Oleh:
TEGAR ARIF FANDI
STIKes INDONESIA
PADANG
2017
Dasar Hukum K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Prinsip Kerja
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada
didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas
pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air
disebut dengan water tube boiler.
Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat
pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida
kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan
ditampung didalam steam drum.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah
(bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui
pipa-pipa down comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air
didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar
boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan
temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi,
konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga
terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header
bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat
diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses
perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan
kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Dilihat dari zat yang mengalir di dalam pipanya, ketel dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
Ketel Pipa Api (Fire Tube Boiler); Ketel Pipa Air (Water Tube Boiler); Ketel Gabungan
Pipa Api dan Pipa Air.
Dilihat dari Pemakaiannya, ketel dibagi menjadi : Ketel stasioner (stasionary boiler) atau
ketel tetap; Ketel mobil (mobile boiler), ketel pndah / portable boiler.
Dilihat dari Letak Dapur (Furnace Position), ketel dibagi menjadi : Ketel dengan
pembakaran di dalam (internally fired steam boiler); Ketel dengan pembakaran di luar
(outernally fired steam boiler).
Gaya yang diberikan kepada bajana tekan atau struktur yang terdapat pada bejan tekan. Beban
utama yang diterima pada bejan tekan antara lain: beban akibat tekanan (internal & eksternal),
beban angin, beban akibat gempa, beban akibat termeratur, dan beban akibat komponen yang
terpasang di beja tekan.
Komponen pada Bejan Tekan: a) Shell; b) Head/Roof meliputi: flate, conical, hemispherical,
ellipsoidal; c)Manhole merupakan lubang sebagai akses manusia, untuk mempermudah proses
pemeliharaan; d) Support meliputi sadle, leg, skirts; e) Nozzle => komponen silinder yang
menembus shellatau head dari bejana tekan. Standard yang digunakan dalam pembuatan
bejana tekan adalah ASME.
Pengertian Kompresor
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan gas
atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap
udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir
maka kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah
tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor dan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement
compressor, terdiri atas Reciprocating dan Rotary. Sedangkan Dynamic compressor (turbo)
terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector.
Kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros engkol
(crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head), Silinder
(cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston
rings), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor
(compressor valve).
Keselamatan Kerja dan Ketentuan Teknis Pelaksana Kegiatan Pemeriksaan dan
Pengujian serta Penerbitan Ijin Pemakaian Bejana Tekan
a. Persyaratan Keselamatan Kerja terkait dengan bejana tekan, harus mematuhi peraturan,
yaitu; Undang-undang No.1 Tahun 1970, Peraturan Menteri No. Per.01/Menn/1982 dan
peraturan-peraturan pelaksanaannya serta standar teknis pendukungnya.
b. Ketentuan-ketentuan yang dimaksud tersebut diatas, meliputi
- Ketentuan tentang kualitas konstruksi bejana tekan, pemipaan dan sarana
penunjangnya
- Ketentuan tentang kualitas dan kuantitas alat perlengkapan / alat pengaman
- Ketentuan tentang kualifikasi perusahaan pembuat, perakit, pemasang, reparator,
perawatan dan operator bejana tekan
- Ketentuan teknis pemeriksaan dan pengujian
- Ketentuan teknis bejana tekan yang tidak perlu pengesahan pemakaian
- Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis bejana tekan, pemipaan, sarana
penunjang dan dokumen teknik pemeriksaan dan pengesahan pemakaian.
Prinsip Kerja
Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya 110 volt, 220 volt atau 380 volt.
Antara jaringandengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin las
digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel
yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu
antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke benda kerja.
Jenis-jenis mesin las las listrik terbagi atas :
a) Mesin las listrik – Transformator arus bolak-balik (AC) yaitu memerlukan sumber
arus bolak-balik dengan tegangan yang lebih rendah pada lengkung listrik
Keuntungan – keuntungan mesin las AC antara lain : busur nyala kecil, sehingga
memperkecil kemungkinan timbunya keropos padarigi-rigi las serta perlengkapan dan
perawatan lebih murah.
b) Mesin las listrik – Rectifier arus searah (DC) yaitu dengan mengubah arus listrik
bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus listrik searah (DC) keluar.
Keuntungan-keuntungan mesin las DC antara lain : busur nyala stabil; dapat
menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut; dapat menggunakan elektroda
bersalut dan tidak bersalut; dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP; dapat
dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit
Pengertian Crane
Ialah alat angkat yang dikonstruksi dengan frame dan pada frame dipasang peralatan angkat
seperti puli, roist, trollay dan lain-lain. Tugas peralatan angkat yang dipasang pada frame
ialah alat untuk mengangkat dan menurunkan sedangkan tugas frame selain sebagai support
peralatan angkat ialah memberikan arah gerak pengangkatan ke arah gerak horizontal (datar).
Derek ada dipasang pada kendaraan dan kapal taut.
Jenis-jenis Crane
1. Hydraulic Truck Cranes
Hidrolik truk crane dapat mengangkat ribuan pound menggunakan tenaga hidrolik yang
mengandalkan kekuatan melalui minyak untuk mendorong piston boom dalam arah yang
berlawanan.
