Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TANAH DAN KONSEP TANAH


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Penyehatan Tanah
Dosen pengampu : Catur Puspawati, ST. MKM.

Disusun Oleh
Kelompok 11 :
Puteri Ullyana Saragih P21345119059
Qorry Afifah P21345119061
Revalina Norviatinnisa P21345119068
Rimadhian Aulia Riswi P21345119070

Kelas 2D3B
Program Studi D-III Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta 2
2020
2
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata
kuliah Penyehatan Tanah dengan baik tepat pada waktunya. Sholawat serta salam kami
haturkan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya,
sahabatnya dan para pengikutnya.
Sekilas tentang isi dari makalah ini yaitu membahas tentang Tanah dan Konsep Tanah.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kami bisa
mengaplikasikannya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan
Tanah. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam
pembuatan makalah ini.
Selain itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak yang harus
diperbaiki, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

Jakarta, Agustus 2020

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Tanah....................................................................................3

2.2 Fungsi Tanah...........................................................................................5

2.3 Komponen Tanah....................................................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................14


3.1. Kesimpulan............................................................................................14

3.2. Saran ......................................................................................................14

Daftar Pustaka......................................................................................................15

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan lapisan yang menyelimuti bumi dengan ketebalan yang bervariasi dari
beberapa sentimeter hingga lebih dari 3 meter. Dibandingkan dengan massa bumi, lapisan ini
sebenarnya tidak berarti, namun, dari tanah inilah segala makhluk hidup yang berada di muka
bumi, baik tumbuhan maupun hewan memperoleh segala kebutuhan mineralnya. Selain itu,
antara tanah dan makhluk hidup ini membentuk suatu hubungan yang dinamis. Dari tanah
diperoleh kebutuhan mineral makhluk hidup dan ke dalam tanah akan dikembalikan residu
dari makhluk tersebut. Kehidupan sangat vital bagi tanah dan tanah sangat vital bagi
kehidupan. Pandangan manusia tentang tanah sangat dipengaruhi oleh latar belakang setiap
individu. Seorang petani menganggap tanah sebagai media tempat tumbuh tanamannya,
sedangkan seorang insinyur bangunan memandang tanah sebagai tempat berdirinya bangunan
serta sebagai sumber bahan bangunan yang bernilai tinggi. Bagi kita, tanah merupakan
sumber yang dapat menghasilkan makanan, pakaian, bahkan tempat tinggal kita. Jelas bahwa
keberadaan kita sangat tergantung kepada tanah. Istilah TANAH berasal dari bahasa Yunani
SOLUM yang artinya LANTAI. Beberapa ahli kimia, seperti Liebig, menganggap tanah
sebagai gudang cadangan makanan bagi tumbuhan. Sedangkan para ahli geologi terdahulu
menganggap tanah sebagai hasil lapukan batuan. Kedua konsep ini tidak salah namun,
keduanya belumlah lengkap. Beberapa ahli telah mencoba mendefinisikan tanah ini sesuai
bidangnya setiap. Para edafolog, yang memandang tanah dalam kaitannya dengan
penggunaannya sebagai media tumbuh tanaman, mendefinisikan tanah sebagai suatu
campuran bahan-bahan organik dan mineral yang mampu mendukung kehidupan tumbuhan.
Sedangkan para pedolog, yang memandang tanah sebagai suatu bentuk utuh yang tersendiri,
mendefinisikan tanah sebagai suatu hasil alami yang terbentuk dari pelapukan batuan sebagai
akibat kegiatan iklim dan jasad renik. Pada kedua konsep ini terlihat bahwa kehidupan sangat
penting artinya bagi tanah. Di satu segi tanah merupakan media yang sangat diperlukan bagi
kehidupan, sedangkan di lain segi sifat tanah sangat dipengaruhi oleh kehidupan yang
terdapat di sekitarnya. Di bawah lapisan tanah ini terdapat sekumpulan hasil lapukan batuan
yang terhampar di atas lapisan batuan dan belum terkena pengaruh kegiatan makhluk hidup.
Bagian 2 batuan yang telah melapuk ini dinamakan dengan lapukan batuan atau lebih sering
dikenal dengan nama bahan induk tanah yang berbeda dengan tanah yang didefinisikan

1
sebelumnya. Sedangkan bahan-bahan lepas yang terdapat di atas lapisan batuan, yang telah
atau yang belum terkena pengaruh makhluk hidup dinamakan dengan regolit.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa definisi dari tanah?
2) Bagaimana pengertian tanah menurut para ahli?
3) Apa saja fungsi-fungsi tanah?
4) Apa saja komponen pada tanah?

