Anda di halaman 1dari 9

Analisis kritis penelitian tindakan kelas (PTK)

Judul Tesis : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
Untuk Meningkatkan Aktivitas, Sikap Ilmiah, dan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa
Kelas XII IPA 1 di SMAN 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar

Komponen yang Kelemahan/Kekeliruan yang


No. Kondisi ideal / Seharusnya
dianalisis ditemukan

Judul PTK Judul penelitian terlalu panjang. Judul penelitian hendaknya


singkat (kira-kira 15-20 kata),
spesifik, cukup jelas
menggambarkan masalah yang
akan diteliti, tindakan untuk
mengatasi masalah, dan tempat
penelitian.

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1. Cara pengutipan UU pada Penulisan latar belakang harus
latar belakang belum menjelaskan:
sesuai.
2. Uraian latar belakang 1. Mengapa masalah yang diteliti
tidak diawali dengan itu penting.
identifikasi kondisi nyata 2. Kesenjangan antara kondisi
yang terjadi di tempat yang diharapkan dan kondisi
penelitian. yang ada sehingga menuntut
untuk dicari pecahan
masalahnya melalui PTK.
3. Masalah yang akan diteliti
merupakan masalah yang nyata
dan terjadi dalam PBM disertai
data faktual dan diagnosisnya.
4. Menyinggung teori yang
melandasi diajukannya
gagasan untuk memecahkan
masalah.
5. Gejala-gejala kesenjangan apa
yang terdapat dilapangan
sebagai dasar pemikiran untuk
memunculkan permasalahan.
6. Keuntungan dan kerugian yang
akan terjadi klaua masalah
tersebut tidak diteliti.
7. Masalah yang akan diteliti
merupakan masalah yang
penting dan mendesak untuk
dipecahkan serta dapat
dilaksanakan dilihat dari segi
ketersediaan waktu, biaya dan
daya dukung lainnya
8. Dijelaskan pula tindakan yang
akan dikenakan pada subjek
pelaku tindakan
9. Umumnya mengunakan
pendekatan deduksi, yakni dari
hal yang sifatnya umum ke
hal-hal yang sifatnya khusus
(kerucut terbalik) (Kunandar,
2011:115)
1.2 Identifikasi Sudah terdapat kesesuaian Identifikasi masalah
Masalah identifikasi masalah dengan merupakan kegiatan
variable yang akan diteliti dan mendeteksi, melacak,
juga judul penelitian menjelaskan aspek
permasalahan yang muncul
dan berkaitan dari judul
penelitaian, masalah atau
variable yang akan diteliti.
(Kunandar, 2011:115)

1.3 Pembatasan Sudah mengacu dan sesuai Peneliti mengemukakan alasan


Masalah dengan identifikasi masalah. yang rasional atas dasar kajian
identifikasi masalah yang
memperlihatkan eratnya kaitan
suatu factor dengan masalah
utama penelitian maupun
urgensi nya untuk menemukan
solusi masalah. Pilihan faktor-
faktor tersebut dengan
pertimbangan karena memang
perlu dikaji dan diteliti, bukan
karena keterbasan peneliti
(UNP, 2014:11)

