TUGAS RESUME VENTILASI

Judul : TEKNOLOGI VENTILASI DI JEPANG DAN ATURAN

TERKAIT
Dosen pengajar : Drs. Bambang Heriyadi, MT

Dalam melaksanakan penambangan bawah tanah membuat rencana

penambangan dan rencana kerja teknis penambangan paling kurang memuat:
a) metode dan tata cara penambangan;
b) sekuen penambangan;
c) pengembangan lubang bukaan tambang;
d) sistem ventilasi;
e) sistem pengelolaan air tambang,
f) sistem pengelolaan geoteknik;
g) sistem penyanggaan;
h) rencana produksi meliputi tonase dan/atau volume, kualitas atau kadar,
cut off grade, minimum thickness, dan mining recovery serta sisa umur
tambang; dan/atau
i) jenis, jumlah, dan kapasitas peralatan. (diterangkan didalam KEPMEN
ESDM No.1827 K 30 MEN 2018 point C Tambang Bawah Tanah pada
Ketentuan Umum ).
Di Jepang penambangan batubara semakin lama semakin berkembang
teknologi ventilasi hal ini dapat mempermudah dan membantu kondisi
penggalian yang sulit seperti komplek nya struktur dalam terowongan dan
semakin besar dan panjang nya struktur tersebut.
A. Dari segi kualitas, kuantitas, dan aturan terkait
Pada tambang batubara ventilasi bertujuan untuk:
1. Menyediakan udara segar (KEPMEN 555K.26.M.PE Tahun 1995
tentang keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan Bagian
Kedelapan Ventilasi Pasal 369 Ketentuan Umum ayat (1) point a
menyatakan bahwa ‘’ pada tambang bawah tanah Kepala Teknik

1
 Tambang harus menjamin tersedianya aliran udara bersih yang cukup
untuk semua tempat kerja dengan ketentuan volume oksigennya tidak
kurang dari 19,5 persen dan volume karbon dioksidanya tidak lebih
dari 0,5 persen;).
Dalam peraturan keselamatan Jepang terhadap maksimum
udara berdasarkan jumlah orang yang masuk ditetapkan jumlah udara
ventilasi perorang sebanyak 3m3/menit /lebih. Sedang kan, menurut
(KEPMEN 555K.26.M.PE Tahun 1995 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja pertambangan Bagian Kedelapan Ventilasi Pasal 369
Ketentuan Umum ayat (3) berbunyi ‘’ Volume udara bersih yang
dialirkan dalam sistem ventilasi harus :
a) diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja terbanyak pada
suatu lokasi kerja dengan ketentuan untuk setiap orang tidak
kurang dari 2 meter kubik per menit selamapekerjaan
berlangsung dan
b) ditambah sebanyak 3 meter kubik per menit untuk setiap tenaga
kuda, apabila mesin diesel dioperasikan.)
2. menepiskan dan menghilangkan gas beracun dan berbahaya dan
mudah terbakar seperti CO2 , CH4 dll.dijepang kepekatan dari gas
metan ditempat gas metan ditempat kerja ditetapkan 1,5% atau kurang
dan CO2 1% kurang, dengan temperatur terowongan dan kelembapan
sesuai di jepang yaitu dengan temperatur 37°C/ kurang.( (KEPMEN
555K.26.M.PE Tahun 1995 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan Bagian Kedelapan Ventilasi Pasal Pasal 370 Standar
Ventilasi ayat 1 dan 2 berbunyi:
(1) Temperatur udara di dalam tambang bawah tanah harus
dipertahankan antara 18 derajat sampai dengan 24 derajat
Celcius dengan kelembaban relatif maksimum 85 persen.
(2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf
a, kondisi ventilasi ditempat kerja harus :

2
 a. untuk rata-rata 8 jam :1) karbon monoksida (CO)
volumenya tidak lebih dari 0,0005 persen;2) methan
(CH4) volumenya tidak lebih dari 0,25 persen;3) oksida
nitrat (NO2) tidak lebih dari 0,0003 persen.).
bagi para pekerja dalam terowongan yang
merupakan teknologi yang sangat penting. Apabila
ventilasi tidak berfungsi maka akan dapat menimbulkan
bencana alam besar seperti ledakan gas, ledakan debu
batubara, penyalaan spontan dll oleh sebab itu harus
dilakukan penanganan lebih lanjut. (Bagian Kedelapan
Ventilasi Pasal 369 Ketentuan Umum ayat 1 poin b dan c
menyatakan bahwa ‘’ point b. dilarang memperkerjakan
karyawan pada tempat kerja yang mengandung debu, asap
atau uap yang konsentrasinya dapat menggangu kesehatan
dan , poin c. aliran udara harus cukup untuk mengurangi
atau menyingkirkan konsentrasi asap peledakan secepat
mungkin.) KEPMEN 555K.26.M.PE Tahun 1995 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan (Bagian
KedelapanVentilasi Pasal 369 Ketentuan Umum ayat 2
menyatakan bahwa’’ Apabila dalam sistem ventilasi
tambang harus terdeteksi adanya gas yang mudah
terbakar dan meledak maka Kepala Teknik Tambang harus
melakukan tindakan pengamanan khusus untuk
memperbaiki kondisi tersebut).

B. Pembagian Ventilasi,Keterkaitan dengan sirkulasi udara, Daya

ventilasi, dan peralatan ventilasi
Terowongan pemeliharaan tambang batubara Taiheo mencangkup
jarak lebih dari 170 km untuk dapat mennutupi struktur dalaam
terowongan yang mencangkup derah yang luas ini dilaksanakan ventilasi
diagonal komplit dengan menggunakankipas angin utama.

3
 Pemasangan kipas angin utama di sireto dan massura. Uadara di
masukan melalui tujuh pinyu masuk udara terowongan dan dengan melalui
terowongan udara masuk. Udara buangan yang melalui bidang kerja
dikeluarkan dengan kipas angin utama sireto dan massura setelahmelewati
kipas angin pendukung dalam terowongan. Jumlah total udara masuk oleh
2 buah kipas anginn tersebut 18.000 m2/s. Jumlah udara yang keluar total
sebesar 19.000 m3/s. Hal ini dapat didapatkan kesimpulan bahwa jumlah
total udara yang dibuang lebih besar di banding dengan udara masuk hal
ini disebabkan karena pemuaian didalam udara yang dibuang yang
tercampur dengrn gas-gas terowongan yang terkompres.
Pembagian ventilasi
Ventilasi pada teknologi jepang terdiri dari ventilasi utama dan
ventilasi lokal.
1. Ventilasi utama
Kkipas angin shireto adalah kipas yang dilengkapi dengan
sebuah kipas tipe sayap double sedot berkekuatan 1200 Kw dan
maksimum besar udara yang dihasilkan 15.000 m3/s. Besarnya
udara yangdilakukan dengan cara kontrol berdasarkan penyesuaian
penyedotan. Motornya juga dilengkapi dengan motor cadangan.
Sehingga apabila terjadi keadaan tidalk normal segera dapat
diganti.
Kipas angin utama menguasai setiap saat temberaturan
bering / tekanan udara, arus listrik, putaran mesin, dan juga selain
patroli keliling dari petugas keselamatan listrik, dan petugas
ventilasi secara rutin pada saat itu dilakukan pemeriksaan beban
kipas, kepekatan gas metan dan udara yang dibuang, dan
kepekaaan CO.
Sementara itu kipas angin utama messura dilengkapi
dengan kipas angin poros yang berkekuatan 750 kw dan
maksimum besar udara nya 12000 m3/s dan besar angin yang
dikontrol dengan perubahan sudut sayap gerak.

4
 Sebagai perlengkapan keselamatan dipasang pengukur CO
dan pengukuran beda tekanan pada bagian penghisapan dan
buangan juga dipasang pemadaman api juga dibagian ruang kipas
angin yang dipasang sensor asap dan bagian pengisap nya
dipasang alat alaram gas pada ruang swist kipas angin pendukung
di pasang interlock switch yang dapat memutuskan aliran listrik
dari kipas angin jika terjadi keadaan tidak normal.
2. Ventilasi lokal
Ventilasi lokal bertugas untuk mengirimkan udara ketempat
tempat yang tidak dapat ditangaani hanya oleh kipas angin utama dan
bertujuan untuk menghilangkan gas berbahaya, asap peledakan
batubara, debu batubara, dan juga untuk menurunkan tempertur tempat
kerja. Ada dua macam ventilasi ini yaitu:
a. Ventilasi lokal sepanjang lapisan penggalian maju terowongan
Kipas angin lokal dipasang di teroatau ruang kipas material/
ruang kipas angin dikirimkan udara segar melalui pipa udara
kebidang kerja penggalian maju dipergunakan kipas angin
lokalyang berkekuatan udara 400-1000 3/s.
Pada prinsipnya kipas angin lokal dioperasikan secara
kontiniu karena kalau dihentikan ada kemungkinan menimbulkan
gas yang pekat. Dari kipas angin lokal pipa udara yang dipakai
dibuat anti elektrivikasi , pipa ini harus dihubungkan dengan bumi
agar listrik statis nya mudah mengalir sesuai dengan ketentuan-
ketentuan keselamatan kerja jepang di tentukan bahwa jarak antar
bidang kerja dan ujung pipa udara adalah maksimum 7 m apabila
lebih gas di bidangn kerja tidak cukup tersebar hingga perlu segera
di perpanjang.
Kipas angin lokal dibuat dengan jarak 7-10 m dari bagian
utama terakhir dan di pasang agar udara buangan nya tidak datang
di sekitar di sekitar kipas angin. Besarnya udara yang baru keluar
selalu lenih besar di bandingkan udara yang disedot kipas

5
angin.posisi kipas angin condong dekat dengan pembagian untuk
pembuangan nya dapat menimbulkan udara yang di sirkulasi
ulang.udara ini adalah keadaan sirkulasi dari udara yang telah di
kirimkan kembali tersedot oleh kipas angin lokal bidang kerja.
Runtuh nya terowongan dapat menimbulkan berkurang nya
uadara masuk sehingga menimbulkan kepekatan gas dan dapat
menibulkan ledakan . oleh sebab itu kita harus berhati-hati. Pada
terowongan pengangkutan mineral rung kipas anngin lokal pada
pipa udara dibuat bercabang didepan bidang kerja dan dari dua
tempat dialirkan udara segar ketempat kerja. Bersamaan dengan itu
dilakukan penyedotan debu-debu yang di timbulkan gas atau
pemotongan bidang kerja dengan mesin penyedot debu yang di
pasang di bidang terowongan.
Udara yang ikirimkan di semburkan dengan yang
diperlukannya sisa nya di kirim di bidang kerja. Pipa udara
yangmenyedot keluar debu-debu kompak, ringan, mudah dipakai
dengan sifat kehilangan ventilasi nya sangat rendah serta
menggunakan pipa udara porifoli yang terdiri dari besi dan
poliaster. Mesin penyedot debu digunakan berpartikel kecil, yang
berkemampuan memproses 500 m3/s, atau tipe sedang 500 m3/s.
Pada mesin penyedot debu dipasang alaram gas bagian dalam pipa
dan pengukuran tekanan negatif. Apabila kepekatan gas 1,5% atau
lebih atau tekanan negatif hngga 300 mm atau lebih maka listrik
kipasa angin untuk mesin penyedot debu akan padam.
Aturan yang terkait terdapat pada (KEPMEN
555K.26.M.PE Tahun 1995 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja pertambangan Bagian Kedelapan Ventilasi Pasal 372
tentang kipas angin ayat 1- 17.

6
b. Ventilasi lokal di tempat penambangan batubara kerja
penggalian
Pada tempat penggalian batubara dipasang alaram gas
setiap tempat bidang kerja untuk mengetahui kepekatan gas metan
nyaa. Alaram gas di pasang total di 5 tempat yaitu di terowongan
udara masuk, dibagian stageloader seluruh bidang kerja, dan dua
tempat terowongan udara. Pada waktu angka alaram gas nya
melebihi nilai yang di tetapkan maka listrik nya akan padam.
Ventilasi sekat adalah metode yang di lakukan untuk mendapatkan
venntilasi tempat penggalian dengan memasang partisia alas
plastik pada waktu kecepatan udara dari terowongan yang cukup
pada tempat-tempat jatuhan tertinggi yang gas nya mudah
mengendap digunakan pancaran udara yang mengirimkan udara
terus-menerus, dan gas di hilangkan dengan memasang blow up
board. Aturan yang terkait (KEPMEN 555K.26.M.PE Tahun 1995
tentang keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan Bagian
Kedelapan Ventilasi Pasal 372 tentang Kipas Angin ayat 1-12 dan
Pasal 374 tentang Jaringan Ventilasi ayat 1-6)
Pengawasan gas untuk menjaga keselamatan di tambang
batubara di Taeheo dipasang berbagai macam sensor di setiap
tempat dan kontrol secara terpusat diruang pemberi intruksi.
Alaram gas kira-kira 120 buah dipasang di bidang kerja
penambangan/ penggalian tempat pengeboran terowongan tempat
masuk dan keluar nya udara dab 85 buah diantara nya diawasi
secara terpusat.
Pengukuran CO dipasang dimana kipas angin, disetiap
bidang kerja penambahan dan penggunakanterowongan satu
utama, terwongan udara masuk dan keluar utama dll.. dan kita
sudah melebuah diawasi secara terpusat untuk mendeteksi kadar
ventilasi dilakukan pengukuran kecepatan udara menggunakan
anemometer, pengukuran tekanan menggunakan barometer,

7
pengawasan beda tekanan ventilasi kipas angin, monitor di ruang
intruksi ada dua buah yang satu pada umum nya diperlihatkan
benda terowongan, di sensor dan hasil pengukuran, sedang
memperlihatkan kecenderungan peringatan-peringatan.
Apabila terjadi ketidak normalan maka segera melapor dan
menghubungi petugas keamanan terowongan yang berwenang
untuk melakukan tindakan yang di perlukan. Selain itu petugas
keamanan harus berpatroli 3x sehari.
Dilakukan juga pengukuran gas metan (CH4) dengan pusat
daerah penambangan dan penggalian. Pengukuran beda tekanan
ventilasi, pemerikasaan fasilitas di setiap jenis ventilasi seperti
kipas angin lokal, keadaan pipa udara,penyesuaian rentang sensor
CO, perawatan perlengkapan alaram gas metan, dan alat-alat
konvertable seperti alat pemerikasaan pengradiopanggil dll. Perlu
dirawat setiap hari agar menghasilkan data pemeriksaan yang
benar.pengukuran CO, dll.serta pemeriksaan patroli di tempat
tertutup juga dilaksanakan secara teratur.
Pernyataan diatas juga terdapat dalam aturan
1. (KEPMEN 555K.26.M.PE Tahun 1995 tentang keselamatan
dan kesehatan kerja pertambangan Bagian Kedelapan
Ventilasi Pasal Pasal 370 Standar Ventilasi ayat 8 berbunyi:’’
Kepala Teknik Tambang harus menunjuk petugas yang
bertanggung jawab untuk mengawasi ventilasi tambang dan
nama yang bersangkutan harus dicatat dalam Buku
Tambang’’.(Ayat 11) ‘’Pengambilan percontoh untuk
mengukur kadar oksigen (O2), carbon dioksida (CO2), carbon
monoksida (CO), dan oksida nitrat (NO2) yang terkandung di
udara yang dilakukan dalam kondisi kerja normal harus
dilaksanakan setiap selang waktu sebulan pada tempat-tempat
berikut ini :
a. 30 meter dari permuka kerja terowongan;

8
 b. 15 meter dari lubang turun dan sumuran dan
c. pada dasar sumuran buangan udara dan pada lokasi
bukaan produksi yang mempunyai satu jalan masuk.
(ayat 12) Pengambilan percontoh untuk menentukan
kandungan karbon monoksida (CO) dan oksida nitrat (NO2)
pada setiap tempat, atau pada setiap ujung jalan tempat mesin
diesel dioperasikan maka harus dilakukan pada selang waktu
yang tidak melebihi tujuh hari’’.
2. PERMEN ESDM NO 26 Thn 2018 BAB V PENGAWASAN TERHADAP
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN Bagian Kesatu Pengawasan
terhadap Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
pasal Pasal 45, pasal 46),
3. PERMEN ESDM NO 26 Thn 2018 BAB V PENGAWASAN TERHADAP
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN pasal 60 poin c,d,e)
4. KEPMEN ESDM NO 1827 K 30 MEN 2018 Point c pada ketentuan
umum pada pedoman sistem ventilasi huruf d tentang sistem
ventilasi tambang
5. KEPMEN ESDM NO 1827 K 30 MEN 2018 lampiran iii tentang
lingkungan kerja poin e dan h tentang ventilasi tambang bawah
tanah.

9
 RESUME TUGAS
VENTILASI

“TEKNOLOGI VENTILASI JEPANG DAN KAITAN NYA DENGAN

PERATURAN KEPMEN DAN PERMEN YANG BERLAKU DI
INDONESIA”

Oleh:

FITRYA MONICA
16137005

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018

10
11