Anda di halaman 1dari 6

SISTEM VENTILASI TAMBANG DI PT.

CIBALIUNG
SUMBERDAYA
1.

Definisi Ventilasi Tambang


Ventilasi adalah pengendalian pergerakan udara, arah, dan jumlahnya.

Meskipun tidak memberikan kontribusi langsung ke tahap operasi produksi,


ventlasi yang kurang tepat seringkali akan menyebabkan efisiensi yang lebih
rendah dan produktivitas pekerja menurun, tingkat kecelakaan meningkat, dan
tingginya tingkat kehadiran.
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi
peningkatan produktivitas para pekerja tambang bawah tanah. Pada tambang
bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna memenuhi
kebutuhan pernapasan manusia (pekerja) dan juga untuk menetralkan gas-gas
beracun, mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang
dan untuk mengatur temperatur udara tambang sehingga kaan tercipta kondisi
kerja yang aman dan nyaman.
Ventilasi tambang adalah segala bentuk pekerjaan pengaturan peredaran
udara pada jaringan jalan di tambang bawah tanah yang berhubungan dengan,
baik persoalan kuantitas maupun kualitas udaranya

Sumber : pertambangankita.files.wordpress.com

Foto 1
Ventilasi Tambang

Pada pengaturan aliran udara dalam ventilasi tambang bawah tanah,


berlaku prinsip aliran udara tambang, yaitu:
Aliran udara bergerak dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih
rendah.
Udara akan mengalir dari tempat yang bertemperatur lebih rendah ke
tempat yang bertemperatur lebih tinggi.
Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang
memberikan tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur
bertahanan yang lebih besar.
Tekanan ventilasi tetap memperhatikan tekanan atmosfir, bisa positif
(blowing) atau negatif (exhausting).
Aliran udara mengikuti hukum kuadrat yaitu hubungan antara quantitas dan
tekanan, bila quantitas diperbesar dua kali lipat maka dibutuhkan tekanan
empat kali lipat.
Pada tambang bawah tanah, yang paling penting dari segi keselamatan
adalah mengencerkan dan menyingkirkan gas metan yang timbul dari lapisan
batuan dengan ventilasi. Oleh karena itu, perencanaan ventilasi merupakan
masalah khas tambang batubawa bawah tanah yang perlu ditentukan paling hatihati

2.

Sistem Ventilasi Tambang


Berdasarkan asal supply udaranya, sistem ventilasi dibagi menjadi 2 (dua),

yaitu :
a.

Sistem ventilasi alamiah


Sistem ini terbentuk secara alami seiring dengan terbentuknya bukaan /

penggalian tunnel pada tambang bawah tanah. Dengan adanya lubang bukaan,
secara otomatis udara akan mengalir melalui lubang bukaan tersebut.
b.

Sistem Ventilasi Buatan (artificial)


Sistem ventilasi ini dibangkitkan dengan bantuan listrik. Sebagai

alat supply udaranya digunakan fan. Fanpada sistem ini bertugas sebagai
pengatur sirkulasi udara sehingga setiap front kerja pada tambang tersebut akan
tersuplai udara cukup
Untuk itu, sistem ventilasi yang umum digunakan pada tambang bawah
tanah adalah artificial ventilation system. Artificial ventilation system ini adalah
sistem ventilasi buatan dengan memberikan intake udara bersih yang dihasilkan

dari fan blower dan mengeluarkan udara kotor melalui sistem exhaust fan.
Sistem jaringan buatan inilah yang dipergunakan di dalam tambang bawah tanah
untuk membuat sirkulasi udara lancar. Sistem ventilasi sangat tergantung dari
ketersediaan dan karakteristik fan blower dan exhaust
Sistem ventilasi dibagi menjadi 3 (tga) berdasarkan penggunaan fannya,
yaitu :
Sistem forcing
Sistem ini akan memberikan hembusan udara bertekanan positif
ke front kerja. Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan
lebih besar dibandingkan udara di atmosfer. Udara dialirkan melalui pipa
dimana saluran ventilasi ini menghubungkan fan dengan front kerja
sebagaimana terlihat pada gambar. Dalam sistem ini, dihembuskan udara
bersih ke front

Sumber : rachmatrisejet.blogspot.co.id

Gambar 1
Ventilasi Sistem Forcing

Sistem exhausting
Sistem ini akan memberikan hembusan udara yang berkebalikan dengan
sistem forcing, yaitu bertekanan negatif ke front kerja. Tekanan negatif yang
dimaksud disini adalah tekanan yang dihasilkan oleh proses penghisapan
udara. Pada sistem exhausting, fan diletakkan dekat dengan front kerja,
sehingga dapat memudahkan kerjanya dalam menghisap udara
dari front kerja tersebut. Udara yang dihisap adalah udara kotor atau gas
yang tak diinginkan.

Sumber : rachmatrisejet.blogspot.co.id

Gambar 2
Ventilasi Sistem Exhausting

Sistem overlap
sistem ini merupakan gabungan dari sistem exhausting dan forcing.
Berbeda dengan kedua sistem diatas, sistem ini menggunakan 2 fan yang
memiliki tugas berbeda satu sama lain. Ada fan yang bertugas menyuplai
udara ke front (intake fan), adan fan yang bertugas untuk menghisap udara
dari front(exhausting fan). Tetapi exhaust fan dipasang lebih mundur (lebih
jauh) dari front penambangan. Sedangkan duct akhir dari intake
fan dipasang lebih dekat dengan front penambangan. Hal ini untuk
mencegah agar udara yang disuplai langsung dihisap oleh exhaust
fan sehingga udara akan memiliki waktu untuk bersirkulasi
pada front penambangan.

