Anda di halaman 1dari 15

TUGAS K3

(Kesehatan Keselamatan Kerja)

Oleh:
TEGAR ARIF FANDI

STIKes INDONESIA
PADANG
2017
Dasar Hukum K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa dasar hukum


pelaksanaan. Di antaranya ialah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3). Rangkuman dasar-dasar hukum tersebut antara lain :

UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja :


1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3 :


Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 (seratus) tenaga kerja atau lebih dan atau
yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (P2K3) :
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 (seratus) orang atau
lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 (seratus) orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radioaktif.
Defini dan Masing-masing Jenis Pesawat/Mesin
A. Ketel Uap

Pengertian dan Fungsi


Ketel Uap (bahasa Inggris:boiler) adalah alat untuk menghasilkan uap air, yang akan
digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih bermacam-macam dari
yang populer batubara dan minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain.
Pendidih merupakan bagian terpenting dari penemuan mesin uap yang merupakan pemicu
lahirnya revolusi industri.

Peraturan yang berlaku


Sertifikasi bagi operator Ketel Uap dan Ketel Uap mengacu pada peraturan berikut: 1.
ASME sect. I, II, dan V 2. Undang-Undang Uap Thn 1930 3. Peraturan Uap thn 1930 4.
Undang- undang No.1 thn 1970. Pemeriksaan dilakukan oleh ahli Keselamatan Kerja
Pesawat Uap dan bejana tekan, melalui badan yang ditunjuk oleh Depnaker. Operator harus
mengikuti pelatihan boiler melalui pihak ke-3 yang ditunjuk oleh Depnaker utk
menyelenggarakan pelatihan dan mengeluarkan sertifikatnya.

Prinsip Kerja
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada
didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas
pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air
disebut dengan water tube boiler.
Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat
pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida
kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan
ditampung didalam steam drum.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah
(bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui
pipa-pipa down comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air
didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar
boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan
temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi,
konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga
terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header
bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat
diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses
perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan
kenaikan tekanan serta temperaturnya.

Klasifikasi Ketel Uap


Pembagian Menurut Undang-Undang Uap
Karena tempat penggunaannya berbeda-beda, maka menurut Undang-Undang Uap pasal 9,
Ketel Uap dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Ketel Tetap atau Ketel Darat, yaitu ketel-ketel yang dipakai di darat seperti paberik-
paberik, PLTU dan lain-lain yang mempunyai pondasi yang tetap.
2. Ketel Kapal, yaitu ketel-ketel yang dipakai di kapal. Di sini perlengkapan alat-alat
keselamatan ketel biasanya mempunyai konstruksi yang sedikit berbeda dengan ketel-
ketel lainnya, mengingat keadaan kapal-kapal yang selalu oleng selama berlayar.
3. Ketel-Ketel yang dapat bergerak. yaitu ketel-ketel yang tidak termasuk dalam kedua
golongan ketel tersebut di atas, seperti ketel kereta api, ketel tiang pancang dan lain-lain.
Pembagian Menurut Konstruksinya
Dilihat dari kedudukan pipa ketel dibagi menjadi : Horizontal contoh : B & W Seksi;
Vertikal contoh : Foster Wheeler; Miring contoh : B & W Integral

Dilihat dari zat yang mengalir di dalam pipanya, ketel dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
Ketel Pipa Api (Fire Tube Boiler); Ketel Pipa Air (Water Tube Boiler); Ketel Gabungan
Pipa Api dan Pipa Air.

Dilihat dari Pemakaiannya, ketel dibagi menjadi : Ketel stasioner (stasionary boiler) atau
ketel tetap; Ketel mobil (mobile boiler), ketel pndah / portable boiler.

Dilihat dari Letak Dapur (Furnace Position), ketel dibagi menjadi : Ketel dengan
pembakaran di dalam (internally fired steam boiler); Ketel dengan pembakaran di luar
(outernally fired steam boiler).