1.4 Perumusan 1. Terdapat kesesuaian antara 1. Masalah merupakan


Masalah rumusan masalah dengan kesenjangan antara keadaan
identifikasi dan pembatasan nyata dan keadaan yang
masalah. diinginkan. Dirumuskan dalam
2. Perumusan masalah dibuat kalimat tanya dengan
dalam bentuk kalimat tanya mengajukan alternative
yang akan terjawab setelah tindakan yang akan dilakukan.
tindakan dilakukan. 2. Perumusan masalah hendaknya
jelas, padat dan tidak bertele-
tele
3. Perumusan masalah harus
berisi implikasi adanya data
untuk memecahkan masalah.
Hindari rumusan masalah yang
terlalu umum atau terlalu
sempit, terlalu bersifat local
atau terlalu argumentative.
(Kunandar, 2009:116)
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan 1. Tujuan PTK dirumuskan
sesuai dengan rumusan berdasarkan masalah,
masalah. merupakan jawaban terhadap
masalah penelitian.
2. Tujuan penelitian harus
terjawab dalam kesimpulan
hasil penelitian.
3. Dinyatakan secara jelas dan
tegas sehingga tidak
mengandung kesimpangsiuran
arti dalam memaparkan hasil-
hasil yang diharapkan.
1.5 Manfaat Dikelompokan menjadi manfaat 1. Rumusan manfaat penelitian
Penelitian teoritis dan manfaat praktis, berdasarkan pada masalah.
dimana manfaat teoritis 2. Menguraikan dampak dari
ditujukan sebagai alternatif tercapainya tujuan PTK
meningkatkan kompetensi siswa 3. Kontribusi hasil PTK memiliki
dan pijakan penelitian potensi memperbaiki mutu
menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga tampak
saintifik, sedangkan manfaat manfaatnya bagi siswa, guru,
praktis ditujukan bagi guru, maupun pihak-pihak terkait.
peneliti dan kepala sekolah. (Kunandar, 2011:119)
1.6 Definisi Istilah Defenisi istilah belum Defenisi istilah perlu
dicantumkan. dicantumkan.

II. Kajian Pustaka

2.1 Landasan Teori 1. Kajian Pustaka berupa kutipan 1. Kajian Pustaka berupa kutipan
teori, berbagai definisi dari teori, berbagai definisi dari
variable dan temuan variable dan temuan penelitian
penelitian sebelumnya. sebelumnya.
2. Buku/sumber yang digunakan 2. Relevansi buku dengan judul
sebagai referensi sudah penelitian, dapat menunjang
menggunakan yang terbaru teori-teori yang akan dibangun
yaitu diatas tahun 2000. 3. Kekinian (up to date), buku
hendaknya dicari yang terbaru.
2.2 Penelitan yang Belum ada dicantumkan. Penelitian yang relevan
Relevan seharusnya dicantumkan pada
BAB II.

2.3 Kerangka Pada kerangka pemikiran, hanya Seharusnya mencantumkan 3


Pemikiran mencantumkan 2 hasil belajar hasil belajar yaitu: kognitif,
yaitu kognitif dan afektif. afektif dan psikomotor.

III. Metode
Penelitian

3.1 Jenis Penelitian Memuat jenis penelitian yang


dilakukan, yaitu PTK sekaligus
penjelasan jenis penelitian
tindakan yang dilakukan
(penelitian partisipan) disertai
dengan penjelasan singkat
tentang PTK yang dikemukakan
beberapa ahli.

3.2 Setting Penelitian 1. Sudah memuat lokasi Setting penelitian menjelaskan


penelitian dan alasan tentang tempat dan waktu
pemilihan lokasi. penelitian serta berapa siklus
2. Sudah memuat subjek PTK yang akan dilakukan.
penelitian berikut rincian dari (Kunandar, 2011:120)
subjek penelitian
Setting tindakan merupakan
penjelasan tentang kondisi actual
dari subjek tindakan berupa
rincian jumlah, tingkatan/jenjang
dan karakteristik dari subjek
tindakan (Arikunto, 2010:160)