1.3. Tujuan
Dalam mempelajari toksikologi organ sasaran system saraf ini, bertujuan untuk ;
1) Mengetahui apa itu definisi dari tanah,
2) Mengetahui pengertian tanah menurut para ahli,
3) Mengetahui fungsi =-fungsi dari tanah,
4) Mengetahui empat komponen dari tanah

2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Tanah
Berbagai pengertian yang di kemukakan oleh para ahli dalam mendefinisikan suatu
ilmu atau suatu kajian terkadang memiliki perbedaan. Hal ini disebabkan karena cara
pandangan yang berbeda atau kajian ilmu yang mendasari yang berbeda. Dengan
demikian jika para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai suatu pengetahuan
tertentu, maka merupakan hal yang wajar. Begitu juga halnya dengan definisi atau
pengertian tentang tanah. Berbagai ahli yang memaparkan berbagai pengertian
tentang tanah, sesuai pandangan mereka terhadap tanah. Jika dilihat dari pengertian-
pengertian atau definisi yang dikemukakan terdapat persamaan dan ketidaksamaan
antara yang satu dengan yang Iain. Ada yang memuat sedikit komponen kajian ada
juga yang membuat banyak komponen kajian.

Kata tanah (soil) berasal dari bahasa Prancis kuno yang merupakan turunan dari
bahasa latin yaitu solum yang berarti lantai atau dasar. Menurut Glinka seperti dikutip
oleh Rahmat Sutanto, 2005 bahwa tanah adalah tubuh alam yang bebas memiliki ciri
morfologi tertentu sebagai hasil interaksi antara iklim, organisme, bahan induk, relief
dan waktu. Tanah adalah campuran dari beberapa komponen seperti mineral, senyawa
organik, senyawa anorganik dan air (Sitomorang, 2017)
.• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan
Kebudayaan, 1994)
Tanah adalah :
- Permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali.
- Keadaan bumi di suatu tempat.
- Permukaan bumi yang diberi batas.
- Bahan-bahan dari bumi, bumi sebagai bahan sesuatu (pasir,batu cadas)
Tanah adalah produk tranformasi mineral dan bahan organik yang terletak di
permukaan sampai ke dalam tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan
lingkungan.
• Menurut Henry D. Foth
Tanah berarti bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana dibedakan
dari batuan yang padat.
• Menurut Prof. Dr. Ir. H. Sarwono Hardjowigeno, M.Sc, 2003

3
Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam
horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara
dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.
• Menurut C.F. Marbut
Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang biasanya bersifat tak padu dan
mempunyai sifat tebal mulai dari selaput tipis sampai lebih dari 3 meter yang berbeda
dari bahan dibawahnya dalam hal; warna, sifat fisik, sifat kimia dan sifat
biologinya.“Rusia, 1914”
• Menurut Pendekatan Geologi
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang mengalami
pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Tanah merupakan bagian terluar dari bumi. Geologi (berasal dari Yunani γη- (ge-,
“bumi”) dan λογος (logos, “kata”, “alasan”)) adalah Ilmu (sains yang mempelajari
bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses yang
membentuknya.
• Menurut Pendekatan Pedologi
Tanah adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak di permukaan bumi,
yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu. Pendekatan
Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni. Arti ”Ped” = gumpal tanah.
Pedologi adalah cabang ilmu tanah yang mempelajari sifat dan ciri tanah serta proses
pemesanan tanah. Pedologi berasal dari bahasa Rusia pedologiya, yang dalam bahasa
Yunani pedon = tanah. Dalam pedologi studi genesa tanah, morfologi tanah, dan
klasifikasi tanah.
• Menurut Pendekatan Edaphologi
Tanah adalah media tumbuh tanaman. Arti “Edaphos” = bahan tanah subur.

Dari beberapa pengertian diatas, dapatlah diartikan bahwa tanah adalah bagian
permukaan bumi yang merupakan media bagi mahluk hidup beraktivitas diatasnya.
Ada pula yang pendapat lain bahwa Tanah merupakan bagian kerak bumi yang
memiliki susunan dari mineral serta bahan organik. Tanah begitu vital peranannya
bagi semua kehidupan di bumi sebab tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
adanya hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Bentuk tanah yang memiliki
rongga-rongga juga menjadi lokasi yang baik untuk akar untuk bernafas serta
4
tumbuhan. Tanah juga menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme. Untuk
sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan sebagai tempat bergerak dan
hidup.Ab
Tanah terdapat dimana-mana tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-
beda. Perbedaan ini terjadi karna sudut pandang yang berbeda tentang kebutuhan
tanah, misalnya ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak
berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya. Seorang ahli jalan
menganggap tanah adalah permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang
batu-batu yang dipermukaannya agar kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah
diartikan sebagai wilayah darat dimana diatasnya dapat digunakan untuk berbagai
usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-Iain. Dalam
bidang pertanian tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya
tanaman darat.

2. Fungsi Tanah
Membicarakan mengenai tanah, cara pandangan tentang konsep tanah memilki
pandangan yang berbeda-beda diantaranya tanah sebagai pijakan bumi, tanah sebagai
medium untuk pertumbuhan tanaman, tanah sebagai mantel batuan yang lapuk, tanah
sebagai campuran bahan. Berikut fungsi-fungsi tanah.

1. Tanah sebagai Pijakan Bumi


Manusia di bumi tentu sudah menyadari bahwa tanah merupakan landasan yang
mendukung kegiatan dan tempat tinggal mereka. Tanah juga merupakan alas yang ada
di permukaan bumi, dimana di atasnya terdapat berbagai macam aktivitas mahluk
hidup. Seolah jika tidak ada tanah, maka tidak ada tempat untuk berpijak bagi mahluk
hidup yang ada di Bumi. Pada awal peradapannya manusia telah mengenal berbagai
kemampuan daerah yang berbeda-beda untuk pertumbuhan tanaman dan hewan.
Manusia di bumi dapat meiakukan aktIvitasnya diatas tanah begitu juga dengan
hewan dan tumbuhan sehingga fungsi tanah ini dapat dengan jelas terbaca bahwa
semua mahluk dapat berpijak di permukaan bumi dengan adanya tanah, sehingga
tanah berfungsi sebagai pijakan bumi bagi mahluk hidup yang ada di bumi ini.

5
2. Tanah sebagai Medium Untuk Pertumbuhan Tanaman
Manusia mulai melakukan kegiatan pertanian, kebutuhan akan tanah yang menjadi
tempat untuk tumbuh tanaman. Tanah merupakan daerah peralihan antara yang hidup
dan yang mati tempat tumbuhan menggabungkan energi surya dan karbon dioksida
dari atmosfer dengan hara dan air dari tanah inanjadi jaringan hidup. Seperti dmetahui
bahwa 99% makanan kita, diproduksi dari lahan, sehingga peran lahan sangat
berpengaruh bagi manusia. Peran tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman begitu
penting, sehingga akan dibahas lebih banyak.
Sebagai medium tumbuh, tanah berfungsi sebagai (1) penyangga secara fisik, (2)
penyedia udara, (3) penyedia air, (4) pengatur suhu, (5) pengendali bahan beracun,
dan (6) penyedia hara (brady dan Weil, 2008).
Pada dasarnya, tumbuhan yang tumbuh diatas lahan tergantung pada tanah karena
tanah merupakan tempat tersedianya air dan unsur-unsur hara. Di samping itu, tanah
harus menyediakan lingkungan supaya akar dapat berfungsi. Lingkungan ini
memerlukan ruangan pori untuk perluasan akar. Oksigen harus tersedia untuk
pernafasan akar dan karbon dioksida yang dihasilkan harus didifusikan ke luar dari
tanah agar tidak berakumulasi. Akar yang mencekram tanah menahan tanaman agar
tegak. Salah satu fungsi yang menonjol dari tanah adalah menunjang tumbuhan. Akar
yang mencekram tanah memungkinkan tumbuhan yang sedang tumbuh dan tetap
tegak.
Tumbuh-tumbuhan bisa tegak karena adanya akar dimana secara fisik harus dapat
berjangkar sehingga tidak tumbang jika ada angin kencang, karena jika tumbang,
tumbuhan bisa mati. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi daya jangkar akar
adalah kedalaman tanah dan jenis tanah. Tanah yang dalam akan Iebih kuat dalam
menopang tumbuhan daripada tanah gambut. Tanah yang padat akan mengurangi
proses respirasi tanah sehingga akan mengganggu pertumbuhan tumbuhan.
Sebaliknya, tanah yang terlalu gembur akan memacu degradasi tanah sehingga akan
mengurangi bahan organik tanah dan meningkatkan emisi gas C02.
Melalui ruang pori, tanah juga dapat menyerap air hujan, menahannya dalam pori
tanah atau meneruskannya ke akuifer (air bawah tanah) dan memanfaatkan air
tersedia untuk pertumbuhannya. Tanah yang dalam dapat menyimpan air lebih banyak
dari pada tanah dangkal, dan tanah yang mengandung bahan organik tinggi juga
mampu menyimpan air lebih tinggi dari pada tanah berbahan organik rendah. Air

6
tanah bukan hanya penting dalam proses fisiologis tumbuhan, tetapi sebagai pengatur
suhu tanah.
Didalam tanah banyak dijumpai bahan beracun. Bahan beracun tersebut merupakan
hasil dari aktivitas manusia, akar tanaman, mikroorganisme ataupun hasil dari reaksi
kimia alami didalam tanah. Tanah secara alami mampu melindungi tanaman dari
bahan beracun melalui proses ventilasi gas, dekomposisi bahan beracun organik atau
melalui organisme penghancur bahan beracun.
Yang terakhir tetapi tidak kalah penting adalah_ memasok hara yang dibutuhkan
tumbuhan dalam bentuk ion organik. Tanah subur secara terus-menerus akan
menyediakan hara terlarut dalam jumlah dan proporsi relatif yang sesuai untuk
pertumbuhan optimum tumbuh-tumbuhan. Hara penting tersebut terdiri dari hara
metalik, yaitu K, Ca, Fe, dan Cu, dan hara nonmetalik yaitu N, S, P, dan B.

3. Tanah sebagai Campuran Bahan


Tanah dianggap sebagai satu diantara empat komponen dasar semua benda di alam
selain Api, Air dan udara. Sementara pengetahuan tentang tanah meningkat, orang
menjadi lebih sadar akan komponen yang membentuk tanah.Konsep tanah sebagai
campuran bahan berguna dalam membahas tanah sebagai bahan teknik, tanah sebagai
sistem 3 fase dan tanah sebagai produk buatan pabrik.
a. Konsep Tanah Teknik
Tanah sebagai bahan teknik adalah bahan yang terkonsolidasi yang tersusun dari
partikel; padat yang terpisah-pisah dengan cairan dan gas yang rnenduduki ruangan-
ruangan antar partikel tersebut. Tanah yang digunakan sebagai bahan untuk berbagai
kebutuhan keteknikan seperti pembangunan perumahan, fondasi bangunan, jalan raya,
bendungan, dan tempat pembuangan limbah. Sifat dan ciri sumber daya tanah untuk
keteknikan antara lain tanah harus stabil, kompak, dan tidak mengembang-mengerut.
Sifat-sifat mekanika tanah lebih diperlukan dibanding sifat-sifat edafologis (brady dan
Weil, 2008; Gardiner dan Miller, 2008).

b. Tanah sebagai sistem 3 fase


Tanah dapat didefinisikan sebagai sistem 3 fase yang terdiri atas padatan, cairan dan
gas. Pada kebanyakan tanah fase padat terdiri atas partikel mineral yang membentuk
kerangka yang padatnya humus atau partikel organik terabsorpsi. Ruangan pori

7
terdapat diantara partikeI-partlkel fase padat ini. Ruangan pori itu secara bersama-
sama diisi oleh cairan dan gas.
Fase cairan kebanyakan adalah air dari presipitasi yang terdapat sebagai lapisan yang
mengelilingi partikel fase padat dan menduduki ruangan pori yang lebih kecil.
Ruangan pori yang lebih besar terisi oleh gas kecuali tanah dan atmosfir. Kegiatan
biologis seperti pernafasan akar dan penguraian bahan organik, menyerap oksigen dan
menghasilkan karbon dioksida. Akibatnya terdapat difusi (penyebaran) oksigen yang
terus menerus dari atmosfir ke dalam tanah dan-karbon dioksida dari tanah ke
atmosfir.
Volume udara dan air mempunyai hubungan timbal balik secara langsung satu sama
lain. Masuknya air ke dalam tanah akan mengeluarkan udara. Sementara begitu air
dibuang melalui drainase, penguapan atau pertumbuhan tanaman, ruangan pori yang
diduduki air menjadi terisi oleh udara.

c. Tanah Sebagai Produk Buatan Pabrik


Tanah yang digunakan di rumah Kaca adalah buatan dalam arti tanah lapisan atas,
pasir dan bahan organik dicarnpur menjadi satu untuk memberikan perbandingan
empat komponen yang diinginkan.
Tanah untuk tanaman beda dengan dan pot gantung biasanya dibuat dengan proporsi
yang besar pada bahan organik sehingga tanah Itu ringan serta mudah dijual dan
dipindahkan. Terdapat banyak contoh pembuatan tanah atau tanah buatan manusia di
dunia.

3. Komponen Tanah
Sebagai bagian dari ekosistem bumi (pedosfer) tanah berinteraksi dengan
atmosfer, hidosfer, litosfer dan biosfer. Itulah sebabnya, tanah mengandung udara
(dari atmosfer), air (dari hidosfer), mineral (dari litosfer), dan bahan organik (dari
biosfer). Proporsi relatif keempat komponen tanah tersebut sangat mempengaruhi
sifat-sifat dan produktivitas tanah. Di dalam tanah keempat komponen tersebut
bercampur, walupun sepertinya tanah itu seluruhnya padat, tetapi sebenarnya sekitar
separuh dari tanah adalah padatan (mineral dan bahan organik) dan separuhnya lagi
ruang pori yang berisi air dan udara.

8
Gambar di atas menunjukan proporsi volumetrik empat komponen tanah ideal untuk pertumbuhan
tanaman.

1. Komponen Mineral
Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batu-batuan, oleh
karenanya susunan mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan
susunan mineral batuan yang dilapuknya. Pelapukan memecah batuan dan
mineral, memodifikasi atau menghancurkan sifat fisik dan kimianya dan
hancuran yang halus dan terlarut dibawa ke hilir atau tetap. Pelapukan juga
mensintesis mineral baru yang kelak akan menjadi tanah. Sifat dan jenis
batuan dan mineral yang melapuk menentukan laju dan hasil dari
penghancuran dan sintesis tersebut. Mineral tanah dapat dibedakan menjadi
mineral primer dan mineral sekunder. Mineral primer adalah mineral yang
berasal langsung dari batuan yang dilapuk, sementara mineral sekunder adalah
mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses pembentukan tanah
berlangsung.
2. Komponen Organik
Kerangka penyusun tanah tidak terdiri dari atas bahan mineral saja (tubuh
tanah mineral). Bahan organik juga mempunyai kontribusi (tubuh tanah
organik). Kontribusi bahan organik terhadap tanah sebagai tubuh alam adalah
sumber N tanah dan unsur hara lainnya, terutama S dan P; berperan penting
dalam pembentukan struktur tanah; mempengaruhi keadaan air, udara, dan
temperatur tanah; serta mempengaruhi tingkat kesuburan tanah.

9
Bahan organik tanah terbentuk dari jasad hidup tanah yang terdiri atas
flora dan fauna, perakaran tanaman yang hidup dan mati yang sebagian
terdekomposisi dan mengalami modifikasi, serta hasil sintesis baru yang
berasal dari tanaman dan hewan. Berdasarkan definisi konvensional bahan
organik, bahan tanaman yang kasar (diameter >2 cm) atau verterbrata tidak
termasuk di dalamnya. Humus merupakanistilah yang sangat populer dan
terbentuk dari bermacam-macam senyawa organik, sedangkan bahan organik
merupakan istilah yang lebih netral. Istilah C-organik digunakan untuk
menghindarkan kesalahan dan untuk tujuan klasifikasi karena data C-organik
diperlukan sebagai kriteria pembeda horizon dan jenis tanah. Humus
merupakan bahan organik tanah yang sudah mengalami perubahan bentuk dan
bercampur dengan bahan mineral tanah. Ada bermacam-macam definisi
humus, tetapi tidak ada satu pun yang tepat benar.
1. Waksman : Bahan organik yang sudah mati bercampur dengan
bahan tanah.
2. Laatsch : Bahan organik yang sudah tidak tampak lagi struktur
sel aslinya.
3. Robinson : Bahan organik yang mengalami alihrupa dan
kehilangan struktur asli.

10
3. Komponen Udara
Udara tanah seperti halnya air tanah mempunyai peranan penting ditinjau dari
aspek ekologi (respirasi perkaran tanaman dan mikroorganisme) dan pedogenesis
(proses oksidasi dan reduksi). Kandungan air dan udara dalam pori tanah saling
tergantung. Apabila tanah dijenuhi air maka kandungan udara 0 kecuali udara yang
larut dalam larutan tanah; pada kondisi tanah kering seluruh ruang pori terisi udara.
Kandungan udara pada kapasitas lapangan disebut kapasitas udara, dan ini sesuai
dengan bagian pori tanah yang tidak terisi air (pori > 10μm). Kapaitas udara
bervariasi tergantung pada volume pori dan kandungan air pada kapasitas lapangan
dengan nilai rerata kurang lebih 40% untuk pasir, 20% persen untuk geluh dan debu,
dan 10% untuk lempung.
a. Komposisi udara tanah

Komposisi udara tanah berbeda dengan komposisi udara atmosfer karena


respirasi perakaran dan organisme tanah (memerlukan O₂ dan melepaskan CO₂ (Tabel
dibawah ini); kandungan CO₂ udara di permukaan tanah kurang lebih 10 kali lebih
besar daripada CO₂ atmosfer.

Apabila pertukaran gas terhambat, kandungan CO₂ udar adi lapisan tanah
bawahan dapat mencapai lebih dari 10% dengan O₂ kurang dari 10% dan hal ini akan
menghambat pertumbuhan perakaran.

b. Pertukaran gas

11
Perbedaan tekanan antara atmosfer dan tanah yang dihasilkan oleh
fluktuasi temperatur dan tekanan udara, angin, dan penggantian udara oleh air
hujan mempunyai pengaruh kecil terhadap gerakan gas antara tanah dan
atmosfer. Pertukaran gas terjadi secara difusi yang disebabkan oleh perbedaan
tekanan parsial O₂ dan CO₂ antara tanah dan atmosfer. Tekanan parsial
oksigen cukup tinggi dan CO₂ lebih rendah di atmosfer sehingga oksigen
bergerak ke dalam tanah dan CO₂ mengalir keluar dari tanah. Proses ini
dikenal sebagai respirasi tanah. Besarnya pertukaran gas tergantung pada
permeabilitas tanah ke udara yang diukur berdasarkan frekuensi pori yang
terisi udara dan kontinuitasnya, dan hal ini dipengaruhi oleh distribusi ukuran
partikel, struktur, dan kandungan air. Besarnya pertukaran gas berturut-turut:
tanah pasir > geluh > debu > lempung.

4. Komponen Air
Air terdapat di tanah karna ditahan atau diserap masa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Bagi tanaman
air sangat berguna, diantaranya sebagai unsur hara tanaman dimana tanaman
memerlukan air dari tanah dan CO2 dari udara untuk membentuk gula dan
karbohidrat dalam proses fotosintesis. Air juga berguna sebagai pelarut unsur
hara, sehingga unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar
tanaman dari larutan tersebut. Air mempunyai arti yang sangat penting
berdasarkan 2 gatra utama, yakni sebagai berikut.
a. Gatra ekologi: air diperlukan dalam pertumbuhan tanaman dan
pengangkutan unsur hara dalam bentuk larutan.

b. Gatra pedologi: air merupakan faktor penting dalam semua proses


pedogenesis: pelapukan, penggayan humus, mobilitas-unsur, pelindian,
translokasi, perpindahan, dan lain lain.

Neraca air di dalam tanah ditentukan berdasarkan curah hujan efektif (jumlah
curah hujan-semua bentuk kehilangan), termasuk intersepsi oleh tajuk tanaman;
kehilangan melalui kondensasi sangat kecil sehingga diabaikan; kehilangan bentuk
aliran (limpasan permukaan tanah dipengaruhi kondisi topografi); infiltrasi; kapasitas
retensi air; serta kehilangan transpirasi melalui tanaman disana evaporasi dari

12
permukaan tanah. Limpasan permukaan dan pengatusan terjadi melalui saluran dan
sungai. Proses masuknya air dari permukaan tanah ke dalam tanah disebut insiltrasi;
sedangkan gerakan air di dalam tanah karena gaya gravitasi disebut perkolasi.
Sebagian air perkolasi diadsorbsi oleh partikel tanah dan berada dalam pori tanah
karena gaya kapiler. Air yang diikat partikel tanah dan air kapiler disebut sebagai
lengas tanah yang sebagian dapat dimanfaatkan tanaman, sebagaian lagi terus
mengalir sebagai air perkolasi dan selanjutnya bergabung dengan air tanah. Air tanah
dapat naik melalui gaya kapilaritas untuk mengisi pori tanah yang kehilamngan
lengas.

13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Berbagai ahli yang memaparkan berbagai pengertian tentang tanah, sesuai pandangan mereka
terhadap tanah. Jika dilihat dari pengertian-pengertian atau definisi yang dikemukakan
terdapat persamaan dan ketidaksamaan antara yang satu dengan yang Iain. Ada yang memuat
sedikit komponen kajian ada juga yang membuat banyak komponen kajian. Dan fungsi dari
tanah meliputi sebagai pijakan bumi, sebagai medium pertumbuhan tanaman yaitu sebagai (1)
penyangga secara fisik, (2) penyedia udara, (3) penyedia air, (4) pengatur suhu, (5)
pengendali bahan beracun, dan (6) penyedia hara (brady dan Weil, 2008). Serta fungsi umum
tanah sebagai campuran bahan buatan seperti contoh untuk bahan buatan pabrik. Ada tiga
komponen tanah yang merupakan komponen terpenting , yaitu bahan padatan, bagian cair
dari tanah, dan udara. Berikut adalah penjelasan ringkas dari masing- masing komponen
tanah. Komponen tanah kira- kira 50% bagian padatan yang terdiri atas 45% bahan anorganik
yang berupa mineral dan 5% bahan organic dan 50% berupa poro yang terdiri atas 25% air
dan 25% udara.

3.2. Saran

Penulis berharap bahwa semua pihak bisa lebih memahami mengenai Pemeliharaan
Kesehatan Lingkungan Hidup.
Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena
penulis hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gurupendidikan.com. _Pengertian Tanah Beserta Proses Dan Fungsinya_. Diakses 22


Agustus 2020.

Hariyanto, Sucipto dkk. 2019. Lingkungan Abiotik Jilid 2. Surabaya: Airlangga University
Press.

Nasih.wordpress.com. _Pengertian dan Susunan Tanah_. Diakses 22 Agustus 2020

Puspawati, Catur dan P. Haryono. 2018. Penyehatan Tanah. Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia BPPSDM.

Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Utomo, Muhajir. 2016. Ilmu Tanah Dasar-Dasar dan Pengelolaan. Jakarta : Prenada Media
Group

15

Anda mungkin juga menyukai