Anda di halaman 1dari 79

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA MELALUI METODE


DISKUSI DI KELAS VIII SMP ABDI BANGSA CITAYAM

SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua ………………………………… ………………………………

Sekretaris ……………………………… ………………………………

Anggota ………………………………. ………………………………

Tanggal Lulus : …………………………..


Nama :
NPM :
JUDUL SKRIPSI : UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA MELALUI
METODE DISKUSI DI KELAS VIII SMP ABDI BANGSA CITAYAM

LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING SKRIPSI

Persetujuan Dosen Pembimbing Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu


Pendidikan Arrahmaniyah Depok Jurusan Pendidikan Biologi untuk:

NAMA :

NPM :

JUDUL SKRIPSI : UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA


PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS VIII SMP ABDI BANGSA
CITAYAM

Disetujui Tanggal Disetujui Tanggal

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa
skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi
Sistem Peredaran Drah Pada Manusia Melalui Metode Diskusi di Kelas VIII SMP
Abdi Bangsa Citayam “ adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber, data,
referensi baik yang di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan
benar, sesuai dengan peraturan yang berlaku di Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) Arrahmaniyah Depok.

Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
yang saya laporkan, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima
sanksi yang di jatuhkan oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Arrahmaniyah Depok.

Depok, 21 Desmber 2021

Nama :

NPM :

Program Studi : Pendidikan Biologi

Tanda Tangan :

iii
ABSTRAK

. “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Sistem Peredaran


Darah Pada Manusia”. (PTK di Kelas VIII SMP Abdi Bangsa Citayam).Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Arrahmaniyah Depok. Program Studi
Pendidikan Biologi. Depok 2021.

Permasalahan yang muncul adalah bagaimana cara meningkatkan


pemahaman siswa terhadap materi yang di ajarkan salah satu faktor utama adalah
siswa kurang aktif dalam bertanya pada guru sehingga siswa merasa bosan dan
jenuh, dalam hal ini guru di tuntut untuk mengembangkan penerapan pada setiap
metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Penggunaan metode yang dapat
menarik siswa untuk belajar, maka penggunaan metode di harapkan dapat
meningkatkan kemampuan berfikir siswa secara kritis dan aktif.Bertanya dan
berpendapat pada materi yang di ajarkan. Guru dapat memberikan tanggapan dan
dapat memberikan motifasi serta menjadi fasilitator di kelas agar dapat
menciptakan perubahan pada tingkat pemahaman siswa dalam materi yang di
ajarkan.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan


pendekatan Clasroom Action Research(penelitian Tindakan Kelas) yang di
lakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan : Perencanaan,
Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Penelitian dilaksanakan pada bulan 01
Agustus 2021 sampai dengan 01 September 2021. Obyek penelitian ini adalah
Siswa kelas VIII di SMP Adi Bangsa Citayam sebanyak 17 siswa/siswi sebagai
key informan juga sebagai kolaborator dalam penelitian.

Hasil penelitian pada siklus I, sudah mulai ada peningkatan pemahaman di


bandingkan dengan pra tindakan, nilai mulai memenuhi nilai KKM yaitu 75
meskipun ada sebagian siswa yang belum memenuhi nilai KKM, pada siklus II,
pada siklus ini evaluasi tes akhir berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal, nilai
akhir pada siklus ini memuaskan sesuai dengan KKM bahkan sebagian nilai

iv
melebihi KKM. Dapat dilihat bahwa pemahaman siswa pada setiap siklus terus
berkembang dengan baik.

v
MOTTO

A man becomes learned by asking questions

Dengan bertanya orang akan lebih berpengetahuan

A good to obey we know how to command

Nasihat yang baik adalah teladan yang baik

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kesehatan dan keselamatan serta bimbingan dan lindungan-Nya Aamiin. Shalawat
beserta salamnya semoga tercurah pada baginda kita Nabi Besar Muhammad
SAW,keluarga, sahabat dan umatnya yang selalu ta’at terhadap ajaran agama allah
yang dibawanya.

Dalam proses penelitian ini banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
penulis alami, namun berkat semangat, arahan dan dorongan dari semua pihak
Alhamdulliah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sehingga dalam
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terimkasi
yang tak terhingga kepada :

1. Dr. Mohamad Abduh, MM. Selaku Ketua STKIP Arrahmaniyah Depok;


2. Dr. Muhamad Sutisna, MM. Selaku Puket I Bidang Akademik;
3. Drs. Ahmad Fahri, S.Sos,MM. Selaku Puket II Bidang Keuangan;
4. Dr. Moch. Djohani, MM. Selaku Puket III Bidang Kemahasiswaan;
5. Drs. H. Muhammad Rais, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi yang telah memberikan pengarahan yang sangat berharga;
6. Bapak dan Ibu Dosen beserta jajaran civitas Akademik STKIP
Arrahmaniyah Depok.
7. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMP Abdi Bangsa Citayem yang telah
berkenan memeberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
8. Bapak dan Ibu Dewan Guru SMP Abdi Bangsa Citayem yang telah
membantu kami dalam memperoleh pengumpulan data untuk menunjang
lancarnya penyusunan penelitian.
9. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada ayah, ibu tercinta yang
telah banyak memberikan bantuan, baik moral maupun material.
10. Teman seperjuangan yang telah membantu dan dapat bekerja sama dalam
penyelesaian karya ilmiah ini, serta menghibur dikala dalam kepenatan.
Mudah- mudahan bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap mudah-

vii
mudahan seminar penelitian ini ada manfaatnya. Aamiin yaa
Robbalalamiin.

Depok, 21 Desember 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ .........ii

LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS..............................................iv
ABSTRAK........................................................................................................v
MOTTO...........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................……………………………….…....xii
DAFTAR ISI..............……………...........................…………………….......ix
DAFTAR TABEL..............……………...........................……………………......xi

DAFTAR LAMPIRAN..............……………...........................…………………...xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................6
C. Pembatasan Masalah ............................................... .............................6
D. Rumusan Masalah ................................................................................7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................7
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa.............................9
B. Hakikat Metode Diskusi....................................................................11
C. Ruang Lingkup Materi Sistem Peredaran Darah...............................16
D. Kerangka Berfikir............................................................................. 25
E. Hipotesis Tindakan..............................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat, Waktu, dan Sasaran Penelitian.............................................26
B. Jenis dan Desain Penelitian ……………………………....................27
C. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas……….......................................29
D. Sumber Data……………………………………................................37
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..38

ix
F. Kalibrasi Keabsahan Data…………………………….…………….. 39
G. Teknik Analisis Data………………………………………..……….48
H. Indikator Keberhasilan Penelitian.......................................................49
I. Jadwal Penelitian.................................................................................50
BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian....................................................................................52
B. Pembahasan.........................................................................................58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .........................................................................................60
B. Saran………………………………………………...........………….61

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………62
DAFTAR TABEL………………………………………………………….....
LAMPIRAN…………………………………………………………………
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Waktu Pelaksanaan Penelitian


Tabel 3.2 Keadaan Guru SMP Abdi Bangsa Citayem
Tabel 4.1Data Keadaan Siswa SMP Abdi Bangsa Citayenm
Tabel 4.2 Data Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Tabel 4.3 Data Awal Penelitian
Tabel 4.4 Data Ketuntasan Hasil Tes Pra-Penelitian metode pembelajaran diskusi
siklus 1
Tabel 4.5Data Ketuntasan Hasil Tes Pra-Penelitian metode pembelajaran diskusi
siklus 2
Gambar 4.1 Grafik hasil belajar siswa pada setiap siklus

xi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus…………………………………………………………...lampiran 1
2. RPP……………………………………………………………...lampiran 2
3. Hasil Evaluasi Siklus I…………………………………………..lampiran 3
4. Hasil Evaluasi Siklus II………………………………………….lampiran 4
5. Hasil Evaluasi Siklus III………………………………………...lampiran 5
6. Tes Evaluasi Siklus I…………………………………………….lampiran 6
7. Kunci Jawaban…………………………………………………..lampiran 7
8. Tes Evaluasi Siklus II…………………………………………...lampiran 8
9. Kunci Jawaban……………………………………………..…....lampiran 9
10. Lembar Observasi…………………………………………...…lampiran 10
11. Lembar Observasi Pra Peneliti ..................................................lampiran 11
12. Lembar Wawancara……………………………………………lampiran 12
13. Hasil Observasi………………………………………...………lampiran 13
14. Hasil Wawancara………………………………………………lampiran 14
15. Foto Kegiatan………………………………………………….lampiran 15
16. Profil…………………………………………………………...lampiran 16
17. Surat Izin Penelitian…………………………………………...lampiran 17
18. Surat Keterangan………………………………………………lampiran 18
19. Riwayat Hidup Penulis………………………………………..lampiran 19

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Indonesia selalu mengalami penyempurnaan pada

akhirnya menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Berbagai usaha

telah dilakukan dalam rangka meningkatkan konsentrasi dan pemahaman

siswa dalam belajar, namun tidaklah mudah untuk mencapai hasil yang

maksimal karena banyak faktor yang berpengaruh dalam proses belajar.

Perbaikan dan penyempurnaan ini meliputi perbaikan dalam sistem

pendidikan ataupun hal yang langsung dikaitkan dengan sistem

pembelajaran.Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Belajar

mengajar merupakan suatu proses yang mengandung sebuah rangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam suasana edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh

karena itu “guru di tuntut untuk sabar, ulet, serta mampu menciptakan

proses belajar mengajar yang lebih aktif”( Fakhrudin 2009).

Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam proses belajar mengajar

biologi dan meningkatkan mutu pendidikan sekolah diantaranya adalah

dengan menerapkan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah cara

yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar dengan berbagai

variasi sehingga siswa terhindar dari rasa jenuh dan tercipta suasana yang

1
2

nyaman dan menyenangkan.Kegiatan belajar mengajar melibatkan

beberapa komponen yaitu siswa, guru, tujuan pembelajaran, model

pembelajaran, metode mengajar, dan media. Selain itu peran guru juga

sangat penting, yaitu harus bisa mengembangkan potensi kegiatan

pengajaran dan potensisiswa, dalam rangka mentransfer ilmu pengetahuan,

agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.

Seperti yang kita tahu bersama bahwa keadaan Indonesia sekarang

tidaklah baik, dikarenakan adanya virus Covid-19 dari Wuhan, China,

yang menyebabkan pemerintah kita menerapkan sebuah peraturan atau

kebijakan pembatasan dalam melakukan aktifitas sosial, semua kegiatan

atau aktifitas harus dilakukan di rumah. (Kemendikbud,

2020)mempublikasikan Surat Edaran mengenai Pembelajaran Daringdan

melakukkan kegiatan atau aktifitas apapun dari rumah, hal tersebut

dilakukandalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Isi dari surat

inisalah satunya adalah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan

menggantidengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring) melalui E-

learning yang bisa dipakai di Instansi pendidikan.Berkaitan dengan hal

tersebut, guru dituntut mempunyai kemampuan atau kompetensi dalam

mentuntaskan kewajibannya menyampaikan materi pada siswa agar

mendapatkan hasil yang baik. Selain itu untuk mendapatkan hasil yang

baik, maka guru diharuskan berkualifikasi memadai dari berbagai

kompetensi. Salah satunya metode pembelajaran, seorang guru harus

menentukan metode pembelajaran yang tepat digunakan selama

pembelajaran online agar materi pembelajaran dapat diterima dengan baik


3

oleh siswa. Karena jika seorang guru asal menggunakan metode

pembelajaran, tentu saja proses pembelajarannya tidak terlaksana dengan

optimal.

Prawiradilaga (2007), menyatakan bahwa metode pembelajaran

adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang mana metode tersebut

memfokuskan kepada pencapaian tujuan (Kusnadi, 2018). Maka tidak

keliru jika metode pembelajaran sangat penting digunakan dalam proses

pembelajaran agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah

dirancang. Tentu saja yang menggunakannya adalah seorang guru ketika

mengajar.

Salah satu metode dalam pembelajara adalah metode diskusi,

Metode diskusi sangat membantu siswa untuk melatih diri dalam berpikir

logis, melatih diri untuk memutuskan suatu perkara, dan melatih diri agar

lebih bisa menghargai pendapat orang lain, melalui metode diskusi siswa

juga bisamendapatkan pengalaman baru, mendapatkan sebuah ide, dan

bisa merasakan rasanya mempertahankan sebuah argumentasi (Habibati,

2017).Pada masa pandemi (pembelajaran online) metode diskusi sangat

tepat digunakan apalagi kebanyak siswa yang terkendala dengan jaringan

dan sangat menyulitkan guru untuk menerangkan materi pembelajaran

melalui aplikasi Whatsap, Google Classroom dengan video conference

dan lainnya. Sehingga alternatif yang digunakan adalah seorang guru

menggunakan metode diskusi melalui aplikasi tersebut. Metode diskusi

yang dilakukan guru pada aplikasi Wahtsap biasanya dimulai dengan


4

seorang guru membagikan materi pembelajaran atau topik pada hari itu

setelah itu diskusi dimulai dengan semua siswa dipersilakan bertanya,

pertanyaan tersebut dijawab oleh semua siswa, dan jawaban yang

diberikan boleh disang

gah oleh semua siswa, serta akhirnya semua jawaban tersebut

dibenarkan oleh guru. Dengan begitu pembelajaran dengan metode diskusi

tepat diterapkan selama pandemi (pembelajaran online).

Metode pembelajaran ini diharapka dapat membuat siswa lebih

aktif menanggapi materi yang disampaikan,dengan demikian siswa akan

mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

MenurutDjajadistra (1983) menerangkan bahwa bacaan model

pembelajaran diskusi merupakan metode mengajar yang menggunakan

lebih dari satu model, yaitu model pembelajaran diskusiyang digabungkan

dengan model pembelajaran lainnya, sehinggamampu menciptakan

suasana belajar yang lebih baik.

Materi sistem peredaran darah merupakan pokok bahasan yang ada

di kelas VIII SMP.Materi sistem peredaran darah di SMP meliputi alat

peredaran darah, pembuluh darah, jalur peredaran darah, dan gangguan

pada sistem peredaran darah.Dalam pokok bahasan tersebut siswa

diharapkan mampu mendeskripsikan, memahami, sistem peredaran darah

pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan serta mampu

mendeskripsikan dan memahami tentang fingsi dan bagian-bagian darah.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada 1 Maret 2020-1

April2020, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran biologi kelas VIII


5

SMP Abdi Bangsa telah di temukan masalah-masalah pada proses belajar

yaitu :

1) selama proses pembelajaran secara online,yang menggunakan

aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial, tingkat keaktifan

siswa masih rendah,

2) tingkat pemahaman materi siswa masih rendah,

3) siswa merasa jenuh karena penyampaian materi yang monoton,

4) proses pembelajaran Daring ini semenjak pandemi

COVID19masih berpusat pada guru sumber utama pengetahuan,

5) kurang berani mengutarakan ide atau gagasan.

Masalah-masalah di atas menjadikan tujuan pembelajaran menjadi

tidak tercapai maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas

(PTK).Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang

mempunyai tindakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berasal

dari kegiatan pembelajaran di kelas. Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas

(PTK) menggunakan beberapa model yang dapat menumbuhkan motivasi

siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam

memilih model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, dan kondisi siswa sebagai subjek

dalam pembelajaran (kelompok atau individual).

Penggunaan media juga mempengaruhi aktifitas dan

perkembangan siswa dalam menerima materi pembelajaran yang

disampaikan guru.Salah satu media yang mudah ditemukan adalah media

gambar.“Media gambar dipilih karena gambar secara tidak langsung akan


6

mempengaruhi keingintahuan siswa tentang suatu hal.Selain harganya

yang murah, gambar juga dapat dikreasikan dan didapatkan dengan mudah

serta dapat membantu guru dalam pengajaran dikelas” (Silberman, 2009).

Berdasarkan uraian di atas dapat diasumsikan bahwa model

pembelajaran diskusi dengan media gambar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, oleh karenanya perlu dilakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi

Sistem Peredaran Darah Melalui Metode Diskusi Kelas VIII di

SMPABDI BANGSA ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

di identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung?

2. Bagaimana tingkat pemahaman siswa padamateri sistem peredaran

darah pada manusia?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penelitian ini lebih

memfokuskan tentang “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada

Materi Sistem Peredaran Darah Melalui Metode Diskusi di SMP ABDI

BANGSA ”
7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana upaya meningkatkan pemahaman siswa pada Materi Sistem

Peredaran Darah Manusia melalaui metode diskusi di kelas VIII SMP

ABDI BANGSA CITAYEM?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini dapat

didiskripsikan sebagai berikut :“Untuk mengetahui metode diskusi dapat

meningkatkan pemahaman pada materi sistem peredaran darah manusia

siswa kelas VII SMP ABDI BANGSA CITAYEM”.

F. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan secara Teoritis

Hasil dari penelitian diharapkan bisa memberi kontribusi terhadap

pengembangan ilmu pendidikan, terutama dalam meningkatkan

pemahaman siswa melalui metode diskusi berbasis Online

2. Kegunaan secara Praktis

a. Guru

Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

profesionalisme dalam memberikan pengajaran yang lebih efektif,

efisien, dan optimal dalam proses belajar mengajar, guna

meningkatkan pemahaman siswa agar memperoleh hasil yang lebih

baik.
8

b. Siswa

Memberikan peningkatan pemahaman dan keaktifan siswa

dengan menggunakan metode ceramah plus agar siswa dapat

merasa puas dengan hasil yang akan di dapat.

c. Sekolah

Sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan dalam

meningkatkan kualitas guru untuk proses belajar mengajar dan

untuk meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa agar

memperoleh hasil yang lebih baik di kelas VIII SMP Abdi Bangsa

Citayem.

d. Peneliti

Hasil peneliti ini menambah ilmu pengetahuan dan menambah

wawasan agar menjadi motivasi siswa memberikan pengalaman

pada materi sistem peredaran darah manusia.


9
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa

1. Pengertian Pemahaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman berarti

suatu proses perbuatan, cara memahami sesuatu agar mengerti benar

atau mengetahui benar” (Depdikbud Balai Pustaka, 1989). Menurut

Ali, M (1992) dalam dunia pendidikan pemahaman bermakna

kemampuan memahami arti sesuatu bahan pelajaran seperti

menafsirkan, menjelaskan, meringkas atau menerangkan suatu

pengertian. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemahaman adalah kemampuan dalam mendapatkan jalan keluar

terhadap suatu masalah.Oleh sebab itu seorang guru diharapkan

membantu siswa untuk bisa mengerti tentang ciri-ciri suatu obyek

sehingga nantinya siswa tersebut mampu menjelaskan tentang obyek

yang dikenal atau diketahuinya.

Tujuan utama pembelajaran adalah keberhasilan yang maksimal

pada siswa (peserta didik) terhadap materi yang telah

diajarkan.Keberhasilan tersebut meliputi pemahaman materi

pembelajaran yang pada umumnya diukur dengan nilai.Berhasil atau

tidak seorang siswa dapat dilihat dari nilai yang diperolehnya setelah

melalui tes atau ujicoba (Nasution, 1998).Suatu pembelajaran bisa

dikatakan berhasil apabila tujuan instruksionalnya berhasil dicapai,

oleh karena itu untuk mengetahuinya guru perlu mengadakan tes yang

10
11

diberikan di akhir pembelajaran. Penilaian keberhasilan itu sendiri

didasarkan pada konsep 3 ranah, yakni kognitif, afektif dan

psikomotorik dengan mengacu pada tujuan pembelajaran sebagai  feed

back bagi guru dalam perbaikan perencanaan selanjutnya.

2. Cara Meningkatkan Pemahaman

Usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan

pemahaman pada siswa tentang materi yang telah diajarkan

diantaranya :

a) Membuat rencana pembelajaran sesuai materi yang akan

diberikan beserta tujuan instruksionalnya.

b) Menggunakan metode yang sesuai dengan materi

pembelajaran.

c) Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan TIK (Tujuan

Instruksional Khusus).

d) Menciptakan suasana dan kondisi yang nyaman untuk

memotivasi dan menumbuhkan kreatifitas siswa.

e) Memberi motivasi pada siswa agar lebih aktif, kreatif dan lebih

rajin belajar.

f) Memberi kesimpulan secara garis besar tentang materi yang

telah diajarkan.

g) Memberi evaluasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran.


12

h) Menggunakan strategi mengajar yang bervariasi sehingga tidak

membuat suasana kelas monoton dan membuat siswa merasa

bosan.

B. Hakikat Metode Diskusi

1. Pengertian Metode Diskusi

Metode Diskusi yaitu sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada

sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Muhibbin

Syah,2000).

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang memfokuskan

pada pertukaran pikiran antara guru dan semua siswa, pertukaran

pikiran tersebut dilakukan untuk memecahkan persoalan atau sebuah

masalah yang menyangkut materi pembelajaran yang diberikan guru

kepada siswa atau bahkan persoalan yang diberikan siswa dan

dipecahkan oleh siswa yang lain dan dibenarkan oleh seorang guru.

Tentunya dalam metode ini semua siswa dapat berpendapat,

menyangkal pendapat siswa yang lain, dan mengajukan saran maupun

kritik (Ika Supriyati 2020).

2. Manfaat Metode Diskusi

Manfaat metode pembelajaran diskusi dalam proses belajar

mengajar diantaranya sebagai berikut :

a. Mendorong siswa berpikir kritis

Melalui diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan

pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu


13

bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan

segi pandangan, sehingga memberi jawaban yang berbeda. Hal

tersebut tidak menjadi persoalan, asalkan pendapat tersebut logis

dan mendekati kebenaran. Jadi siswa dilatih berpikir ktitis dan

memecahkan masalah sendiri.

b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara

bebas

Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal

tersebut diperlukan untuk melatih kehidupan yang demokratis.

3. Kelebihandan Kelemahan Metode Diskusi

Dalam metode pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan,

berikut adalah kelebihan dan kelemahan dari metode diskusi:

1) Kelebihan:

a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar

mendengarkan saja.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti

oleh siswa.

c. Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana daya serap

siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan.

2) Kelemahan:

a. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan

menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan

pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun


14

masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan.

Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga

membuat persoalan baru.

b. Membutuhkan waktu lebih banyak.

c. Sistem pembelajaran lebih ke arah hafalan sehingga akan

kebingungan bila ditanya pengertian dan asal muasal suatu

rumus.

4. Jenis-jenis Metode Diskusi

Menurut (Roestiyah, 1991) jenis-jenis diskusi ada beberapa

macam yaitu :

a) Metode diskusi kelompok besar (Whole Group

Discussion)

Metodediskusi kelompok besar dilakukan dengan

memandang kelas sebagai satu kelompok. Dalam diskusi

ini,guru sekaligus sebagai pempimpin diskusi dan siswa

yang dipandang cakap diberikan tugas oleh guru sebagai

pemimpin diskusi. Metode mengajar gabungan antara tanya

jawab dan tugas merupakan metode mengajar gabungan

antara diskusi untuk membangkitkan perhatian anak

terhadap masalah yang sedang didiskusikan. Disamping itu,

distribusi siswa yang ingin berpendapat perlu diperhatikan.

Dalam diskusi kelompok besar, pembicaraan sering

didominasi oleh anak-anak tertentu. Akibatnya tidak semua

anak berkesempatan untuk berpendapat. Untuk menghindari


15

keadaan itu, pemimpin diskusi perlu mengatur distribusi

pembicaraan. Tugas terberat bagi pemimpin diskusi adalah

menumbuhkan keberanian peserta untuk mengemukakan

pendapatnya. Dalam praktek, tidak sedikit anak-anak yang

kurang berani berpendapat dalam berdiskusi. Terlebih bagi

anak yang kurang menguasai permasalahan yang menjadi

bahan diskusi. dengan tanya jawab dan pemberian tugas.

b) Metode Diskusi Kelompok Kecil (Buzz Group

Discussion)

Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri atas

4-5 orang. Tempat berdiskusi diatur agar siswa dapat

berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.

Diskusi diadakan dipertengahan pelajaran atau diakhir

pelajaran dengan maksud menajamkan pemahaman

kerangka pelajaran, memperjelas penguasaan bahan

pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Hasil

belajar yang diharapkan pada metode ini, agar segenap

individu pada diri siswa mampu membandingkan

persepsinya yang berbeda-beda tentang pemahamannya

pada setiap bahan pelajaran, seperti membandingkan

interpretasi dan informasi yang diperoleh masing-masing

individu yang dapat saling memperbaiki pengertian,

persepsi, informasi, interpretasi, sehingga dapat

meminimalisir kekeliruan-kekeliruan.
16

c) Metode Diskusi Kelompok

Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri

atas 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil

melaksanakan diskusi dengan masalah tertentu. Guru

menjelaskan garis besar problem kepada kelas yang

menggambarkan aspek- aspek masalah kemudian tiap-tiap

kelompok (syndicate) diberi topik masalah yang sama atau

berbeda-beda, selanjutnya masing-masing kelompok

bertugas untuk menemukan kesepakatan jawaban

penyelesaiannya. Untuk memudahkan diskusi siswa, guru

dapat menyediakan beberapa referensi atau sumber-sumber

informasi yang relevan.

d) Metode Latihan Keterampilan (Drill method) 

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar,

dimanasiswa diajak ketempat latihan keterampilan untuk

melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara

menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan

sebagainya. Contoh latihan keterampilan seperti membuat

tas dari mute/pernik-pernik. 

Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut : 

a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris,

seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan


17

menggunakan alat-alat. 

b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental,

seperti dalam perkalian, penjumlahan,

pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan

sebagainya. 

c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah

ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. 

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai

berikut : 

a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena

anak didik lebih banyak dibawa kepada

penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian. 

b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada

lingkungan. 

c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara

berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan

mudah membosankan. 

d. Dapat menimbulkan verbalisme.

C. Ruang Lingkup Materi Sistem Peredaran Darah

1. Sistem Perdarahan Darah

Suatu sistem organ sirkulasi darah yang terdiri atas jantung,

komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan

suplai oksigen dan nutrisi tubuh keseluruh jaringan tubuh yang

diperlukan untuk metabolisme tubuh. Sistem peredaran darah


18

memiliki tiga komponen dasar yaitu jantung, pembuluh darah, dan

darah (Syaifuddin, 2011).

a) Jantung

Merupakan organ muscular berbentuk seperti kerucut yang

sedikit lebih besar dari kepalan tangan, terletak miring lebih ke

kiri dari bidang tengah didalam rongga dada. Jantung berfungsi

sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah sehingga

menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk

mengalirkan darah sampai ke jaringan. Salah satu faktor

terpenting yang mempengaruhi kerja jantung sebagai pompa

darah adalah curah jantung itu sendiri.

Curah jantung diartikan sebagai sejumlah volume darah yang

dipompa tiap ventrikel per menit. Faktor penentu curah jantung

adalah kecepatan jantung berdenyut per menit dan volume darah

yang dipompa jantung per denyut/ isi sekuncup (curah jantung =

frekuensi jantung × isi sekuncup). Kedua variabel ini dapat

dipengaruhi oleh keadaan psikologis dan obat-obatan. Isi

sekuncup jantung dipengaruhi oleh preload, afterload, dan

kontraktilitas myocardium.

Preload adalah derajat peregangan serabut myocardium

segera sebelum kontraksi. Peregangan serabut myocardium

bergantung pada volume darah yang meregangkan ventrikel pada

akhir diastolik. Aliran balik darah vena ke jantung menentukan

volume akhir diastolik ventrikel. Peningkatan aliran balik vena


19

meningkatkan volume akhir-diastolik ventrikel, yang kemudian

memperkuat peregangan serabut myocardium. Mekanisme Frank-

Starling menyatakan bahwa dalam batas fisiologis, apabila

semakin besar peregangan serabut myocardium pada akhir-

diastolik, maka semakin besar kekuatan kontraksi pada saat

diastolik (Ansori, 2012). Afterload dapat didefinisikan sebagai

tegangan serabut myocardium yang harus terbentuk untuk

kontraksi dan pemompaan darah. Faktor-faktor yang

mempengaruhi afterload dapat dijelaskan dalam versi sederhana

persamaan Laplace yang menunjukkan bila tekananintraventrikel

meningkat, maka akan terjadi peningkatan tegangan dinding

ventrikel. Persamaan ini juga menunjukkan hubungan timbal

balik antara tegangan dinding dengan ketebalan dinding ventrikel,

tegangan dinding ventrikel menurun bila ketebalan dinding

ventrikel meningkat.

Kontraktilitas adalah penentu ketiga pada volume sekuncup.

Kontraktilitas merupakan perubahan kekuatan kontraksi yang

terbentuk tanpa tergantung pada perubahan panjang serabut

myocardium. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil

intensifikasi hubungan jembatan penghubung pada sarkomer.

Kekuatan interaksi ini berkaitan dengan konsentrasi ion Ca++

bebas intrasel.
20

Kontraksi myocardium secara langsung sebanding dengan

jumlah kalsium intrasel

Gambar 2.1 Sistem peredaran darah jantung

b) Pembuluh darah

Saluran tertutup yang berfungsi mengarahkan dan

menyebarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh yang kemudian

dikembalikan ke jantung. Darah adalah substansi didalam

pembuluh darah yang mengandung sejenis jaringan ikat yang sel-

selnya tertahan dan dibawa dalam cairan plasma

c) Darah

Darah berfungsi sebagai media pengangkut yang membawa

kebutuhan jaringan tubuh seperti oksigen, karbondioksida,

nutrien, elektrolit, dan hormon. Mekanisme aliran darah melalui

pembuluh darah dijelaskan menurut hukum Poiseuille, dimana

gradien tekanan sebanding dengan laju aliran darah dan


21

berbanding terbalik dengan resistensi vaskuler. Gradien tekanan

adalah perbedaan antara tekanan awal dan tekanan akhir suatu

pembuluh. Darah mengalir dari tekanan lebih tinggi ke tekanan

lebih rendah mengikuti penurunan gradien tekanan. Semakin

besar gradien tekanan yang mendorong darah melalui pembuluh

tersebut, maka akan semakin besar laju aliran darah. Laju aliran

ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh.

Namun karena adanya resistensi, tekanan aliran akan menurun

sewaktu darah menyusuri panjang pembuluh. Resistensi diartikan

sebagai suatu ukuran tahanan yang disebabkan akibat gesekan

antara isi pembuluh darah yangbergerak terhadap dinding

pembuluh yang statis. Seiring meningkatnya resistensi, darah

akan semakin sulit melewati pembuluh sehingga laju aliran akan

berkurang. Resistensi terhadap aliran darah sendiri bergantung

pada tiga faktor yaitu kekentalan darah, panjang pembuluh, dan

jari-jari pembuluh. Kekentalan darah menjadi salah satu faktor

terpenting karena semakin kental cairan, semakin besar

kekentalannya. Kekentalan darah ditentukan terutama oleh jumlah

sel darah merah yang beredar. Jika sel darah merah jumlahnya

berlebihan maka aliran darah menjadi lebih lambat daripada

normal. Semakin panjang pembuluh, sedangkan diameter

pembuluh sama, maka zat cair yang mengalir lewat pembuluh

darah tersebut akan memperoleh tahanan semakin besar dan

konsekuensi terhadap besar tahanan tersebut, debit zat cair akan


22

lebih besar pada pembuluh darah yang pendek. Sedangkan efek

diameter/jari-jari pembuluh darah yang semakin besar memiliki

pengaruh terhadap kecepatan aliran darah yang semakin cepat.

2. Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan dari darah pada sistem vaskular

tubuh. Sistem vaskular membawa darah yang kaya oksigen menjauhi

jantung menuju pembuluh darah, arteri dan kapiler untuk masuk ke

jaringan. Setelah jaringan mendapatkan oksigen, darah masuk ke vena

dan dibawa kembali ke jantung dan paru-paru (Braverman 2009).

Tekanan darah sistolik merupakan tekanan yang dihasilkan

otot jantung yang mendorong darah dari bilik kiri jantung ke aorta

(tekanan pada saat jantung berkontraksi). Tekanan darah diastolik

merupakan tekanan pada dinding arteri dan pembuluh darah akibat

mengendurnya otot jantung (tekanan pada saat jantung berelaksasi).

Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik

terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar

dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah

normal biasanya 120/80 mmHg. Menurut Sutanto (2010), tekanan

seseorang sangat bervariasi. Bayi dan anak-anak secara normal

memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibandingkan usia

dewasa.
23

3. Hipotensi

Tekanan darah rendah (hipotensi) merupakan suatu kondisi

ketika tekanan darah (sistolik, diastolik, ataupun keduanya) lebih

rendah dari nilai normal yang umum ditemukan pada individu normal.

Gangguan ini tidak jarang mengarah kepada suatu kondisi patologis

(kelainan) tertentu. Meskipun bisa juga ditemukan pada individu tanpa

kelainan jantung. Untuk batasan tekanan darah rendah, tidak ada

batasan yang baku. Meskipun begitu, penting untuk mendeteksi

adanya hipotensi pada individu tertentu. Pada individu dengan riwayat

tekanan darah tinggi, penurunan tekanan darah lebih dari 30 mmHg

secara mendadak dapat dikatakan hipotensi meskipun nilai tekanan

darahnya masih normal. Untuk kelompok individu yang nilai tekanan

darahnya tidakpernah tinggi atau cenderung rendah juga tidak

memiliki batasan baku. Namun nilai tekanan darah kurang dari 90/60

mmHg sering dipakai untuk menunjuk ada tidaknya hipotensi pada

seseorang. Artinya, bila tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg,

atau tekanan darah diastolik kurang dari 60 mmHg, atau kombinasi

antara kedua nilai sistolik dan diastolik tersebut (Ramadhan, 2010).

4. Hipertensi 

Apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg

(Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012). Menurut Price (dalam

Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah sebagai

peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan

diastolik sedikitnya 90 mmHg.


24

Tabel Klasifikasi tekanan darah (Join National Commite

VIII dan Ramdahan, 2010).

Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah

Banyak faktor yang dapat menyebabkan hipotensi. Akan tetapi

tidak semua hipotensi memiliki faktor yang perlu dicemaskan.

Meskipun demikian, bila mengalami hipotensi sebaiknya berobat

untuk mencari faktor penyebab/predisposisi yang berpeluang

mengganggu kesehatan di kemudian hari. Beberapa faktor yang dapat

menyebabkan hipotensi antara lain : dehidrasi yang sering timbul

akibat sulit makan, muntah, atau diare yang diikuti kehilangan cairan

tubuh bermakna, perdarahan, obat-obatan yang dapat mencetuskan

penurunan tekanan darah mendadak atau perlahan, infeksi didalam

tubuh terutama pada infeksi berat, kelainan endokrin, kelainan

jantung, reaksi anafilaksis akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan

tertentu.

5. Perdarahan

a. Definisi Perdarahan

Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah

akibat rusaknya pembuluh darah. Perdarahan dapat terjadi di


25

dalam tubuh (perdarahan internal), seperti ruptur organ ataupun

pembuluh darah besar, atau pun diluar tubuh (perdarahan

external) seperti perdarahan melalui vagina, mulut, rectum atau

melalui luka operasi. Apabila perdarahan telah mencapai 15%

dari total estimasi jumlah darah tubuh, maka diperlukan

penggantian cairan untuk mengembalikan kehilangan darah yang

keluar akibat perdarahan. Kehilangan darah melebihi 15% dari

total estimasi jumlah darah dalam tubuh akan menyebabkan

terjadinya hipoperfusi jaringan dan mengarah kepada keadaan

syok (Lammers, 2009).

Perdarahan abnormal jika volume darah >500 mL (Bhatia,

2015). Perdarahan dapat menyebabkan penurunan cardiac output

ketika penurunan cardiac output tidak ditangani dengan

penambahan cairan maka yang dapat menjadikan vasodilatasi

pembuluh darah dan dapat menjadikan hipotensi (Syaifuddin,

2011).

b. Perhitungan Perdarahan

Perhitungan jumlah perdarahan dengan cara Estimasi Blood

Loss (EBL) dari Estimasi Blood Volume (EBV). Cara yang

digunakan untuk memperkirakan jumlah perdarahan dengan

mengukur jumlah darah di dalam tabung suction di tambahkan

perkiraan jumlah darah di kasa dankasa yang penuh darah

( ukuran 4x4 cm) mengandung darah 10 ml darah, satu duk dapat

menampung 100-150 ml darah (Lammers, 2009).


26

D. Kerangka Berfikir

Sesuai amanah dalam tujuan pendidikan nasional yakni untuk

mengembangkan seluruh potensi yang ada diri siswa, IPA merupakan

salah satu mata pelajaran yang berguna untuk membekali siswa dengaan

berbagai kemampuan berpikir, keterampilan memecahkan masalah dan

sikap bekerja sama.

Oleh sebab itu, pembelajaran IPA hendaknya memfasilitasi siswa

untuk berperan aktif dalam pembelajaran sehingga potensi yang ada pada

dirinya dapat berkembang dengan baik. Di dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah : semakin aktif dan efektif penggunaan metode diskusi maka

akan semakin meningkat pemahaman siswa pada materi Sistem Perdaran

Darah Pada Manusia

E. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini, berdasarkan rumausan masalah, deskripsi

teori dan kerangka berfikir tindakan dapat dirumuskan hipotesis tindakan

sebagai berikut :

Dengan diterapkannya penggunaan metode diskusi secara efektif

maka dapat meningkatkan Pemahaman siswa tentang materi Sistem

Perdaran Darah Pada Manusia di kelas VII SMP ABDI BANGSA.


27
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat, Waktu, dan Sasaran Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan sebuah penelitian kualitatif

yang dilaksanakan dengan rancangan penelitian sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan ini dilaksanakan di Sekolah SMP Abdi bangsa

Citayem beralamat di Jl. Kampung Utan Jaya, Rt 04 Rw 09 Desa rawa

panjang Kecamatan Boojonggede, Kab. Bogor 16927 .khususnya pada

siswa kelas VIII.3 Lokasi tersebut dipilih agar memudahkan dalam

melakukan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan yang dimulai pada tanggal 01 s/d 30

Agustus 2021. Secara rinci tahap-tahap penelitian akan penulis paparkan

dalam tabel sebagai berikut

karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang

membutuhkan proses pembelajaran yang efektif di sekolah.

Tabel 3.1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

28
29

Jam Acara Jumla


N Hari/Tangg Wakt Keteranga
Pelajara Tindaka h
o al u n
n n Siswa

Pra
Observa
1. Juli
Penelitian
si

2. kolaborat
Agustus Siklus 1
or

3. Siklus 2
Agustus 2

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Abdi Bangsa Citayem

Kabupaten Bogor dengan jumlah siswa 17 orang terdiri dari 7 siswa laki-

laki dan 10 siswa perempuan.

B. Jenis dan Desain Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif dengan

teknik/jenis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian Tindakan Kelas ini

dilaksanakan dengan desain penelitian sebagai berikut:


30

Kondisi awal

siklus 1 rencana tindakan observasi refleksi

rencana tindakan observasi refleksi


siklus 2

Kondisi akhir

Apabila tujuan Dilanjutkan dengan


belum tercapai siklus berikutnya

Bagan Desain Penelitian

Keterangan:

Melalui bagan di atas peneliti ingin menjelaskan bahwa sebelum melakukan

siklus 1 peneliti berupaya untuk mengetahui kondisi awal di kelas yang akan

diteliti dengan melaksanakan kegiatan “pra-penelitian”. Selanjutnya

penelitian ini dilakukan dengan beberapa siklus; setiap siklus terdiri dari
31

kegiatan Planning (Rencana), Acting (tindakan), Observing (observasi), dan

Reflecting (refleksi).

C. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari penelitian pra-penelitian dan

pelaksanaan penelitian tindakan kelas secara online/daring melalui via

whastap.

1. Pra-Penelitian

Pra-Penelitian merupakan refleksi kondisi kelas sebelum penelitian

tindakan dilakukan. Tujuan dilakukan pra-penelitian ini adalah untuk

mengetahui kondisi awal kelas yang akan diteliti. Adapun kegiatan yang

dilakukan dalam pra-penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menyusun format pengumpulan data obyektif sekolah.

b. Menyusunpenilaian/tesawal. Materi tes awal adalah materi yang sudah

diterangkan sebelumnya oleh peneliti.

c. Mengumpulkan data obyektif sekolah dengan menggunakan format

pra-penelitian.

d. Melaksanakan penilaian/tes awal pada materi sistem peredaran darah

e. Menganalisis data obyektif sekolah dan hasil tes untuk dimanfaatkan

dalam perencanaan tindakan dan pembahasan hasil.

2. Penelitian Tindakan Kelas (Siklus I)

Berdasarkan hasil evaluasi analisis data pra-penelitian dan hasil tes

awal, serta diskusi tim kolaborasi, peneliti melaksanakan kegiatan

penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :


32

a. Perencanaan Tindakan

1. Perangkat Pembelajaran

a) Silabus Pembelajaran

Silabus mata pelajaran IPA kelas VIII. SMP Abdi Bangsa

Citayem semester II tahun pelajaran 2021/2022.

1) Kopetensi Inti (KI)

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, membaca) dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya Secara daring/online via

whatsap , makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

2) Kompetensi Dasar (KD)

Mengetahaui macam-macam Sistem peredaran darah

pada manusia

3) Materi Pokok

Sistem Peredaran Darah pada manusia

b) Program Semester

Program semester II di kelas VIII SMP Abdi bangsa

Citayem Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2021/2022

dengan materi pelajaran Sistem Peredaran Darah pada

manusia yang dijadwalkan 2 jam .

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


33

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

meliputi rancagan kegiatan awal sampai kegiatan akhir

pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan

metode Diskusi .

d) Lembar Bahan Ajar

Lembar bahan ajar meliputi Sistem peredaran Darah Pada

Manusia

e) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) pada proses Sistem peredaran

darah Pada Manusia dengan menggunakan kegiatan

berkelompok di kelas.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan meliputi seluruh proses kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan cara berkelompok dengan

perencanaan yang telah dirumuskan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan dalam

pembelajaran IPAkhususnya pada materi Sistem Peredaran Darah

pada manusia sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal ini sebelum memulai pembelajaran selalu

diawali dengan Salam setelah itu peneliti menanyakan kabar siswa

yang kemudian mengabsen kehadiran melalui Via Grup Wahastap.

memberikan semangat dan apresiasi (motivasi) kepada siswa agar

lebih bersemangat lagi dalam menerima pelajaran khususnya


34

pada mata pelajaran IPA. Dan peneliti juga menyampaikan

tujuan dari pembelajaran IPA khususnya pada materi Sistem

Peredaran Darah melalui Via Grup Whastapp.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini peneliti mulai masuk ke dalam materi.

Mulanya peneliti membagi kelompok dengan cara Memilih sendiri

pada lembar Absen melalui Via Whastap dan tiap kelompok

beranggotakan 5 orang. Setelah itu, peneliti menjelaskan materi

tentang pengertian dan memjelaskan materi sistem peredaran

darah pada siswa secara daring via Grup Wasthap serta

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami atau dimengerti mengenai materi

yang telah diajarkan.

Peneliti memberikan lembar diskusi pada tiap kelompok

dan mengerjakannya dalam pengawasan peneliti secara daring via

whastap. Lembar diskusi ini berguna untuk menguji pemahaman

siswa pada materi Sistem Peredaran darah . Setelah lembar diskusi

dikerjakan peneliti mengumpulkan lembar diskusi masing- masing

kelompok tersebut melalui Via Chat Whastap.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir peneliti menyampaikan kesimpulan materi

tentang pengertian Sistem peredaran darah , serta siswa

mendapatkan pelajaran atau pesan moral yang di ajarkan mengenai


35

materi tersebut, danmelakukan evaluasi terhadap kegiatan

selama proses pembelajaran serta mencatat aktivitas siswa yang

dirasa belum memuaskan atau masih harus ditingkatkan.

c. Observasi

1) Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan waktu

pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan oleh satu/dua

orang kolaborator.Kolaborator tersebut mengamati peneliti dalam

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari

beberapa aspek yang diamati.

2) Kolaborator melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran di

kelas dengan menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan

pembelajaran di kelas.

3) Kemudian observer bersama peneliti melakukan pengumpulan data

tentang pemahaman siswa tentang pengertian dan Sistem peredaran

darah manusia dengan menggunakan soal dan lembar observasi.

4) Selain itu kolaborator juga menilai mengenai perubahan tingkah

laku siswa saat proses pembelajaran.

d. Refleksi

Setelah dilakukan observasi dan evaluasi, selanjutnya didiskusikan

bersama antara peneliti, guru, dan kolaborator Secara Daring/online.

Komentar dan tanggapan serta penilaian peneliti, guru dan kolaborator


36

dianalisis guna mengukur keberhasilan dan kegagalan/kelemahan

tindakan untuk dicari solusinya. Hasil analisis dari sumber observasi

dan evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman siswa tentang

materi pengertian dan proses metamorfosis pada makhluk hidup masih

jauh dari kriteria keberhasilan (80%), artinya perlu dilakukan

perencanaan kembali guna meminimalisasi kelemahaan-kelemahan

dalam kegiatan tindakan. Oleh karena itu, peneliti dan kolaborator

menganggap perlu melanjutkan penelitian tindakan Siklus II.

3. Penelitian Tindakan Kelas (Siklus II)

Berdasarkan refleksi pada siklus I, terdapat beberapa hal yang harus

peneliti perbaiki, karena hasil belajar siswa belum mencapai kriteria

keberhasilan 80%.

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan kolaborator mengidentifikasi masalah berdasarkan

hasilrefleksi pada Siklus I dan merumuskan masalah pada materi

pengertian Sistem Peredaran Dara pada manusia.

1) Peneliti dan kolaborator membuat rencana perbaikan mengenai

materi pengertian dan Sistem peredaran darah manusiadan

perumusan masalah yang berisi langkah-langkah penerapan metode

Diskusi Peneliti memperbaiki kegiatan pembelajaran pada Siklus I

dalam penyajian materi, dan proses pembentukan kelompoknya

oleh peneliti secara Daring/online via Whastap berdasarkan hasil

evaluasi pada Siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan
37

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan penyajian materi

proses metamorfosis pada makhluk hidupdengan bahan ajar tambahan

berupa gambaryang sesuai, dan skenario yang telah dibuat sebagai

berikut :

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal peneliti memilih satu orang untuk

memimpin do’a, setelah itu peneliti menanyakan kabar siswa yang

kemudian mengabsen kehadiran siswa. Dan masih pada kegiatan

awal peneliti tak lupa melakukan warming up tentang materi

sebelumnya dibahas, yaitu pengertian sistem peredaran darah pada

manusia. Kemudian peneliti memberikan pertanyaan secara

Daring/onlinetentang pengertian Sistem peredaran darah pada

manusia. Dan selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan dari

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang akan diajarkan

khususnya pada materi Sistem peredaran darah pada manusia

beserta contohnya.

b. Kegiatan inti

Pada kegitan ini peneliti mulai masuk ke dalam materi.

Mulanya peneliti membagi kelompok yang sudah ditentukan,

selanjutnya peneliti menjelaskan materi tentang Sistem peredaran

darah pada manusia. serta memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami atau

dimengerti mengenai materi yang telah diajarkan. Kemudian

peneliti memberikan lembar diskusi kelompok.Setelah selesai


38

mengerjakan lembar diskusi peneliti memberikan waktu kepada

siswa untuk mengajari teman sekelompoknya untuk persiapan kuis

individual. Kuis ini bertujuan untuk menambah poin kelompok,

dan anggota kelompok lainnya tidak diizinkan untuk

membantunya. Sebelum masuk kedalam kuis individual peneliti

mengumpulkan lembar diskusi pada masing-masing kelompok.

c. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir penghitungan skor akhir .serta siswa

mendapatkan pelajaran atau pesan moral yang di ajarkan mengenai

materi, dan kendala yang dialami oleh peneliti selama memberikan

materi secara daring/online di grup whastapp.

d. Observasi

1. Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan waktu

pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan oleh satu/dua

orang kolaborator.Kolaborator tersebut mengamati peneliti dalam

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari

beberapa aspek yang diamati.

2. Kolaborator melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran secara

daring/onlinedengan menggunakan instrumen penilaian

pelaksanaan pembelajaran.

3. Kemudian observer bersama peneliti melakukan pengumpulan data

tentang pemahaman siswa tentang Siatem Peredaran Darah dengan

menggunakan soal dan lembar observasi.


39

4. Selain itu kolaborator juga menilai mengenai perubahan tingkah

laku siswa saat proses pembelajaran berlangsung seacara

daring/online melalui via grub whastap; (misalnya pada saat

mengerjakan tugas kelompok, mengajari teman sebaya, kerjasama

dan tanggung jawab).

5. Peneliti dan kolaborator mengobservasi jalannya proses penyajian

materi Sistem Peredaran Darah dan contohnya dengan pembagian

kelompok yang sudah direncanakan.

e. Refleksi

Setelah dilakukan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan

siklus II berlangsung, diperoleh bahwa peneliti telah berhasil

menerapkan metode Diskusi .Hasil pengamatan yang diperoleh

observer pada siklus II diantaranya aktivitas peneliti dan siswa sudah

baik bila dibandingkan dengan siklus I. Hasil pengamatan terhadap

KKM berlangsung pada siklus II sudah dikatakan sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan keaktifan siswa selama proses kegiatan belajar

mengajar yang semakin meningkat, selanjutnya pengambilan

kesimpulan.

D. Sumber Data

Penelitian kualitatif mengacu pada data yang menjelaskan kualitas

suatu objek yang bermakna (Jeffrey Longhofer, 2013). Perolehan data

pada penelitian ini melalui sumber data, diantaranya:

1. Informan
40

Seluruh siswa dengan jumlah 11 orang dan siswi dengan jumlah 6

orang dikelas VIII SMP Abdi Bangsa Citayam, pada materi Sistem

Peredaran Darah, semester ganjil, pada tahun ajaran 2021/2022.

2. Key Informan

Guru mata pelajaran IPA kelas VIII dan Kepala Sekolah di SMP

Abdi Bangsa Citayam.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Perolehan data yang diperlukan pada penelitian ini melalui

penggunaan beberapa teknik, diantaranya:

1. Pengamatan (observasi)

Suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mendengar atau

melihat secara langsung pada objek yang terjadi di lapangan, yang

berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar Biologi.

Sehingga penulis memperoleh bahan-bahan informasi yang

dibutuhkan.

2. Wawancara (interview)

Wawancara adalah kegiatan tatap muka yang di dalamnya terdapat

pertukaran verbal (pembicaraan) yang mana satu orang berperan

sebagai penggali informasi (pewawancara) untuk memperoleh

informasi, ekspresi, pendapat, atau keyakinan dari orang lain

(Svend Brinkmann, 2013).Teknik ini dipakai dalam perolehan data

melalui tanya jawab antara informan dan responden.

Wawancaranya berupa wawancara bebas terpimpin, yakni berbagai


41

pertanyaan terhadap responden bersama respondennya telah

dipersiapkan dengan cermat dan lengkap.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat

ataumencatat suatu laporan yang sudah tersedia.Dokumen sebagai

metodepengumpulan data adalah setiap pernyataan tertulis yang

disusun olehseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu

peristiwa ataumenyajikan akunting (Sugiyono, 2012). Dalam

penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh

data tentag catatan atau arsip di SMP Abdi Bangsa Citayam.

4. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

ataumengukur sutu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan

yang sudahditentukan (Suharsimi Arikunto, 2010) Adapun tes yang

digunakan berupa tes dalam bentuk soal pilihan ganda.

5. Indikator keberhasilan

indikator keberhasilan adalah penelitian berhasil dengan

peroleh siswa nilai rata” diatas kkm sebanyak 80%.

F. Kalibrasi Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (Trustworthiness) data diperlukan

tekhnik pemeriksaan.Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas

sejumlah kriteria tertentu (Moleong, 2011).Uji keabsahan data dalam

penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal),


42

transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan

confirmability (obyektifitas) (Sugiyono, 2014).

1. Uji Credibility(Validitas Internal)

Penerapan kriteria ini pada dasarnya menggantikan konsep

validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi sebagai

berikut :

a) Pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga

tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai.

b) Kedua, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil

penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada

kenyataan ganda yang sedang diteliti (Moloeng, 2011).

Dalam (Sugiyono, 2014) uji kredibilitas data atau kepercayaan

terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan

membercheck.

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan penulis kembali

kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan

sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.

Sehingga, hubungan penulis dengan nara sumber akan

terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi),

semakin terbuka, saling mempercayai, sehingga tidak ada

informasi yang disembunyikan lagi.


43

b. Meningkatkan ketekunan

Peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data

dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan

sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan tersebut, maka

peneliti akan melakukan pengecekan kembali apakah data

yang telah ditemukan salah atau tidak. Sehingga, peneliti dapat

memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang

apa yang diamati.

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagi sumber, berbagai cara, dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

d. Diskusi dengan teman

Peneliti melakukan diskusi dengan teman atau orang lain yang

paham dengan data-data tersebut sehingga data menjadi

semakin valid.

e. Analisis kasus negatif

Ketika peneliti menemukan adanya ketidaksesuaian pada data,

maka dilakukanlah analisis ini, yang berarti peneliti mencari

data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti

data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

f. Menggunakan bahan referensi


44

Bahan referensi yang dimaksud adalah adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti.Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung

dengan adanya rekaman wawancara.

g. Mengadakan Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Apabila data yang ditemukan

disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut sudah

valid, sehingga semakin dipercaya, tetapi apabila data yang

ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak

disepakati oleh pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam,

maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus

menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

2. Transferability (Validitas Eksternal)

Kriteria ini berbeda dengan validitas eksternal dari non kualitatif.

Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan

dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi

yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang

secara representatif mewakili populasi itu (Moloeng, 2011).

Metode Diskusi MetodeDiskusi yaitu sebuah metode mengajar

dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada


45

sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Muhibbin

Syah,2000).

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang memfokuskan

pada pertukaran pikiran antara guru dan semua siswa, pertukaran

pikiran tersebut dilakukan untuk memecahkan persoalan atau sebuah

masalah yang menyangkut materi pembelajaran yang diberikan guru

kepada siswa atau bahkan persoalan yang diberikan siswa dan

dipecahkan oleh siswa yang lain dan dibenarkan oleh seorang guru.

Tentunya dalam metode ini semua siswa dapat berpendapat,

menyangkal pendapat siswa yang lain, dan mengajukan saran maupun

kritik (Ika Supriyati 2020).

5. Manfaat Metode Diskusi

Manfaat metode pembelajaran diskusi dalam proses belajar

mengajar diantaranya sebagai berikut :

c. Mendorong siswa berpikir kritis

Melalui diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan

pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu

bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan

segi pandangan, sehingga memberi jawaban yang berbeda. Hal

tersebut tidak menjadi persoalan, asalkan pendapat tersebut logis

dan mendekati kebenaran. Jadi siswa dilatih berpikir ktitis dan

memecahkan masalah sendiri.

d. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara

bebas
46

Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal

tersebut diperlukan untuk melatih kehidupan yang demokratis.

6. Kelebihandan Kelemahan Metode Diskusi

Dalam metode pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan,

berikut adalah kelebihan dan kelemahan dari metode diskusi:

1) Kelebihan:

a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar

mendengarkan saja.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti

oleh siswa.

c. Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana daya serap

siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan.

2) Kelemahan:

a. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan

menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan

pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun

masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan.

Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga

membuat persoalan baru.

b. Membutuhkan waktu lebih banyak.

c. Sistem pembelajaran lebih ke arah hafalan sehingga akan

kebingungan bila ditanya pengertian dan asal muasal suatu

rumus.
47

7. Jenis-jenis Metode Diskusi

Menurut (Roestiyah, 1991) jenis-jenis diskusi ada

beberapamacam yaitu :

a) Metode diskusi kelompok besar (Whole Group

Discussion)

Metodediskusi kelompok besar dilakukan dengan

memandang kelas sebagai satu kelompok. Dalam diskusi

ini,guru sekaligus sebagai pempimpin diskusi dan siswa

yang dipandang cakap diberikan tugas oleh guru sebagai

pemimpin diskusi. Metode mengajar gabungan antara tanya

jawab dan tugas merupakan metode mengajar gabungan

antara diskusi untuk membangkitkan perhatian anak

terhadap masalah yang sedang didiskusikan. Disamping itu,

distribusi siswa yang ingin berpendapat perlu diperhatikan.

Dalam diskusi kelompok besar, pembicaraan sering

didominasi oleh anak-anak tertentu. Akibatnya tidak semua

anak berkesempatan untuk berpendapat. Untuk menghindari

keadaan itu, pemimpin diskusi perlu mengatur distribusi

pembicaraan. Tugas terberat bagi pemimpin diskusi adalah

menumbuhkan keberanian peserta untuk mengemukakan

pendapatnya. Dalam praktek, tidak sedikit anak-anak yang

kurang berani berpendapat dalam berdiskusi. Terlebih bagi

anak yang kurang menguasai permasalahan yang menjadi

bahan diskusi. dengan tanya jawab dan pemberian tugas.


48

b) MetodeDiskusi Kelompok Kecil (Buzz Group

Discussion)

Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri atas

4-5 orang. Tempat berdiskusi diatur agar siswa dapat

berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.

Diskusi diadakan dipertengahan pelajaran atau diakhir

pelajaran dengan maksud menajamkan pemahaman

kerangka pelajaran, memperjelas penguasaan bahan

pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Hasil

belajar yang diharapkan pada metode ini, agar segenap

individu pada diri siswa mampu membandingkan

persepsinya yang berbeda-beda tentang pemahamannya

pada setiap bahan pelajaran, seperti membandingkan

interpretasi dan informasi yang diperoleh masing-masing

individu yang dapat saling memperbaiki pengertian,

persepsi, informasi, interpretasi, sehingga dapat

meminimalisir kekeliruan-kekeliruan.

c) Metode Diskusi Kelompok

Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri

atas 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil

melaksanakan diskusi dengan masalah tertentu. Guru

menjelaskan garis besar problem kepada kelas yang

menggambarkan aspek- aspek masalah kemudian tiap-tiap

kelompok (syndicate) diberi topik masalah yang sama atau


49

berbeda-beda, selanjutnya masing-masing kelompok

bertugas untuk menemukan kesepakatan jawaban

penyelesaiannya. Untuk memudahkan diskusi siswa, guru

dapat menyediakan beberapa referensi atau sumber-sumber

informasi yang relevan.

d) Metode Latihan Keterampilan (Drill method) 

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar,

dimanasiswa diajak ketempat latihan keterampilan untuk

melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara

menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan

sebagainya. Contoh latihan keterampilan seperti membuat

tas dari mute/pernik-pernik. 

Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut : 

d. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris,

seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan

menggunakan alat-alat. 

e. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental,

seperti dalam perkalian, penjumlahan,

pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan

sebagainya. 

f. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah

ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. 

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai


50

berikut : 

e. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena

anak didik lebih banyak dibawa kepada

penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian. 

f. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada

lingkungan. 

g. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara

berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan

mudah membosankan. 

h. Dapat menimbulkan verbalisme.

a. Jenis Instrumen

1) Lembar Observasi

Instrumen ini digunakan sebagai lembar pengamatan yang

digunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan subjek

penelitian yang meliputi situasi dan aktivitas anak maupun

peneliti selama kegiatan pembelajaran.

G. Analisis Data

Analisis data kualitatif sebagai gambaran umum dari hubungan data

kualitatif (William Gibson, 2009).Teknik analasis data pada penelitian ini

menggunakan tiga tahapan analisis yaitu describe (menggambarkan),

compare (membandingkan), relate (menghubungkan) (Kholis Amrullah,

2020) :

a. Describe atau menggambarkan adalah kegiatan menarasikan data

yang peneliti dapatkan. Dalam narasi, peneliti tidak


51

menambahkan atau mengurangi informasi. Peneliti menuliskan

seadanya tentang data penelitian tersebut.

b. Compare atau membandingkan adalah kegiatan membandingkan

informasi di dalam data penelitian. Perbandingan dapat dilakukan

oleh peneliti dengan dua cara yaitu membandingkan informasi di

dalam data penelitian dengan informasi di luar data penelitian.

c. Relate atau mengaitkan adalah kegiatan menemukan hubungan

antar informasi di dalam data penelitian dengan informasi di luar

data penelitian. Tujuan pengaitan ini ialah untuk memunculkan

koneksi antar informasi yang mungkin saja tidak terlihat atau

belum diketahui.

H. Indikator Keberhasilan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diasumsikan akan berdampak kepada

perbaikan proses belajar dan hasil belajar. Adapun indikator keberhasilan

dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut :

a. Proses belajar dengan menggunakan metode Diskusi minimal baik (antara

18-24).

b. Hasil belajar secara klasikal minimal 80% dari jumlah siswa mencapai

KKM yaitu 75.

I. Tim Kolaborasi

Tim kolaborasi terdiri dari dua orang guru atau pendidik di sekolah tempat

penelitian. Anggota tim kolaborasi disebut kolaborator atau observer, berikut

yang menjadi observer dalampenelitian ini adalah :

1.Robiyatul adawiyah, S.Pd


52

2.Destiana

Fungsi kedua kolaborator/observer tersebut bertugas memberikan

penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran dan mengobservasi motivasi

belajar, penilaian, analisis data, eveluasi, dan merefleksi, serta menyusun

laporan hasil penelitian skripsi.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dilaksanakan pada semester II (genap) tahun ajaran

2021/2022.

Tabel

Jadwal Penelitian

N 2021/2022
Jenis Kegiatan November Desember Januari Februari Maret
o 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Mengajukan
1
judul
Menyusun
2
proposal
Pengesahan
3
Proposal
4 Pra penelitian V
5 Siklus 1 A

u
53

s
A

6 Siklus 2 s

s
........
8 .............
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan akan memperoleh

hasil pertemuan dari setiap siklusnya. Hasil peneliti ini akan dideskripsikan,

lalu dianalisis dan yang terakhir akan direfleksikan untuk mengetahui

kekurangan dari tiap pembelajaran yang telah dilaksanakan secara online.

Kemudian, dengan adanya hasil tersebut dapat diketahui kekurangan-

kekurangan pada tiap pembelajaran yang disampaikan terhadap siswa

melalui via chat whastap yang dilakukan oleh guru.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Abdi Bangsa citayem

tahun pelajaran 2021/2022 pada semester genap (II) dengan subjek

penelitian berjumlah 17 orang siswa, terdiri dari 10 orang siswa perempuan

dan 7 orang siswa laki-laki. Adapun deskripsi data hasil Pra-penelitian

seperti di bawah ini.

1. Deskripsi Data Hasil Pra-penelitian

Pra-penelitian mendeskripsikan data objektif dan informasi sekolah

atau kelas (profil sekolah) yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah

atau kelas dan terdiri dari unsur-unsur berikut ini :

a. Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP Abdi Bangsa Citayem

2. NSS :

3. NPSN :

54
55

4. Nomor Induk Sekolah :

5. Status Sekolah : Swasta

6. Tahun Pendirian : 2019

7. SK. Pendirian :

8. Nama Yayasan/Untuk Swasta : DAARUL MUKHTAR

9. Alamat Sekolah :

10. Kabupaten :

11. Kecamatan :

12. Kota / Kab. Provinsi : Jawa Barat

13. Nama Kepala Sekolah :

14. Visi Sekolah

Menjadikan sekolah yang Displin,Mandiri dan Berprestasis

Misi Sekolah

a) Terciptanya sumber daya manusia yang berilmu berakhlaqul

karimah.

b) mewujudkan tercapainya peningkatkan kualitas dan kuantitas

output serta efektitas pendidikan .

c) membina semangat dalam beragama berlandakan pada al-

qu’ran dan hadits

d) Meningkatkan pelayanan pendidika bagi masyarakat sekitar

e) Menciptakan lingkungan pendidikan yang nyaman, bersih dan

kondusif.

b. Data Keadaan Guru

Tabel 3.2. Keadaan Guru SMP Abdi Bangsa Citayem


56

Jenis Kelamin S1
Guru Laki-laki Perempuan Sudah Belum
5 22 24 3
Jumlah 27 27
Persentase 19 % 81 % 89 % 11 %

Berdasarkan tabel 4.1 guru SMP Abdi bangsa Citayem

termasuk berkualitas, karena guru laki-laki dan perempuan yang sudah

S1 sebesar 89%, sedangkan yang belum S1 sebesar 11%.

c. Data Keadaan Siswa

Tabel 4.1. Data Keadaan Siswa SMP Abdi Bangsa Citayenm

Jml. Jml.
Jml
Keadaan Awal Keadaan Akhi Akhi
Lv Romb
Bulan AkhirBulan r r
. el
(L) (P)
L P Jml L P Jml
VI
2 26 26 52 26 26 52 26 26
I
VI
2 10 7 17 24 21 43 24 17
II
XI 2 24 21 43 24 21 43 24 21
Jm
6 54 34 112 147 124 271 124 64
l

Pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas

VII sebanyak 52 orang siswa, kelas VIII sebanyak 17 orang siswa,

kelas 3 sebanyak 43 orang siswa. Jadi jumlah seluruh siswa SMP Abdi

Bangsa Citayem adalah 112 orang.


57

d. Data Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Tabel 4.2. Data Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Bukan
Milik
Milik
No Jenis Barang
Rusak Rusak Sub
Baik
Ringan Berat Jumlah
1 Ruang kelas 12 - - 12
Ruang Kepala 1 - - 1
2
sekolah
3 Ruang Guru 1 - - 1
Ruang 1 - - 1
4
Perpustakaan
5 Ruang UKS 1 - - 1

6 Ruang Komputer 1 - - 1
Kamar mandi/WC 2 - - 2
7
Guru
Kamar mandi/WC 7 - - 7
8
Anak
9 Mushola/ masjid 1 - - 1
10. Meja siswa 275 - - 275

(single)
11. Kursi (single) 275 - - 275
12. Lemari Kayu 3 - - 3
13. Lemari Kaca 1 - - 1

Pada tabel di atas membuktikan bahwa sarana dan prasarana yang terdapat pada

SMP ABDI BANGSA CITAYEM berfungsi dengan baik.


58

2. Deskripsi Data Nilai Hasil Tes Awal

a. Deskripsi data tes pra-penelitian

Pelaksanaan tes awal dilaksanakan pada hari senin tanggal

01 Agustus.Dari pelaksanaan tes awal tersebut diperoleh data nilai

siswa.Berikut ini disajikan tabel data siswa berdasarkan jenis

kelamin.

Tabel 4.3. Data Awal Penelitian

Jenis Kelamin
Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
Siswa Kelas VIII.3 7 10 17

Selanjutnya tes ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian

nilai pemahaman siswatanpa diberi bimbingan belajar tentang

materi yang akan disampaikan oleh guru. Data pelaksanaan tes

pra-penelitian tersebut diperoleh data nilai siswa sebagai berikut.

b. Ketuntasan Tes Pra-Penelitian

Tabel 4.4.Data Ketuntasan Hasil Tes Pra-Penelitian metode pembelajaran

diskusi siklus 1

pembelajaranDiskusi siklus 1

Nilai Frekuensi (f) Presentase


58-65 4 13,33
61-70 10 33,33
59

71-80 11 36,66
81-90 5 16,66
Total N=17 P=100
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII SMP

Abdi Bangsa Citayam pada setiap siklusnya tingkat pemahaman dan

hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari tabel

presentase nilai berikut ini :

distribusi frekuensi nilai hasil belajar terhadap penerapan metode

pembelajaran Diskusi siklus 1.

Tabel 4.5. Data Ketuntasan Hasil Tes Pra-Penelitian metode

pembelajaran Diskusi siklus 2

Nilai Frekuensi (f) Presentase

70-75 7 17,64

76-80 5 23,52

81-90 3 41,17

91-100 2 17,64

Total N=17 P=100

Hal ini dapat terlihat pada grafik hasil belajar siswa di bawah ini :

grafik hasil belajar siswa.

Gambar 4.1 grafik hasil belajar siswa pada setiap siklus


60

100%

90%

80%

70%

60%
siklus 2
50%
siklus 1
40%

30%

20%

10%

0%

Keterangan:

Lulus = mencapai 78-79

Tidak Lulus = mencapai

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil tes akhir yang diberikan kepada siswa pada

siklus 1, dan siklus 2 didapatkan hasil bahwa respon siswa terhadap

penerapan metode Diskusi mudah diterapkan oleh siswa karena

memiliki langkah pembelajaran yang membuat siswa merasa

tertantang dan siswa merasa lebih memahami materi pada mata

pelajaran IPA dengan cepat. Untuk dapat menguasai materi pada

metode Diskusi siswa dengan lantang berani menjabarkan pendapatnya

sendiri bahkan mampu menjawab pertanyaan dari guru dan teman

dengan penjabarannya sendiri dalam proses pembelajaran di kelas.


61

Hasil belajar siswa dapat meningkat dilihat dari hasil tes akhir

siswa meningkat dengan penerapan metodeDiskusi . Hal ini di

karenakan pada metode Diskusi terjadi proses pertukaran ide dari

teman sekelompok maupun dengan teman dari kelompok lain pada

saat diskusi,sehingga pada saat tes akhir siswa dapat menyelesaikannya

dengan baik. Menurut Huinker dan Lauglin berdiskusi dapat

meningkatkan kemampuan berbicara dan pengungkapan ide serta dapat

meningkatkan pemahaman siswa.

Setelahpenerapan Diskusi terhadap hasil belajar siswa setiap

pertemuan mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan metode

Diskusi merupakan metode yang dapat berkesan terhadap daya ingat

siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA di SMP Abdi Bangsa Citayam.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis data membuktikan bahwa
penerapan metode pembelajaran diskusi berjalan dengan baik di SMP
Abdi Bangsa Citayam berdasarkan pada :
1. Tanggapan siswa terhadap penerapan metode diskusi hampir semua
siswa berpendapat positif karena membuat mereka senang dan
penasaran bahkan sampai tidak malu lagi untuk bertanya pada guru
maupun teman sendiri dalam belajar, sedangkan yang berpendapat
negatif bahwa metode diskusi sulit karena pertanyaan yang mendadak
dan susah dalam merangkai kata-kata untuk menjabarkan pendapat.
2. Hasil yang diperoleh siswa dan kretivitas yang didapat berdasarkan
penelitian pada :

Siklus I

 Nalai siswa mencapai KKM yang sudah ada yaitu 75.


 Nalai siswa mencapai rata-rata 74,41
 jumlah siswa tuntas berjumlah 11 siswa
 jumlah siswa yang tidak tuntas 6 siswa

Siklus 2

 Nilai siswa mencapai KKM yang sudah ada yaitu 75.


 Nilai siswa mencapai rata-rata 79,82
 jumlah siswa yang tuntas 13 siswa
 jumlah siswa yang tidak tuntas 4 siswa

dari hasil tes yang diberikan mengalami peningkatan, hal ini


dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus 1 dan ke siklus 2 sebesar
36% dari KKM yang sudah ada yaitu 75.

62
63

B. Implikasi
Berdasarkan penelitian menggunakan metode diskusi di dapatkan 2 hal
yang segi positif dan negatif
1. segi positif
setiap pokok bahasan siswa dapat berdiskusi kelompok dengan
kelompok yang sudah dipilih secara daring/online. metode diskusi
dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses pembejalaran di kelas
maupun secara online.
2. segi negatif
dengan metode diskusi ini siswa berdikusi tidak puas karena secara
daring/online dalam belajara pada materi sistem peredaran darah karna
terhalangan dengan sinyal atau kouta di handphone.
C. Saran
telah terbuktinya pembelajaran metode diskusi dapat
meningingkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ,
maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Penelitian lebih lanjut
Meningkatkan pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan dalam 2
siklus,
siklus ke-1 : guru memberikan siswa 5 soal essay.
siklus ke-2 : guru memberikan siswa 10 soal Pilihan ganda (PG)
dalam 1 kelas sebanyak 17 siswa dengan judul upaya meningkatkan
pemahaman siswa pada meteri sistem peredaran darah melalui metode
diskusi , peneliti atau guru lain diharapkan lebih signiftikan .
a. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan
pembalajaran IPA menggunakan Metode diskusi dapat dijadikan
sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar secara online yang
menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
2. Penerapan hasil Peneliti
meningkat metode diskusi telah terbukti mampu meningkatkan
hasil belajar diharapkan guru mampu menerapakan dan selalu
mempersiapkan dengan baik sebelum pembelajaran .
64

DAFTAR PUSTAKA

A. J. Ramadhan. 2010. Mencermati Berbagai Gangguan pada Darah


danPembuluh Darah. Yogyakarta: Diva Press.
Ali, Muhammad. 1992. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Andari, E, 2016, Analisis Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan pasien berobat
di puskesmas pembantu desa pasir utama, jurnal ilmiah cano-
ekonomos, 5 (1) pp.81-88
Ansori, Mohamad Ali, 2012. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Baharuddin. 2009. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:
ArRuzz Media
Braverman, E.R., Braverman, D. 2009. Dua Penyebab Penyakit Jantung Tekanan
Darah Tinggi dan Kenaikan Kadar Kolesterol,
Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depdikbud, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta
Habibati. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Aceh: Syiah Kuala University Press
http://www.jantunghipertensi.com/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1& id=340
Ika Supriyati, 2020, PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS VIII MTSN 4 PALU, Jurnal Bahasa dan Sastra Volume 5 No 1
Jeffrey Longhofer. Et. All., 2013, Qualitative Methods for Practice Research,
(Oxford : Oxford University Press)
Kusnadi. 2018. Metode pembelajaran kolaboratif: Penggunaan tools SPSS dan
video scribe. Tasikmalaya, ID: Edu Publisher.
65

Lammers, R. L. 2009. Roberts: Clinical Procedures in Emergency Medicine, 5th


ed. Philadelphia: Saunders.
M, Kholis Amrullah, M. Irfan Islamy, 2020, Perencanaan Penelitian, (Malang :
Literasi Nusantara),
Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nasution. 1998. Metodologi Penelitian Naturalistic. Bandung : PN. TARSITO
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Pusdiklat Kemdikbud. 2020. SURAT EDARAN MENDIKBUD NO 4 TAHUN
2020
Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Ke-4. Jakarta: Rineka
Cipta.
Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Alih
bahasa: Raisul Muttaqien). rev.ed. Bandung: Nusamedia.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif & RND. Bandung:
Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutanto, 2010, Cegah & Tangkal Penyakit Modern. Yogyakarya: Andi.
Svend Brinkmann, Et. All., 2013, Qualitative Inerviewing, (Oxford : Oxford
University Press)
Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk
Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.
TENTANG PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM
MASA DARURAT PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE
(COVID- 1 9) - Pusdiklat Pegawai Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Https://Pusdiklat.Kemdikbud.Go.Id/
William Gibson, Andrew Brown, 2009, Working With Qualitative Data,
(California: SAGE Publications, Inc.)
66
67

Anda mungkin juga menyukai