2. All Terrain Crane
All terrain crane adalah crane multi fungsional yang dirancang untuk digunakan pada
kedua jalan raya beraspal halus ataupun off-road dengan kecepatan hingga 40 mph.
biasanya crane ini menggunakan all-whell drive dan didukung oleh satu atau dua mesin
dan memiliki derek hidrolik untuk dioperasikan dan boom teleskopik yang bisa mencapai
hamper 200 kaki dan membawa sampai 130 ton pada beberapa model.
3. Rough Terrain Crane
Crane yang dirancang untuk beroperasi khusus daerah off road di medan kasar dengan
kemampuan all-whel drive dan ban karet. Rough terrain crane digunakan untuk operasi
pick and carry seperti jembatan-bangunan dan proyek-proyek konstruksi besar dimana
kemampuan maneuver yang tinggi dan kapasitas angkat yang dibutuhkan.
4. Crawler Crane
Crawler crane adalah mobil crane dengan menggunakan track untuk mobilisasinya dan
dilengkapi dengan teleskopik yang baik atau booming kisi. Karena crane tipe ini adalah
self-propelled, maka mereka mampu bergerak di sekitar situs konstruksi dan melakukan
pekerjaan tanpa banyak set-up. Memiliki ukuran yang besar dan berat.
5. Carry Deck Crane
Carry deck crane adalah mobile crane yang lebih kecil yang melakukan perjalanan
menggunakan empat roda dan mampu memutar booming-nya secara penuh 360-derajat.
Ruang operator terletah disalah satu ujung booming. Bagian belakang mesin dan area di
atas roda adalah flat deck.
E. Pesawat/Mesin Produksi
Pengertian dan Fungsi
Mesin produksi ialah semua mesin peralatan kerja yang digunakan untuk menyiapkan,
membentuk atau membuat, merakit/finishing barang atau produk teknis antara lain ; mesin
pak dan bungkus, mesin jahit dan rajut, mesin intal dan tenun.
Keselamatan Kerja
1. Persyaratan pengaman: a)Memenuhi kebutuhan perlindungan, b)Mencegah pendekatan
wilayah berbahaya, c)Tidak menganggu keamanan dan ketenangan operator, d)Tidak
mengganggu jalannya produksi, e)Dapat dipergunakan secara otomatis, f)Sesuai untuk
pekerjaan dan mesin, g)Tidak mengganggu maintanence, h)Tahan lama, i)Tahan api,
tahan korosi, j)Tanpa pinggiran yang tajam.
Mesin perkakas kerja a. Mesin bor, bubut, frais, gerinda, gergaji, rol, dll. b. Mesin skrap,
tempa,ayak,pemisah, pres/pon, gunting dll. 4. Mesin produksi a. Mesin pak, bungkus. b.
Mesin jahit, rajut,pintal, tenun. c. Mesin pres/pon. d. Dapur tinggi, dapur baja.
Adapun mesin produksi yang digunakan untuk menyiapkan, membentuk atau membuat,
merakit, finishing, barang atau produk teknis antara lain:
- mesin pak, bungkus
- mesin jahit, rajut
- mesin pintal, tenun
Pada umumnya mesin-mesin tersebut di atas dijalankan dengan peralatan transmisi tenaga
mekanik yaitu ban mesin dengan puli melalui poros transmisi (untuk mesin-mesin kuno)
atau dengan motor listrik. Disini jelas bahwa mesin perkakas dan mesin produksi ini dalam
operasinya sangat tergantung pada penggerak mula yang digunakan.
Mesin Pres
Mesin pres (pon) ialah mesin yang digerakkan secara mekanis atau dengan bantuan kaki dan
tangan operator dan digunakan untuk memotong, melobangi, membentuk atau merangkaikan
bahan-bahan logam atau bukan logam dengan mempergunakan stempel-stempel yang
dipasang pada batang-batang luncur atau gisiran-gisiran.
E. Instalasi Listrik
Pengertian dan Fungsi
Instalasi Listrik Tenaga adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk
melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Berfungsi untuk
mempermudah pemasangan pada insalasi listrik. Komponennya seperti : Sakelar listrik, stop
kontak, tusuk kontak, Lampu pijar, Lampu tabung fluoresen atau TL, Fuse/sekering, Fitting
atau dudukan lampu serta Pipa listrik.
Keselamatan Kerja
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan biasanya timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran
arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja.
Sumber
http://rohmatyusufmuliyana.wordpress.com/elektro/dasar-dasar-instalasi-listrik/
http://imronboyelectric.blogspot.com/
http://hamimnova.files.wordpress.com/2009/05/pemeliharaan_servis_dan_perbaikan_kompresor
_udara_dan_komponen_komponennya.pdf
http://www.utami.community.undip.ac.id/files/2010/07/BAB-8-Kompresor-rotari1.pdf
http://samsulcahya.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tkrtekhnik-kendaraan.html
http://ariflistrik.wordpress.com/2012/12/02/komponen-instalasi-listrik/
http://publisherindo.blogspot.com/2013/01dasarkompresor.htmlhttp://zifamurath.files.wordpress.
com/2011/12/dasar-kompresor.pdf