B. Bejana Tekan (Kompresor, Tabung Gas dan Oksigen)

Pengertian dan Fungsi


Bejana tekan (pressure vessel) adalah wadah sebagai penampung fluida, baik cair maupun
gas. Bejana tekan merupakan salah satu alat proses suatu industri yang penting, khusunya
untuk industri kimia, perminyakan dan pembangkit listrik seperti pada pembangkit tenag
nuklir. Pada industri tersebut, bejana tekan yang digunakan biasanya memiliki tekanan
tinggi.
Dalam perancangan suatu bejana tekan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Tegangan yang muncul pada dinding bejana teakan tersebut akibat tekanan yang
dihasilkan karena fluida yang berada dalam bejana.
2. Berat jenis itu sendiri.
3. Tekanan akibat faktor eksternal, seperti beban angin dan gempa yang diperoleh oleh
bejana.
Prinsip kerja
Contoh beban pada pressure vessel: Pompa=>getaran=>pembebanan secara kontinyu
Artinya saat pompa beroperasi, maka terjadi getaran yang diakibatkan dari berputarnya
impeler pompa. Sehingga getaran tersebut menjadi beban secara kontinyu yang harus
ditanggung oleh bejana tekan (pressure vessel).

Gaya yang diberikan kepada bajana tekan atau struktur yang terdapat pada bejan tekan. Beban
utama yang diterima pada bejan tekan antara lain: beban akibat tekanan (internal & eksternal),
beban angin, beban akibat gempa, beban akibat termeratur, dan beban akibat komponen yang
terpasang di beja tekan.

Komponen pada Bejan Tekan: a) Shell; b) Head/Roof meliputi: flate, conical, hemispherical,
ellipsoidal; c)Manhole merupakan lubang sebagai akses manusia, untuk mempermudah proses
pemeliharaan; d) Support meliputi sadle, leg, skirts; e) Nozzle => komponen silinder yang
menembus shellatau head dari bejana tekan. Standard yang digunakan dalam pembuatan
bejana tekan adalah ASME.

Pengertian Kompresor
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan gas
atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap
udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir
maka kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah
tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor dan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement
compressor, terdiri atas Reciprocating dan Rotary. Sedangkan Dynamic compressor (turbo)
terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector.
Kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros engkol
(crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head), Silinder
(cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston
rings), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor
(compressor valve).
Keselamatan Kerja dan Ketentuan Teknis Pelaksana Kegiatan Pemeriksaan dan
Pengujian serta Penerbitan Ijin Pemakaian Bejana Tekan
a. Persyaratan Keselamatan Kerja terkait dengan bejana tekan, harus mematuhi peraturan,
yaitu; Undang-undang No.1 Tahun 1970, Peraturan Menteri No. Per.01/Menn/1982 dan
peraturan-peraturan pelaksanaannya serta standar teknis pendukungnya.
b. Ketentuan-ketentuan yang dimaksud tersebut diatas, meliputi
- Ketentuan tentang kualitas konstruksi bejana tekan, pemipaan dan sarana
penunjangnya
- Ketentuan tentang kualitas dan kuantitas alat perlengkapan / alat pengaman
- Ketentuan tentang kualifikasi perusahaan pembuat, perakit, pemasang, reparator,
perawatan dan operator bejana tekan
- Ketentuan teknis pemeriksaan dan pengujian
- Ketentuan teknis bejana tekan yang tidak perlu pengesahan pemakaian
- Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis bejana tekan, pemipaan, sarana
penunjang dan dokumen teknik pemeriksaan dan pengesahan pemakaian.

C. Pesawat/Mesin Las Listrik dan Las Gas


1. Las Listrik
Pengertian dan fungsi
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat
panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi
yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom.
Mesin las listrik
Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan
serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung listrik las. Sumber
tenaga mesin las dapat diperoleh dari motor bensin atau diesel.

Prinsip Kerja
Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya 110 volt, 220 volt atau 380 volt.
Antara jaringandengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin las
digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel
yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu
antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke benda kerja.
Jenis-jenis mesin las las listrik terbagi atas :
a) Mesin las listrik – Transformator arus bolak-balik (AC) yaitu memerlukan sumber
arus bolak-balik dengan tegangan yang lebih rendah pada lengkung listrik
Keuntungan – keuntungan mesin las AC antara lain : busur nyala kecil, sehingga
memperkecil kemungkinan timbunya keropos padarigi-rigi las serta perlengkapan dan
perawatan lebih murah.
b) Mesin las listrik – Rectifier arus searah (DC) yaitu dengan mengubah arus listrik
bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus listrik searah (DC) keluar.
Keuntungan-keuntungan mesin las DC antara lain : busur nyala stabil; dapat
menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut; dapat menggunakan elektroda
bersalut dan tidak bersalut; dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP; dapat
dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit

D. Pesawat Angkat Angkut


Pengertian
Pesawat Angkat Angkut adalah alat yang dikonstruksikan atau dibuat khusus untuk
mengangkat naik dan menurunkan muatan Pengertian & Angkut adalah suatu pesawat atau
alat yg digunakan unt. Memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau barang secara
vertical dan atau horizontal dalam jarak yg telah ditentukan.
Jenis-jenis pesawat angkat angkut jalan rel antara lain: lori, lokomotif; diatas landasan dan
diatas permukaan antara lain : forklift, exavator, kereta gantung; pita transport antara lain :
escalator, ban berjalan dan rantai berjalan (konveyor); peralatan angkat antara lain : takel,
crane, gondola dll.

Pengertian Crane
Ialah alat angkat yang dikonstruksi dengan frame dan pada frame dipasang peralatan angkat
seperti puli, roist, trollay dan lain-lain. Tugas peralatan angkat yang dipasang pada frame
ialah alat untuk mengangkat dan menurunkan sedangkan tugas frame selain sebagai support
peralatan angkat ialah memberikan arah gerak pengangkatan ke arah gerak horizontal (datar).
Derek ada dipasang pada kendaraan dan kapal taut.
Jenis-jenis Crane
1. Hydraulic Truck Cranes

Hidrolik truk crane dapat mengangkat ribuan pound menggunakan tenaga hidrolik yang
mengandalkan kekuatan melalui minyak untuk mendorong piston boom dalam arah yang
berlawanan.
2. All Terrain Crane

All terrain crane adalah crane multi fungsional yang dirancang untuk digunakan pada
kedua jalan raya beraspal halus ataupun off-road dengan kecepatan hingga 40 mph.
biasanya crane ini menggunakan all-whell drive dan didukung oleh satu atau dua mesin
dan memiliki derek hidrolik untuk dioperasikan dan boom teleskopik yang bisa mencapai
hamper 200 kaki dan membawa sampai 130 ton pada beberapa model.
3. Rough Terrain Crane
Crane yang dirancang untuk beroperasi khusus daerah off road di medan kasar dengan
kemampuan all-whel drive dan ban karet. Rough terrain crane digunakan untuk operasi
pick and carry seperti jembatan-bangunan dan proyek-proyek konstruksi besar dimana
kemampuan maneuver yang tinggi dan kapasitas angkat yang dibutuhkan.
4. Crawler Crane

Crawler crane adalah mobil crane dengan menggunakan track untuk mobilisasinya dan
dilengkapi dengan teleskopik yang baik atau booming kisi. Karena crane tipe ini adalah
self-propelled, maka mereka mampu bergerak di sekitar situs konstruksi dan melakukan
pekerjaan tanpa banyak set-up. Memiliki ukuran yang besar dan berat.
5. Carry Deck Crane

Carry deck crane adalah mobile crane yang lebih kecil yang melakukan perjalanan
menggunakan empat roda dan mampu memutar booming-nya secara penuh 360-derajat.
Ruang operator terletah disalah satu ujung booming. Bagian belakang mesin dan area di
atas roda adalah flat deck.

E. Pesawat/Mesin Produksi
Pengertian dan Fungsi
Mesin produksi ialah semua mesin peralatan kerja yang digunakan untuk menyiapkan,
membentuk atau membuat, merakit/finishing barang atau produk teknis antara lain ; mesin
pak dan bungkus, mesin jahit dan rajut, mesin intal dan tenun.
Keselamatan Kerja
1. Persyaratan pengaman: a)Memenuhi kebutuhan perlindungan, b)Mencegah pendekatan
wilayah berbahaya, c)Tidak menganggu keamanan dan ketenangan operator, d)Tidak
mengganggu jalannya produksi, e)Dapat dipergunakan secara otomatis, f)Sesuai untuk
pekerjaan dan mesin, g)Tidak mengganggu maintanence, h)Tahan lama, i)Tahan api,
tahan korosi, j)Tanpa pinggiran yang tajam.

Mesin perkakas kerja a. Mesin bor, bubut, frais, gerinda, gergaji, rol, dll. b. Mesin skrap,
tempa,ayak,pemisah, pres/pon, gunting dll. 4. Mesin produksi a. Mesin pak, bungkus. b.
Mesin jahit, rajut,pintal, tenun. c. Mesin pres/pon. d. Dapur tinggi, dapur baja.

Mesin Perkakas Kerja Dan Mesin Produksi


Mesin perkakas kerja dapat di bedakan dalam 2 (dua) golongan besar menurut gerakannya
menjadi:
a) Mesin perkakas kerja gerak utama berputar antara lain: mesin bor, mesin bubut dan
mesin frais; mesin asah (mesin gerinda), mesin frais dan mesin pelican; mesin gergaji
dan mesin gergaji pita; mesin rol.
b) Mesin perkakas kerja gerak utama lurus antara lain: mesin sekrap (ketam, serut); mesin
temper termasuk alat-alat tuangnya; mesin gergaji pita dengan sengkang; mesin ayak dan
mesin pemisah mesin pres (mesin pon); mesin gunting, mesin pengeping dan mesin
pembelah dan lain-lain.

Adapun mesin produksi yang digunakan untuk menyiapkan, membentuk atau membuat,
merakit, finishing, barang atau produk teknis antara lain:
- mesin pak, bungkus
- mesin jahit, rajut
- mesin pintal, tenun

Pada umumnya mesin-mesin tersebut di atas dijalankan dengan peralatan transmisi tenaga
mekanik yaitu ban mesin dengan puli melalui poros transmisi (untuk mesin-mesin kuno)
atau dengan motor listrik. Disini jelas bahwa mesin perkakas dan mesin produksi ini dalam
operasinya sangat tergantung pada penggerak mula yang digunakan.

Mesin Gerinda (Batu Roda Gerinda)


Penggerindaan (gerinding) adalah proses pemotongan logam ke dalam suatu bentuk tertentu
dengan menggunakan roda gerinda Dana oadat.
Roda gerinda ini dipasang pada poros utama (spindle) dari mesin gerinda.
Batu coda gerinda dibuat dari beribu-ribu butir batu abrasif yang diikat oleh bahan pengikat
hingga membentuk roda yang diinginkan. Bahan batu abrasif dibedakan 2 golongan yaitu
natural dan buatan. Untuk golongan natural pasir quartz, emery dan corumdum. Pasir quartz
sifatnya relatif lemah dan hanya dipakai untuk mengasah benda-benda yang lebih lemah.
Syarat-syarat perpasangan batu roda gerinda:
1) Sebelum dipasang harus diperiksa, ada atau tidaknya keretakan batu roda gerinda.
2) Pemasangan harus dengan dua flens.
3) Diameter flens sekurang-kurangnya 1/3 dari diameter batu roda gerinda.
4) Flens harus mampu menahan tegangan lengkung yang terjadi.
5) Flens harus dibuat sedemikian rupa sehingga bagian yang mengeklem hanya bagian tepi
luarnya.
6) Kedua permukaan flens yaitu pada bagian yang mengeklem harus berdiameter dalam
dan luar sama besar.
7) Flens harus seimbang.
8) Batu roda gerinda tidak boleh berhubungan Iangsung dengan poros; Batu roda gerinda
harus terpasang pas pada porosnya; Ruang mainan antara batu gerinda dengan poros
tidak boleh Iebih besar dari 0,1 mm.
9) Pemasangan batu roda gerinda pada poros harus dengan suatu bus dari logam lemah
(timbel), timbel tidak boleh mencuat keluar lobang poros batu gerinda. Bila ukuran
lobang bus terlampau kecil maka harus disesuaikan dengan menggunakan tiner (tidak
diperbolehkan menggunakan baja pengorek).
10) Antara batu flens dan batu gerinda harus dipasang pelapis yang Iemah dengan ukuran
tebal sekurang-kurangnya 0,5 mm.
11) Mur penekan dens pada batu gerinda harus dikeraskan secara merata tanpa hentakan.
Mur tersebut harus mempunyai ulir yang berlawanan dengan arah putaran batu gerinda
dan dilengkapi dengan ring penjamin berupa ring per.
12) Salah satu flens harus terikat pada poros.
13) Roda gerinda yang terpasang pada poros utama mesin gerinda harus dilengkapi dengan
alat-alat perlindungan yaitu: Kap perlindungan, Kaca perlindungan, Penahan pahat.

Mesin Pres
Mesin pres (pon) ialah mesin yang digerakkan secara mekanis atau dengan bantuan kaki dan
tangan operator dan digunakan untuk memotong, melobangi, membentuk atau merangkaikan
bahan-bahan logam atau bukan logam dengan mempergunakan stempel-stempel yang
dipasang pada batang-batang luncur atau gisiran-gisiran.

E. Instalasi Listrik
Pengertian dan Fungsi
Instalasi Listrik Tenaga adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk
melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Berfungsi untuk
mempermudah pemasangan pada insalasi listrik. Komponennya seperti : Sakelar listrik, stop
kontak, tusuk kontak, Lampu pijar, Lampu tabung fluoresen atau TL, Fuse/sekering, Fitting
atau dudukan lampu serta Pipa listrik.

Instalasi Rumah Tinggal


Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar
rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika
spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan.
Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus
dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan,
waktu penyerahannya dan sebagainya.
Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :
Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta
rencana penyambungan dengan jaringan PLN.
a) Gambar Instalasinya meliputi :
1. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan,
misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.
2. Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara
lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.
3. Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung
bagi yang bersangkutan.
4. Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
5. perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
b) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :
1. Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal
setiap komponen.
2. Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.
3. Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
4. System pentanahannya diagram garis tunggal
c) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :
1. Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.
2. Cara pemasangan alat-alat listriknya
3. Cara pemasangan kabelnya.
4. Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.

Komponen Instalasi Listrik


1. Bargainser berfungsi sebagai pembatas daya listrik dan pengukur jumlah daya listrik.
2. Pengaman Listrik berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan
pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short
circuit atau korsleting.
3. Sakelar berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
4. Stop Kontak berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik.
5. Steker berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan
pada kanal stop kontak.
6. Kabel listrik berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban
listrik atau alat-alat listrik.

Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)


1. Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus mengikuti
aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi Listrik) yang diterbitkan tahun
1977, kemudian direvisi tahun 1987 dan terakhir tahun 2000.
2. Sisteminstalasi listrik yang dimulai dari sumber listrik (tegangan, frekwensi), peralatan
listrik, cara pemasangan, pemeliharaan dan keamanan, sudah diatur dalam PUIL.

Keselamatan Kerja
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan biasanya timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran
arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja.
Sumber
http://rohmatyusufmuliyana.wordpress.com/elektro/dasar-dasar-instalasi-listrik/
http://imronboyelectric.blogspot.com/
http://hamimnova.files.wordpress.com/2009/05/pemeliharaan_servis_dan_perbaikan_kompresor
_udara_dan_komponen_komponennya.pdf
http://www.utami.community.undip.ac.id/files/2010/07/BAB-8-Kompresor-rotari1.pdf
http://samsulcahya.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tkrtekhnik-kendaraan.html
http://ariflistrik.wordpress.com/2012/12/02/komponen-instalasi-listrik/
http://publisherindo.blogspot.com/2013/01dasarkompresor.htmlhttp://zifamurath.files.wordpress.
com/2011/12/dasar-kompresor.pdf

Anda mungkin juga menyukai