Sumber : rachmatrisejet.blogspot.co.id

Gambar 3
Ventilasi Sistem Overlap

3.

Sekilas Tentang PT Cibaliung Sumberdaya


Pengelola Tambang Emas Cibaliung adalah PT. Cibaliung Sumberdaya (PT.

CSD), adalah anak perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk. (Antam) dengan
kepemilikan saham sebesar 99,15% dan 0,85 Antam Resourcindo (ARI). Dalam
perjalanannya mengelola Tambang Emas Cibaliung ini mengalami beberapa fase
kerjasama, yaitu :
1996-1999, PT Antam dengan patner Palmer Resource Ltd (Kanada), PT
Sitrade Nusaglobus.
1999-2008, PT Aneka Tambang dengan patner Austindo Resource
Corporation NL (ARX), membentuk perusahaan PT.CSD dalam
pelaksanaanya
2009 sekarang, PT Aneka Tambang, memiliki saham 99.15% pada PT.
CSD, setelah mengakuisisi saham kepemilikan dari Austindo Resource

Corporation NL (ARX), pada bulan Juli 2009. Pengoperasian Tambang


emas Cibaliung dilakukan oleh PT. Cibaliung Sumberdaya, sebagai anak
perusahaan Antam tbk.
01 Nopember 2010 sekarang, penyerahan IUP Operasi produksi dari
PT. Aneka Tambang Tbk. kepada PT. Cibaliung Sumberdaya. SK Bupati
Pandeglang No. 541/118-BPPT/XI/2010 tanggal 01-11-2010, berlaku
hingga 28-07-2015

Sumber : putraadventure.blogspot.co.id

Foto 4
Kegiatan Pertambangan Bawah Tanah PT. Cibaliung Sumberdaya

Resources emas yang dimiliki Tambang Emas Cibaliung diperkirakan


sebesar 1,5 juta wmt bijih emas dengan kadar rata-rata 9,8 gr emas per ton,
dengan umur tambang diperkirakan selama 6 tahun, dengan maksimum produksi
70.000 Toz (2.000 kg) emas
Tambang bawah tanah dengan Decline Access dan metode penambangan
mekanis cut and fill dan undercut and fill. Gold prosesing dengan CIL proses.
Tambang emas Cibaliung terletak di ujung Barat Daya Pulau Jawa, di
sebelah Timur Taman Nasional Ujung Kulon dan secara administratif berada di
wilayah Desa Mangku Alam - Padasuka Kecamatan Cimanggu Kabupaten
Pandedglang. Kondisi topografi daerah tambang dan sekitarnya pada umumnya
bergelombang (undulating) sampai berbukit dengan kisaran ketinggian 30-300 m
di atas permukaan air laut. Perbukitan yang lebih tinggi terletak di sebelah Barat
lokasi proyek (di luar WIUP) yaitu Gunung Honje 620 m yang masuk dalam
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon

4.

Sistem Ventilasi di Tambang PT Cibaliung Sumberdaya


Dalam penerapan metode penambangan bawah tanah, PT Cibaliung

Sumberdaya (CSD) mempertimbangkan faktor karaktersitik geologi dan


geomekanika baik dari endapan bijih maupun massa batuan samping. Dengan
tipe endapan bijih emas berupa urat (vein) dengan kekuatan tekan batuan
samping sebesar 73,7 MPa, metode penambangan Cut and Fill (C & F) cocok
untuk daerah IUP Eksploitasi PT CSD. Sistem jaringan ventilasi di PT CSD terdiri
dari 2 (dua) unit Exhausting Main Fan yang terpasang masing masing di Blok
Cibitung dan di Blok Cikoneng. Dari kedua Exhausting Main Fan dapat
menghasilkan udara bersih sebesar 110,78 m3/s melalui Portal Cikoneng pada
elevasi 1160 m.dpl yang kemudian didistribusikan ke Blok Cibitung dan Cikoneng
dengan perbandingan 60% dan 40%. Karena pembagian ini tidak seimbang,
maka permasalahan sistem jaringan ventilasi terjadi di Blok Cikoneng. Sistem
jaringan ventilasi tambang di Blok Cikoneng terdiri dari 4 (empat) unit Forcing
Booster Fan yang terdiri dari 2(dua) unit Booster Fan @ 37 kW pada elevasi
1124 m.dpl yang terpasang di X-cut-2 dioperasikan secara seri, 1(satu) unit
Booster Fan @ 37 kW pada elevasi 1081 m.dpl terpasang di Xcut-4 Acc
dioperasikan secara seri dan 1 (satu) unit Booster Fan 2 @ 55 kW pada elevasi
1079 m.dpl terpasang di Decline Cikoneng dioperasikan secara seri. Udara yang
masuk ke Blok Cikoneng kemudian dicabangkan ke X-cut-2 dan Decline
Cikoneng dengan perbandingan 31,44 m3/detik dan 8,11 m3/detik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Ventilasi,. http://aysigahat.blogspot.co.id/2013/04/makalahventilasi.html Diakses tanggal 4 Oktober 2016


Anonim, 2015, Tambang PT Cibaliung Sumberdaya,. http://pertambangangeologi.blogspot.co.id/2012/04/sekilas-tentang-tambang-emascibaliung.html Diakses tanggal 4 Oktober 2016
Ismail, Rahmat, 2013, Ventilasi Tambang,. http://rachmatrisejet
.blogspot.co.id/2013/06/ventilasi-tambang.html Diakses tanggal 4
Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai