Anda di halaman 1dari 8

MINERAL SILIKA

Pengertian

merupakan penyusun utama kerak bumi (Holmes 1964). Silika merupakan 25% dari
mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk
batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen
dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat
kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai
kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk
batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Kombinasi silika
dengan unsur yang lain membentuk mineral golongan silikat. Mineral golongan silikat
dikelompokkan berdasarkan perbandingan unsur silikon dan oksigen

Proses pendinginan ini dapat terjadi dekat permukaan bumi atau jauh di bawah
permukaan bukit dimana tekanan dan temperatur lingkungannya sangat tinggi. Lingkungan
pengkristalan dan komposisi kimia dari magma sangat mempengaruhi macam mineral yang
terbentuk. Contoh, mineral olivin mengkristal pada temperatur tinggi. Sebaliknya kuarsa
mengkristal pada temperatur yang rendah. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah
dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan komposisi kimianya, yaitu kelompok
ferromagnesium dan non-ferromagnesium.
Mineral ferromagnesian adalah mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau magnesium
di dalam struktur mineralnya, kelompok mineral ini dicirikan oleh warnanya yang gelap dan
mempunyai berat jenis 3,2 sampai 3,6. Contoh : olivine, hornblende, biotite.
Mineral non feromagnesian adalah mineral-mineral silikat yang tidak mengandung ion-ion
besi dan magnesium, kelompok mineral ini dicirikan oleh warnanya yang terang dan berat
jenis rata-rata 2,7. Contoh : muskovit, feldspar, kuarsa.

Sifat fisik silika

silika biasanya berwarna putih, tetapi sering diwarnai oleh impuritie besi sehingga
menghasilkan bermacam-macam warna. Kuarsa merupakan mineral yang transparan dan tembus
cahaya, sehingga sering digunakan dalam pembuatan kaca, dan memiliki kilap vitreous. Kuarsa
adalah mineral keras karena kekuatan ikatan antara atom. Kuarsa juga relatif inert dan tidak bereaksi
dengan asam encer. Tergantung pada bagaimana deposit silika dibentuk, butiran kuarsa biasanya
berbentuk tajam dan bersudut ataupun membundar

Tempat ditemukan silika

Penyebaran silika cukup luas. Kandungan terbanyak berada di kawasan indragiri hulu,
indragiri hilir, kampar, dan kepulauan riau.
Kegunaan silika

Pasir silika digunakan sebagai bahan pembuatan industri keramik/gelas, abrasive, bahan
imbuhan, industri kimia, industri ct,isolasi, industri semen Portland, isolator tegangan rendah sampai
menegah, industri kaca dan kertas

MINERAL KARBONAT
Pengertian

Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2- , dan disebut karbonat. Seumpama


persenyawaan Ca dinamakan kalsium karbonat CaCO3 dikenal sebagai menirel kalsit.
Merupakan mineral utama pembentuk batuan sedimen. Karbonat terbentuk pada lingkungan
laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitik dan pada
daerah karst yang membentuk gua , stalaktit dan stalagmit. Dalam kelas carbonat ini juga
termasuk nitrat dan borat.Karbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau
semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut. Beberapa contoh
mineral yang termasuk dalam kelompok karbonat adalah dolomite (CaMg(CO3)2 , calcite
(CaCO3) dan magnesite (MgCO3).

Sifat fisik

Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat
juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves),
stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat
(BO3).

Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”, umpamanya


persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral
“kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

Contoh Mineral

 Calcite (CaCO3)
Kasilt terbentuk dari pengendapan kalsium yang kaya air, biasanya terletak di gua-gua atau di
tebing kapur. dan semua itu ada dalam bentuk stalagmit, stalaktit, flowstone dan
pertumbuhan globular yang aneh. zat-zat tersebut terus menumpuk dan membentuk lapisan
tersendiri, sehingga terbentuklah mineral kasilt. namun hal ini juga membuat mineral kasilt
menjadi mineral yang tidak murni, karena banyak menjebak bahan organik dalam
pembentukanya, seperti daun, ranting, lumut dan lainnya.

Manfaat : Merupakan sumber senyawa CaC, yang digunakan untuk membuat semen, dan
juga dapat sebagai bahan konstruksi bangunan. Kalsit juga banyak digunakan sebagai pupuk,
bahan tahan api, dan produksi kertas.

Physical Properties of Calcite


Chemical
carbonate
Classification

usually white but also colorless, gray,


Color
red, green, blue, yellow, brown, orange

Streak white

Luster vitreous

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage perfect, rhombohedral, three directions

Mohs Hardness 3

Specific
2.7
Gravity

Diagnostic rhombohedral cleavage, powdered form


Properties effervesces weakly in dilute HCl,
curved crystal faces and frequent
twinning

Chemical
CaCO3
Composition

Crystal System hexagonal

Tempat di temukan

Lokasi di Indonesia : Sumatera Utara, Sulawesi , Jawa Tengah

Kegunaan

Mineral karbonat adalah mineral penyusun batuan sedimen yang kenampakannya di


permukaan bumi sangat melimpah. Salah satu contohnya adalah kalsit. Kalsit memiliki
beberapa kegunaan, diantaranya sebagai pemupukan tanah, Kalsite digunakan juga dalam
industri keramik, gelas, barang-barang gelas, kimia, bahan galian bukan logam, dan
sebagainya. Kalsit juga digunakan untuk pemurnian gula. Digunakan juga untuk mengolah
sisa produk pada pabrik pengawetan, mengurangi keasaman buah kalengan dan persiapan
penggilingannya. Kalsit termasuk sebagai material konstruksi, sebagai fondasi jalan atau
bangunan yang menstabilkan tanah.

Aragonite adalah produk yang juga dapat digunakan sebagai substrat air asin. Sebuah substrat
yang dianggap hidup ketika mengandung organisme menguntungkan berupa bakteri.
Aragonite bisa menjadi pilihan buffering lebih efektif daripada substrat lain, kandungan
kalsium karbonat memiliki kemampuan yang lebih baik untuk membantu mengontrol pH
dalam tangki ikan. Warna artifisial pada kerikil harus dihindari dalam sebuah tangki air asin
karena biasanya tidak memiliki kemampuan buffering substrat hidup laut. Seperti substrat
lain, aragonit harus dibilas berulang kali sebelum ditempatkan di dalam tangki. namun
aragonit yang memiliki warna yang indah biasanya digunakan untuk hiasan atau koleksi.

Dolomite juga termasuk dalam kelompok mineral karbonat dan banyak dimanfaatkan baik
dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industri. Dolomite banyak dimanfaatkan
sebagai komoditi pada industry refraktori, dalam tungku pemanas atau pencair, dalam pupuk
digunakan unsure Mg untuk meningkatkan pH tanah, dalam industri cat sebagai pengisi,
industri kaca, plastik, kertas, bahan pembuat semen, sorel, sea water magnesia, industri alkali,
pembersi air, industri ban, ply wood, industri obat-obatan dan kosmetik, campuran makanan
ternak industry keramik, bahan penggosok (abrassive)
MINERAL HALIDA
Pengertian
Halida adalah kelompok mineral yang prinsip adalah anion halogen. Halogen adalah
kelompok unsur-unsur khusus yang biasanya memiliki muatan negatif ketika digabungkan
secara kimiawi. Halogen yang ditemukan umumnya di alam mencakup Fluor, Chlorine,
Iodine dan Bromin. Halida cenderung lebih suka hanya memerintahkan struktur dan
karenanya tingkat tinggi simetri. Halida yang paling terkenal mineral, garam karang (NaCl)
atau garam. Mineral Halida yang khas lunak, dapat transparan, umumnya tidak terlalu padat,
memiliki belahan dada yang baik, dan seringkali memiliki warna-warna cerah.

Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah salah satu atom
halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkat
keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk membentuk senyawa fluorida,
klorida, bromida, iodida, atau astatin. Kebanyakan garam merupakan halida. Semua logam
pada elemen grup 1 akan membentuk halida yang berbentuk padatan putih dalam suhu
ruangan.

Ion halida adalah atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion halida contohnya
fluorida (F−), klorida (Cl−), bromida (Br−), iodida (I−) dan astatin (At−). Semua ion ini
terdapat pada garam halida ion. Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion
halogen elektronegatif seperti : F- , Cl- , Br- dan I- . Pada umumnya memiliki berat jenis
yang rendah ( < 5 ). Contoh mineralnya adalah Fluorit (CaF2) , Halit (NaCl) , Silvit (KCl) ,
dan Kriolit (Na3AlF6).

Sifat fisik halida


Berikut akan diberikan contoh beberapa mineral Halida beserta deskripsinya.

1. Klorit
Deskripsi Klorit :
· Sistem Kristal : Monoklin
· Warna : Hijau, Kuning, Putih, Merah muda
· Cerat : Hitam kehijauan sampai kehijauan
· Belahan : Sempurna, Basal
· Kekerasan : 2-1.5 Skala Mohs
· Massa jenis : 2.6 to 3.3g/cm3
· Kegunaan : Sebagai bahan industri
2. Steropesite (Tl3BiCl6)
Deskripsi Klorit :
· Sistem Kristal : Monoklin
· Warna : Kuning Pucat
Kilap : Kaca
Diafenitas : Transparan
· Cerat : Putih
· Belahan : -
· Massa jenis : 5.737 g/cm3

3. Villaumite (NaF)
Deskripsi kassiterit :
· Sistem Kristal : Isometrik
· Warna : Kehitaman
· Cerat : Putih
Diafenitas : Transparan
· Belahan : Sempurna
· Fracture : Choncoidal
· Kekerasan : 2-2.5 Skala Mohs
· Massa jenis : 2.79 g/cm3
· Genesis : Terbentuk pada batuan Alkali.
·
4. Baeberiite (NH4)(BF4)
Deskripsi kassiterit :
· Sistem Kristal : Orthorombik
· Warna : Tidak berwarna (Colorless)
Kilap : Kaca
Diafenitas : Transparan
· Cerat : Putih
· Kekerasan : 1 Skala Mohs
· Massa jenis : 1.89 g/cm3

· Genesis : Terbentuk dari aktivitas fumarolik

Kegunaan Halida
Kegunaan Mineral Kelompok Halida :

1. Halida seperti cerargit , bromit dan iodirit berhubungan erat dengan bijih perak dan
dikenal di beberapa tempat seperti Meksiko, New South Wales dan barat daya Amerika
2. Atacamite adalah konstituen dari bijih tembaga seperti yang terdapat di eksplorasi tembaga
di Chile.
3. Kriolit (Na3AlF4) digunakan untuk pengolahan bijih alumunium seperti bauksit.

4. Kandungan potsium dalam silvit (KCl) dimanfaatkan sebagai pupuk.


KRISTALOGI DAN MINERALOGI

DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD FARID

16137091

DOSEN PENGAMPU:

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2017

Anda mungkin juga menyukai