya alami
32. Saya merasa perjalanan hidup saya
sangatlah sulit

Skala II

No Pernyataan SS S KS TS STS
.
1. Saya dapat menjadi diri saya sendiri
2. Saya selalu melihat hal positif pada hidup saya
3. Saya bersemangat menggapai tujuan dan keinginan saya
4. Saya dapat membagi pikiran saya dalam melakukan
suatu hal
5. Masa lalu saya telah membuat saya kuat dalam
menghadapi masalah
7. Saya merasa hidup saya sangat bermakna
8. Setiap kali berhadapan dengan masalah, saya selalu
menemukan jalan keluarnya
LAMPIRAN 2 POPULASI DAN SAMPEL

Angkatan Jumlah
Mahamahasiswa
2014 22
2015 65
2016 120
2017 261
LAMPIRAN 3 KRITERIA PENILAIAN

Penilaian

No Item Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang setuju 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1

Blue print rancangan sebaran

No Aspek Sebaran item jumlah


.
Favorable Unfavorable
1. Bersungguh-sungguh 1,3,5,7 9,11,13,15 8
2. Tidak berpuas diri 17,19,21,23 25,27,29,31 8
3. Pantang menyerah 2,4,6,8 10,12,14,16 8
4. Niat Karena Allah Swt 18,20,22,24 26,28,30,32 8
Jumlah 16 16 32

Susunan Item Skala Ikhtiar yang Valid dan Gugur

Sebaran item
No. Aspek Jumlah
Favorable Unfavorable
Valid Gugur Valid Gugur
1. Bersungguh- 1,3,5,7 0 9,11,13,15 0 8
sungguh
2. Tidak 17,19,21,23 0 25,27,29,31 0 8
Berpuas diri
3. Pantang 2,4 6,8 10,12,14,16 0 8
Menyerah
4. Niat Karena 18,20,22,24 0 26,28,30,32 0 8
Allah Swt.
Jumlah 14 2 16 0 32

Alpha Cronbachs N of Item


.788 32

No. Aspek Sebaran item Jumlah


Favorable
1. Pathway 1,2,3,4 4
2. Agency 5,6,7,8 4
8
Reability

Cronbach’s Alpha N of items


.947 8

LAMPIRAN 4 TANGGAPAN RESPONDEN

Statistik Deskriptif Variabel Harapan (Y1)

Ukuran statistik Nilai


Rata-rata (Mean) 38.97
Median 40.00
Modus 40.00
Standar Deviasi 2.61
Variances 6.79
Jangkauan 18.00
Nilai Minimum 22.00
Nilai Maksimum 40.00

Kategorisasi Skor Harapan

Norma Kategorisasi Frekuensi Persentase


8,00 – 14,40 Sangat Rendah 0 0,0
14,41 – 20,80 Rendah 0 0,0
20,80 – 27,20 Sedang 1 1,1
27,21 – 33,60 Tinggi 3 3,2
33,61 – 40,00 Sangat Tinggi 89 89,7
Jumlah 93 100,0

Statistik Deskriptif Variabel Ikhtiar (Y2)

Ukuran statistik Nilai

Rata-rata (Mean) 152.05


Median 158.00
Modus 160.00
Standar Deviasi 16.96
Varians 287.53
Jangkauan 84.00
Nilai Minimum 76.00
Nilai Maksimum 160.00

Kategorisasi Skor Ikhtiar


Norma Kategorisasi Frekuensi Persentase
32,00 – Sangat Rendah 0 0,0
57,60
57,61 – Rendah
83,20 1 1.1
83,21 – Sedang
108,80 4 4.3
108,81 – Tinggi
134,40 5 5.4
134,41 – Sangat Tinggi
160,00 83 89.2
Jumlah 93 100,0

LAMPIRAN 5 UJI NORMALITAS

Hasil Uji Normalitas


Variabel KS-Z Sig P Keterangan
Harapan 0.417 0,000 < 0,05 Tidak Normal

Ikhtiar 0.408 0,000 < 0,05 Tidak Normal


TABEL UJI VALIDITAS HARAPAN

Item Pearson Corelation Sig (2-tailed)

Item 1 0,780 0,000

Item 2 0,958 0,000

Item 3 0,914 0,000

Item 4 0,780 0,000

Item 5 0,803 0,000

Item 6 0,867 0,000

Item 7 0,840 0,000

Item 8 0,897 0,000


TABEL HASIL UJI VALIDITAS IKHTIAR

Item Pearson Corelation Sig (2-tailed)

Item 1 0,611 0,000

Item 2 0,290 0,030

Item 3 0,569 0,000

Item 4 0,397 0,002

Item 5 0,417 0,001

Item 6 0,212 0,117

Item 7 0,355 0,007

Item 8 0,126 0,356

Item 9 0,351 0,018

Item 10 0,318 0,017

Item 11 0,406 0,002

Item 12 0,350 0,008

Item 13 0,523 0,000

Item 14 0,290 0,030


Item 15 0,530 0,000

Item 16 0,347 0,009

Item 17 0,307 0,021

Item 18 0,507 0,000

Item 19 0,286 0,033

Item 20 0,433 0,001

Item 21 0,286 0,033

Item 22 0,503 0,000

Item 23 0,281 0,036

Item 24 0,393 0,003

Item 25 0,392 0,003

Item 26 0,293 0,028

Item 27 0,387 0,003

Item 28 0,464 0,000

Item 29 0,518 0,000

Item 30 0,288 0,031

Item 31 0,459 0,000

Item 32 0,444 0,001

Anda mungkin juga menyukai