3.3 Desain Penelitian Desain penelitian memuat model Desain penelitian terdiri dari:
penelitian yang dikembangkan
para ahli dan memaparkan 1. Penyusunan rencana, (harus
tahapan yang dan tahapan cukup fleksibel untuk dapat
prosedural yang dilakukan diadaptasikan dengan
peneliti, berikut diagram dari pengaruh yang tak terduga)
tahapan yang dilakukan tersebut. 2. Tindakan, merupakan variasi
praktik yang cermat dan
bijaksana yang mengandung
inovasi yang berbeda dengan
yang biasa dilakukan
sebelumnya.
3. Observasi, berfungsi untuk
mendokumentasikan pengaruh
tindakan terkait bersama
prosesnya. Berorientasi ke
masa yang akan datang dan
memberi dasar bagi refleksi
4. Refleksi, mengingat dan
merenungkan kembali
tindakan yang telah dicatat
dalam observasi. Berusaha
memahami proses, masalah,
persoalan dan kendala nyata
dalam tindakan strategic,
refleksi memberikan dasar
perbaikan rencana dan
mengandung aspek evaluative
(Madya, 2007:64)
3.4 Prosedur Prosedur penelitian memuat Merupakan langka-langkah yang
Penelitian rincian penjelasan mengenai dilakukan dalam pelaksanaan
langkah-langkah yang dilakukan penelitian, mulai dari perencaan,
dimulai dari awal hingga proses pelaksanaan, tindakan, observasi,
selesai dilaksanakan. Prosedur evaluasi – refleksi untuk setiap
penelitian mengacu pada desain siklus. (UNP, 20114:15)
penelitian.

3.5 Instrumen Instrumen penelitian memuat Secara fungsional kegunaan


Penelitian penjelasan tentang alat bantu intrumen adalah untuk
yang digunakan dalam memperoleh data dilapangan,
pengumpulan data berupa berupa angket/kuesioner,
lembar tes, lembar observasi, observasi; wawancara dan
penilaian kinerja disertai dengan dokumentasi (Darmadi,
alasan penggunaan masing- 2011;260)
masing instrument tersebut.

3.5 Teknik Analisis Memuat tentang cara pengolahan Teknik dan prosedur analisis data
Data data berkaitan dengan yang digunakan harus
pembuktian hasil penelitian yang disesuaikan dengan tujuan
diperoleh dari instrument penelitian, besarnya sampel dan
penelitian. Teknik analisis data jenis data yang dianalisis. Sketsa
berkaitan erat dengan gagasan; membuat catatan;
pengolahan data secara statistic merangkum catatan lapangan;
dituliskan dalam bentuk Masukan balik gagasan;
rumusan-rumusan statistic Menyusun kata-kata; Display
berikut penjelasannya. Tesis ini data; Mengidentifikasi kode;
memuat Data Kompetensi Mereduksi informasi;
Pengetahuan (Arikunto, Menghitung frekuensi kode;
2010:197); Kompetensi sikap Kategori yang relevan; Prosedur
dan keterampilan (Riduan, yang sistematis dari tradisi
2009:89) inkuiri; Hubungan dengan
kerangka analisis dalam
literature; Mendesain kembali
kajian penelitian, melalui langkah
langkah :Kode dan mengkoding;
Catatan pinggir dan catatan
reflektif; Catatan pinggir;
Pembuatan matriks (Wiriaatmaja;
2009; 136). Untuk menghasilkan
informasi yang akurat dapat
menggunakan teknik triangulasi
berupa : (1) Menggunakan waktu
yang cukup dalam proses
penelitian, (2) Membandingkan
teori yang relevan dangan
masalah penelitian yang relevan,
(3) Mencari data dari berbagai
suasana, waktu, dan tempat
sehingga dapat dilakukan
pengecekan atau membandingkan
data yang diperoleh, (4)
Mengamati objek yang sama
dalam berbagai situasi, (5)
Mencari data dari berbagai
sumber dan (6) Menggunakan
berbagai metode dan teknik
analisis data (Sanjaya, 2009:112)

IV. Hasil Penelitian


dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian 1. Sudah sesuai dengan hasil Berisi sajian tentang uraian setiap
yang didapatkan. siklus dengan data lengkap, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi yang berisi
penjelasan tentang aspek-aspek
keberhasilan dan kelemahan yang
terjadi. Dilengkapi dengan grafik
dan table secara optimal, hasil
analisis data yang menunjukan
perubahan/peningkatan yang
terjadi disertai pembahasan
secara sitematis dan jelas. Unsur
penting dalam bagian ini adalah
deskripsi tindakan-tindakan
pendidik dalam memperbaiki
kinerja peserta didik. Setelah
semua siklus selesai dilaksanakan
dan peneliti yakin, bahwa hasil
belajar telah meningkat, maka
perlu dirumuskan temuan
penelitian: bagaimana
peningkatan kompetensi, selain
hasil belajar, bagaimana suasana
belajar, bagaimana persepsi
peserta didik dan pendidik
terhadap pelaksanaan PTK.
Temuan-temuan penelitian
dibahas dengan teori-teori yang
relevan. (UNP, 2014:32)Hasil
penelitian berisikan tentang
kejadian-kejadian yang diperoleh
dalam setiap siklus. Hasil
penelitian juga juga merumuskan
hasil sesuai atau menjawab
pertanyaan pada perumusan
masalah (Sanjaya, 2009:130)

4.2 Pembahasan Sudah sesuai dengan yang Pembahasan pada dasarnya


seharusnya dibahas. adalah upaya memberi makna
terhadap temuan penelitian.
Temuan-temuan penelitian
dibahas dengan teori-teori yang
relevan.

V. Kesimpulan,
Implikasi dan
Saran

5.1 Kesimpulan Memuat kesimpulan yang Simpulan berisi pernyataan


menjawab rumusan masalah pemahaman peneliti tentang hasil
yang dikemukakan. pembahasan temuan penelitian.
Simpulan dibangun oleh tiga
unsur yaitu, temuan penelitian,
hasil pembahasan temuan
penelitian dan pemahaman
peneliti. Ketiga unsur tersebut
dihubungkan sehingga
membentuk kesimpulan.
Merupakan kaitan antara latar
belakang, masalah, teori, metode,
temuan dan pembahasan, karena
semua telah berujung pada
temuan dan pembahasan, maka
kalimat-kalimat dalam simpulan
haruslah dari ide-ide utama dalam
pembahasan (UNP, 2014:25)
Ada dua gaya dalam penulisan
kesimpulan, yaitu gaya problem
numbering adalah penulisan yang
disesuaikan dengan urutan nomor
masalah penelitian dan gaya
description problemadalah
penulisan dalam bentuk deskripsi
tidak berdasarkan numeric,
mengalir sesuai konteks temuan
penelitian, walaupun isinya tetap
harus menjawab permasalahan
penelitian. (Kunandar, 2011:210)

5.2 Implikasi Memuat tentang manfaat dan Merupakan arah tindak lanjut dari
keunggulan penerapan model makna yang terkandung dalam
PBL pada subjek tindakan sesuai temuan, atau dikatakan juga
dengan hasil yang diperoleh dan sebagai saran yang bersifat
merekomendasikan PBL sebagai praktis dan sebagai wacana yang
alternative dalam pemecahan mungkin dapat dimanfaatkan dan
masalah didalam kelas diterapkan. Disebut uga sebagai
konsekuensi logis yang muncul
dari setiap butiran simpulan.
(UNP, 2014:33)

5.3 Saran Memuat saran bagi guru Merupakan inti dari implikasi
(penggunaan model PBL sebagai yang menurut peneliti dapat
alternative dalam pembelajaran diterapkan oleh pihak yang
biologi, menyiasati waktu memerlukan dengan mengikuti
penelitian); bagi peneliti lain ( prosedur operasional yang
merekomendasikan penelitian disarankan. Pada saat menyusun
indicator lainnya; menyiasati saran, peneliti perlu
waktu pada saat PBM memperhatikan: (1) Kepada siapa
dilakukan). saran ditujukan, (2) Solusi apa
yang disarankan, (3)Saran tidak
menyimpang dari temuan, (4)
Saran harus konkret dan jelas, (5)
Saran bersifat spesifik dan
operasional. Merupakan sesuatu
yang dapat dilakukan sesuai
dengan implikasi yang
dirumuskan berdasarkan
simpulan. Saran dapat
disampaikan kepada berbagai
pihak yang relevan
memerlukannya (UNP, 2014:25)

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai