Anda di halaman 1dari 16

EFEKTIVITAS PELAKSANA TUGAS (PLT) KEPALA DAERAH

MENJELANG PILKADA SERENTAK TERHADAP KESEJAHTERAAN


MASYARAKAT PERSPEKTIF TEORI EFEKTIVITAS HUKUM
(STUDI KASUS DESA LEMBUPURWO KECAMATAN MIRIT KABUPATEN
KEBUMEN)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah UIN Prof. K.H Saefuddin


Zuhri untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh :

MOHAMAD NUR IKHSAN


NIM. 1817303065

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF K.H SAIFUDIN ZUHRI


PURWOKERTO

2022
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini


berpedoman pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor:
0543b/U/1987.
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
A. Konsonan Tunggal
‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ ba’ B Be

‫ت‬ ta’ T Te

Es (dengan titik
‫ث‬ ṡa ṡ
diatas)
‫ج‬ Jim J Je

Ha (dengan titik
‫ح‬ ḥa ḥ
dibawah)
‫خ‬ kha’ Kh Ka dan ha

‫د‬ Dal D De

Ze (dengan titik
‫ذ‬ Żal Ż
diatas)
‫ر‬ ra’ R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy Es dan ye

Es (dengan titik
‫ص‬ ṣad Ṣ
dibawah)
‫ض‬ ḍad Ḍ De (dengan titik
dibawah)
‫ط‬ ṭa’ Ṭ Te (dengan titik

dibawah)
‫ظ‬ ẓa’ Ẓ Zet (dengan titik
di
bawah)
‫ع‬ ‘ain ‘ Koma terbalik
di atas
‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ fa’ F Ef

‫ق‬ Qaf Q Qi

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L ‘el

‫م‬ Mim M ‘em

‫ن‬ Nun N ‘en

‫و‬ Waw W W

‫ه‬ ha’ H Ha

‫ء‬ Hamza h ‘ Apostrof

‫ي‬ ya’ Y Ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

Muta’addidah Ditulis ‫متعددة‬

‘iddah Ditulis ‫عدة‬


C. Ta’ Marƀutah di akhir kata Bila dimatikan ditulis

Hikmah Ditulis ‫حكمة‬

Jizyah Ditulis ‫جزية‬

(Ketentuan ini tidak diperlakukan pada kata-kata arab yang sudah


terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
D. Vokal Pendek
-َ- ´ --- Fatȟah Ditulis A
-َ- ´ --- Kasrah Ditulis I
-َ- ´ --- Ḍammah Ditulis U

E. Vokal Panjang
1. Fatȟah + alif Ditulis Ā
‫جاهلية‬ Ditulis Jāhiliyah
2. Fatȟah + ya’ mati Ditulis Ā
‫تنسى‬ Ditulis Tansā
3. Kasrah + ya’ mati Ditulis Ī
‫كري‬ Ditulis Karīm
4. Ḍ’ammah + wāwu mati Ditulis Ū
‫فروض‬ Ditulis Furūd

F. Vokal Rangkap
1. Fatȟah + ya’ mati Ditulis Ai
‫بينكم‬ Ditulis Bainakum

2. Fatȟah + wāwu mati Ditulis Au

‫قول‬ Ditulis Qaul


G. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qomariyyah


‫القران‬
Al-Qur’ān Ditulis

Al-Qiyās Ditulis ‫القياس‬

BBila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan


huruf
syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el) nya.

Ditulis ‫السماء‬
As-Samā’

Ditulis ‫الشمس‬
Asy-Syams

H. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat


Ditulis menurut bunyi pengucapannya.

Zawī al-Furūd Ditulis ‫ذوى الفروض‬

Ahl as-Sunnah Ditulis ‫أهل السنة‬


A. Latar Belakang
Dalam rangka perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, maka dalam Perubahan Keempat pada tahun 2002,
konsepsi Negara Hukum atau “Rechtsstaat” yang sebelumnya hanya
tercantum dalam Penjelasan UUD 1945, dirumuskan dengan tegas dalam
Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan, “Negara Indonesia adalah Negara
Hukum.” Dalam konsep Negara Hukum itu, diidealkan bahwa yang harus
dijadikan panglima dalam dinamika kehidupan kenegaraan adalah hukum,
bukan politik ataupun ekonomi. Karena itu, jargon yang biasa digunakan
dalam bahasa Inggeris untuk menyebut prinsip Negara Hukum adalah ‘the
rule of law, not of man’. Gagasan Negara Hukum itu dibangun dengan
mengembangkan perangkat hukum itu sendiri sebagai suatu sistem yang
fungsional dan berkeadilan, dikembangkan dengan menata supra struktur dan
infra struktur kelembagaan politik, ekonomi dan social yang tertib dan teratur,
serta dibina dengan membangun budaya dan kesadaran hukum yang rasional
dan impersonal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.1
Pilkada serentak merupakan bukan sebuah hal yang baru di Indonesia yang
mana tidak hanya sistem saja yang baru tetapi pada persoalan berbeda waktu
pelaksanaan, sistem pelaksanaan, prosedur dan mekanisme pemilihannya,
tetapi juga tetapi juga soal, yang oleh Brian C. Smith dan Robert Dahl
katakan adalah untuk menciptakan local accountability, political equity dan
local responsiveness.2 Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang Undang (Perpu) No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gurbernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (UU) Nomor 1
Tahun 2015 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, menjadi dasar hukum
pelaksanaan Pilkada serentak di Indonesia. Hal ini tercantum dalam Pasal 3
ayat (1) Perpu No 1 Tahun 2014 yang berbunyi: Pemilihan dilaksanakan
setiap 5 (lima) tahun sekali secara serentak di seluruh wilayah Negara
1
Jimly Asshiddiqie, ‘Gagasan Negara Hukum Indonesia’, PN Gunung Sitoli, 2006, 1–17.
2
Ratnia Solihah, ‘Peluang Dan Tantangan Pemilu Serentak 2019 Dalam Perspektif
Politik’, Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 3.1, (2018).
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).3
Membahas berkaitan dengan efektivitas, efektivitas sendiri mempunyai
makna yaitunya pengaruh yang memberikan dampak yang baik terhadap
suatu objek dari suatu permasalahan. Menurut Hans Kelsen, Jika Berbicara
tentang efektifitas hukum, dibicarakan pula tentang Validitas hukum.
Validitas hukum berarti bahwa norma-norma hukum itu mengikat, bahwa
orang harus berbuat sesuai dengan yang diharuskan oleh norma-norma
hukum., bahwa orang harus mematuhi dan menerapkan norma-norma hukum.
Efektifitas hukum berarti bahwa orang benar-benar berbuat sesuai dengan
norma-norma hukum sebagaimana mereka harus berbuat, bahwa norma-
norma itu benar-benar diterapkan dan dipatuhi.4
Pilkada serentak yang akan diadakan pada tahun 2024 terdapat sebuah
problema. Pilkada serentak yang diadakan tidak sesuai dengan masa purna
tugas dari kepala daerah yang menyebabkan kekosongan di dalam kepala
daerah. terjadinya kekosongan dalam kepemimpinan kepala daerah,
pemerintah mengeluarkan UU no 10 tahun 2016. UU ini berisikan tentang
penunjukan plt (pelaksan tugas) yang mana guna sebagai pengganti sementara
menjadi pemimpin kepala daerah.

B. Definisi Oprasional
Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami, dan untuk memperjelas
dari judul penelitian maka dari itu definisi atau batasan istilah dari judul
penelitian yaitu:
1. Penunjukan Pelaksana Tugas (Plt)
Istilah pelaksana tugas (Plt) kepala daerah sebagai pejabat publik
pengganti yang bertugas untuk melaksanakan tugas dan wewenang kepala
daerah selama kepala daerah dan wakil kepala daerah berhalangan
sementara atau disebabkan faktor eksternal seperti adanya pilkada serentak
yang dilaksanakan tidak sesuai masa habis jabatannya .
3
Nandang Alamsah Deliarnoor, ‘Problematika Pelaksana Tugas (Plt) Dalam Masa
Transisi Pemerintahan (Pra Dan Pasca Pilkada Serentak)’, CosmoGov, 1.2 (2017), 322.
4
‘efektivitas hukum’, 1386, 1–16.
2. Pilkada
Pilkada merupakan sebuah singkatan dari pemilihan kepala daerah
yang artinya ialah: Pemilihan adalah perbuatan (hal atau cara) memilih
langsung, pemilihan yang langsung dari rakyat.5 Sedangkan kepala daerah
ialah orang yang mengepalai suatu daerah (misalnya gubernur untuk
daerah tingkat I dan bupati untuk daerah tingkat II).6 Yang mana pilkada
dilakukan pada tahun 2024 dan secara serentak seluruh Indonesia.
3. Efektivitas
efektivitas hukum dapat diartikan dengan kemampuan hokum untuk
menciptakan atau melahirkan keadaan atau situasi seperti yang
dikehendaki atau diharapkan oleh hukum. Dalam kenyataannya. hukum itu
tidak hanya berfungsi sebagai sosial kontrol , tetapi dapat juga
menjalankanm fungsi perekayasaan sosial (social-engineering atau
instrument of change ). Dengan demikian , efektivitas hukum itu dapat
dilihat baik dari sudut fungsi7.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang muncul dan harus mendapatkan jawaban dari penelitian
ini yaitunya:
1. Bagaimanakah kinerja pelaksana tugas (plt) dalam menjalani tugas dan
wewenangnya untuk kesejahteraan masyarakat selama menjelang
waktu pilakada serentak?
2. Bagaimanakah efektivitas dalam kesejahteraan masyarakat selama
dipimpin oleh pelaksana tugas (plt) yang bersifat hanya sementara?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
5
Hendri Putra Faridana. “Persepsi Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam UIN
Antasari Terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak” Skripsi, Syari’ah dan Ekonomi Islam, (2017)
hal. 12
6
Hendri Putra Faridana. “Persepsi Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam UIN
Antasari Terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak” Skripsi, Syari’ah dan Ekonomi Islam, (2017)
hal. 13
7
Soerjono Soekanto. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum” hal. 4
Dalam penelitian ini memiliki tujuan dimana dapat mengetahui
apakah PLT kepala daerah memiliki fungsi yang begitu berdampak yang
mana menggantikan peran posisi gubernur yang sudah turun dari
jabatannya sampai terpilih kembali gubernur yang baru untuk memimpin
daerah.
2. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian yang dibahas dapat memberikan
pengetahuan tentang pengganti pelaksan tugas yang mana sebagai
pengganti pemimpin kepala daerah yang sudah lengser dan
memiliki jangka waktu jabatan sampai terlaksananya pilkada
serentak.

b. Manfaat praktis
Dalam penelitian ini juga terdapat manfaat praktis yang
mana memberikan sebuah pengetahuan ilmu yang berkaitan
tentang pergantian pemimpin kepala daerah dengan pelaksana
tugas kepala daerah yg bersifat sementara dalam memimpin serta
mengetahui efektivitas dari dampak terjadinya pengangkatan
pelaksana tugas yang menggantikan kepala daerah daam
mengelola daerah dan terhadap masyarakat.

E. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini agar lebih terarah dan fokus maka dari itu dibutuhkan
kajian pustaka. Sumber kajian pustaka berasal dari skripsi dan jurnal
terdahulu yang mana sudah membahas tentang pelaksana tugas (Plt)
diantaranya:
Penelitian memiliki beberapa referensi yaitunya dari skripsi saudara Azhar
Priyatmoko (RRB10015095) mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi
yang berjudul “Analisis Kewenangan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Dalam
Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah Menurut Peraturan Perundang
Undangan Indonesia “ persamaan dengan penelitian yang di teliti penulis
yaitunya sama-sama membahas tentang pelaksana tugas (Plt) dalam
pemerintahan Indonesia sedangkan perbedaan penelitian yang penuluis tulis
yaitunya skripsi dari azhar priyatmoko lebih mengedepankan pembahasan
tentang kewenangan pelaksana tugas sedangkan peneliti yang penulis teliti
lebih kearah dampak kewenangan dan tugas terhadap masyarakat selama
menjelang pilkada serentak perspektif maslahah mursalah.
Skripsi saudara Ali Irvan Yazid Omari (130710101444) mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Jember yang berjudul “Pelaksana Tugas Kepala
Organisasi Perangkat Daerah Dalam Penentuan Kebijakan” persamaan
dengan penelitian yang di teliti oleh penulis yaitunya sama-sama membahas
tentang pelaksana tugas (Plt) dalam pemerintahan Indonesia dan perbedaan
penelitian yang diteliti oleh penulis yaitunya skripsi dari Ali Irvan Yazid
Omari lebih membahas tentang kebijakan kinerja pelaksana tugas (plt)
sedangkan yang diteliti penulis membahas sebuah efektivitas dari kebijakan
pelaksana tugas yang mana objek dari efektivitas tersebut adalah masyarakat
yang ditinjau dengan perspektif teori efektivitas hukum
Skripsi saudara Hafiz Nur Ahmad (2012200279) mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Katolik Parahiyangan yang berjudul “Kewenangan
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Pada PERMENDAGRI Nomor 74
Tahun 2016 Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
Tentang Administrasi Pemerintahan” persamaan dengan penelitian yang di
teliti oleh penulis yaitunya sama-sama membahas tentang pelaksana tugas
(Plt) dalam pemerintahan Indonesia perbedaan yang diteliti oleh penulis
yaitunya skripsi dari saudara Hafiz Nur Ahmad membahas tentang kewenang
dari pelaksana tugas yang mana objek pembahasannya diambil dari undang-
undang nomor 74 tahun 2016 dan dihubungkan dengan undang-undang
nomor 30 tahun 2014 sedangkan yang diteliti penulis membahas sebuah
efektivitas dari kebijakan pelaksana tugas yang mana objek dari efektivitas
tersebut adalah masyarakat yang ditinjau dengan perspektif teori efektivitas
hukum.
Jurnal dari saudari Dewi Triwahyuni dosen Universitas Komputer
Indonesia Bandung yang berujudul “Efektivitas Jabatan Pejabat Pelaksana
Tugas (Plt) Dalam Penyelenggara Pemerintah 8”. Persamaan dengan penelitian
yaitunya sama-sama membahas tentang efektivitas dari pelaksana tugas (plt)
dalam menjalankan tugasnya sebagai pemerintah negara. Sedangkan
perbedaannya dengan yang diteliti yaitunya objek dari penelitian yang
dibahas. Saudari Dewi Triwahyuni. Saudari Dewi Tri Wahyuni membahas
pelaksana tugas (plt) dengan berobjekan yaitunya kinerja pelaksana tugas
(plt) dalam penyelenggara pemerintah selama menjabat sebagai pelaksana
tugas (plt) dan penulis lebih membahas objek dari hasil kinerja pelaksana
tugas (plt) terhadap kesejahteraan umat yang didasari dengan perspektif teori
efektivitas hukum
Jurnal dari saudara Pujiyanto dan Hananto Widodo S.H.,M.H. fakultas
Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya yang berjudul “Analisis
Yuridis Kewenangan Pelaksana Tugas Gubernur Menurut Peraturan
Perundang-Undangan”.9 persamaan dengan penelitian yaitunya sama-sama
membahas tentang efektivitas dari pelaksana tugas (plt) dalam menjalankan
tugasnya sebagai pemerintah negara. Sedangkan perbedaannya yaitunya
jurnal ini membahas tentang analisis yuridis yang berarti menganalisa sebuah
peraturan tentang pelaksan tugas (plt) yang terdapat diundang-undang
sedangkan penulis meniliti efektivitas dari sebuah kinerja pelaksana tugas
dengan objeknya yaitunya kesejahteraan masyarakat yang ditinjau dari
perspektif teori efektivitas hukum

F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah yaitunya menggunakan
penelitian lapangan atau disebut field research. Penelitian ( field research)
artinya pencarian kembali. Pencarian ini adalah pencarian terhadap

8
Dewi Triwahyuni and Fuqoha Fuqoha, ‘Efektifitas Jabatan Pejabat Pelaksana Tugas
(PLT.) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan’, Sawala, 3.2 (2015), 34–44.
9
Pujiyanto Ilmu Hukum and others PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, 30, 2016,
1–6.
pengetahuan (ilmiah) yang benar, dan hasil pencarian ini akan digunakan
untuk menjawab permasalahan tertentu.
Penelitian merupakan upaya pencarian yang bernilai edukatif. Data
yang diperoleh merupakan data empiris (teramati) dengan kriteria
tertentu, yaitu data yang valid. Metode penelitian dapat dibagi menjadi
dua kategori: penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Dalam
penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian Kualitatif adalah mencari pengertian-pengertian, tujuan dan
latar belakang penelitian yang mendalam
tentang suatu gejala, fakta atau realita.10 (Raco, 2010) memahami
suatu fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian dalam
konteks tertentu dalam bentuk kata-kata dan bahasa, secara deskriptif.
Secara alami dengan berbagai metode ilmiah.11 (Rahmat, 2009) Metode
kualitatif digunakan untuk memahami mengenai fenomena12 (Nugrahani,
2014)sosial dari sudut pandang atau perspektif partisipan, partisipan
diajak untuk wawancara, diobservasi, diminta untuk memberikan data,
pendapat, pemikiran dan persepsinya. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan yuridis empiris untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pendekatan yuridis yang yang berarti bahwa hukum dipandang sebagai
norma atau das sollen, hal ini dikarenakan sumber hukum (baik hukum
tertulis maupun sumber hukum primer, sekunder maupun tersier) yaitu
tujuan berdasarkan hukum dan peraturan perundangan yang berlaku,
digunakan untuk membahas permasalahan penelitian ini.
Pendekatan empiris adalah suatu pendekatan penelitian yang
digunakan untuk menggambarkan kondisi yang dilihat dilapangan
menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian,
dengan melihat hukum sebagai kenyataan sosial, budaya atau das sein
(fakta) atau lainnya yang berkembang di lingkup masyarakat.
10
Raco, Merode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya, (Jakarta:
PT. GRASINDO (Gramedia Widiasarana Indonesia), 2010), hlm 1-5
11
Pupu Saeful Rahmat, ‘, Equilibrium, Vol.5, no. 9, 2009, hlm 4.
12
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa,
(Surakarta: t.p, 2014), hlm. 3
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapatkan dari suber pertama
baik dari individu ataupun perseorangan untuk menggali informasi
yang ada.13 Peniliti mengambil data primer melalui jurnal yang
membahas tentang pelaksana tugas (plt)
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung oleh peneliti dari subjek penelitiannya artinya data ini
hasil karya orang lain atau dokumentasi yang dapat menunjang
objek lain untuk diteliti.14 Data sekunder dalam penelitian ini di
gali dari buku-buku, jurnal ilmiah, literatur-literatur, dan dokumen
dokumen yang berkaitan dalam penelitian ini.
c. Motode Pengumpulan Data
1) Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah peneliti mengumpulkan data
dengan cara mencatat data seperti yang ada dalam buku,
catatan dan arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. 15
Peneliti mengambil data – data yang berakitan dengan dengan
efektivitas pelaksana tugas (plt) dalam kewenangan serta
kebijakannya terhadap kesejahteraan masyarakat menjelang
pilkada 2024 yang ditinjau dari hukum islam yaitunya
maslahah mursalah. Data – data tersebut berasal dari jurnal
yang sudah lebih terdahulu membahas penelitian yang peneliti
teliti.
2) Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

13
Husein Umar, Research Methods In Finance And Banking (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2012), hlm. 82
14
Iqbal Hasan, Analisis data penelitian dengan statistik (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2004),
hlm.5
15
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2007), hlm.124
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
dalam kategori, mmenjabarkan kedalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih nama yang penting
dan mana yang tidak akan di pelajari dan membuat kesimpulan
sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.16
Data-data yang sudah diperoleh kemudian diolah dan
dianalisis dengan pendekatan kualitatif analisis deskriptif yaitu
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik hingga
mudah dipahami dan disimpulan.17 Teknik analisis data pada
penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yaitu metode
yang dipakai untuk memberikan deskripsi mengenai subjek
penelitian berdasarkan data variabel yang diperoleh dari
kelompok subjek yang diteliti dan tidak di maksudkan untuk
pengujian hipotesa.

A.

B.

C.

D.

E.

F.
G. Sistematika Pembahasan
Bab Pertama yaitunya Pendahuluan. Dalam bab pertama penulis

16
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012), hlm.335.
17
Yadi Pranata, “Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta (Studi Kasus Pengelolaan
Parkir Di Kota Pekanbaru)”, Jurnal Jom FISIP Universitas Riau, Vol.2, No 1, Februari 2015, hlm.
14.
menguraikan latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan
sistematika pembahasan.
Bab kedua yaitunya merupakan landasan teori yang menjelaskan seperti
pengertian dasar hukum pelaksana tugas, maslahah mursalah, pilkada, dan
efektivitas terhadap kesejahteraan pelaksana tugas (plt).
Bab ketiga merupakan gambaran umum tentang keefektivitasan dari
pelaksana tugas (plt) kepala daerah dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya terhadap kesejahteraan masyarakat menjelang pilkada
serentak melalui perspektif teori efektivitas hukum.
Bab keempat merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini
penulis akan menerangkan serta menjelaskan mekanisme efektivitas
pelaksana tugas (plt) kepala daerah dalam menjalani tugas dan
kewenangannya terhadap kesejahteraan masyarakat menjelang pilkada
serentak yang akan dilakukan pada tahun 2024.
Bab kelima merupakan penutup yang di dalamnya terdapat kesimpulan
dan saran sebagai hasil akhir dari pembahasan skripsi dan sebuah penelitian
sebagai penegasan terhadap hasil yang terdapat dalam bab sebelumnya dan
juga disertai dengan beberapa saran yang ada korelasinya dengan
permasalahan.
Daftar Pustaka

Asshidiqie, J. (2006). Gagasan Negara Hukum Indonesia. PN Gunung Sitoli.


Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Deliamoor, N. A. (2017). Problematika Pelaksanaan Tugas (plt) Dalam Masa
Transisi Pemerintahan (Pra dan Pasca Pilkada Serentak). Cosmogov.
Efektivitas Hukum. (1386).
Faridana, H. P. (2017). Persepsi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
UIN Antasari Terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak. Syariah dan
Ekonomi Islam, 13.
Fuqoha, D. T. (2015). Efektifitas Jabatan Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Dalam
Penyelenggaraan Pemerintah. Sawala, 34-44.
Hasan, I. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Hasan, I. (2008). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik . Jakarta: Bumi
Aksara.
Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa . Surakarta.
Pranata, Y. (2015). Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta (Studi Kasus
Pengelolaan Parkir di Kota Pekanbaru. Jurnal Jom FISIP Universitas
Riau, 14.
Pujianto. (2016). Peraturan Perundang-Umdangan. Ilmu Hukum , 1-6.
Raco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta: PT. Grasindo .
Rahmat, P. S. (2009). Equilibrium, 4.
Soekanto, S. (n.d.). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. 4.
Solihah, R. (2018). Peluang dan Tantangan Pemilu Serentak 2019 Dalam
Perspektif Politik. Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintah.
Sugiyono. (2012). Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . bandung:
Alfabeta.
Umar, H. (2012). Research Methode In Finance and Banking. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai