Y = 4,1 + 0,023X
Dimana, Y = jumlah pancaran metan (m3/t)
X = kedalaman penambangan rata-rata (m)
Contoh Uji Swabakar dan Ledakan Gas
Methan Di Laboratorium
Peraturan Yang Harus Dipertimbangkan Dalam
Merencanakan Dan Mengevaluasi Ventilasi
Tambang Bawah Tanah :
1. Kadar gas-gas tambang harus dibawah nilai ambang batas (NAB),
kecuali oksigen harus diatas nilai ambang batas.
2. Kecepatan udara ventilasi minimum 7 m/mnt (=0,12 m/dt).
3. Temperatur efektif maksimum 240C, sedang kelembaban relatif (RH)
maksimum 85%.
4. Tidak diperbolehkan terjadi resirkulasi udara pada sistem ventilasi
bantu (auxiliary ventilation).
5. Kuantitas udara minimum pada permuka kerja 1,4 m3/dt dan pada cross
cut paling ujung 4,2 m3/dt.
6. Kebutuhan udara untuk pernapasan saat bekerja adalah 0,01 m3/dt/org.
7. Kecepatan udara di permuka kerja penambangan sebesar
(0,76–1,52) m/dt.
8. Kecepatan udara untuk mengendalikan kualitas udara tambang sebesar
0,3 m/dt.
9. Kecepatan udara untuk mengendalikan temperatur efektif dan
kelembaban relatif sebesar (0,5–2,5) m/dt.
10. Kandungan debu maksimum dalam udara tambang tergantung dari
tempat kerja :
- Permuka kerja penambangan (longwall face) sebesar 7 mg/m3.
- Persiapan lubang bukaan sebesar 3 mg/m3.
- Tempat-tempat operasi lainnya sebesar 5 mg/m3.
11. Kecepatan udara ventilasi harus lebih kecil dari 450 m/menit
(7,5 m/dt). Kecuali pada vertical shaft dan terowongan khusus untuk
ventilasi boleh sampai 600 m/menit (10 m/dt).
Struktur Lubang Bukaan Dilihat
Dari Segi Ventilasi.
1. Sistem Terpusat dan Sistem Diagonal
Metode ventilasi dimana ‘intake air’ dan ‘return air’nya
saling berdekatan dinamakan ventilasi sistem terpusat
Metode ventilasi yang ‘intake air’ dan ‘return air’nya terpisah jauh
disebut ventilasi sistem diagonal.
Aliran cabang utama pada ventilasi pit bawah tanah, pecah menjadi
beberapa aliran cabang, kemudian setiap aliran cabang terbagi lagi
untuk menyuplai udara segar ke permuka kerja.
Berpecah dan mengalirnya aliran udara disebut pembagian aliran
udara atau pencabangan aliran udara.
Efek Pembagian Aliran Udara
Kebalikan dari sistem hembus, maka pada sistem hisap, fan/kipas angin
ditempatkan di mulut tambang/pit (outtake), membangkitkan tekanan
lebih rendah (tekanan negatif) dari pada tekanan atmosfir, untuk
mengisap udara keluar dari tambang bawah tanah/pit.
Ventilasi Bantu (Auxiliary Ventilation)
1. Tahanan Ventilasi
Koefisien Gesek Tiap Jenis Terowongan
Jenis terowongan Besar Kecil Rata-Rata
Lapis batu bata 0,00072 0,00030 0,00055
Tipe busur Lapis beton 0,00069
Steels sets 0,00140
Terowongan Biasa 0,00130 0,00037 0,00081
telanjang Banyak tonjolan 0,00207
Penyangga kayu Biasa 0,00237 0,00087 0,00166
Tidak beraturan 0,00414
Permuka kerja 0,00264
Seluruh Pit 0,00424 0,00154 0,00222
Vertical shaft 0,00240 0,00020 0,00130
2. Tahanan Belokan
hQ
N= 75
N = daya penggerak udara (HP)
h = tekanan ventilasi (mm air)
Q = jumlah angin ventilasi (m3/detik)
TERIMA KASIH